Cewek B*kasan

"Lalu, mana gadis itu?" tanya sang ibu

"Hari ini Naina sudah mulai masuk kerja, ia sangat jenius bu. Di usia 14 tahun, ia sudah menyelesaikan pendidikan di bangku SMA. Dan sekarang, Naina bekerja di usia 16 tahun. Tapi, entah kenapa Satria merasa bila ia menyembunyikan sesuatu. Satria yakin, bila Naina bukanlah gadis biasa. " jawab Satria

"Alhamdulillah, jangan pernah penasaran dengan kehidupan orang lain nak. Karena bila memang kita harus tahu, Allah pasti akan memperlihatkannya pada kita nanti. Sat, tadi kamu bilang. Kalau Naina mengajakmu untuk bekerja di Panti, lalu kenapa kamu masih di sini?" Satria tersenyum

"Naina mengijinkan Satria menjaga ibu sampai keluar dari rumah sakit, baru ikut bergabung di sana." jawab Satria

"Ibu sudah baik-baik saja, kamu bisa pergi ke Panti. Kalau ibu butuh sesuatu, bukankah ada suster yang membantu ibu?" ucap ibu Satria

"Baiklah baiklah, tapi besok saja ya bu. Sekarang ijinkan Satria menjaga ibu terlebih dahulu." ibu Satria mengangguk mengiyakan.

.

.

.

tok tok

"Masuk"

"Nai, ini makan siang. Bu Sintya meminta ku untuk membawakannya ke ruangan" ucap Mira seraya membawa nampan yang berisi makanan dan minuman.

Naina mengangkat kepalanya, sejak tadi ia sibuk mencoret dan juga melingkari kesalahan-kesalahan yang ada pada berkas di hadapannya. Ia melihat ke sebelah laptop di atas meja, di sana ada gelas minuman yang Mira berikan tadi pagi sudah terlihat kosong.

"Memang sekarang sudah jam berapa kak?" tanya Nai

"Jam 12, waktunya makan siang." jawab Mira

"Astaghfirullah, pantesan cacing di perut pada Qasidahan. Udah siang ternyata, terimaksih kak. Maaf jadi merepotkan kakak, padahal kakak tak perlu membawakannya ke sini. Cukup mengingatkan Naina, bila sudah waktunya makan siang." ucap Naina merasa tak enak

"Hahaha... santai saja Nai, ya sudah kamu makan terlebih dahulu. Aku harus kembali ke depan, belum waktunya aku beristirahat. Kita istirahat bergantian.." jawab Mira tertawa

"Ah... begitu ya. Baiklah, sekali lagi terimakasih kak." ucap Naina tersenyum

Setelah Mira keluar, Naina pun bangun dari tempatnya untuk berpindah ke sofa. Ia melakukan peregangan pada tubuhnya, hari ini cukup melelahkan.

"Untung hanya tinggal 3 map lagi, ya sudah aku makan dulu saja." gumamnya

"Kalau di panti pasti rame dengan anak-anak, di sini sepi." ucapnya lagi, ia mulai memakan makanannya.

Tanpa di ketahui Naina, ternyata di ruangan itu terpasang CCTV. Dan kini Kendrick tengah memperhatikan Naina di layar laptopnya.

"Tidak bosan?" tanya asistennya yang bernama David

"Takkan pernah bosan, ia terlalu cantik untuk di lewatkan begitu saja," jawab Ken tersenyum, sembari fokus pada layarnya.

"Kamu tidak pernah jatuh cinta, sekalinya jatuh cinta, pada gadis di bawah umur. Apa kamu seorang pedofil?" Ken langsung melempar pulpen pada David

"Usia kami hanya selisih 10 tahun" jawab Ken tak terima

"10 tahun kamu bilang hanya, Ken... Ken... " David menggelengkan kepalanya tak percaya

"Gadis seusia denganmu dan secantik Novia kamu tolak mentah-mentah dan sekarang kamu memilih gadis yang berbeda usia 10 tahun." lanjutnya lagi

"Sebelum kamu berbicara, coba lihat ini" Ken mengarahkan layar laptop pada David

Saat David melihat gambar pada layar, ia terdiam seketika. Ken pun membalikkan kembali layar laptopnya ke arah dirinya.

"Bagaimana?" tanya Ken dengan nada tidak suka, bila gadisnya di bandingkan dengan wanita yang jelas-jelas tidak bisa di bandingkan dengan Naina.

Novia, wanita yang mengejar-ngejar Ken sejak kuliah di Amsterdam. Berkali-kali menyatakan cinta pada Ken dan berkali-kali juga Ken menolak wanita itu. Selain Ken tidak mempunyai rasa padanya, ia juga tau bila kehidupan Novia terlalu bebas. Rasanya menjijikkan, menyentuh wanita yang sudah terjamah oleh pria lain. Dan lebih menjijikan lagi, bukan hanya satu pria yang sering tidur dengan Novia. Melainkan banyak dan berganti-ganti.

"Heran, kamu bilang Novia cantik, cih. Menjijikkan!! Kalau kamu menyukainya, ambil saja. Gadis j*l*ng yang rela tubuhnya di tiduri banyak lelaki, apa dia tidak takut terkena penyakit kelamin?" ucap Ken

GLEK

David melupakan fakta yang satu itu kali ini, bila Novia seorang model yang merelakan tubuhnya di jamah, demi popularitas.

"Sebrengsek-brengseknya gue jadi laki, gue bakal nyari cewek yang baik buat jadi istri dan ibu anak-anak gue kelak. Mana mau gue sama cewe bekasan model si Novia, hiiii... ogah banget." jawab David

"Cih..."

BRAK

"Cewek bekasan, eh.... cewek bekasan. Eh" latah David, karena terkejut

"Apa maksud lo bilang gue cewek bekasan hah?!" teriak wanita yang sejak tadi menjadi pemeran utama perbincangan dua pria tampan itu.

Ken hanya diam menatap datar pada Novia, rasanya enggan untuk meladeni wanita ini. Sudah berkali-kali di usir, masih juga datang.

'Seperti jelangkung saja' gumamnya pelan, ia mengembalikan layar laptop pada pekerjaannya. Lalu kembali fokus dan tidak memperdulikan kehadiran Novia, baginya wanita itu bagai roh alias tak kasat mata.🤣🤣

"Kenapa lo teriak-teriak, datang ga ada sopan santunnya banget lo. Ga punya adab banget jadi orang, lo ateis? Sorry, agama gue mengajarkan mengucapkan salam kalo masuk ke suatu ruangan. " ucap David sedikit membentak

"Ya lu, kenapa ngomongnya sembarangan hah?! Apa maksud lo bilang gue cewek bekasan?" jawab Novia

Belum David menjawab, datang seorang wanita yang sudah berusia 40 tahun. Namun, masih terlihat cantik.

"Ada apa ini? Kenapa kamu malah ribut dengan David?" tanya wanita itu

Ken menoleh, saat mendengar suara yang ia kenal.

"Mah" panggilnya, ia pun berdiri dan melangkah mendekati ibunya. Lalu mencium kening dan pipi sang ibunda tercinta, melewati wanita yang tak jauh dari keberadaan ibunya tersebut.

"Ada apa mama datang ke sini?" tanya Ken

"Mama dan Novia berencana mengajakmu makan siang, sayang" jawab sang mama

"Maaf ma, pekerjaan Ken masih banyak. Sebentar lagi juga ada meeting dengan klien dari Jepang" tolak Ken

"Begitukah? Jadi mama tidak bisa makan siang lagi dengan anak kesayangan mama?" tanya mama Ken kecewa

"Maaf mah" ucap Ken lagi, dengan wajah datarnya.

"Tidak apa-apa, sayang. Seharusnya mama yang meminta maaf, karena sudah membuat mu sangat sibuk, setelah kepergian ayahmu." ucap sang mama, seraya mengelus sayang kepala sang putra

"Ck" terdengar suara decakan tak terima dari bibir Novia

"Sayang, kamu tega biarin mama makan cuma sama aku." ucap Novia, seraya hendak mengalengkan tangannya pada lengan Ken.

Tetapi, harapan tinggalah harapan. Bukannya mendapat perlakuan manis, justru Ken langsung menepis tangan Novia dengan kasar.

"Jangan pernah berani menyentuh tubuhku, dengan tangan kotormu." ucap Ken dingin, Novia terkejut bukan main. Ia langsung mengepalkan kedua tangannya, wajahnya pun terlihat memerah menahan amarah.

"Ken" tegur sang mama, namun Ken tak menghiraukannya. Ia langsung duduk kembali ke kursi kebesarannya

"Mama kalau mau pergi makan siang, pergilah" ucap Ken tanpa menatap wajah sang mama

"Ken, sebenarnya ada masalah apa kamu denganku? Bertahun-tahun aku mengejarmu, tapi tak sekalipun kamu menatap dan menganggapku ada. Aku mencintaimu Ken, sangat mencintaimu. Tapi kenapa kamu tak pernah mau menerima perasaanku sampai sekarang." ucap Novia meluapkan kekesalannya,seraya meneteskan air matanya. Sakit rasanya kembali mendapatkan penolakan dari pria yang di cintainya

David langsung menutup mulutnya, menahan tawa. Mencintai mu? Yang bener, Miceun T*a mu🤣🤣

"Diam kamu" ucap Novia dengan memelototkan kedua matanya pada David, namun David hanya mengangkat kedua bahunya dan menatap malas wajah munafik wanita itu.

...****************...

...Happy Reading all💞💞...

Terpopuler

Comments

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-03-30

1

Nur Hayati

Nur Hayati

nauzubillah..... cing ditebihkeun

2024-03-24

1

Mur Wati

Mur Wati

🤮🤮🤮

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Mencari Pekerjaan
2 Interview
3 Flashback
4 Preman Pasar
5 UZZA
6 Anak Asuh Nai
7 SATRIA
8 Lina
9 Keramaian di Pagi Hari
10 Hah?! Asisten Pribadi?
11 Cewek B*kasan
12 Novia
13 YURA
14 Tentang Naina
15 MAYA
16 Rencana Pindah ke Indonesia
17 Masih tentang Maya
18 Kebahagiaan Rania
19 Kecemburuan Ken
20 Kelebihan Yura
21 Mulut Ember Sintya
22 Wajah Naina yang Tersebar
23 Ken Membawa Naina
24 Di Kadalin Buaya?
25 Menyusul ke Indonesia
26 Keterkejutan Mama Kinan
27 Restu Kinan
28 Rencana Melamar
29 Penyerangan
30 Part 31
31 Ketakutan Bunda Ros
32 Hukuman dan Hadiah Sintya
33 Hampir
34 Meminta Restu
35 Kebenaran yang Terungkap
36 Kaharuan di malam itu
37 Restu Reinhard
38 Undangan?
39 Belinda
40 Masih tentang Belinda
41 Ulang Tahun Nicholas
42 Terasa Hangat
43 Part 44
44 Ternyata Rania...
45 Reksa dan Linda
46 Lagi-lagi Penyerangan
47 Luapan Amarah Sintya
48 Reksa, Linda dan Nicholas
49 Mantan Suami Ros
50 Part 51
51 Kegaduhan di Kelas
52 Endah....
53 Kekecewaan Rudolf
54 Hukuman untuk Novia
55 Alasan Nurul
56 Permohonan maaf Miftah
57 Maafkan aku
58 Keterkejutan Steven dan Barbara
59 Endah vs Nurul
60 Pernyataan
61 Pernyataan 2
62 Kekesalan Naina
63 Pram
64 Serangan
65 Pertarungan
66 Meminta Restu
67 Penyataan Dadakan
68 Mini Market
69 Mini Market 2
70 Rumah Dus
71 Membantu Ari
72 Rumah Sakit
73 Pulang ke Mansion
74 Ternyata
75 Rencana
76 Ema dan Fajar
77 Tertembak
78 Ricuh
79 Kondisi Ken dan Ari
80 ICU
81 Memulai penyembuhan Ari
82 Siuman
83 Part 84
84 Part 85
85 Trauma Ari
86 Kekhawatiran semua orang
87 Gerak Cepat
88 Terbawa Mimpi
89 Melamar
90 Alhamdulillah
91 Tentang Sari
92 Masih tentang Sari
93 Tragedi
94 Markas Tersembunyi
95 Cerita saat Kejadian
96 Fakta lain Nai
97 O oowww... Ketahuan
98 Akhirnya
99 Ke uwuan Ken dan Naina
100 Penantian Berbuah Manis
101 Merestui dan Penyerangan
102 Kenyataan yang Mengejutkan
103 Mentari
104 Mentari 2
105 Mentari 3
106 Ketakutan Sinar
107 Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108 Flashback 1
109 Flashback 2
110 Kencan
111 COPET ga tau waktu
112 Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113 Part 114
114 Fitting
115 Perlawanan Cici
116 Rencana Naina dan Ken
117 Lagi-lagi bertemu
118 Kumpul Riweh
119 Masalah Bulan
120 Pertolongan Naina
121 Kemarahan Naina
122 Amukan Naina
123 Penyelesaian
124 Penyelesaian 2
125 Part 126
126 Ikatan Bathin Naina dan Yura
127 The Day
128 Sungkeman
129 Rencana Honeymoon
130 Malam Pertama
131 Mulai Magang
132 Oo.. Ternyata begitu
133 Rencana Naina
134 Show time
135 Akhir dari para Pengkhianat
136 Pengakuan
137 Hahhh... masalah baru
138 Apa?!
139 Merasa Di Abaikan
140 Aryo Wiguna
141 Masa Lalu Sofia dan Satria
142 Masih FLASHBACK
143 Keterkejutan Satria
144 Part 145
145 Hamil??????
146 Rencana kejutan untuk Ken
147 Kejutan
148 Pertemuan
149 Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150 Part 151
151 Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152 Part 153
153 Ken yang Berubah
154 Dunia Selebar Daun-Daunan
155 Seperti itu....
156 Salah satu kebaikan Nai
157 Awal Pendekatan
158 Menerima Tantangan
159 Keluarga Niken
160 Duel
161 Lamaran
162 Alhamdulillah
163 Dua Pernyataan
164 Ngidam
165 Angkringan
166 Baku Hantam
167 Perubahan Hormon
168 Kegesrekan para Orang Tua
169 Meminta Ijin
170 KUA
171 Rencana Resepsi
172 Lamaran di Luar Rencana
173 3 Pelaminan
174 Sedikit masa lalu Damian
175 Kebahagiaan
176 Ngidam Naina
177 Naina Pingsan
178 Drama
179 Flashback
180 Hadiah Mobil
181 Kehancuran Atmadja
182 Hukuman Felicia
183 Rencana ke Rusia
184 Langit dan Senja
185 Langit dan Senja 2
186 Rusia
187 Segerombolan Penjahat
188 Cici & Sam
189 Rencana Melamar Cici
190 Luapan Hati Cici
191 Pernyataan Cinta
192 Yura yang Dewasa
193 Hari Penuh Senyuman
194 Alasan Sakit Bunda Ros
195 Kekhawatiran Naina
196 Akhirnya Naina Tahu
197 Kedatangan Tio
198 Akhir dari Tio
199 Kesedihan Yura
200 Pertemuan Yura dan sang Ibu
201 Mendadak melamar
202 Kedatangan Biang Rusuh
203 Rencana 7 bulanan
204 Tujuh Bulanan
205 Banci Kaleng
206 Mood Ken Anjlok
207 Lamaran Tak Terduga
208 Lamaran lagi??
209 Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210 Detik-detik Kesayangan Lahir
211 End
212 Bewaraaaaaaa
213 Pengumuman karya Baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Mencari Pekerjaan
2
Interview
3
Flashback
4
Preman Pasar
5
UZZA
6
Anak Asuh Nai
7
SATRIA
8
Lina
9
Keramaian di Pagi Hari
10
Hah?! Asisten Pribadi?
11
Cewek B*kasan
12
Novia
13
YURA
14
Tentang Naina
15
MAYA
16
Rencana Pindah ke Indonesia
17
Masih tentang Maya
18
Kebahagiaan Rania
19
Kecemburuan Ken
20
Kelebihan Yura
21
Mulut Ember Sintya
22
Wajah Naina yang Tersebar
23
Ken Membawa Naina
24
Di Kadalin Buaya?
25
Menyusul ke Indonesia
26
Keterkejutan Mama Kinan
27
Restu Kinan
28
Rencana Melamar
29
Penyerangan
30
Part 31
31
Ketakutan Bunda Ros
32
Hukuman dan Hadiah Sintya
33
Hampir
34
Meminta Restu
35
Kebenaran yang Terungkap
36
Kaharuan di malam itu
37
Restu Reinhard
38
Undangan?
39
Belinda
40
Masih tentang Belinda
41
Ulang Tahun Nicholas
42
Terasa Hangat
43
Part 44
44
Ternyata Rania...
45
Reksa dan Linda
46
Lagi-lagi Penyerangan
47
Luapan Amarah Sintya
48
Reksa, Linda dan Nicholas
49
Mantan Suami Ros
50
Part 51
51
Kegaduhan di Kelas
52
Endah....
53
Kekecewaan Rudolf
54
Hukuman untuk Novia
55
Alasan Nurul
56
Permohonan maaf Miftah
57
Maafkan aku
58
Keterkejutan Steven dan Barbara
59
Endah vs Nurul
60
Pernyataan
61
Pernyataan 2
62
Kekesalan Naina
63
Pram
64
Serangan
65
Pertarungan
66
Meminta Restu
67
Penyataan Dadakan
68
Mini Market
69
Mini Market 2
70
Rumah Dus
71
Membantu Ari
72
Rumah Sakit
73
Pulang ke Mansion
74
Ternyata
75
Rencana
76
Ema dan Fajar
77
Tertembak
78
Ricuh
79
Kondisi Ken dan Ari
80
ICU
81
Memulai penyembuhan Ari
82
Siuman
83
Part 84
84
Part 85
85
Trauma Ari
86
Kekhawatiran semua orang
87
Gerak Cepat
88
Terbawa Mimpi
89
Melamar
90
Alhamdulillah
91
Tentang Sari
92
Masih tentang Sari
93
Tragedi
94
Markas Tersembunyi
95
Cerita saat Kejadian
96
Fakta lain Nai
97
O oowww... Ketahuan
98
Akhirnya
99
Ke uwuan Ken dan Naina
100
Penantian Berbuah Manis
101
Merestui dan Penyerangan
102
Kenyataan yang Mengejutkan
103
Mentari
104
Mentari 2
105
Mentari 3
106
Ketakutan Sinar
107
Detik-detik Terkuaknya Rahasia Besar
108
Flashback 1
109
Flashback 2
110
Kencan
111
COPET ga tau waktu
112
Bertemu Ayah Ezra dan Ayah Calvin
113
Part 114
114
Fitting
115
Perlawanan Cici
116
Rencana Naina dan Ken
117
Lagi-lagi bertemu
118
Kumpul Riweh
119
Masalah Bulan
120
Pertolongan Naina
121
Kemarahan Naina
122
Amukan Naina
123
Penyelesaian
124
Penyelesaian 2
125
Part 126
126
Ikatan Bathin Naina dan Yura
127
The Day
128
Sungkeman
129
Rencana Honeymoon
130
Malam Pertama
131
Mulai Magang
132
Oo.. Ternyata begitu
133
Rencana Naina
134
Show time
135
Akhir dari para Pengkhianat
136
Pengakuan
137
Hahhh... masalah baru
138
Apa?!
139
Merasa Di Abaikan
140
Aryo Wiguna
141
Masa Lalu Sofia dan Satria
142
Masih FLASHBACK
143
Keterkejutan Satria
144
Part 145
145
Hamil??????
146
Rencana kejutan untuk Ken
147
Kejutan
148
Pertemuan
149
Terbongkarnya Rahasia Besar Kiara
150
Part 151
151
Hukuman untuk Kiara dan Aryo
152
Part 153
153
Ken yang Berubah
154
Dunia Selebar Daun-Daunan
155
Seperti itu....
156
Salah satu kebaikan Nai
157
Awal Pendekatan
158
Menerima Tantangan
159
Keluarga Niken
160
Duel
161
Lamaran
162
Alhamdulillah
163
Dua Pernyataan
164
Ngidam
165
Angkringan
166
Baku Hantam
167
Perubahan Hormon
168
Kegesrekan para Orang Tua
169
Meminta Ijin
170
KUA
171
Rencana Resepsi
172
Lamaran di Luar Rencana
173
3 Pelaminan
174
Sedikit masa lalu Damian
175
Kebahagiaan
176
Ngidam Naina
177
Naina Pingsan
178
Drama
179
Flashback
180
Hadiah Mobil
181
Kehancuran Atmadja
182
Hukuman Felicia
183
Rencana ke Rusia
184
Langit dan Senja
185
Langit dan Senja 2
186
Rusia
187
Segerombolan Penjahat
188
Cici & Sam
189
Rencana Melamar Cici
190
Luapan Hati Cici
191
Pernyataan Cinta
192
Yura yang Dewasa
193
Hari Penuh Senyuman
194
Alasan Sakit Bunda Ros
195
Kekhawatiran Naina
196
Akhirnya Naina Tahu
197
Kedatangan Tio
198
Akhir dari Tio
199
Kesedihan Yura
200
Pertemuan Yura dan sang Ibu
201
Mendadak melamar
202
Kedatangan Biang Rusuh
203
Rencana 7 bulanan
204
Tujuh Bulanan
205
Banci Kaleng
206
Mood Ken Anjlok
207
Lamaran Tak Terduga
208
Lamaran lagi??
209
Pertanyaan Sari yang di luar Nurul
210
Detik-detik Kesayangan Lahir
211
End
212
Bewaraaaaaaa
213
Pengumuman karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!