Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)

Sampai di rumah, aku mulai membuka pintu tanpa mengetuk ataupun memanggil nama adikku. 

"Astaga, Kak Riki ini apa apaan sih, bisa bisanya masuk tanpa mengetuk pintu." Riri terlihat kesal dengan tingkahku. 

Dimana aku terus berjalan dengan menarik tangan istriku untuk segera masuk ke dalam kamar. 

"Cepat kamu kemasi barang barang, kita pergi dari rumah ini sekarang juga. " 

Perintahku pada Sari, " baik mas. "

Riri yang mendengar hal itu kini mendekat ke arah kamarku dan berkata, " Kak Riki, apa maksud kakak pergi dari rumah ini, bukannya tadi kakak ada di rumah sakit jagain ibu. "

Perkataan Riri membuat aku membentak  wanita yang menjadi adikku ini, " Diam kamu, jangan banyak tanya."

"Kak Riki, kenapa kakak jadi pemarah seperti ini sih. " Riri perlahan menatap ke arah Sari dengan tatapan kesal.  Menunjuk jari tangan ke arah kakak iparnya itu, " Riri tahu, pasti ini ulah Kak Sari kan, ayo ngaku. "

"Jaga mulut kamu, jangan asal memfitnah istriku, dia tak salah apa apa, kalian yang selalu membuat masalah dan menyalahkan Sari terus menerus. "

Riri melipatkan kedua tangan setelah mendapatkan bentakan dariku, "  Bisa bisanya kakak membela orang asing daripada keluarga kakak sendiri. "

"Apa maksud kamu orang asing, Sari ini istri kakak, dia bukan orang asing."

"Tetap saja dia orang lain. "

Brakk …. 

Memukul tembok dengan meluapkan rasa kesal, akhirnya Riri diam membisu, ia pergi dari hadapanku. 

"Riri, mas. "

"Sudah kamu tak usah pedulikan dia, lebih baik kita pergi dari sini, aku tak mau jika mereka semena mena sama kamu. "

Sebagai seorang istri Sari hanya menurut, ia mengikuti langkah kakiku, dimana Riri membalikkan badan menatap ke arah Sari dengan tatapan penuh kebencian. 

Aku sudah tahu resiko akan hal ini, Sari pasti akan disalahkan, padahal aku yang  berperan dari semua yang aku lakukan demi keutuhan rumah tanggaku. 

Di dalam perjalanan, Sari terlihat lebih tenang dari biasanya. " Bagaimana perasaanmu setelah bebas dari rumah ibu. "

"Perasaanku tetap tak tenang Mas, aku masih memikirkan perkataan ibu dan tatapan Riri yang seolah olah membenciku. "

Aku mencoba memegang punggung tangan istriku dan berkata, " sudah, kamu tak usah memikirkan hal itu, biar aku yang urus. Jika ibu marah biar aku yang hadapi. "

"Tapi aku di mata keluargamu selalu terlihat salah. "

Aku melihat jika Sari terlihat tak senang, dan tak puas dengan apa yang aku lakukan, karena memang pergi dari rumah ibu dalam keadaan marah bukan hal yang baik. 

"Maafkan aku ya Sari, selama menjadi suamimu aku tak pernah membahagiakan kamu, aku malah membuat kamu menderita dan tinggal di rumah seperti hidup pada bara api yang berkobar kobar. Yang membuat kaki kamu dan kulit kamu terus terluka. " Gumamku dalam hati, melirik sekilas ke arah Sari yang terlihat kelelahan. 

Aku berkeliling kota mencari kontrakan yang jauh dari rumah ibu, berharap jika istriku akan nyaman jika jauh dengan orang tuaku. 

Jam masih menunjukkan pukul satu malam, aku kabur dari rumah bersama istriku tanpa mengenal waktu karena saking kesal dan emosinya dengan perkataan ibu. 

Dengan terpaksa aku menghentikan mobil hanya untuk beristirahat sejenak di sebuah parkiran, " Sari kita tidur di mobil dulu ya. "

Sari hanya menganggukkan kepala, ia begitu menurut sekali padaku. Membuat aku semakin sayang padanya. 

Aku membuat kursi mobil senyaman mungkin, agar Sari tidak merasakan sakit pinggang. 

"Gimana tidurnya sekarang, nyaman nggak. "

Sari menganggukkan kepala dan tersenyum kepadaku, ia mencoba menggerakan tubuh ke samping dan kekanan. " Sudah nyaman."

Setelah istriku tidur, aku mulai mengambil ponsel dari saku celana. Dimana ponselku terus bergetar menandakan beberapa panggilan tak terjawab dari nomor Puja. 

(Riki, kamu ini gila ya, lebih memilih istri kamu dari ibu kandung kamu yang sudah jelas jelas melahirkan kamu.) 

Beberapa pesan kiriman dari Puja aku baca, satu persatu. 

(Riki, ibu kamu dari tadi terus menangis karena melihat kepergian kamu dengan keadaan marah padanya.) 

Entah benar atau tidaknya yang dikatakan Puja, karena ibu selalu berpura pura dan mengandalkan drama untuk aku kembali lagi padanya. 

Demi menenangkan mental dan menjaga emosiku, menaruh ponsel dan menenangkan pikiran yang terasa tak karuan. 

"Siapa yang mengirim pesan?"

Pertanyaan Sari membuat aku terkejut, sepertinya ia melihat layar ponselku saat aku melihat pesan dari Puja. 

"Puja mengirim pesan, dia bilang jika ibu menangis. " Gumam hatiku, ahk mana mungkin aku mengatakan hal itu yang ada aku malah melukai hati istriku.

Aku menatap ke arah Sari, tersenyum lebar dan menjawab, " hanya teman kerja saja. "

"Owh, aku kira ibu. Karena biasanya kalau kita pergi ibu pasti akan menangis dan menyuruh kita pulang. "

Ternyata istriku sudah menduga duga, dan dugaannya itu tepat sekali, hanya saja yang mengatakan hal itu sekarang Puja.

Wanita yang dekat dengan ibu, " sudah sebaiknya kamu tidur, jangan pikirkan ibu lagi."

"Baiklah, mas. "

Ponsel kini bergetar kembali, membuat suara getaran dari ponselku terdengar nyaring.

(Riki, kamu benar benar tega ya.)

Puja mengirim pesan kembali dan mengatakan jika aku tega.

(Puja, jika kamu tidak tahu masalahnya jangan ikut campur, yang ada kamu itu menjadi pihak ketiga dalam rumah tanggaku.)

(Riki, aku hanya kasihan terhadap ibu kamu, kenapa kamu malah menyalahkan aku.)

( Kalau memang kamu kasihan terhadap ibuku, kenapa saat fitnahan itu tejadi kamu malah mengatakan kebohongan? Kalau memang kamu tidak mau aku sebut pihak ketiga dalam rumah tanggaku, ada baiknya kamu jauh jauh dari keluargaku, karena kamu bukan siapa siapa melainkan orang asing yang mengemis cinta dariku. Lelaki yang jelas jelas sudah memiliki seorang istri. Aku lupa satu lagi. Aku tidak menyalahkan kamu sama sekali. )

Mengirim pesan panjang lebar pada Puja membuat aku bernapas lega, mudah mudahan wanita yang selalu akrab dengan ibuku sadar.

Karena Puja sudah merusak kebahagian istriku perlahan demi perlahan.

Tidak ada balasan sama sekali dari Puja, apa wanita itu merasa mau dengan perkataanku.

(Aku bukan perusak rumah tangga orang lain. Aku hanya dekat dengan ibu kamu. )

(Dekat, kalau memang dekat tolong jauh, agar tidak ada kesalah pahaman lagi antara kita. Aku tak mau rumah tangga yang aku bangun bersama istriku hancur, karena kamu.)

(Pokonya aku akan selalu menemani ibu kamu, karena dia sudah aku anggap ibu kandungku sendiri.)

(Terserah kamu, jika memang kamu benar benar ihklas dan senang mengurus ibu silahkan, aku izinkan kamu. Asalkan kamu jangan mengusik rumah tanggaku.)

Entah perkataan aku ini salah apa tidak, bagiku yang terpenting saat ini, menenangkan diri dan melihat istriku kembali ceria lagi.

"Apa bisa Puja mengurus ibu?"

Terpopuler

Comments

Isma adawiyah

Isma adawiyah

si sari terlalu lembek males peran nya jadi ilfil

2023-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pov 1 Riki
2 Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3 Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4 Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5 Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6 Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7 Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8 Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9 Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10 Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11 Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12 Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13 Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14 Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15 Bab 15
16 Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17 Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18 Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19 Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20 Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21 21 Pov Riki (Cemburu)
22 22 Terkejut Pov Raka.
23 23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24 Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25 Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26 Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27 Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28 Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29 Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30 Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31 Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32 Bab 32 Pov Riki egois.
33 Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34 Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35 Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36 Bab 36 (Pov Riki) Tega
37 Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38 Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39 Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40 Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41 Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42 Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43 Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44 Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45 Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46 Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47 Bab 47 Menyesal,
48 Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49 Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50 Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51 Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52 Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53 Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54 Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55 Bab 55
56 Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57 Bab 57
58 Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59 Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60 Bab 60
61 Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 pengumuman.
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Pov 1 Riki
2
Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3
Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4
Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5
Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6
Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7
Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8
Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9
Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10
Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11
Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12
Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13
Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14
Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15
Bab 15
16
Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17
Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18
Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19
Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20
Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21
21 Pov Riki (Cemburu)
22
22 Terkejut Pov Raka.
23
23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24
Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25
Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26
Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27
Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28
Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29
Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30
Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31
Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32
Bab 32 Pov Riki egois.
33
Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34
Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35
Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36
Bab 36 (Pov Riki) Tega
37
Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38
Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39
Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40
Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41
Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42
Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43
Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44
Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45
Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46
Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47
Bab 47 Menyesal,
48
Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49
Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50
Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51
Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52
Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53
Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54
Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55
Bab 55
56
Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57
Bab 57
58
Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59
Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60
Bab 60
61
Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 pengumuman.
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!