"Wah, kok kamu pakai baju seperti itu sih, Berliana? Gak ada modis-modisnya sama sekali. Kamu perlu belajar lagi tentang fashion."
Tiba-tiba Juwita mengomentari penampilan Berliana, yang memakai pakaian muslim panjang dengan model sederhana tapi tampak serasi untuk warna kulit dan tubuhnya Berliana. Begitu juga dengan kerudung yang dia kenakan.
Tapi tentunya itu tidak akan pernah ada di mata Juwita, yang memang tidak menyukai Berliana sejak awal.
"Ma_maaf, Mama. Saya… saya memang tidak tahu tentang fashion. Saya lebih memilih untuk nyaman saja dalam berpakaian yang saya kenakan."
Berliana gugup. Dia tidak nyaman dan merasa tidak enak hati karena pakaian yang dia kenakan dikomentari tidak baik oleh mama mertuanya.
"Huhfff… coba ada Alice, kamu bisa belajar padanya bagaimana cara berpakaian yang menarik."
"Kamu tahu siapa Alice? lihat Alice sana ke sosmed! dulu dia adalah kekasih anakku, Kenzie. Dia selalu tampil modis dan elegan. Kamu bisa belajar dari dia."
"Entah guna-guna apa yang kamu pakai, sehingga Kenzie mau menikah denganmu!"
Juwita benar-benar merasa sangat kesal dan jengkel, karena keberadaan Berliana yang seakan-akan merusak moodnya. Padahal dia sudah berdandan sangat cantik dengan model pakaian dengan model terbaik dan stylish untuk acara makan malam keluarga. Tapi entah kenapa, setelah Berliana datang semua terasa hancur.
"Hhhfff… kamu benar-benar membuat aku muak!" Geram Juwita dengan melengos pergi.
Tapi sebelum Juwita benar-benar pergi dari hadapan Berliana, Juwita kembali menoleh kemudian berkata, "tapi kamu harus memikirkan bagaimana kamu terlihat di depan orang lain. Kalau kamu terlihat norak seperti ini, orang akan menganggap kamu tidak berkelas."
Juwita kembali menyindir, dengan memberikan penilaian kepada menantunya. Ucapan Juwita yang mempermalukan Berliana ini memang disengaja. Dia ingin membuat menantunya itu tidak betah, dan menyerah untuk menjadi istrinya Kenzie.
Berliana merasa sangat terpukul dan merasa tidak dihargai oleh mama mertuanya, tapi dia juga tidak mau terlihat cengeng. Dia menahan tangisnya dalam hati, mencoba untuk tetap bertahan. Dia tidak mau membuat pak kyai, yang sudah menjodohkannya merasa kecewa.
'Aku harus bisa membuktikan bahwa pilihan pak kyai Jalil adalah yang terbaik.' Batin Berliana menguatkan hatinya.
"Sayang, tidak usah dihiraukan apa yang dikatakan oleh mama, ya!"
Kenzie yang baru saja datang berbisik di dekat telinga istrinya, meminta untuk tidak memasukkan perkataan mamanya dalam hati.
Berliana hanya mengangguk saja, dengan menundukkan wajahnya. Dia tidak mau jika suaminya itu melihatnya bersedih.
"Ck, gak usah sok romantis juga kali!" Juwita kembali menyindir dengan suara keras.
"Hhh… Ma, udahlah. Kita sedang menunggu saudara-saudara yang lain, jangan sampai merusak suasana." Kenzie berusaha memperingatkan mamanya.
"Kenzie, apa sih istimewanya dia? Wajahnya tidak cantik, tidak bisa dandan sama seperti rata-rata wanita seperti kita-kita ini, dari kalangan atas. Pakaiannya itu, coba kamu pilihkan yang bagus dan seksi sana!"
Sepertinya Juwita mulai jengah dan frustasi, karena anaknya tidak terpengaruh dengan apa yang dia katakan dan lakukan.
"Apa kamu diguna-guna?"
Sekarang Juwita justru memiliki pikiran yang jelek, karena anaknya mau menerima Berliana sebagai seorang istri begitu saja. Padahal jika dibandingkan dengan mantan-mantan kekasih Kenzie, Berliana tidak bisa disandingkan dalam hal cantikkan dan penampilan.
Kenzie hanya menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tetap bisa bersabar dengan mengingatkan mamanya. Dia tidak mau memarahi mamanya, karena dia juga tidak ingin menyakiti perasaan orang tua yang sudah melahirkan dan membesarkannya. Dia tidak mau menjadi anak yang durhaka.
"Ck, awas saja jika keluarga besar sudah kumpul dan bikin malu!"
Berliana hanya menunduk dengan menggigit bibirnya sendiri, karena tidak mau membantah mertuanya.
'Ya Allah. Pada_Mu aku terserah diri. Berikan aku kesabaran yang lebih agar ini menjadi ladang pahala untukku.'
Berliana hanya bisa berdoa di dalam hati, supaya diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi sikap mertuanya yang selalu berkata kasar dan tidak pernah bisa baik dengannya.
Tak lama kemudian, saudara-saudara Kenzie tiba di rumah. Mereka saling menyapa, bersalaman, dan berpelukan, layaknya sebuah hubungan yang bak.
"Berliana. Bantu mbok menata makanan dan menyuguhkan minuman!"
Juwita memerintahkan Berliana supaya bekerja di dapur saja, tidak usah ikut bergabung dalam pembicaraan mereka.
"Dia menantumu, Mbak. Kenapa kamu suruh ke dapur?" Tanya salah satu anggota keluarga yang menjadi tamu.
"Biar saja. Dia sudah terbiasa dengan pekerjaan dapur, kok!" Sindir Juwita dengan senyum di sudut bibirnya.
"Emhhh, dia juga…"
"Mama…"
Dari arah pintu, seseorang masuk dan berteriak memanggil Juwita. Hal ini memotong pembicaraannya dengan saudaranya yang tadi bertanya.
"Calista?"
"Hai, cantiknya Mama!"
Juwita menyambut kedatangan anak gadisnya, yang saat ini memang sedang menempuh pendidikan di Bandung. Jadi Calista sendiri memang tidak tahu jika kakaknya sudah menikah. Baru diberi tahu dan diminta untuk pulang, agar bisa berkenalan dengan Berliana sendiri secara langsung.
Akhirnya Berliana kembali dipanggil dari dapur agar berkenalan dengan adik iparnya. "Ini kakak iparmu!"
Calista menyipitkan matanya, melihat bagaimana penampilan kakak iparnya yang jauh dari ekspektasinya.
"Ma, yang benar saja? Masa ini istrinya kakak?"
Calista bertanya tidak percaya dengan apa yang dikatakan mamanya, saat mamanya memperkenalkan wanita yang ada di depannya kali ini.
"Kenapa? Jauh dari kata sempurna? Bilang sana sama kakakmu!"
Bukannya memberikan penilaian yang baik dan memberi nasihat pada anaknya, Juwita justru mengompori anak gadisnya untuk ikut-ikutan memprovokasi Kenzie. Dia merasa telah memiliki sekutu untuk menjatuhkan Berliana.
"Maaf," ucap Berliana dengan wajah menunduk.
"Apa kakak sakit mata? Kenapa di memilih wanita seperti ini?" Calista bertanya dengan menggelengkan kepala.
"Ah, sudahlah. Mama sudah capek menasehati kakakmu. Coba kamu minta Alice pulang, siapa tahu kakakmu berubah pikiran sehingga mau menceraikannya."
Hati Berliana sakit. Sakit sekali!
Tapi dia hanya bisa diam dan menahan diri supaya tidak menangis di depan kedua wanita tersebut. Dua wanita yang seharusnya memiliki perasaan yang sama seperti dirinya, yaitu sendiri.
'Apa aku seburuk itu di mata mereka?' tanya Berliana dalam hati.
"Sudah sana kembali ke dapur!"
Juwita mendorong bahu Berliana, supaya kembali bekerja ke dapur. Dia bersama dengan Calista, akan segera menyambut saudara-saudaranya yang masih berdatangan. Sedangkan Kenzie sendiri, sedari tadi juga berbincang dengan beberapa saudara laki-laki di ruang tamu.
***
"Agrhhh…"
Juwita merasa kesal pada saat Berliana membawa sup panas, tapi kakinya tersandung dan air sup tersebut hingga mengenai tangannya.
"Dasar tidak becus! Apa sih yang bisa kamu kerjakan?!" Bentak Juwita berdiri.
Byurrr
Gelas berisi jus jeruk yang ada di depan Juwita, kini sudah beralih ke atas kepala Berliana yang memakai kerudung.
"Maaf Ma, maaf."
Kejadian yang menimpa Berliana, saat kesandung, sebenarnya bukan kesalahan Berliana atau kesengajaan. Semua itu adalah ulah Calista, yang memang sengaja menempatkan kakinya untuk menghalangi jalannya Berliana.
"Maaf, maaf! Kamu sengaja ya, mau mencelakai mama?!" Bentak Calista dengan mata melotot.
Suasana makan malam jadi kacau, karena kejadian yang tak terduga ini. Semua orang berdiri dari tempat duduknya, ada yang membantu Juwita, ada juga yang membantu Berliana. Karena sebagian besar air sup tersebut tumpah ke pakaian Berliana.
Tentu saja Berliana juga merasakan panas yang mengenai kulit tangan dan kakinya, tapi dia berusaha menyembunyikan rasa sakitnya. Karena semua itu tidak lebih sakit dibandingkan dengan perasaan hatinya saat ini. Sungguh hal yang tidak pernah disangka-sangka Berliana.
Kenzie sendiri bingung, mau membantu mamanya atau istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
mama Al
lah kenapa ngga nikah sama anakmu, bu.
2023-05-15
0
Embun Kesiangan
☕ dulu Thor 😊Ben tambah semangat ✍️🥰
2023-04-16
0
Embun Kesiangan
kamu juga sakit bengek. kebanyakan liat orang cantik tampan tapi hatinya buruk 🫣ish bikin darting aja nih wkwkwk 🤣🤣 reader mulai rese' nih Thor ✌️🤭karungin jangan
2023-04-16
0