Wanita Menyeballan

Hari ini ada seseorang pengunjung yang begitu menyebalkan. Restoran milik Dave telah di datangi seorang artis bernama Monika.

Monika adalah seorang artis papan atas yang sedang naik daun, dan terkenal dengan keangkuhannya.

"Masakan disini kurang enak, dan pelayanannya mengecewakan. Saya tidak akan lagi datang ke restoran ini." Monika mengatakannya sambil marah-marah.

Dave terpaksa harus turun tangan, dia meminta maaf pada Monika dengan secara baik-baik, tamu adalah raja, jadi Dave tidak boleh marah pada Monika. "Maafkan atas kekurangan restoran saya ini, saya janji akan membuat pelayanan di restoran ini lebih baik lagi, dan juga..."

Monika memotong perkataan Dave, "Tidak perlu, aku tidak akan datang lagi ke restoran ini. Restoran yang kualitasnya sangat buruk."

Dave terpancing emosinya, "Ya sudah kamu gak perlu lagi datang kesini, hanya kamu satu-satunya pelanggan yang bermasalah, pelanggan yang lain oke oke saja, mereka menikmati masakan kami."

"Oke, kamu tenang aja, aku juga malas datang kesini lagi."

Monika segera pergi dari sana.

Tapi Dave tidak mengerti, mengapa Monika sama sekali tidak terpesona dengan ketampanannya? Padahal hampir setiap pengunjung meminta berfoto dengannya, bahkan ada yang meminta nomor ponselnya.

Dave harap Monika bukan wanita dari bagian daftar target sistem.

"Jangan sampai dia jadi bagian daftar target sistem." Dave mengusap dadanya.

Besoknya...

Dave sedang pergi ke Mall, untuk berbelanja pakaian, dia memang belum memiliki pakaian yang banyak.

[Uang 10.000.000 telah dikurangi secara otomatis untuk pembelian pakaian.]

[Nama: Dave Aliando

Usia: 29 tahun

Baterai kekuatan fisik : 60%

Ketampanan: 90

Pesona: 90

Omset Restoran: 350.000.000

Dana: 59.000.000

Level: 1.]

Omset restoran bisa digunakan jika uang dana habis.

Sampai detik ini Dave masih tidak menyangka hidupnya akan seperti ini, berkat bantuan sistem dia sudah bisa memiliki mobil, rumah mewah, dan juga membuka usaha, apalagi dia sekarang memiliki paras yang sangat tampan.

Suatu hari nanti dia ingin bisa mengusir Danti dari rumahnya, Dave belum ingin bertemu dengannya sekarang-sekarang ini, karena dia masih fokus untuk memajukan usahanya dan juga fokus dengan misi dari sistem.

...****************...

"Cut... cut... cut!"

Seorang sutradara dengan kesal memberhentikan sementara proses syuting, karena dia merasa akting Monika kurang maksimal hari ini.

"Monika, kamu tidak seperti biasanya, hari ini akting kamu sangat buruk. Padahal sebentar lagi kamu mau syuting di luar negeri lho." Sutradara Udin mencecar Monika.

"Maafkan saya, Pak. Saya janji akan memperbaiki akting saya." lirih Monika.

Monika sedang mengalami patah hati karena pacarnya tiba-tiba memutuskannya begitu saja, hubungan yang dia jalani bersama sang mantan selama 4 tahun ini kandas begitu saja, membuat dia tidak bisa berkonsentrasi dalam akting dan juga gampang marah.

"Aku keluar dulu mau cari makan" Monika meminta izin kepada managernya.

Tanpa menunggu persetujuan sang manager, Monika pergi begitu saja.

Monika makan di sebuah cafe tempat favoritnya, begitu dia kenyang, dan ingin membayar makanan yang telah di makan, Monika baru menyadari tasnya ketinggalan di lokasi syuting.

"Astaga, kok aku bisa lupa ya." Mungkin karena banyak melamun, sampai Monika menjadi pelupa.

Monika segera meminta kepada waitress untuk mengizinkannya membawa dompetnya di lokasi syuting. "Mbak, maaf dompet aku ketinggalan. Aku harus ke lokasi syuting dulu untuk bawa dompet aku."

Waitress tersebut ternyata baik hati, "Oh gak usah, mbak. Buat mbak Monika mah gratis."

"Gak apa-apa mbak, nanti aku kesini lagi."

Kemudian Monika pun pergi dari sana, begitu dia ingin menstater mobilnya, mobilnya susah sekali untuk menyala, membuat Monika kesal. "Aish... kenapa mobilku mendadak mogok?"

Monika mencoba beberapa kali untuk menyalakan mobilnya, tetap saja tak bisa.

Monika keluar dari mobilnya dengan perasaan kesal, sampai dia membanting pintu dengan kasar.

"Ah kenapa nasibku sial begini?"

Monika memutuskan untuk naik taksi. Namun, Monika nampak deg-degan begitu dia berjalan melewati sekelompok pemuda yang usianya sekitar dua puluh tahunan, sedang berkumpul di depan sebuah toko.

"Eh itu kan Monika!" seru salah satu pemuda kepada temannya.

"Oh iya benar, asik akhirnya gue bertemu artis kesayangan gue." seru pemuda berbaju merah.

Pemuda berbaju merah segera berjalan mendekati Monika, "Hei Monika, kamu mau kemana? Mending ikut abang yuk?"

Monika menutup hidungnya, dia tidak tahan dengan bau mulut si pemuda berbaju merah itu. "Mending kamu jauh-jauh deh dari aku. Mau aku laporkan ke polisi?"

Si pemuda itu malah tertawa kecil, "Jangan gitu dong, manis!"

Semua pemuda yang ada disana kut tertawa.

Pemuda berbaju merah ingin meraih tangan Monika, dengan sigap Monika menendang burung milik si pemuda itu.

"Arrrggghhh!" Pemuda itu mengerang kesakitan, dia memegang burungnya yang terasa sangat ngilu.

Pemuda berbaju biru segera berjalan mendekati Monika, "Jangan angkuh begitu, Monika. Kamu jadi artis terkenal karena fans, dan kami adalah salah satu fans kamu."

Pemuda berbaju kuning ikut bicara, "Bagaimana kalau kita culik dia? Mumpung suasana lagi sepi. Kapan lagi kita memiliki kesempatan untuk tidur bareng idola?"

Monika segera berlari dengan ketakutan, sialnya pemuda-pemuda itu terus mengejarnya.

"Monika, kau tidak bisa lari dariku." Teriak pemuda berbaju hitam.

Monika berbelok ke arah Mall, dia masuk ke dalam basement, Monika nampak kelimpungan karena para pemuda bragajul itu masih saja mengejarnya.

Monika melihat seorang pria yang akan masuk ke dalam mobilnya, dia segera menyerobot mendahului pria.

"Eh kamu ngapain masuk ke dalam mobilku?" protes pria itu.

Mereka kaget saat saling melihat wajahnya masing-masing.

"Kamu?" Dave dan Monika mengatakannya hampir bersamaan.

"Tolong aku, aku lagi dikejar orang jahat." Monika mengatakannya dengan nada memohon.

Kemudian Dave mendengar suara sistem.

[Nama: Monika

Umur: 25 tahun

Status: Baru Putus

Kecantikan: 80

Ukuran dada: 36B

Masih Perawan]

Dave terkejut mendengarnya, dia segera menutup pintu untuk menyembunyikan Monika karena melihat ada beberapa pemuda sedang mencari keberadaan Monika.

Sementara Dave masih berada di luar mobil, karena dia ingin berbicara dengan sistem.

"Maksudnya apa ini?"

[Tuan sudah naik level setelah menyelesaikan misi dengan target pertama. Hadiah yang ditawarkan secara otomatis telah meningkat. Tolonglah wanita itu, jika Tuan berhasil menyelesaikan tantangan, Tuan akan mendapatkan hadiah 300.000.000.]

"Ja-jadi Monika adalah target kedua?"

[Benar, Tuan.]

"Tapi kenapa harus dia sih?" protes Dave. Bagaimana bisa dia tidur dengan artis menyebalkan itu.

[Sudah menjadi ketentuan sistem, Tuan]

Dave mengacak-acak rambutnya yang gak gatal, karena dia masih kesal pada artis cantik itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***