Besoknya...
Sebuah video viral telah beredar di sosial media, yaitu tentang seseorang anak pejabat yang sedang bertengkar dengan kekasihnya. Siapa lagi kalau bukan Lisa dan Ryan.
Karena video tersebut viral, sampai ada yang sebuah media akun gosip yang memberitakan kalau mereka sudah putus.
Karena yang viral itu adalah seorang anak pejabat, kasus menjadi menjalar kejabatan ayahnya Lisa sebagai anak dari salah satu menteri di negeri ini.
Karena Lisa sering menghamburkan uang untuk berfoya-foya, sehingga pekerjaan ayahnya di usut tuntas. Dan ternyata ayahnya Lisa terbukti telah melakukan penggelapan dana dalam jumlah yang sangat besar.
Monika segera keluar dari kamar, dia ingin menemui Dave yang sedang duduk di ruang tengah.
"Dave, apa kamu sudah melihat berita?"
Dave hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.
"Wah, kau hebat sekali Dave, kita gak ada di video itu, bagaimana caranya kamu menghilangkannya?"
"Kamu tidak perlu tau, yang penting kamu tidak ikut terseret dalam masalah ini."
Monika sangat bernafas lega, "Iya, masalah itu kini menjadi besar karena ternyata ayahnya Lisa seorang pejabat yang koruptor."
Monika merasa puas, karena rasa sakit hatinya telah terbalaskan.
Drrrttt... Drrrttt...
Monika mendapatkan pesan dari Ryan.
(Monika, aku minta maaf sama kamu, ternyata Lisa tidak sebaik yang aku pikirkan. Maafkan atas kekhilafan aku ini, kamu mau kan balikan lagi sama aku?)
Monika sama sekali tidak ingin membalas pesan dari Ryan, dia malah memblokir nomor mantan kekasihnya itu.
Entah mengapa getaran hati untuk sang mantan kekasih sudah tidak dia rasakan lagi, sepertinya dia sudah tidak mencintai Ryan lagi.
[Misi Tuan telah berhasil, Monika sudah move on dari mantan kekasihnya. Uang 300.000.000 telah terkirim ke rekening Tuan.]
[Nama: Dave Aliando
Usia: 29 tahun
Baterai kekuatan fisik : 40 %
Ketampanan: 90
Pesona: 90
Omset Restoran: 470.000.000
Dana: 629.000.000
Level: 1.]
Dave terperangah mendengarnya, dia sama sekali tidak menyangka Monika akan secepat itu move on dari Ryan. Mungkin karena Monika sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa sang mantan memutuskannya karena sudah memiliki wanita lain.
Dave harus mulai pendekatan dengan Monika, "Emm... bagaimana kalau kita ke festival nanti malam? Aku dengar di sekitar sini ada festival."
Monika menganggukan kepala, dia tersenyum manis, membuatnya semakin terlihat sangat cantik. "Boleh."
Sikap Monika sudah tidak jutek lagi pada Dave, bahkan sekarang dia bisa tersenyum manis pada Dave, Dave sama sekali tidak pernah memimpikan bisa sedekat ini dengan artis seterkenal Monika, wanita yang menjadi impian banyak pria di negeri ini.
...****************...
Malam ini Dave dan Monika pergi ke festival, banyak pengunjung yang datang kesana, riuh kembang api telah meramaikan festival tersebut, berbagai macam permainan dan juga berbagai macam pedagang tersedia disana.
"Apa ada tempat yang ingin kamu kunjungi?" tanya Dave pada artis cantik itu.
"Sebenarnya aku ingin sekali pergi ke rumah hantu, tapi aku sangat penakut." Monika mengatakannya dengan ragu-ragu.
Dave segera menarik tangan Monika, "Ya sudah, ayo kita pergi kesana."
"Tapi aku takut, Dave."
"Kan ada aku, kamu gak perlu takut."
Monika pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah hantu setelah Dave membeli dua karcis untuk mereka.
[Uang 500.000 telah dikurangi secara otomatis atas pembelian tiket rumah hantu.]
[Nama: Dave Aliando
Usia: 29 tahun
Baterai kekuatan fisik : 40 %
Ketampanan: 90
Pesona: 90
Omset Restoran: 470.000.000
Dana: 628.500.000
Level: 1.]
Begitu sampai ke dalam rumah hantu tersebut, Monika dibuat beberapa kali menjerit begitu melihat hantu-hantu palsu disana pada gentayangan.
"Ah Dave, aku takut." Monika langsung memeluk Dave.
Rasanya seperti rejeki nomplok, Dave mendapatkan pelukan dari Monika. Apalagi Monika memeluknya begitu erat.
"Kamu jangan takut, disini ada aku, Monika." Dave mencoba untuk menenangkan Monika.
Padahal menurut Dave hantu-hantu palsu disana sama sekali tidak menakutkan, dia berjalan membawa Monika untuk terus menyusuri rumah hantu tersebut, Monika sama sekali tidak ingin melepaskan pelukannya.
Ternyata rasa takut Monika terbawa sampai ke Villa, Dave dan Monika baru tiba di Villa.
Dave nampak menguap, mungkin karena sudah pukul 12 malam, membuatnya sangat ngantuk.
"Monika, aku ngantuk, aku duluan ke kamar ya." pamit Dave.
Namun tiba-tiba Monika menahan lengan Dave, "Jangan dulu tidur, Dave. Kamu harus bertanggungjawab gara-gara kamu suasana mencengkam disana masih terasa sampai kesini." Monika merasakan bulu kunduknya merinding.
Dave jadi ingin menjahili Monika, "Makanya kamu harus berhati-hati, Monika. Malam kemarin di kamar mandi aku melihat..."
"Dave!" Monika malah membentak Dave, dia semakin ketakutan.
Dave malah tertawa, "Aku melihat ada sabun di kamar mandi, makanya dengerin dulu aku ngomong apa."
Monika mendengus kesal.
"Sebenarnya aku sering mendengar suara seseorang, tapi gak pernah nampak orangnya."
"Jangan menakutiku, Dave."
"Eh serius, dia sering memerintahkan aku."
[Apa Tuan sedang membicarakan saya?]
Sistem merasa tersinggung.
Dave gak mungkin menjawab, dia malah senang melihat Monika yang ketakutan seperti itu.
"Waktu itu aku baru bangun dari pingsan, aku mendengar suara seseorang mengajakku bicara..."
Monika menutup mulut Dave dengan tangannya, "Jangan diteruskan, Dave."
Namun, Dave masih saja meneruskan perkataannya, dia memegang kedua tangan Monika. "Suara itu awalnya membuat aku merinding, karena aku sama sekali gak pernah melihat wujudnya..."
"Dave."
Monika tidak tau bagaimana lagi agar Dave tak melanjutkan bicaranya karena kedua tangannya dipegang oleh Dave.
"Suara itu malah... mmh."
Monika terpaksa harus menyumpal mulut Dave dengan mulutnya, agar Dave berhenti bicara.
Mata Dave membulat, dia sama sekali tidak menyangka Monika akan mencium bibirnya.
Monika nampak malu sekali, dia melepaskan ciuman, dia sudah beberapa kali berciuman dengan lawan mainnya dalam syuting film dan juga dengan mantan kekasihnya. Namun entah mengapa saat bibir mereka menempel, getaran kecil menyerang seluruh syarat-syaraf Monika, membuat aliran darahnya berdesir.
Dave rasa sepertinya ini moment yang tepat agar dia mencharger dengan Monika. Dave menarik pinggang Monika, menyatukan bibir mereka kembali.
Monika tak dapat menolak, pesona Dave sungguh luar biasa, apalagi ciuman Dave begitu membuatnya melayang, padahal baru juga berciuman, tapi naluri kewan-itaan Monika bangkit, membuatnya menikmati ciuman mereka malam ini. Bahkan ingin melakukan lebih dari sekedar ciuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Ardi Provision
author ini sepertinya tidak tahu harga, tiket mahal sarapan sudah seperti sarapan gajah sewa villa luar biasa 😂😂😂
2024-12-13
0
Roti Jamil
mungkin Thor nya tinggal diplanet lain,harga disana mahal2 ya🤣
2024-11-30
0
Ahmad 20
kan pake tangan bisa neng
2025-03-25
0