Novia

"Diam kamu" bentak Novia dengan memelototkan kedua matanya pada David, namun David hanya mengangkat kedua bahunya dan menatap malas wajah munafik wanita itu.

Sang mama Ken yang bernama Kinanti Robinson, merasa heran dengan reaksi Ken dan David.

"Wanita macam kamu, tak pantas mengatakan kata-kata sakral itu. Cih, mencintaimu? menjijikkan." ucap David dengan tatapan mengejek

"Apa maksudmu David? Sejak aku datang kamu selalu mengatakan kata-kata tidak pantas untukku." tanya Novia dengan wajah memerah

"HAHAHAHAHA.... yakin kamu ingin tau jawabannya? Di depan mama Kinan?" tanya David, ia tertawa sangat puas mendengar pertanyaan Novia. Novia yang merasa bila aibnya terbongkar, wajahnya mulai memucat.

"Ti tidak, kamu pasti hanya ingin memfitnahku di depan tante Kinanti." jawab Novia tergagap, Ken yang matanya fokus pada layar pun tersenyum smirk.

"Katakan Vid" ucap Kinanti, ia yakin ada yang di sembunyikan oleh kedua anak lelakinya. David sudah ia Kinanti anggap sebagai anak lelakinya, setelah Ken.

"Tante, jangan percaya dengan apa yang ia ucapkan. Ia pasti hanya ingin membuatku buruk di mata tante." cegah Novia

"Kalau memang begitu, kenapa kamu seperti orang ketakutan hah? Bila kamu memang tidak bersalah, kamu seharusnya biasa sajakan?" tanya Kinanti yang sudah mulai kesal, karena sejak tadi Novia selalu menyela ucapan David.

"David, KATAKAN!! Bila itu hal buruk, aku tak mau bila putraku jatuh ke wanita yang salah." ucap Kinanti lagi dengan penuh penekanan.

David pun mengangkat salah satu sudut bibirnya, lalu ia melangkah mendekati meja Ken. Melihat David mendekat, tanpa diminta Ken membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah amplop yang cukup besar.

GLEK

Ken memberikan amplop itu pada David.

"Mama bisa mendapatkan jawabannya dari sini" ucap David seraya kembali melangkah mendekat pada Kinanti, Novia melangkah cepat dan hendak merebutnya.

"Eits... bukankah tadi kamu menanyakan alasan kenapa aku mengataimu wanita b*kasan, biarkan mama Kinanti melihat sendiri jawabannya. Jawaban kenapa kami sangat membencimu?" ucap David menyeringai, Novia mengepalkan kedua tangannya.

Kinanti langsung mengambil amplop tersebut dan membukanya, saat melihat isinya. Kinanti terkejut bukan main, isinya adalah foto-foto tak senonoh milik Novia. Ia semakin terkejut, karena prianya berbeda-beda di setiap foto.

Kinanti langsung menjatuhkan foto-foto itu dan langsung menatap jijik pada Novia, Novia pun menelan salivanya dengan susah payah saat melihat foto itu berhamburan di lantai.

"Tante, itu semua palsu. Mereka berdua pasti mengeditnya, karena Ken sangat tidak menyukai Novia. Tante, tolong percaya padaku." ucap Novia seraya hendak menyentuh tangan Kinanti, namun segera di tepisnya

"Jangan sentuh saya" ucap Kinanti

"Pantas saja putra saya, selalu menatapmu dengan tatapan jijik. Jadi ini jawabannya, Astaghfirullah... hampir saja aku menjerumuskan putraku ke dalam jurang kehancuran." lanjutnya lagi, David hanya berdiri di belakang Kinanti dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mulutmu benar-benar manis, tapi ternyata penuh dengan bisa ular. Sebaiknya kamu pergi dari sini dan jangan pernah menampakan wajahmu lagi di hadapanku atau anggota keluarga yang lainnya, terutama JAUHI PUTRAKU. Bila seandainya kita berpapasan di jalan, jangan pernah menyapa kami." Kinanti menunjuk pintu dan mengusir Novia

"Tapi tan.."

"KELUAR" ucap Ken dengan suara menggelegar juga terdengar sangat dingin, dengan langkah gontai. Novia pun akhirnya keluar dari ruangan Ken.

Kinanti langsung mendudukkan tubuhnya di sofa ruangan Ken, dengan nafas yang tidak teratur. Marah, benci dan jijik.... itu yang ia rasakan saat ini. Ia tak menyangka, bila selama beberapa tahun ini ia selalu berjalan berdampingan dengan seorang j*l*ng.

Dan parahnya, terpampang jelas di foto. Bila Novia terakhir melayani para pria, 3 hari yang lalu.

"Astaghfirullah Astgahfirullah Astaghfirullah" gumam Kinanti, David menyodorkan segelas air pada mama angkatnya tersebut.

"Mama baik-baik saja?" tanya Ken yang kini sudah duduk di sampingnya, bukan menjawab. Kinanti malah menatap Ken, dengan tatapan menyesalnya.

"Maafkan mama nak, mama selalu mamaksamu untuk bersama wanita ular itu. Kenapa kamu tidak bilang dari dulu, mengenai masalah sebesar ini? Untung mama belum mengiyakan permintaan ibu dari wanita ular itu, yang ingin menjodohkan Novia denganmu." ucap Kinanti

"Apa mungkin, bila Ken bilang sejak dulu mama percaya pada Ken? Apalagi dulu Ken belum mendapatkan bukti-buktinya." jawab Ken tersenyum, seraya menggenggam penuh sayang pada sang mama

"Kamu benar, dulu mama begitu percaya dengan semua ucapannya. Maafkan mama" jawab Kinanti

"Sudahlah mah, yang penting wanita itu sudah tidak akan menggangguku lagi." ucap Ken

"Ya sudah mama makan di sini saja dengan kami" lanjutnya lagi

"Bukannya kamu akan ada meeting?" tanya Kinanti

"Hanya alibi ma" jawab David terkekeh

"Ck, baiklah. Pesankan makanan seperti biasa"

"Siap ibu Ratu" jawab David

"Kalau begitu Ken lanjut kerja ya ma" Kinanti mengangguk, lalu ia duduk di sofa sembari membuka majalah perusahaan. Sedangkan David, setelah memesan makan. Ia memilih membantu Ken.

.

.

"Una, tata Nai matih lama ya?" tanya Yura yang sudah mulai bosan bermain

"Kakak Nai pulangnya nanti sore sayang, sekarang Yura bobo siang ya. Tuh mata Yura udah minta di meremin katanya." jawab bunda Ros

"Iya una, Yula udah nantut banet banet." ucap Yura yang langsung naik ke pangkuan bunda Ros, tidak memakan waktu lama. Yura sudah tertidur pulas, sampai membuat bunda Ros sangat gemas.

"Naina sudah seperti ibu untukmu Ra, bagaimana perasaanmu nanti saat sudah paham. Dan mengetahui, bila ternyata ayahmu benar-benar tak menginginkanmu. Hanya karena kamu terlahir sebagai perempuan, ia tega membuangmu dan mengatakan pada ibumu bila kamu sudah tiada. Dan sampai sekarang kakak Nainamu tidak mengetahui alasan tersebut, bila ia sampai tau. Entah apa yang akan terjadi pada keluarga kandungmu, kakak Nai mu pasti tidak akan tinggal diam." ucap Bunda Ros pelan, seraya mengusap sayang kepala Yura.

Flashback

Saat itu, Ros yang hendak ke pasar membeli keperluan Panti yang sudah habis. Ia tak sengaja berpapasan dengan seorang pria lebih muda darinya, memakai pakaian lengkap dengan jasnya. Pria itu berhenti dan bertanya pada Ros, dengan dirinya yang kesusahan membawa bayi mungil, yang nampak terlihat baru lahir.

"Maaf, apa saya bisa bertemu dengan pemilik Panti ini?" tanyanya

"Ya, dengan saya sendiri. Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya bunda Ros

"Ada yang ingin saya bicarakan, bisakah saya mengganggu waktumu sebentar?" tanya pria itu lagi

"Boleh, mari masuk pak" bunda Ros mengajak pria itu untuk masuk dan mempersilahkannya duduk di kursi yang ada di depannya.

"Apa yang ingin bapak bicarakan?" tanya bunda Ros

"Langsung saja, saya ingin menyerahkan bayi ini padamu." jawab pria itu

"Maksudnya? bapak menyerahkan bayi yang masih merah ini pada saya? Apa alasan bapak sampai tega membuang bayi yak berdosa ini?" tanya bunda Ros yang mulai emosi

"Karena saya tidak menginginkannya, saya tidak membutuhkan anak perempuan."jawabnya dengan lantang

BRAAAKK

...****************...

Lagi senggang hari ini, makanya bisa double up🤣🤣

...Happy Reading all 💞💞

...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemangat

2024-03-30

1

westi

westi

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

2023-12-08

1

Zudiyah Zudiyah

Zudiyah Zudiyah

Kasihan Yura, apa salahnya telahir sbgai perempuan, Yura sendiri tak meminta dlahirkn sbagai laki"/pr pak, kejam bgt buang anak kandung, siapa ya qra" ortui Yura?

2023-12-02

5

lihat semua
Episodes
1 Mencari Pekerjaan
2 Interview
3 Flashback
4 Preman Pasar
5 UZZA
6 Anak Asuh Nai
7 SATRIA
8 Lina
9 Keramaian di Pagi Hari
10 Hah?! Asisten Pribadi?
11 Cewek B*kasan
12 Novia
13 YURA
14 Tentang Naina
15 MAYA
16 Rencana Pindah ke Indonesia
17 Masih tentang Maya
18 Kebahagiaan Rania
19 Kecemburuan Ken
20 Kelebihan Yura
21 Mulut Ember Sintya
22 Wajah Naina yang Tersebar
23 Ken Membawa Naina
24 Di Kadalin Buaya?
25 Menyusul ke Indonesia
26 Keterkejutan Mama Kinan
27 Restu Kinan
28 Rencana Melamar
29 Penyerangan
30 Part 31
31 Ketakutan Bunda Ros
32 Hukuman dan Hadiah Sintya
33 Hampir
34 Meminta Restu
35 Kebenaran yang Terungkap
36 Kaharuan di malam itu
37 Restu Reinhard
38 Undangan?
39 Belinda
40 Masih tentang Belinda
41 Ulang Tahun Nicholas
42 Terasa Hangat
43 Part 44
44 Ternyata Rania...
45 Reksa dan Linda
46 Lagi-lagi Penyerangan
47 Luapan Amarah Sintya
48 Reksa, Linda dan Nicholas
49 Mantan Suami Ros
50 Part 51
51 Kegaduhan di Kelas
52 Endah....
53 Kekecewaan Rudolf
54 Hukuman untuk Novia
55 Alasan Nurul
56 Permohonan maaf Miftah
57 Maafkan aku
58 Keterkejutan Steven dan Barbara
59 Endah vs Nurul
60 Pernyataan
61 Pernyataan 2
62 Kekesalan Naina
63 Pram
64 Serangan
65 Pertarungan
66 Meminta Restu
67 Penyataan Dadakan
68 Mini Market
69 Mini Market 2
70 Rumah Dus
71 Membantu Ari
72 Rumah Sakit
73 Pulang ke Mansion
74 Ternyata
75 Rencana
76 Ema dan Fajar
77 Tertembak
78 Ricuh
79 Kondisi Ken dan Ari
80 ICU
81 Memulai penyembuhan Ari
82 Siuman
83 Part 84
84 Part 85
85 Trauma Ari
86 Kekhawatiran semua orang
87 Gerak Cepat
88 Terbawa Mimpi
89 Melamar
90 Alhamdulillah
91 Tentang Sari
92 Masih tentang Sari
93 Tragedi
94 Markas Tersembunyi
95 Cerita saat Kejadian
96 Fakta lain Nai
97 O oowww... Ketahuan
98 Akhirnya
99 Ke uwuan Ken dan Naina
100 Penantian Berbuah Manis
101 Merestui dan Penyerangan
102 Kenyataan yang Mengejutkan
103 Mentari
104 Mentari 2
105 Mentari 3
106 Ketakutan Sinar
107 Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108 Flashback 1
109 Flashback 2
110 Kencan
111 COPET ga tau waktu
112 Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113 Part 114
114 Fitting
115 Perlawanan Cici
116 Rencana Naina dan Ken
117 Lagi-lagi bertemu
118 Kumpul Riweh
119 Masalah Bulan
120 Pertolongan Naina
121 Kemarahan Naina
122 Amukan Naina
123 Penyelesaian
124 Penyelesaian 2
125 Part 126
126 Ikatan Bathin Naina dan Yura
127 The Day
128 Sungkeman
129 Rencana Honeymoon
130 Malam Pertama
131 Mulai Magang
132 Oo.. Ternyata begitu
133 Rencana Naina
134 Show time
135 Akhir dari para Pengkhianat
136 Pengakuan
137 Hahhh... masalah baru
138 Apa?!
139 Merasa Di Abaikan
140 Aryo Wiguna
141 Masa Lalu Sofia dan Satria
142 Masih FLASHBACK
143 Keterkejutan Satria
144 Part 145
145 Hamil??????
146 Rencana kejutan untuk Ken
147 Kejutan
148 Pertemuan
149 Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150 Part 151
151 Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152 Part 153
153 Ken yang Berubah
154 Dunia Selebar Daun-Daunan
155 Seperti itu....
156 Salah satu kebaikan Nai
157 Awal Pendekatan
158 Menerima Tantangan
159 Keluarga Niken
160 Duel
161 Lamaran
162 Alhamdulillah
163 Dua Pernyataan
164 Ngidam
165 Angkringan
166 Baku Hantam
167 Perubahan Hormon
168 Kegesrekan para Orang Tua
169 Meminta Ijin
170 KUA
171 Rencana Resepsi
172 Lamaran di Luar Rencana
173 3 Pelaminan
174 Sedikit masa lalu Damian
175 Kebahagiaan
176 Ngidam Naina
177 Naina Pingsan
178 Drama
179 Flashback
180 Hadiah Mobil
181 Kehancuran Atmadja
182 Hukuman Felicia
183 Rencana ke Rusia
184 Langit dan Senja
185 Langit dan Senja 2
186 Rusia
187 Segerombolan Penjahat
188 Cici & Sam
189 Rencana Melamar Cici
190 Luapan Hati Cici
191 Pernyataan Cinta
192 Yura yang Dewasa
193 Hari Penuh Senyuman
194 Alasan Sakit Bunda Ros
195 Kekhawatiran Naina
196 Akhirnya Naina Tahu
197 Kedatangan Tio
198 Akhir dari Tio
199 Kesedihan Yura
200 Pertemuan Yura dan sang Ibu
201 Mendadak melamar
202 Kedatangan Biang Rusuh
203 Rencana 7 bulanan
204 Tujuh Bulanan
205 Banci Kaleng
206 Mood Ken Anjlok
207 Lamaran Tak Terduga
208 Lamaran lagi??
209 Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210 Detik-detik Kesayangan Lahir
211 End
212 Bewaraaaaaaa
213 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Mencari Pekerjaan
2
Interview
3
Flashback
4
Preman Pasar
5
UZZA
6
Anak Asuh Nai
7
SATRIA
8
Lina
9
Keramaian di Pagi Hari
10
Hah?! Asisten Pribadi?
11
Cewek B*kasan
12
Novia
13
YURA
14
Tentang Naina
15
MAYA
16
Rencana Pindah ke Indonesia
17
Masih tentang Maya
18
Kebahagiaan Rania
19
Kecemburuan Ken
20
Kelebihan Yura
21
Mulut Ember Sintya
22
Wajah Naina yang Tersebar
23
Ken Membawa Naina
24
Di Kadalin Buaya?
25
Menyusul ke Indonesia
26
Keterkejutan Mama Kinan
27
Restu Kinan
28
Rencana Melamar
29
Penyerangan
30
Part 31
31
Ketakutan Bunda Ros
32
Hukuman dan Hadiah Sintya
33
Hampir
34
Meminta Restu
35
Kebenaran yang Terungkap
36
Kaharuan di malam itu
37
Restu Reinhard
38
Undangan?
39
Belinda
40
Masih tentang Belinda
41
Ulang Tahun Nicholas
42
Terasa Hangat
43
Part 44
44
Ternyata Rania...
45
Reksa dan Linda
46
Lagi-lagi Penyerangan
47
Luapan Amarah Sintya
48
Reksa, Linda dan Nicholas
49
Mantan Suami Ros
50
Part 51
51
Kegaduhan di Kelas
52
Endah....
53
Kekecewaan Rudolf
54
Hukuman untuk Novia
55
Alasan Nurul
56
Permohonan maaf Miftah
57
Maafkan aku
58
Keterkejutan Steven dan Barbara
59
Endah vs Nurul
60
Pernyataan
61
Pernyataan 2
62
Kekesalan Naina
63
Pram
64
Serangan
65
Pertarungan
66
Meminta Restu
67
Penyataan Dadakan
68
Mini Market
69
Mini Market 2
70
Rumah Dus
71
Membantu Ari
72
Rumah Sakit
73
Pulang ke Mansion
74
Ternyata
75
Rencana
76
Ema dan Fajar
77
Tertembak
78
Ricuh
79
Kondisi Ken dan Ari
80
ICU
81
Memulai penyembuhan Ari
82
Siuman
83
Part 84
84
Part 85
85
Trauma Ari
86
Kekhawatiran semua orang
87
Gerak Cepat
88
Terbawa Mimpi
89
Melamar
90
Alhamdulillah
91
Tentang Sari
92
Masih tentang Sari
93
Tragedi
94
Markas Tersembunyi
95
Cerita saat Kejadian
96
Fakta lain Nai
97
O oowww... Ketahuan
98
Akhirnya
99
Ke uwuan Ken dan Naina
100
Penantian Berbuah Manis
101
Merestui dan Penyerangan
102
Kenyataan yang Mengejutkan
103
Mentari
104
Mentari 2
105
Mentari 3
106
Ketakutan Sinar
107
Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108
Flashback 1
109
Flashback 2
110
Kencan
111
COPET ga tau waktu
112
Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113
Part 114
114
Fitting
115
Perlawanan Cici
116
Rencana Naina dan Ken
117
Lagi-lagi bertemu
118
Kumpul Riweh
119
Masalah Bulan
120
Pertolongan Naina
121
Kemarahan Naina
122
Amukan Naina
123
Penyelesaian
124
Penyelesaian 2
125
Part 126
126
Ikatan Bathin Naina dan Yura
127
The Day
128
Sungkeman
129
Rencana Honeymoon
130
Malam Pertama
131
Mulai Magang
132
Oo.. Ternyata begitu
133
Rencana Naina
134
Show time
135
Akhir dari para Pengkhianat
136
Pengakuan
137
Hahhh... masalah baru
138
Apa?!
139
Merasa Di Abaikan
140
Aryo Wiguna
141
Masa Lalu Sofia dan Satria
142
Masih FLASHBACK
143
Keterkejutan Satria
144
Part 145
145
Hamil??????
146
Rencana kejutan untuk Ken
147
Kejutan
148
Pertemuan
149
Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150
Part 151
151
Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152
Part 153
153
Ken yang Berubah
154
Dunia Selebar Daun-Daunan
155
Seperti itu....
156
Salah satu kebaikan Nai
157
Awal Pendekatan
158
Menerima Tantangan
159
Keluarga Niken
160
Duel
161
Lamaran
162
Alhamdulillah
163
Dua Pernyataan
164
Ngidam
165
Angkringan
166
Baku Hantam
167
Perubahan Hormon
168
Kegesrekan para Orang Tua
169
Meminta Ijin
170
KUA
171
Rencana Resepsi
172
Lamaran di Luar Rencana
173
3 Pelaminan
174
Sedikit masa lalu Damian
175
Kebahagiaan
176
Ngidam Naina
177
Naina Pingsan
178
Drama
179
Flashback
180
Hadiah Mobil
181
Kehancuran Atmadja
182
Hukuman Felicia
183
Rencana ke Rusia
184
Langit dan Senja
185
Langit dan Senja 2
186
Rusia
187
Segerombolan Penjahat
188
Cici & Sam
189
Rencana Melamar Cici
190
Luapan Hati Cici
191
Pernyataan Cinta
192
Yura yang Dewasa
193
Hari Penuh Senyuman
194
Alasan Sakit Bunda Ros
195
Kekhawatiran Naina
196
Akhirnya Naina Tahu
197
Kedatangan Tio
198
Akhir dari Tio
199
Kesedihan Yura
200
Pertemuan Yura dan sang Ibu
201
Mendadak melamar
202
Kedatangan Biang Rusuh
203
Rencana 7 bulanan
204
Tujuh Bulanan
205
Banci Kaleng
206
Mood Ken Anjlok
207
Lamaran Tak Terduga
208
Lamaran lagi??
209
Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210
Detik-detik Kesayangan Lahir
211
End
212
Bewaraaaaaaa
213
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!