MAYA

Kembali pada Naina..

Tangan Maya hendak menarik kerah baju Naina, tapi sayang gerakan Naina lebih cepat. Naina menangkap pergelangan tangan Maya, lalu memelintirnya ke belakang dan menekan tubuh Maya ke tembok, melihat hal ini. Langkah Mira pun terhenti, ia tak menyangka bila tubuh kecil Naina bisa melawan Maya.

Bukan hanya Mira yang takjub, namun beberapa pegawai lainnya pun ikut menganga melihat keberanian Naina.

'Gila, selain cantik ternyata ia jago beladiri.'

'Fix, ini mah gue mundur alon-alon.'

'Ngapa dah?'

'Gue sadar diri, kalo gue berengsek. Kalo gue ngejar dia, yang ada dapet kagak, babak belur iya.'

'HAHAHA'

'Hebat, gue salut ma tu anak.'

Naina memajukan kepalanya dan mendekatkan bibirnya pada Maya.

"Aaaw.. aaw.. lepasin gue, sakit br*ngs*k! teriak Maya

"Dengarkan aku, walaupun aku masih terlihat anak kecil di matamu. Tapi ingat, bila jabatanku lebih tinggi darimu. Dan aku bisa saja langsung memecatmu, SAAT INI JUGA!" ucap Naina seraya melepaskan kunciannya, Maya mengusap pergelangan tangannya yang sakit.

"Dan harus kamu dengar, ingat, resapi dan pahami. Bu Sintya tentunya bukan orang bodoh, yang asal merekrut orang bukan? Bila kamu mempertanyakan jabatan yang aku terima, coba kembali kamu pikirkan dan renungkan. Apakah kamu layak, mendapatkan posisi ini? Sedangkan sekarang, coba kamu lihat. Kamu tidak memiliki adab dan tata krama, dalam menyambut rekan kerjamu." ucap Naina dengan suara normal, tak berbisik. Sehingga yang lain kini bisa mendengar ucapan Naina

Orang-orang yang melihat dan mendengar Naina, melawan Maya pun kembali tertegun.

Prok Prok Prok

Terdengar suara tepukan tangan dari arah samping, semua orang menoleh dan menundukkan kepalanya.

"Bos" panggil mereka

Ya, ternyata yang datang adalah Ken dan David. Mereka sebenarnya sudah datang sejal tadi, sehingga mereka berdua bisa melihat apa yang di lakukan Naina sejak ia keluar dari ruangannya. Hanya saja, Ken mengajak David bersembunyi terlebih dahulu.

"Hebat, aku suka ketegasanmu. Jangan mau di tindas oleh orang yang tidak tau dirimu siapa?" ucap Ken, dengan mata menatap tajam pada Maya. Sehingga membuat Maya menunduk, tak berkutik.

"Maya... Maya... padahal aku sudah memperingatkanmu berkali-kali, tapi ternyata kamu ga kapok ya. Seharusnya kamu sadar diri, apa dan siapa dirimu di sini? Aku benar-benar tak habis pikir padamu, aku yang tidak ingin merendahkanmu. Tapi sikapmu sendiri yang merendahkan dirimu sendiri, sudah bagus aku mau menerimamu bekerja. Dengan pendidikan mu yang hanya sebatas SMP, mendapatkan gaji yang sama dengan yang lain. Harusnya kamu bersyukur, tapi semakin hari, kamu semakin angkuh luar biasa. Selalu menindas dan bersikap seolah ini adalah restoran milikmu, kamu sehat?" ucap Sintya yang baru saja datang.

'BR*NGS*K kamu Sintya, berani menjatuhkan harga diriku di depan semua orang. Terutama di depan pria yang aku cintai.' ucap Maya dalam hati.

Sedangkan pegawai lainnya terkejut, mendengar Maya hanya lulusan SMP. Selama ini, Maya selalu mengatakan bila dirinya adalah salah satu lulusan kampus ternama di kotanya. Dan selalu mengatakan bodoh, juga memperlakukan semena-mena pada mereka

"KAMU DIPECAT" tekan Ken, seraya menunjuk wajah Maya

BRUGH

"Jangan bos, saya mohon. Saya membutuhkan pekerjaan ini, bila saya tidak kerja bagaimana saya bisa membiayai ayahku yang sedang sakit? Saya mohon berikan saya 1 kesempatan lagi bos." ucap Maya denagn suara bergetar, karena ia menahan isakan

"Apa saat kamu merisak rekan-rekanmu, kamu memikirkan kondisi ayahmu?" tanya David dingin

Deg

Sungguh, kini Maya merasa sangat bodoh. Ia tak bisa mejawabnya, karena apa yang di tanyakan David benar adanya. Maya tidak peduli dengan kehidupan sang ayah, mau sakit kek, mati kek. Apa urusannya sama gue, Naina yang mendengar isi hati Maya. Malah menjadi geram, niatnya akan menolong. Tapi, ternyata niatnya benar-benar salah.

( Sssstt... ini lah salah satu kelebihan Naina, ia bisa mendengar isi hati dari orang yang mempunyai hati yang sangat buruk.)

"Minta maaf pada Naina, bila ia memaafkan mu. Maka aku pun akan memaafkanmu..." ucap Ken, membuat Naina kebingungan

'Kenapa harus minta maaf padaku?' tanya Naina dalam hati, Maya mendekati Naina dengan jalan menggunakan lututnya.

"Naina, maafkan aku. Aku tau aku salah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

'Tapi aku akan langsung menghabisi kamu dan juga si j*l*ng Sintya, kalian merupakan penghalang untukku mendapatkan Ken.' lanjutnya dalam hati

Naina menatap Maya dengan tatapan yang sangat dingin, ia menyunggingkan senyum sinis pada Maya. Tak lama ia tertawa terbahak-bahak dan bertepuk tangan, membuat semua orang bingung melihat reaksi Naina.

"Sebenarnya tak sopan aku memanggilmu dengan kata kamu kamu kamu, tapi usiamu benar-benar tidak bisa menjamin tingkah lakumu yang kekanakan Maya. Kamu tau, aku sebenarnya merupakan tipikal orang yang sangat cepat memberikan maaf pada orang yang berbuat salah padaku. Karena aku tau, bila mereka benar-benar meminta maaf dan menyesal telah melakukan kesalahan. Tapi, tidak denganmu. Aku benar-benar baru kali ini, bertemu dengan orang yang memiliki hati yang sangat kotor sepertimu. LAIN DI MULUT, LAIN PULA DI HATI." ucap Naina dengan nada suara yang membuat orang diam.

Karena tidak ada pengunjung, Sintya meminta salah satu pengunjungnya untuk menutup restoran sementara.

GLEK

"A apa maksudmu, aku bersungguh-sungguh meminta maaf padamu. Aku menyesal, telah berlaku semena-mena padamu." ucap Maya

'Si*lan kamu perempuan j*l*ng.'

"Yakin? Pertama, aku tau bila selama ini kamu tidak peduli pada ayahmu sama sekali. Dan selama kamu bekerja di sini, kamu tidak pernah memberi kabar atau menanyakan kabar beliau, apalagi mengirimkan uang pada ayahmu. Apa kamu tidak mempunyai rasa empati sama sekali pada pria yang pernah menjadi cinta pertamamu itu, pria yang sudah membesarkan kamu tanpa adanya keluhan sama sekali? Ia bahkan rela berkorban untukmu, demi membahagiakanmu. Bahkan ayahmu rela menjual ginjal miliknya untuk membekali kamu di kota ini, dan itu atas paksaan anak tercintanya yang tak tau diri." ucap Naina dengan mengepalkan kedua tangannya, ia tau semua tentang Maya.

Bukan hanya Maya, ia bahkan tau tentang bagaimana kehidupan orang-orang di restoran ini. Karena semalam ia sudah medapatkan informasinya dari anak buahnya, ia hanya harus tau bagaimana mengmbil sikap menghadapi orang baru di kehidupannya

Deg

'Bagaimana dia tau hal ini, ini adalah rahasia yang hanya di ketahui ayah dan juga aku.' gumam Maya dalam hati

Sintya, Mira dan yang lainnya terkejut bukan main, sejahat itu Maya?

"JANGAN ASAL BICARA KAMU, KAMU TIDAK TAU APAPUN TENTANG AKU. DAN SEKARANG KAMU MEMBEBERKAN HAL YANG BUKAN SEBENARNYA" teriak Maya , menutupi kesalahannya.

"Apa kamu tau bagaimana kondisi ayahmu sekarang? Setelah 3 tahun kamu tinggal di kota ini dan benar-benar menutup komunikasi dengannya?" bukan menjawab teriakan Maya, Naina malah kembali bertanya pada Maya. Namun, kini denagn suara bergetar menahan tangis.

Maya terdiam tak menjawab, karena ia memang tidak tau apa jawaban yang harus ia katakan.

"Ayahmu..."

...****************...

Hari ini, aku kasih bonus sayang-sayangku. Sesuai janji, aku kasih double...

Sekali Lagi... Mohon Maaf Lahir dan Batin guys🙏🙏🥰💞

Happy Reading all💞💞💞

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trudsehst

2024-03-30

1

Mur Wati

Mur Wati

emang dasar gak tau diri 👿👿

2024-02-27

1

Zudiyah Zudiyah

Zudiyah Zudiyah

Qo ada anak seperti itu, waahh, Nai tambh lagi kehebatanmu bisa mendngar suara hati & isi pikiran orang lain 👍👍👍👍 kalo aq ketemu kamu Nai t tutup dada & jidatku bahkn kepalaku agar kamu g tau g bisa baca apa yg aq pikirkn & katakn dlm hatiku 🤣🤣🤣🤣🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀

2023-12-02

6

lihat semua
Episodes
1 Mencari Pekerjaan
2 Interview
3 Flashback
4 Preman Pasar
5 UZZA
6 Anak Asuh Nai
7 SATRIA
8 Lina
9 Keramaian di Pagi Hari
10 Hah?! Asisten Pribadi?
11 Cewek B*kasan
12 Novia
13 YURA
14 Tentang Naina
15 MAYA
16 Rencana Pindah ke Indonesia
17 Masih tentang Maya
18 Kebahagiaan Rania
19 Kecemburuan Ken
20 Kelebihan Yura
21 Mulut Ember Sintya
22 Wajah Naina yang Tersebar
23 Ken Membawa Naina
24 Di Kadalin Buaya?
25 Menyusul ke Indonesia
26 Keterkejutan Mama Kinan
27 Restu Kinan
28 Rencana Melamar
29 Penyerangan
30 Part 31
31 Ketakutan Bunda Ros
32 Hukuman dan Hadiah Sintya
33 Hampir
34 Meminta Restu
35 Kebenaran yang Terungkap
36 Kaharuan di malam itu
37 Restu Reinhard
38 Undangan?
39 Belinda
40 Masih tentang Belinda
41 Ulang Tahun Nicholas
42 Terasa Hangat
43 Part 44
44 Ternyata Rania...
45 Reksa dan Linda
46 Lagi-lagi Penyerangan
47 Luapan Amarah Sintya
48 Reksa, Linda dan Nicholas
49 Mantan Suami Ros
50 Part 51
51 Kegaduhan di Kelas
52 Endah....
53 Kekecewaan Rudolf
54 Hukuman untuk Novia
55 Alasan Nurul
56 Permohonan maaf Miftah
57 Maafkan aku
58 Keterkejutan Steven dan Barbara
59 Endah vs Nurul
60 Pernyataan
61 Pernyataan 2
62 Kekesalan Naina
63 Pram
64 Serangan
65 Pertarungan
66 Meminta Restu
67 Penyataan Dadakan
68 Mini Market
69 Mini Market 2
70 Rumah Dus
71 Membantu Ari
72 Rumah Sakit
73 Pulang ke Mansion
74 Ternyata
75 Rencana
76 Ema dan Fajar
77 Tertembak
78 Ricuh
79 Kondisi Ken dan Ari
80 ICU
81 Memulai penyembuhan Ari
82 Siuman
83 Part 84
84 Part 85
85 Trauma Ari
86 Kekhawatiran semua orang
87 Gerak Cepat
88 Terbawa Mimpi
89 Melamar
90 Alhamdulillah
91 Tentang Sari
92 Masih tentang Sari
93 Tragedi
94 Markas Tersembunyi
95 Cerita saat Kejadian
96 Fakta lain Nai
97 O oowww... Ketahuan
98 Akhirnya
99 Ke uwuan Ken dan Naina
100 Penantian Berbuah Manis
101 Merestui dan Penyerangan
102 Kenyataan yang Mengejutkan
103 Mentari
104 Mentari 2
105 Mentari 3
106 Ketakutan Sinar
107 Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108 Flashback 1
109 Flashback 2
110 Kencan
111 COPET ga tau waktu
112 Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113 Part 114
114 Fitting
115 Perlawanan Cici
116 Rencana Naina dan Ken
117 Lagi-lagi bertemu
118 Kumpul Riweh
119 Masalah Bulan
120 Pertolongan Naina
121 Kemarahan Naina
122 Amukan Naina
123 Penyelesaian
124 Penyelesaian 2
125 Part 126
126 Ikatan Bathin Naina dan Yura
127 The Day
128 Sungkeman
129 Rencana Honeymoon
130 Malam Pertama
131 Mulai Magang
132 Oo.. Ternyata begitu
133 Rencana Naina
134 Show time
135 Akhir dari para Pengkhianat
136 Pengakuan
137 Hahhh... masalah baru
138 Apa?!
139 Merasa Di Abaikan
140 Aryo Wiguna
141 Masa Lalu Sofia dan Satria
142 Masih FLASHBACK
143 Keterkejutan Satria
144 Part 145
145 Hamil??????
146 Rencana kejutan untuk Ken
147 Kejutan
148 Pertemuan
149 Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150 Part 151
151 Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152 Part 153
153 Ken yang Berubah
154 Dunia Selebar Daun-Daunan
155 Seperti itu....
156 Salah satu kebaikan Nai
157 Awal Pendekatan
158 Menerima Tantangan
159 Keluarga Niken
160 Duel
161 Lamaran
162 Alhamdulillah
163 Dua Pernyataan
164 Ngidam
165 Angkringan
166 Baku Hantam
167 Perubahan Hormon
168 Kegesrekan para Orang Tua
169 Meminta Ijin
170 KUA
171 Rencana Resepsi
172 Lamaran di Luar Rencana
173 3 Pelaminan
174 Sedikit masa lalu Damian
175 Kebahagiaan
176 Ngidam Naina
177 Naina Pingsan
178 Drama
179 Flashback
180 Hadiah Mobil
181 Kehancuran Atmadja
182 Hukuman Felicia
183 Rencana ke Rusia
184 Langit dan Senja
185 Langit dan Senja 2
186 Rusia
187 Segerombolan Penjahat
188 Cici & Sam
189 Rencana Melamar Cici
190 Luapan Hati Cici
191 Pernyataan Cinta
192 Yura yang Dewasa
193 Hari Penuh Senyuman
194 Alasan Sakit Bunda Ros
195 Kekhawatiran Naina
196 Akhirnya Naina Tahu
197 Kedatangan Tio
198 Akhir dari Tio
199 Kesedihan Yura
200 Pertemuan Yura dan sang Ibu
201 Mendadak melamar
202 Kedatangan Biang Rusuh
203 Rencana 7 bulanan
204 Tujuh Bulanan
205 Banci Kaleng
206 Mood Ken Anjlok
207 Lamaran Tak Terduga
208 Lamaran lagi??
209 Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210 Detik-detik Kesayangan Lahir
211 End
212 Bewaraaaaaaa
213 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Mencari Pekerjaan
2
Interview
3
Flashback
4
Preman Pasar
5
UZZA
6
Anak Asuh Nai
7
SATRIA
8
Lina
9
Keramaian di Pagi Hari
10
Hah?! Asisten Pribadi?
11
Cewek B*kasan
12
Novia
13
YURA
14
Tentang Naina
15
MAYA
16
Rencana Pindah ke Indonesia
17
Masih tentang Maya
18
Kebahagiaan Rania
19
Kecemburuan Ken
20
Kelebihan Yura
21
Mulut Ember Sintya
22
Wajah Naina yang Tersebar
23
Ken Membawa Naina
24
Di Kadalin Buaya?
25
Menyusul ke Indonesia
26
Keterkejutan Mama Kinan
27
Restu Kinan
28
Rencana Melamar
29
Penyerangan
30
Part 31
31
Ketakutan Bunda Ros
32
Hukuman dan Hadiah Sintya
33
Hampir
34
Meminta Restu
35
Kebenaran yang Terungkap
36
Kaharuan di malam itu
37
Restu Reinhard
38
Undangan?
39
Belinda
40
Masih tentang Belinda
41
Ulang Tahun Nicholas
42
Terasa Hangat
43
Part 44
44
Ternyata Rania...
45
Reksa dan Linda
46
Lagi-lagi Penyerangan
47
Luapan Amarah Sintya
48
Reksa, Linda dan Nicholas
49
Mantan Suami Ros
50
Part 51
51
Kegaduhan di Kelas
52
Endah....
53
Kekecewaan Rudolf
54
Hukuman untuk Novia
55
Alasan Nurul
56
Permohonan maaf Miftah
57
Maafkan aku
58
Keterkejutan Steven dan Barbara
59
Endah vs Nurul
60
Pernyataan
61
Pernyataan 2
62
Kekesalan Naina
63
Pram
64
Serangan
65
Pertarungan
66
Meminta Restu
67
Penyataan Dadakan
68
Mini Market
69
Mini Market 2
70
Rumah Dus
71
Membantu Ari
72
Rumah Sakit
73
Pulang ke Mansion
74
Ternyata
75
Rencana
76
Ema dan Fajar
77
Tertembak
78
Ricuh
79
Kondisi Ken dan Ari
80
ICU
81
Memulai penyembuhan Ari
82
Siuman
83
Part 84
84
Part 85
85
Trauma Ari
86
Kekhawatiran semua orang
87
Gerak Cepat
88
Terbawa Mimpi
89
Melamar
90
Alhamdulillah
91
Tentang Sari
92
Masih tentang Sari
93
Tragedi
94
Markas Tersembunyi
95
Cerita saat Kejadian
96
Fakta lain Nai
97
O oowww... Ketahuan
98
Akhirnya
99
Ke uwuan Ken dan Naina
100
Penantian Berbuah Manis
101
Merestui dan Penyerangan
102
Kenyataan yang Mengejutkan
103
Mentari
104
Mentari 2
105
Mentari 3
106
Ketakutan Sinar
107
Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108
Flashback 1
109
Flashback 2
110
Kencan
111
COPET ga tau waktu
112
Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113
Part 114
114
Fitting
115
Perlawanan Cici
116
Rencana Naina dan Ken
117
Lagi-lagi bertemu
118
Kumpul Riweh
119
Masalah Bulan
120
Pertolongan Naina
121
Kemarahan Naina
122
Amukan Naina
123
Penyelesaian
124
Penyelesaian 2
125
Part 126
126
Ikatan Bathin Naina dan Yura
127
The Day
128
Sungkeman
129
Rencana Honeymoon
130
Malam Pertama
131
Mulai Magang
132
Oo.. Ternyata begitu
133
Rencana Naina
134
Show time
135
Akhir dari para Pengkhianat
136
Pengakuan
137
Hahhh... masalah baru
138
Apa?!
139
Merasa Di Abaikan
140
Aryo Wiguna
141
Masa Lalu Sofia dan Satria
142
Masih FLASHBACK
143
Keterkejutan Satria
144
Part 145
145
Hamil??????
146
Rencana kejutan untuk Ken
147
Kejutan
148
Pertemuan
149
Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150
Part 151
151
Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152
Part 153
153
Ken yang Berubah
154
Dunia Selebar Daun-Daunan
155
Seperti itu....
156
Salah satu kebaikan Nai
157
Awal Pendekatan
158
Menerima Tantangan
159
Keluarga Niken
160
Duel
161
Lamaran
162
Alhamdulillah
163
Dua Pernyataan
164
Ngidam
165
Angkringan
166
Baku Hantam
167
Perubahan Hormon
168
Kegesrekan para Orang Tua
169
Meminta Ijin
170
KUA
171
Rencana Resepsi
172
Lamaran di Luar Rencana
173
3 Pelaminan
174
Sedikit masa lalu Damian
175
Kebahagiaan
176
Ngidam Naina
177
Naina Pingsan
178
Drama
179
Flashback
180
Hadiah Mobil
181
Kehancuran Atmadja
182
Hukuman Felicia
183
Rencana ke Rusia
184
Langit dan Senja
185
Langit dan Senja 2
186
Rusia
187
Segerombolan Penjahat
188
Cici & Sam
189
Rencana Melamar Cici
190
Luapan Hati Cici
191
Pernyataan Cinta
192
Yura yang Dewasa
193
Hari Penuh Senyuman
194
Alasan Sakit Bunda Ros
195
Kekhawatiran Naina
196
Akhirnya Naina Tahu
197
Kedatangan Tio
198
Akhir dari Tio
199
Kesedihan Yura
200
Pertemuan Yura dan sang Ibu
201
Mendadak melamar
202
Kedatangan Biang Rusuh
203
Rencana 7 bulanan
204
Tujuh Bulanan
205
Banci Kaleng
206
Mood Ken Anjlok
207
Lamaran Tak Terduga
208
Lamaran lagi??
209
Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210
Detik-detik Kesayangan Lahir
211
End
212
Bewaraaaaaaa
213
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!