Mertua, Anak Dan Menantu
Pernikahan Nur Berliana Putri dengan Kenzie Zafran dilakukan cukup sederhana, namun memiliki makna yang dalam bagi kedua belah pihak. Acara pernikahan tersebut berlangsung di sebuah pondok pesantren yang terletak di tengah-tengah desa, di mana kedua mempelai tersebut memutuskan untuk menikah karena hasil perjodohan yang diatur oleh Pak Kyai.
Sebenarnya, Kenzie Zafran sudah cukup bosan dengan kehidupannya yang hanya berfokus pada harta dan kedudukan sosial. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mencari jodoh dengan cara yang berbeda, yaitu dengan meminta bantuan Pak Kyai untuk ta'aruf guna mencarikan jodoh terbaik untuknya. Dia ingin menemukan seseorang yang menerimanya bukan hanya karena kekayaannya, tetapi juga karena kepribadiannya yang sebenarnya.
Sementara itu, Nur Berliana Putri adalah seorang santriwati yang patuh sehingga saat dijodohkan dengan Kenzie Zafran, dia juga menurut.
Meskipun dia tidak tahu banyak tentang calon suaminya, dia percaya bahwa Pak Kyai pasti sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan untuk menjodohkannya dengan Kenzie Zafran. Baginya, perjodohan tersebut adalah takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT melalui proses istikharah yang dilakukan oleh pak kyai. Juga dari jawaban atas doa-doa yang dipanjatkannya setiap kali dia selesai melaksanakan ibadah.
Ketika Nur Berliana Putri dibawa pulang ke rumah keluarga Kenzie, ibunya Kenzie tidak menyukainya, padahal mereka baru bertemu dan belum mengenal secara jauh.
"Assalamu'alaikum Ma," ucap Kenzie begitu masuk ke dalam rumah.
"Waallaikumsalam…" jawab Juwita, mamanya Kenzie.
"Siapa dia Kenzie?" Tanya Juwita cepat, karena melihat seorang gadis bersama anaknya.
"Dia istri Kenzie, Ma."
"Istri? Bagaimana bisa kamu menikah tanpa Mama? Apa pekerjaannya, dan dari keluarga mana?"
"Saya santriwati di ponpes kyai Jalil, Bu… Ma…" Berliana gugup untuk menyebut ibu mertuanya. Karena dia tidak tahu, sebutan apa yang cocok untuk mamanya Kenzie.
"Siapa suruh manggil ibu atau mama?" Potong Juwita dengan pandangan mata yang tajam.
"Ma," panggil Kenzie dengan menggeleng.
Ibunya Kenzie mencoba menilai tentang menantunya ini, tapi kenyataannya memang jauh dari kriteria yang dia inginkan. Dia lebih suka wanita yang pintar berdandan dan pandai bersosialisasi seperti dirinya di kalangan atas, sementara ibunya Kenzie menebak bahwa Nur Berliana Putri lebih suka menghabiskan waktunya dengan belajar agama dan tidak tahu apa-apa.
Ibunya Kenzie merasa malu jika harus mengajaknya pergi arisan atau acara sosial lainnya, karena dia merasa Nur Berliana Putri tidak memenuhi standar sosial yang diharapkan. Hal ini membuat Nur Berliana Putri merasa tidak nyaman dan kehilangan rasa percaya diri, sehingga ia mulai ragu dengan keputusan perjodohan tersebut.
"Hem… jadi kamu ini Santriwati ya? Haha, kok Pak Kyai bisa menjodohkan anak saya dengan kamu? Apa kamu bisa bergaul dengan orang kaya seperti kami?"
Juwita mulai mengolok-ngolok menantunya, yang baru dia kenal.
"Kamu panggil mama saja, sama seperti aku." Kenzie meminta pada Berliana, supaya memanggil juwita dengan sebutan mama, sama seperti dirinya.
Nur Berliana Putri menganggukkan kepalanya paham dengan maksud permintaan suaminya. Dia pasti akan patuh, karena sekarang Kenzie adalah imamnya.
"Ya, saya memang santriwati, Ma. Saya berharap bisa menjadi istri yang baik, saling mengenal dan membangun hubungan yang tulus satu sama lain."
Mendengar jawaban yang diberikan oleh Berliana, Juwita justru tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, bagaimana kamu bisa mengerti hidup kami? Kamu pasti tidak pernah hidup dalam kemewahan dan kesenangan seperti kami, bukan?" Ejek Juwita merendahkan.
Nur Berliana Putri kembali menggeleng. Dia tersenyum dan menunduk kemudian memberikan jawaban dengan suara pelan. "Saya tidak terlalu memikirkan hal-hal materi seperti itu. Yang penting, saya berusaha untuk mempelajari agama dengan sungguh-sungguh dan membantu orang-orang yang membutuhkan, Ma."
"Tapi, bagaimana kamu bisa menghabiskan waktu dengan membaca Al-Qur'an dan beribadah sepanjang hari? Kamu pasti tidak tahu apa itu bergaul dan berdandan dengan baik, iya kan?"
Helaan nafas panjang terdengar dari mulut Kenzie, tapi mamanya tetap tidak mau diam, membiarkannya dan istrinya pergi beristirahat terlebih dahulu karena baru saja datang.
Karena tidak mendapatkan jawaban dari menantu barunya, Juwita kembali tertawa kemudian sambil tersenyum sinis.
"Hahaha… kamu memang tidak tahu apa-apa. Tidak heran kalau anak saya tidak senang denganmu nanti. Kamu tidak bisa memenuhi standar yang keluarga kami inginkan. Hhh!"
Nur Berliana Putri menggenggam tangannya sendiri, meremasnya karena merasa gugup. Tapi Kenzie segera menghentikan kegugupannya, dengan mengambil tangan tersebut.
Wajah Berliana mendongak ke arah suaminya, dan dia melihat bagaimana Kenzie tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali. Memberikan tanda, bahwa tidak usah menjawab atau menanggapi perkataan mamanya.
"Aku tidak pernah berharap memiliki menantu yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan seperti kami ini. Awas saja jika kamu membuat malu keluarga!"
"Oh ya, kamu hanya Santriwati biasa. Kamu tidak bisa mengikuti cara hidup kami. Dan aku pasti tidak akan mengizinkan kamu mengambil alih hidup putraku, apalagi sampai menyetirnya!"
Perkataan Juwita yang mirip sebuah ancaman, membuat Berliana menahan nafas. Dia sendiri mulai ragu, apakah dia mampu menjadi istrinya Kenzie atau akan menyerah seandainya mendapatkan perlakuan yang seperti ini dari mamanya.
Sejak tahu jika akan dijodohkan, dia tidak pernah berpikir untuk mengambil alih hidup siapapun, apalagi suaminya yang tidak pernah dia kenal sebelumnya. Nur Berliana Putri hanya ingin membangun kehidupan yang bahagia dan harmonis bersama-sama. Berharap bisa mencapai tujuan membentuk sebuah keluarga bersama-sama. Sama seperti tujuan sebuah pernikahan untuk membangun sebuah keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
Tapi perkataan itu tidak pernah diungkapkan oleh Berliana. Dia tidak mungkin berani mengatakannya secara langsung maupun tidak langsung, karena itu bisa membuat ibu mertuanya murka.
"Sudah, Ma. Maaf, kami mau istirahat dulu." Kenzie pamit.
Kenzie mengajak Berliana untuk masuk ke dalam kamar, karena mereka memang baru saja sampai.
Berliana hanya mengangguk dan menurut, karena dia sendiri tidak mengenal keluarga Kenzie. Dia juga masih takut dengan mama mertuanya, karena baru bertemu saja sudah mendapatkan intimidasi dan ancaman seperti tadi.
***
"Huh, ini tidak bisa dibiarkan! Bagaimana bisa Kenzie menikah dengan wanita yang tidak dikenal dan aku kenal?!"
"Bagaimana jika wanita itu hanya mengincar harta kami? Aku tidak mau itu sampai terjadi."
Juwita berbicara seorang diri sambil berjalan mondar-mandir di ruang tengah. Dia sedang memikirkan banyak cara untuk membuat menantunya itu tidak betah dan minta cerai dari Kenzie.
Ctek
Juwita menjentikkan jarinya, disaat mendapatkan sebuah ide. "Hahaha… sepertinya aku punya ide yang bagus."
Setelah itu, Juwita menghubungi seseorang untuk membantunya melancarkan ide yang dia dapatkan. Dia tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, jika ingin memisahkan anaknya dengan menantu barunya yang tidak dikenal dan tidak dia sukai.
"Apa-apaan main masuk jadi menantuku. Aku tidak mau punya menantu kampungan, udik dan hhh… apa itu santriwati?!"
"Nanti kerjaannya cuma pergi pengajian, datang ke badan amal, mengurusi zakat, atau apakah itu yang tidak ada manfaatnya sama sekali!"
Juwita terus berbicara sendiri, menggerutu karena anaknya yang menikah secara tiba-tiba dengan wanita yang tidak dikenali olehnya. Apalagi tanya tidak memiliki keahlian istimewa apapun.
"Ck. Ini gara-gara Alice pergi. Coba dia tidak egois dan mementingkan karir, dia akan jadi menantuku, dan aku bisa pamer pada orang-orang. Mana ada anak atau menantu temanku yang kecantikan melebihi Alice," gumam Juwita lagi.
Dia ingat mantan kekasih Kenzie yang seorang model dan selebgram yang sudah dia harapkan untuk bisa menjadi menantunya di kemudian hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
mama Al
bagus nih ceritanya
salam dari kekasihku menantuku
2023-05-15
0
Bpearlpul
ada kiriman bunga
2023-05-03
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-04-20
0