Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)

Sari masih memegang ponsel, membuat aku langsung mengambil ponsel itu dari tangannya. 

Melihat siapa yang menelpon barusan. 

"Ibu."

Aku mulai menatap ke arah Istriku yang terlihat begitu bersedih, wajahnya menunduk membuat aku berusaha menatap perlahan mata sayu milik istriku itu. 

" Apa Ibu mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu?"

Pertanyaanku tak dijawab sama sekali oleh Sari, ia malah dia membisu seakan berat untuk mengatakan kejujuran. 

Aku mulai memegang kedua bahunya, menenangkan rasa sakit yang membuat hatinya terluka. 

" kamu tak usah takut. Ayo katakanlah apa yang sebenarnya sudah Ibu katakan kepada kamu."

Menyuruh Sari untuk menarik napas lalu mengeluarkannya secara perlahan, sampai berulang-ulang. " Bagaimana sekarang apa perasaan kamu sudah tenang?"

Sari menganggukkan kepala ia berusaha tersenyum di hadapanku, " Jadi apa yang Ibu katakan kepadamu?"

Kedua mata itu mulai berkaca-kaca, membuat aku sudah curiga jika ada sebuah tekanan dari ibu kepada Sari. 

"Ibu menyuruh aku untuk mengizinkan kamu menikah dengan Puja. "

"Apa, berani ibu mengatakan hal itu."

Aku tak habis pikir dengan wanita yang sudah melahirkanku, kenapa ia begitu tega menyakiti hati menantunya yang jelas jelas, sama sama sebagai wanita. 

"Kamu harus tenang dulu mas, jangan sampai kamu emosi dan melukai hati ibu kamu, " ucap Sari, disaat situasi seperti ini Sari masih memikirkan perasaan ibu. 

"Ini tidak bisa dibiarkan aku harus datang ke rumah untuk menyelesaikan permasalah ini," balasku di depan Sari. 

Tiba-tiba saja tangan istriku mulai meraih tanganku, " Aku ingin ikut. "

Aku mengijinkan istriku untuk ikut denganku, di mana kami berdua akan menghadapi ibu yang sangatlah keterlaluan. 

Ponsel kembali mengeluarkan suara, membuat aku langsung mengangkat panggilan. 

"Halo. Sari jadi bagaimana, apa kamu sudah mengijinkan Riki menikah lagi?"

Aku benar-benar mendengar perkataan Ibu terlontar dengan begitu jelas pada sambungan telepon, perkataan yang menyuruh menantunya untuk mengizinkan seorang suami menikah lagi. 

"Bu, ini aku Riki. Sekarang Riki lagi di jalan menuju ke rumah ibu!"

"Mm, bagus kalau begitu, lalu Sari. Apa dia ikut denganmu?"

Mendengar perkataan ibu membuat aku menatap sekilas ke arah samping di mana istriku tengah duduk dengan perasaan gelisah. 

" Aku sudah membawa, biar kita obrolkan masalah ini di rumah ibu. Aku tak mau jika diobrolkan pada sambungan telepon yang malah membuat aku tak fokus mengendarai mobil nantinya. "

" Baiklah kalau begitu Ibu tutup sambungan telepon ini ya nak, hati-hati di jalan Ibu sangat menunggu kedatangan kamu begitu dengan istrimu. "

Entah akan ada kejutan apa lagi setelah ini di rumah ibu. 

Setelah sampai di rumah, aku sudah melihat ibu menyambut kedatanganku, wanita tua yang aku tinggalkan di rumah sakit itu kini duduk di kursi roda dengan Riri yang berada di sampingnya. 

Sampai seseorang keluar dari rumah dengan senyuman liciknya,  " Puja."

" Riki, akhirnya kalian datang juga. "

Aku mulai meraih tangan istriku memegangnya erat, untuk  segera melangkah menuju ke arah ibu kandungku sendiri. 

Sebagai seorang anak yang berbakti, tak lupa aku mencium punggung tangan ibuku lembut, " Ibu sangat rindu sekali dengan kamu,  nak?"

Aku hanya tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan rasa sakit, setelah apa yang dilakukan ibu terhadap Sari. 

Sari yang berada di belakang punggungku, mulai meraih tangan Ibu untuk segera mencium punggung tangannya. 

Namun perlakuan ibu benar-benar keterlaluan, wanita tua itu seakan enggan diperlakukan sopan oleh menantunya sendiri, ia menepis tangan yang akan dicium oleh Sari istriku. 

"Bu."

Sari berusaha menghentikan perkataanku, agar aku tak mudah mengatakan hal yang  menyakiti hati ibuku. 

"Ayo masuk. "

Sebelum aku masuk ke dalam rumah bersama dengan istriku, aku bertanya pada ibuku dengan telunjuk tangan mengarah ke arah Puja yang berdiri di samping Riri. 

" Aku ingin bertanya pada ibu, apa keuntungan Puja ada di rumah ini, dia itu bukan keluarga kita ataupun saudara kita?"

Aku melihat ibu berusaha tetap tenang mendengarkan perkataanku, " lebih baik kita bahas di dalam rumah saja ya."

Sekilas menatap ke arah Sari di mana wanita yang menjadi istriku itu menganggukkan kepala, ya lalu berbisik pada telingaku, " sebaiknya kita masuk ke dalam rumah agar terlihat lebih sopan. "

Pada saat itulah aku mulai menjawab dengan nada malas. " Baiklah. "

Semua mulai duduk, di mana Ibu memulai sebuah perbincangan, " Ibu ingin meluruskan permasalahan kamu di kantor, karena Ibu mendengar …."

Belum perkataan Ibu terlontar semuanya, aku langsung memotong dengan sedikit membentak wanita yang sudah melahirkanku itu, " permasalahan? Maksud ibu," aku langsung menatap ke arah Puja dengan tatapan kesal, di mana tubuhku berdiri di saat orang-orang duduk dengan begitu rapi. 

Tangan istriku kini memegang tanganku, perkataan lembutnya membuat aku luluh, " duduklah Mas, kita dengar dulu perkataan ibu."

Puja yang sudah memfitnahku terlihat duduk santai, " Sudahlah,  mengaku saja Riki, kalau kamu sudah melakukan tindakan yang merugikan Puja. "

Aku benar-benar emosi ketika membicarakan masalah dan fitnahan di kantor yang pada akhirnya dibahas oleh ibuku sendiri. 

" Mengaku untuk apa Bu? Aku tidak pernah melakukan apapun terhadap Puja, dia itu hanya mengada-ngada, dia memfitnah Riki. "

Ibu berusaha menenangkan, menyuruhku untuk duduk kembali, " Tolonglah kamu tenang sedikit Riki, ini demi kebaikan keluarga kita dan juga nama baik almarhum Bapak kamu. "

"P€rs£t@n dengan nama baik, Bu kenapa sih ibu itu lebih percaya pada wanita yang bukan keluarga ibu sendiri ataupun saudara ibu sendiri, sedangkan pada anak sendiri."

Entah kenapa aku tidak bisa meneruskan perkataanku, apa karena emosi ataupun rasa kesal yang menggebu-gebu. Membuat aku merasa sia-sia menjelaskan semuanya. 

" Ibu bukan tidak percaya pada kamu, tapi buktinya sudah ada, dan sekarang Puja hamil anak kamu."

Entah Skenario apa yang diberikan sang Maha Kuasa kepadaku, sampai-sampai aku dikelilingi dengan orang-orang yang fitnah aku begitu keji. 

"Bu, jangan percaya dengan perkataan wanita l@knat ini," ucapku yang terlanjur emosi, membuat ibu tiba tiba memukul meja. 

Brakk ....

Aku terdiam, di mana semua mata yang berada di sana memandang ke arah wajah ibu.

"Riki, Ibu hanya ingin kamu bertanggung jawab atas kelakuan kamu, bukan malah mengata-ngatai Puja. Dia ini jadi korban karena ulah kamu sendiri. "

Pembicaraan ini sudah benar-benar tak masuk akal bagiku. Bagaimanapun aku menjelaskan kejadian yang sebenarnya Ibu tidak akan percaya, karena Ibu sangatlah berpihak kepada Puja.

" Riki tidak mau bertanggung jawab, karena Riki tidak pernah melakukan apa yang dikatakan Puja. "

"Riki, jangan egois kamu jadi laki laki, kasihan Puja."

Aku melihat ibu langsung melirik ke arah Sari.

"Sari."

Deg .....

Apa yang akan dikatakan Ibu pada sari?

Terpopuler

Comments

Izaz Tismaini

Izaz Tismaini

jgn mau sari menuruti kata mertua mu itu lemot skli

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pov 1 Riki
2 Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3 Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4 Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5 Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6 Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7 Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8 Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9 Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10 Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11 Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12 Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13 Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14 Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15 Bab 15
16 Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17 Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18 Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19 Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20 Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21 21 Pov Riki (Cemburu)
22 22 Terkejut Pov Raka.
23 23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24 Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25 Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26 Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27 Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28 Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29 Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30 Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31 Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32 Bab 32 Pov Riki egois.
33 Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34 Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35 Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36 Bab 36 (Pov Riki) Tega
37 Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38 Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39 Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40 Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41 Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42 Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43 Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44 Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45 Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46 Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47 Bab 47 Menyesal,
48 Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49 Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50 Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51 Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52 Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53 Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54 Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55 Bab 55
56 Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57 Bab 57
58 Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59 Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60 Bab 60
61 Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 pengumuman.
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Pov 1 Riki
2
Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3
Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4
Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5
Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6
Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7
Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8
Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9
Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10
Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11
Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12
Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13
Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14
Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15
Bab 15
16
Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17
Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18
Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19
Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20
Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21
21 Pov Riki (Cemburu)
22
22 Terkejut Pov Raka.
23
23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24
Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25
Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26
Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27
Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28
Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29
Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30
Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31
Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32
Bab 32 Pov Riki egois.
33
Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34
Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35
Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36
Bab 36 (Pov Riki) Tega
37
Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38
Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39
Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40
Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41
Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42
Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43
Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44
Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45
Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46
Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47
Bab 47 Menyesal,
48
Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49
Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50
Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51
Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52
Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53
Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54
Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55
Bab 55
56
Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57
Bab 57
58
Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59
Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60
Bab 60
61
Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 pengumuman.
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!