Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)

"Mas."

Aku tak mengerti dengan diriku saat ini, hilang rasa percaya diri, saat wanita yang aku cintai menyuruhku untuk menceraikannya. 

Perlahan aku mulai melepaskan pelukan dari tubuh istriku. 

"Sari, aku tanya sama kamu? Apa semua atas keinginan hati kamu?"

Kedua mata ini menatap tajam ke arah Sari, ia terlihat ragu menjawab perkataanku. 

"Sari? Ayo jawab. "

Menundukkan pandangan, bibir Sari terlihat bergetar, " I-ya. "

"BOHONG." tiba tiba saja mulut ini tak sengaja membentak Sari, membuat lupa mengontrol emosi. 

"Mas."

"Maafkan aku Sari. " 

Air matanya mengalir lagi, ia pergi dari hadapanku, " Sari. "

Tubuhku kini terjatuh ke atas kursi, tak sanggup mengejar Sari yang berlari menangis karena bentakan yang tak sengaja aku layangkan. 

Memijat jidat, berusaha tetap tenang, " Kenapa hati wanita sulit dimengerti, dan saat diberi penjelasan malah pergi begitu saja. "

Aku bangkit dari tempat dudukku, berjalan ke arah kamar. 

Tok, tok. 

Mengetuk pintu beberapa kali, berharap jika wanita bernama Sari yang menjadi istriku ini langsung membukakan pintu. 

"Sari."

Brakk ….

Terkejut, ketika pintu kamar dibuka begitu saja. Sari keluar dengan membawa koper besar dari dalam kamar. 

"Sari, kamu mau kemana?"

Aku mencoba menahan istriku, berharap jika Sari tetap di rumah dan menunggu bukti yang akan aku tunjukan padanya. 

"Sari."

Beberapa kali memanggil nama istriku, dia tetap saja diam membisu, hanya air mata yang aku lihat mengalir membasahi pipi. 

"Sari. Berhenti. " Teriakanku pada akhirnya mampu membuat Sari menghentikan langkah kakinya, aku berjalan mendekat ke arah Sari yang berdiri di abang pintu. 

"Sari."

"Cukup mas, jangan panggil namaku lagi. "

"Kamu mau kemana?"

"Kamu tak harus tau, aku mau pergi kemana?"

"Sari kamu masih sah istriku. Jangan seenaknya pergi!"

Sari membalikkan badan, menatap tajam ke arah wajahku dengan berlinang air mata. 

"Mas, maafkan aku jika aku pergi tanpa izin darimu sekarang. Aku ingin menenangkan diri, kumohon kamu mengerti."

"Tapi tidak dengan pergi, kamu bisa di sini, biar aku yang pergi. Jika kamu ingin merasakan ketenangan tanpa hadirnya aku. "

"Maaf mas. "

Sari tetap egois, ia menarik kopernya pergi dari hadapanku. Sampai dimana taksi datang menjemput istriku, tangannya kini memegang pintu mobil, dimana Sari menatap tanpa bersuara. 

Tubuhku tiba tiba terkulai lemah di atas lantai, hatiku rasanya rapuh, entah kenapa aku begitu lemah menjadi seorang laki laki, hanya karena melihat kepergian istriku. 

"Sari, kenapa kamu begitu percaya pada ibu. Sedangkan padaku suamimu sendiri. "

"Hapus, air matamu itu Riki. "

Aku perlahan menatap ke arah suara yang memanggil namaku, " Ibu. "

Kenapa wanita tua itu bisa tahu tempat tinggalku saat ini, " Riki, kenapa juga kamu harus menangisi kepergian istrimu?"

Aku mulai berdiri, menatap ke arah ibu yang duduk di kursi roda. 

"Ibu, kenapa datang kesini?"

Ibu malah tersenyum sinis, ia menjawab perkataanku dengan bantuan Puja. 

"Ibu datang kesini karena mengkhawatirkan kamu Riki. "

"Diam kamu, aku tidak bertanya pada kamu Puja. "

Puja menundukkan wajah, saat aku sedikit berkata kasar padanya, " Riki, Puja itu baik, dia tak ingin melihat ibu dan kamu pisah. "

"Baik. Hahaha. " Aku tertawa di hadapan ibu, dengan membulatkan kedua mataku. 

"Baik dari mananya bu? Aku tanya lagi sama ibu baik dari mananya."

Ibu diam membisu, saat pertanyaan berulang kali aku layangkan. " Kalau memang wanita itu baik. " Menunjukkan tangan ke arah Puja, " Wanita ini tidak akan memfitnahku, membuat aku dan istriku sampai bertengkar hebat seperti ini. "

"Jaga bicara kamu Riki, Puja itu. "

Aku menghentikan perkataan ibu, " Puja itu wanita tidak tahu diri. "

Plakk ….

Tamparan keras melayang pada pipi kiriku dari Puja. " Aku bukan wanita seperti itu. "

"Riki, jaga perkataanmu itu," tegas ibu. 

"Sudahlah bu, ibu selalu saja membela wanita ini, apa sih keuntungan dia bagi ibu, sampai ibu bersikukuh untuk menikahkan aku dengannya. "

Ibu malah diam membisu, ia menundukkan pandangan, dimana aku masuk ke dalam rumah. Membiarkan mereka berdiri di luar rumah.

"Riki, kamu kenapa begitu tega, sama ibumu sendiri?"

Teriakan Puja terdengar begitu keras, membuat aku berusaha mengabaikannya.

Meraih ponsel untuk segera menghubungi Sari.

" Sari, kenapa kamu tidak mengangkat panggilan dariku?"

Perasaanku bimbang saat ini, Aku benar benar mengkhawatirkan istriku yang pergi entah kemana? Membuat kaki ini bolak balik kesana kemari. 

Sedangkan ibu masih di luar rumah, ia mengetuk pintu beberapa kali, membuat aku berusaha mengabaikan teriakannya.

"Maaf  jika aku durhaka terhadap ibu, asal ibu tahu, aku tak mau berpisah dengan Sari, karena aku sangat mencintainya."

Bergumam dalam hati, perasaanku kini benar benar tak karuan, mengambil kunci mobil. 

Pergi keluar rumah. 

"Riki, akhirnya kamu membukakan pintu untuk ibu. " Wajah sedih ibu membuat aku tak tega. Sebagai seorang anak, aku  merasa bersalah karena membuat wanita tua yang melahirkanku bersedih. 

Namun aku juga merasa menyesal jika pernikahanku yang baru sebiji jagung kini berakhir begitu saja. 

"Maaf bu, Riki pergi dulu. "

"Riki."

Aku berlari menuju mobil, untuk segera mengejar istriku. " kamu mau kemana?"

"Aku mau mengejar Sari, aku tak mau rumah tangga yang sudah susah payah aku bangun hancur karena sebuah fitnahan tak jelas yang dibuat ibu dengan Puja."

"Riki, jangan gila kamu. Sari sudah pergi  jauh, untuk apa kamu mengejar wanita yang jelas jelas tak mau mempertahankan kamu."

"Maaf bu, aku tak ada waktu meladeni ibu yang terus menjelek jelekan Sari. "

Masuk ke dalam mobil, melajukkan mesin mobil dengan kecepatan tinggi, berharap jika Sari bisa aku kejar.

"Ya Allah aku tak mau kehilangannya, tolong mudahkan aku dalam menjalankan ujianmu ini, beri aku petunjuk agar aku bisa membuat istriku percaya padaku. "

Tak lepas aku berdoa pada sang maha kuasa, karena hanya jalan satu satunya yang bisa aku lakukan saat ini yaitu berdoa, agar sang maha kuasa meluluhkan hati istriku.

"Sari. Dimana kamu, kenapa kamu berani dan senekad itu pergi dari rumah."

Entah kenapa aku menjadi laki laki cengeng, saat mencari keberadaan istriku. Berulang kali mengusap air mata yang terus jatuh mengenai pipi.

Aku harus kuat, aku yakin akan ada suatu kebahagiaan setelah kesedihan melanda.

Suara ponsel kini berbunyi lagi, aku mulai merogoh saku celana, melihat siapa yang meneleponku saat ini.

"Ternyata Ibu, ada apa lagi, sudah jelas perkataanku tadi. "

Mengabaikan panggilan telepon dari ibu, aku tetap fokus mencari taksi yang membawa istriku pergi.

"Sari dimana kamu. "

Dreet, dreet.

"Ada apa lagi sih ibu, kenapa dia selalu menganggu kehidupanku dan juga rumah tanggaku bersama Sari?"

Tring.

Satu pesan datang, dimana aku melihat Puja mengirim pesan, seketika kedua mataku membulat.

*******

Pesan apa yang dikirim Puja?

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

pasti drama ibunya...

2024-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pov 1 Riki
2 Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3 Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4 Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5 Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6 Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7 Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8 Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9 Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10 Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11 Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12 Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13 Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14 Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15 Bab 15
16 Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17 Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18 Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19 Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20 Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21 21 Pov Riki (Cemburu)
22 22 Terkejut Pov Raka.
23 23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24 Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25 Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26 Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27 Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28 Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29 Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30 Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31 Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32 Bab 32 Pov Riki egois.
33 Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34 Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35 Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36 Bab 36 (Pov Riki) Tega
37 Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38 Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39 Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40 Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41 Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42 Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43 Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44 Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45 Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46 Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47 Bab 47 Menyesal,
48 Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49 Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50 Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51 Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52 Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53 Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54 Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55 Bab 55
56 Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57 Bab 57
58 Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59 Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60 Bab 60
61 Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 pengumuman.
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Pov 1 Riki
2
Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3
Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4
Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5
Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6
Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7
Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8
Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9
Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10
Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11
Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12
Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13
Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14
Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15
Bab 15
16
Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17
Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18
Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19
Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20
Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21
21 Pov Riki (Cemburu)
22
22 Terkejut Pov Raka.
23
23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24
Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25
Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26
Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27
Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28
Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29
Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30
Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31
Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32
Bab 32 Pov Riki egois.
33
Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34
Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35
Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36
Bab 36 (Pov Riki) Tega
37
Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38
Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39
Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40
Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41
Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42
Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43
Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44
Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45
Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46
Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47
Bab 47 Menyesal,
48
Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49
Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50
Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51
Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52
Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53
Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54
Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55
Bab 55
56
Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57
Bab 57
58
Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59
Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60
Bab 60
61
Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 pengumuman.
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!