Dave menepikan mobilnya di depan sebuah restoran, kemudian dia keluar dari mobilnya, berjalan memasuki kawasan restoran tersebut.
Tak aneh, jika banyak mata yang menatap penuh takjub dengan ketampanannya. Dave berjalan dengan elegan, kedua bola matanya sedang mencari sosok wanita yang dulu pernah mematahkan hatinya.
Dave melihat Joana yang sedang sibuk memainkan ponselnya, dia segera berjalan mendekati Joana. Wajah Joana masih sama seperti dulu, sangat cantik, dia memang seorang primadona di sekolahnya dulu.
Dave segera duduk berseberangan dengan Joana, "Hai Joana." sapa Dave.
Joana mendongakkan kepalanya, memandangi seorang pria yang sedang duduk dihadapannya, mata Joana membulat begitu menyadari pria dihadapannya sangat tampan sekali.
"Kamu siapa ya?" tanya Joana, dia sama sekali tidak mengedipkan matanya.
Dave terkekeh, wajahnya memerah begitu dilihat seperti itu oleh Joana. "Kamu lupa ya? Aku Dave Aliando."
Joana tertawa kecil, "Jangan bercanda dengan aku, aku sangat tau bagaimana wajahnya Dave Alian..." Joana tak meneruskan perkataannya begitu menyadari pria itu memang mirip dengan Dave Aliando, pria yang dulu pernah ditolak olehnya.
Dulu Dave memiliki wajah yang kurang menarik, kucel dan kumel, berkulit kecoklatan. Tapi bagaimana bisa pria itu kini penampilannya berubah drastis.
Kini Dave begitu tampan, kulitnya yang kuning langsat begitu terawat, dan juga memiliki badan yang sixpack, sangat sempurna.
"Kamu beneran Dave?"
Dave hanya menjawab dengan sebuah anggukan.
"Ta-tapi kenapa..." Joana tak meneruskan perkataannya, mungkin bisa saja wajah Dave berubah menjadi tampan karena dioperasi plastik.
Dave berusaha untuk terlihat elegan dan cool di depan Joana. "Ya seperti inilah aku." Dave menyilangkan tangan di dada.
Joana meneguk salivanya, memandangi wajah Dave, dia ikut menyilangkan tangannya di dada, pura-pura tidak terpesona dengan ketampanan Dave. "Tapi tetap saja menurut aku kamu biasa saja, sama sekali tidak menarik."
Dave mendengus kesal, "Oke, tak masalah, aku juga sudah tidak tertarik padamu."
"Baguslah."
"Oke."
Dave memberikan ponselnya pada Joana, "Tulis nomor rekening kamu, hari ini juga akan aku transfer 1 miliyar."
Joana segera mengambil handphone Dave, dia tidak paham pada pria yang satu ini, selain penampilannya berubah, dia juga sekarang berubah menjadi seorang pengusaha. Sungguh menakjubkan.
"Ini." Joana mengembalikan ponselnya Dave pada empunya.
Dave segera mengambil ponselnya dari tangan Joana. Lalu mentransfer senilai 1 miliyar lewat M-banking. "Sudah saya tranfer."
[Uang 1000.000.000 telah dipotong secara otomatis dalam biaya sewa gedung selama satu tahun.]
[Nama: Dave Aliando
Usia: 29 tahun
Baterai kekuatan fisik : 40 %
Ketampanan: 100
Pesona: 90
Omset Restoran: 1.754.000.000
Dana: 2.459.000.000
Level: 2.]
Joana terperangah melihatnya, namun dia harus pura-pura biasa saja. Dia segera menyuruh Dave untuk menandatangani surat perjanjian sewa gedung, di atas materai. "Tandatangani ini."
"Oke." Dave dengan santai menandatanganinya.
Joana bergegas merapikan berkas-berkas itu. Dia pun segera berpamitan pada Dave, dia harus buru-buru pergi dari sana, dia takut semakin lama berduaan dengan Dave, dia bisa kemakan omongannya sendiri yang dulu sudah menghina Dave.
"Baiklah Dave, kalau begitu aku harus pergi." pamit Joana.
"Oke." jawab Dave dengan nada jutek.
Joana sangat kesal karena Dave malah menjawabnya dengan jutek. Seolah menunjukkan pria itu memang tak tertarik padanya lagi.
Dave melihat ada seorang pria berbaju hitam berjalan dibelakang Joana. Ternyata pria itu dari tadi mengikuti Joana kemanapun Joana pergi.
[Joana sedang berada dalam bahaya, tolonglah dia. Karena sekarang Tuan sudah berlevel 2, jika Tuan bisa berhasil menyelesaikan misi, uang 500.000.000 akan dikirim ke rekening Tuan.]
[Nama: Joana
Umur: 29 tahun
Status: Single
Kecantikan: 81
Ukuran dada: 36B
Masih Perawan]
Dave terperangah mendengarnya, "Maksudnya apa ini?"
[Bukankah Tuan sedang menunggu target? Sekarang target Tuan sudah ada didepan mata.]
"Mak-maksudnya target ketiga adalah Jo-Jo-Joana?" Dave membulatkan matanya, dia mendadak jadi gagap.
[Iya, Tuan.]
"Tapi kenapa harus dia? Dia sudah menyakiti aku, menghina aku." protes Dave dengan emosi.
Dave tidak menyadari orang-orang yang ada di restoran itu menatapnya dengan tatapan penuh rasa aneh karena dikira Dave sedang berbicara sendiri.
[Jangan emosi Tuan, nanti cepat tua. Karena itu semua sudah menjadi ketentuan sistem.]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Abang Salim
g" bisa dinalar scara logika bos target" sistim.. jdi lbih baik diisi yg logis dan lbih greget dan kreatif... biar ada variasi ntuk pmbaca...
2025-01-29
0
Ari Ani
oow sistem...kau sangat kejam pada Dave🤭
2024-09-23
0
Agustina Kusuma Dewi
u.d sistem casonova seng resek kabeh
kl d sistem playboy seng wenak bae
2024-05-19
0