Di kediaman Hasna, Elisa sungguh kesal sangat mengetahui baju yang ia buka tidak sesuai dengan apa yang dia beli. Gadis berusia 20 tahun bersungut-sungut. Gara-gara diburu-buru oleh sang teman dia harus menabrak seorang pria yang membuat kado mereka tertukar.
" Sudah jangan kesal gitu. Ini tetep masih bisa dipakai kok, tapi kalau Yasa udah agak gedean."
Hasna yang masih duduk di ranjang sambil menyusui sang putra hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan karena tingkah sang sepupu.
" Huuuft, padahal kan aku pengen lihat Yasa pakai baju yang aku beli itu."
Jasmine bunda dari Elisa juga berada di sana dikarenakan Sekar mertua Hasna sedang pulang sebentar untuk mengambil beberapa baju. Ya Sekar dan Jasmine bergantian membantu Hasna dalam merawat baby new born tersebut. Elisa pun jika sang bunda menginap di rumah Hasna maka ia juga ikut menginap. Sementara toko bunga milik Jasmine ia liburkan.
" Jangan begitu El, sudah ikhlaskan. Jangan disesali yang sudah."
Elisa mengangguk. Ia duduk di sebelah sang keponakan yang masih terlihat merah itu.
Tak berselang lama Radi yang baru pulang dari kampus langsung masuk ke kamar. Namun langkahnya di hadang oleh Jasmine.
" Pak dosen, cuci tangan dan ganti baju dulu. Bila perlu mandi biar kuman dari luar nggak kena ke baby."
" Astagfirullaah lupa tante."
Radi langsung berlari ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya seketika. Ia tidak sabar ingin segera menggendong putranya itu. Kemarin saat keponakannya lahir, Radi juga sangat antusias. Sampai-sampai Dika bersungut-sungut dengan kelakuan Radi yang terus ingin menggendong Nataya.
" Sudaaah ... Hai jagoan ayah."
Radi yang mandi super duper kilat itu langsung menggendong sang putra. Rasa rindu ingin cepat pulang benar-benar baru ia rasakan. Namun tiba-tiba ada yang mengganggu pengelihatannya.
" Kenapa tuh bocah?"
" Hehehe dia lagi kesel. Tadi beli baju buat Yasa tapi kayaknya ketuker sama pembeli lain. Bajunya itu kegedean."
" Oohh, haish tante mu itu Yas, adaaa aja ... Woi cewek jangan manyun mulu. Ntar nggak ada cowok yang mau deket lho kalau muka mu kayak gitu."
" Auh ah kak."
Radi terkekeh. Selama beberapa bulan mengenal dekat dengan Radi dan Hasna, Elisa mulai mengerti kepribadian Radi yang sangat jauh berbeda dari yang ada di kampus. Bahkan kini Elisa suka kesal dengan ulah iseng Radi. Sesekali Elisa menggerutu dalam hatinya melihat kelakauan kakak iparnya itu.
" Buseeet deh, napa nih dosen killer jadi ancur kalo di rumah. Nyesel nggak sih dulu gue pernah naksir ma nih dosen."
Elisa memilih melenggang keluar kamar dan menuju ke dapur menemui sang bunda. Jika ia lama-lama di kamar Radi dan Hasna percayalah, ia pasti akan jadi bulan-bulanan Radi.
" Mau makan El?"
" Nggak bund, El mau keluar bentar. Harus nyelesein tugas tuh si dosen killer. Mau balik kampus aja buat ngelarin tugas. Tadi mau di selesein tapi diburu-buru sama temen."
" Ya udah hati-hati ya."
Elisa mengangguk lalu melenggang keluar. Ia memakai helm nya dan menyalakan mesin motor maticnya.
Brummmm
Elisa meninggalkan kediaman Om Yudi dan kembali ke kampus sesuai apa yang dikatakan. Jasmine membuang nafasnya kasar. Semenjak mengetahui kelakuan buruk sang ayah sikap El berubah drastis. Yang tadinya ceria kini lebih pendiam dan tertutup. Bahkan bisa dibilang sekarang dia jadi pribadi yang introvet. Di kampus ia hanya punya satu teman dan sekarang dia sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan apapun di kampus. Setelah selesai kelas, El akan segera pulang dan membantu ibunya di toko bunga milik ibunya.
" Maafkan bunda El, sungguh bunda tidak ingin kamu menjadi seperti ini. Tapi bunda pun juga tidka bisa jika harus bertahan dengan kelakuan bejat ayahmu."
🍀🍀🍀
Roki tangan kanan Arduino begitu pusing karena kartel narkoba Magna Arbor mulai mendekat ke tanah air. Ini akan jadi gesekan besar di dunia bawah. Dari dulu semenjak dunia bawah yang ada di tanah air dinaungi oleh Wild Eagle dan Black Wolf tidak ada yang boleh dan berani menginjakkan kaki mereka di tanah air. Bagaimana pun tanah air tidak boleh terkontaminasi oleh barang-barang haram tersebut.
Q a.k.a Silvya dan K a.k.a Arduino mereka memang menjual barang-barang tersebut ke negara luar tapi tidak pernah menjualnya di negera sendiri. Beberapa pihak yang hendak mencoba menjualnya di negara sendiri langsung kena tumpas oleh Q atau K.
Masih ingat kasus Jeff yang dengan terang-terangan berkhianat kepada Silvya karena ingin mencoba menguasai perdagangan narkoba di tanah air langsung di hempaskan hidupnya. Bukan dihilangkan nyawanya. Jeff benar-benar di buat tidak berdaya dan dilempar ke jalanan oleh Silvya. Jeff kehilangan kemampuan berjalan dan tangannya hanya bisa digunakan sebelah saja. Kejam? Ya, Silvya memang kejam pada waktu itu. Bahkan salah satu anak buahnya yang menjadi pengikut Jeff langsung saja dihabisi di tempat.
Dean Benicio pemimpin dari kartel Magna Arbor merupakan seseorang yang terkenal bengis dan juga ambisius. Ia akan berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan dengan berbagai cara. Termasuk menerobos otorisasi organisasi lain.
Tanah air merupakan tempat yang belum bisa ia terobos selama ini. Itu membuat Dean begitu penasaran.
" Apa yang aku inginkan harus jadi milikku bagaimanapun caranya."
Itulah slogan Dean Benicio. Tentu saja hal tersebut membuat Roki pusing saat ini karena menurut informasi dari Drake kapal mereka sudah masuk ke perairan tanah air.
" Sial! Apa yang harus aku lakukan. King Ar masih berada di kota J."
Roki berusaha untuk tenang namun tetap saja tidak bisa. Dengan terpaksa dia pun menghubungi tuannya itu meskipun ia tahu pasti akan kena semprot oleh Ar.
" Halo King."
" Et daah Rok bisa nggak sih gue libur barang sehari aja. Demen banget sih ente gangguin liburan gue."
" Ini darurat K."
Roki yang sebenarnya begitu kesal selalu dipanggil Rok itu lambat laun mulai menerima panggilan itu dengan lapang dada. Seberusaha mungkin dia komplain terhadap tuannya toh sama saja dan tidak membuahkan hasil. Roki mulai menceritakan mengenai kedatang anak buah Dean Benicio. Ar tampak mendengarkan dengan seksama. Meskipun dia bukan pihak kepolisian tapi seperti prinsip pendahulunya yakni tidak akan membiarkan barang haram itu merusak negeri sendiri.
" Apa yang harus kita lakukan K."
" Hadang, hancurkan sebelum sampai di bibir pelabuhan. Jangan sisakan sedikitpun."
" Tapi K,itu akan menyinggung pria bengis itu."
" Aku tidak takut, sebelum Black Wolf benar-benar pensiun aku harus memastikan orang-orang seperti mereka tidak akan ada yang berani mengusik wilayah ku."
Roki terdiam, ia hanya bisa mematuhi perintah tuannya. Sedangkan Ar, ia nampaknya harus berdiskusi dengan Silvya. Meskipun Wild eagle sudah pensiun tapi pengaruh dan kekuatannya masih sama seperti sebelumnya.
" Haish baru ge gue mau ngejar tuh cewe, tapi tugas negara sudah memanggil, eh tugas mafia ding," gumam Ar lirih di balkon kamarnya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kalau sudah jodoh pasti ketemu juga
2024-12-24
1
Yunerty Blessa
siapa tahu Elisa dan Arduino berjodoh
2024-12-24
1
Siti Nurjanah
ternyata ar somplak. mafia kok somplak
2024-03-07
0