Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)

Kedua wanita itu kini diam membisu, setelah aku berani berterus terang dengan perkataan mereka yang kurang menyenangkan ketika di dengar oleh telinga. 

Sari keluar dari kamarnya, menatap ke arah ibu dan juga Puja. 

"Ada tamu?"

Setiap kali melihat raut wajah Sari, ibu selalu seperti itu, berpura pura cuek dan tak peduli, 

"Halo, Mbak Sari apa kabar?" Puja menyapa Sari, dengan melambaikan tangan bersikap ramah. 

"Alhamdulilah kabarku baik!" balas Sari pada Puja. Aku langsung membantu istriku untuk berjalan dan duduk di atas sofa

"Kamu siapa?" Pertanyaan Sari kini aku jawab langsung, " dia itu hanya …."

" Wanita penggantimu Sari," Ketus ibu tiba tiba saja memotong pembicaraanku. 

Sari menatapku sayu, dimana aku melambaikan kedua tangan dan menimpal, " jangan dengarkan apa yang dikatakan ibu, mana mungkin kamu aku ganti dengan Puja. Aku sangat mencintaimu Sari. 

Ibu seperti ingin puas melihat Sari sakit hati, " Alah, cinta sama wanita penyakitan. "

Aku mengacak rambutku dengan kasar, membalas perkataan ibu yang kejam, " bu, Sari itu tidak penyakitan, dia habis keguguran."

"Sama aja. " Ibu bangkit dari tempat duduknya, memegang tangan Puja untuk pergi dari hadapanku dan juga Sari. 

"kenapa sih, kalian ini hah." Lama lama aku benar benar tak tahan ingin pergi dari rumah ibu. 

Mendekat ke arah Sari, memegang punggung tangannya, wanita yang sudah menikah selama enam bulan denganku itu tertunduk lesu tak berdaya. 

"kamu jangan pernah dengarkan perkataan ibu ya," ucapku terus meyakini Sari, merangkul bahunya membawanya masuk ke dalam kamar. 

Namun tiba tiba saja Puja datang," Sari, Riki. "

Dimana ibu berdiri dengan posisi tangan yang ia lipatkan, " ada apa lagi Puja?" Entah apa yang ada dipikiranku saat ini, melihat wanita itu membuat aku langsung membentaknya. 

"Riki, apa bisa kamu tidak membentak Puja, dia itu ada niat baik datang ke sini, kamu malah membentaknya," tegas ibu, mendekat ke arahku. Aku tahu jika dimata ibu menantu yang sempurna itu mempunyai pekerjaan dan tampil cantik, tidak dengan istriku sederhana dan tak mempunyai pekerjaan. 

"Bela terus Puja, Sari istriku itu menantu ibu, bukan Puja. " Entah sampai kapan aku akan terus berdebat dengan wanita yang sudah melahirkanku, karena ia terus membela Puja wanita yang jelas jelas bukan siapa siapa di dalam keluarga. 

Puja mulai menyodorkan sesuatu pada istriku," Kebetulan aku bawakan buah buahan untuk kamu di makan ya. " 

Wanita yang menjadi istriku itu kini mengambil pemberian dari Puja, ia selalu menghargai orang lain. 

"Terima kasih, Puja."

"Sama-sama."

Ibu terlihat risih melihat Puja berlama lama mengobrol dengan Sari, membuat wanita tua itu membawa Puja pergi. 

"Ayo Puja, kita jalan jalan ke taman, ngapain coba kamu pake acara ngasih buah buahan dan makanan ke si Sari, wanita penyakitan itu."

Mendengar perkataan ibu membuat aku membulatkan kedua mata, " Bu."

Terlihat ibu tak peduli dengan tatapanku, sedangkan Puja berusaha memperlihatkan keramahan. " Puja sudah niat kok, ingin menengok Sari yang sakit. "

Tangan yang sudah terlihat mengkerut itu, kini memegang kedua pipi Puja, membuat aku melihat ada rasa iri pada hati istriku. 

"Ahk, kamu memang anak baik. Tak payah ibu menyukai kamu, Puja. " 

Wanita itu tersenyum lepas, menganggukkan kepala," terima kasih atas pujianya bu."

Drama yang pastinya akan membuat Sari sakit hati, " ayo sayang kita pergi ke kamar, aku tahu pasti kamu sangat kelelahan. Jadi kita istirahat yuk. "

Sari menurut ia menganggukkan kepala, " iya mas, ayo."

Aku melanjutkan langkah kakiku masuk ke dalam kamar, membuat ibu membentak kami berdua, " Apa kalian tidak kasihan terhadap Puja yang datang jauh jauh. "

Aku menghela napas berat ku, membuat aku menjawab dengan nada lembut, " Kami berdua ingin istirahat bu, seharusnya Puja itu datang di siang hari atau pagi hari, bukan di jam delapan malam begini. "

Aku mendengar ibu menghentakkan kakinya, sepertinya ia kesal dengan perkataanku," Riki, kamu ini, bisa bisanya berkata seperti itu pada tamu. "

"Kan dia tamu spesial ibu, Sari kan nggak tahu sama Puja." Aku mencoba mengatakan hal yang mungkin akan membuat ibu semakin kesal kepadaku. 

"Riki, ihh, pasti gara gara wanita sialan itu, kamu berani melawan ibu. "

Sari menatap ke arahku, menggelengkan kepala, merasa perkataan ibu melukai hatinya, aku tahu apa yang dirasakan istriku pastinya menyakitkan. 

"Sudah, kamu tak usah pikirkan."

Aku langsung masuk ke kamar tanpa basa basi, membawa istriku dimana ibu berteriak, memanggil namaku terus menerus. 

"Riki."

Ibu sepertinya melangkahkan kaki menuju ke pintu kamar kami, mengetuknya dengan sangat keras. 

"Riki, kamu ini bagaimana sih ada tamu malah masuk. Tak sopan. "

Aku bangkit dari tempat tidurku, "kamu tunggu dulu disini ya Sari. Biar mas urus ibu dulu. "

Sari memegang tanganku," jangan bentak ibu kasihan, mas. "

Walau hatinya terluka beberapa kali oleh perkataan ibu, Sari tetap menyuruhku untuk berkata sopan dan lembut pada ibu. 

"Baiklah, aku akan mendengar perkataanmu. "

Melangkahkan kaki mendekat pada pintu kamar, membukanya secara perlahan. 

Ibu memperlihatkan wajah merahnya, " Ada apa lagi, bu. "

"Masih tanya ada apa lagi, cepat antarkan Puja pulang, kasihan dia pulang sendirian, mana sudah malam. "

"Ahk, ogah bu, Riki mau temani Sari."

"Kok kamu gitu. "

"Ya siapa suruh dia datangnya jam segini, jadi bikin repot orang rumah. "

"Riki ibu tak habis pikir dengan kamu, bisa bisanya kamu membiarkan Puja yang seorang tamu pulang sendirian. "

"Riki tak peduli, bu. Dan lagi Puja bukan siapa siapa Riki, saudara bukan teman buka. Jadi nggak baik Riki yang sudah beristri ini mengantarkan Puja yang seorang gadis di malam hari."

"Riki kamu ini bagaimana sih, kasihan Puja, kalau dia kenapa kenapa gimana."

"Bodo amat bukan urusan Riki, dan bukan tanggung jawab Riki, atau mama suruh saja Riri yang nganterin Puja pulang."

Aku langsung menutup pintu kamar, tak perduli dengan teriakan ibu yang terus memerintahku untuk mengantarkan Puja pulang ke rumahnya.

"Riki."

Duduk di dekat Sari, dimana wanita yang menjadi istriku itu langsung bertanya, " kenapa mas, kok aku dengar ibu marah sama kamu? Kamu membentaknya lagi?"

"Tidak, aku tidak membentaknya sama sekali! Ibu yang bersikukuh suruh aku antarkan si Puja pulang! Aku nggak mau aku cape, dan lagi Si Puja itu ngapain coba jam segini datang ke rumah!?"

"Tapi kasihan loh mas, dia kan wanita, apa salahnya kamu antarkan dia pulang."

Mulai lagi sifat baik istriku ia perlihatkan begitu saja, " hah, memangnya kamu mau aku di dalam mobil berduaan dengan wanita yang bukan siapa siapa aku?"

"Nggak juga sih. "

Kami yang asik mengobrol menceritakan Puja, kini terkejut mendengar teriakan di luar kamar.

"Siapa itu?"

Terpopuler

Comments

Izaz Tismaini

Izaz Tismaini

memang bodoh si sari,nanti kmu mnyesal

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pov 1 Riki
2 Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3 Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4 Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5 Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6 Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7 Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8 Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9 Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10 Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11 Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12 Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13 Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14 Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15 Bab 15
16 Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17 Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18 Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19 Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20 Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21 21 Pov Riki (Cemburu)
22 22 Terkejut Pov Raka.
23 23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24 Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25 Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26 Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27 Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28 Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29 Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30 Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31 Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32 Bab 32 Pov Riki egois.
33 Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34 Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35 Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36 Bab 36 (Pov Riki) Tega
37 Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38 Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39 Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40 Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41 Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42 Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43 Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44 Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45 Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46 Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47 Bab 47 Menyesal,
48 Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49 Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50 Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51 Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52 Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53 Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54 Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55 Bab 55
56 Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57 Bab 57
58 Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59 Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60 Bab 60
61 Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 pengumuman.
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Pov 1 Riki
2
Bab 2 Pov Riki (Sari masuk ke rumah sakit)
3
Bab 3 Pov Riki. (Berhijabnya Puja.)
4
Bab 4 Pov Riki. (Marahnya Riki pada Ibu.)
5
Bab 5 Pov Riki, ( Pujian ibu menyakitkan hati)
6
Bab 6 Pov Riki ( Sakit hati Riki.)
7
Bab 7 Pov Riki (Fitnah)
8
Bab 8 (Ibu masuk rumah sakit.)
9
Bab 9 Pov Riki. (Pergi dari rumah.)
10
Bab 10 Pov Riki. ( Kontrakan.)
11
Bab 11 Pov Riki (Puja semakin menjadi jadi)
12
Bab 12 Pov Riki ( Sari mulai percaya)
13
Bab 13 Pov Riki ( Ibu menyuruh.)
14
Bab 14 Pov Riki ( Menekan Sari)
15
Bab 15
16
Bab 16 Pov Riki ( Perginya Sari.)
17
Bab 17 Pov Riki. (Mengalami kejang kejang.)
18
Bab 18 Pov Riki. (Riri bikin masalah.)
19
Bab 19 Pov Riki. (Kedatangan seseorang.)
20
Bab 20 Pov Riki. (siapa dokter itu?)
21
21 Pov Riki (Cemburu)
22
22 Terkejut Pov Raka.
23
23 Menelepon. ( Pov Riki.)
24
Bab 24 (Pov Riki) Bi Asih mengundurkan diri
25
Bab 25 (Pov Riki) Ibu ingin Puja.
26
Bab 26 (Pov Raka.) Menolak makanan.
27
Bab 27 (Pov Riki.) Ibu muntah
28
Bab 28 (Pov Riki. ) Bekerja.
29
Bab 29 Pov Riki (Membawa Puja.)
30
Bab 30 Pov Riki, ( Mengerjai Puja. )
31
Bab 31 Pov Riki, (Pergi untuk yang terakhir. )
32
Bab 32 Pov Riki egois.
33
Bab 33 Pov Riki, ( Ucapan Riri.)
34
Bab 34 Pov Riki. ( memblokir nomor.)
35
Bab 35 Baju yang dipakai istriku (Pov Riki.)
36
Bab 36 (Pov Riki) Tega
37
Bab 37 Riri berulah (Pov Riki.)
38
Bab 38 Pov autor. ( Kesedihan sang ibunda. )
39
Bab 39 Pov Autor. ( Ada apa dengan Riri.)
40
Bab 40 Pov Autor. (Ada rasa sesal.)
41
Bab 41 kepergian sang kakak. ( Pov Autor)
42
Bab 42 Pov Autor. ( Karma pelahan datang.)
43
Bab 43 Pov Autor. ( Masalah bertubi tubi. )
44
Bab 44 Pov Autor. ( Semakin terpuruknya Sang ibunda.)
45
Bab 45 Pov Autor (Menunggu kepastian Daniel.)
46
Bab 46 Pov Autor. (di tipu.)
47
Bab 47 Menyesal,
48
Bab 48 Pov Autor ( Bantuan.)
49
Bab 49 Pov Autor ( kematian.)
50
Bab 50 Pov Autor. ( Riri ke kantor sang kakak.)
51
Bab 51 Pov Autor, (Memohon.)
52
Bab 52 pov autor. ( Menghilangkan rasa Ego.)
53
Bab 53 Pov Autor. (Nasib Riri.)
54
Bab 54 Pov Autor( Tenang.)
55
Bab 55
56
Bab 56 Pov Autor, ( Mengintik. Siapa itu?)
57
Bab 57
58
Bab 58 Pov Autor. (Merasa malu.)
59
Bab 59 Pov autor ( Menderitanya Puja.)
60
Bab 60
61
Bab 61 Pov Autor. ( Melepaskan demi bahagia.)
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 pengumuman.
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!