Menjualku?

Daddy Braylee sudah meninggal saat ia berusia 10 tahun maut dalam sebuah kecelakaan yang di sengaja kan oleh musuh dalam selimut. Braylee menggantikan posisi Daddy-nya di perusahaan raksasa B.B group peninggalan sang Daddy, semua orang juga mengetahui siapa Braylee, putra tunggal tuan besar Browne, tapi tidak ada satu orang pun yang pernah melihat wajah tampan di balik masker Braylee, kecuali orang-orang terdekat nya termasuk Monica tunangannya.

Jika di kantor dan acara-acara, mau pun Markasnya, ia pasti akan memakai masker dan kaca mata hitam untuk menutupi wajahnya. Braylee juga pemimpin klan mafia Dark-Revenge.

Ia sudah di jodohkan dengan seorang wanita bernama Monica, sebenarnya Braylee tidak suka dengan perjodohan dari mommy-nya tapi karena ia memiliki tujuan tersendiri, maka itu ia tidak keberatan dengan perjodohan mereka, tentu saja Braylee tidak benar-benar ingin menikahi Monica. Monica juga tinggal di kediaman Braylee atas kemahuan sang Mommy.

Kembali ke Mension kediaman Braylee.

Setelah sarapan, Braylee langsung berangkat ke kantor, ia malas jika melihat drama panjang Monica yang tidak henti-henti terus berusaha mendekatinya, membuatnya muak melihat wajah munafik wanita berusia 25 tahun itu.

Di mobil, Braylee teringat dengan wanita yang menghabiskan waktu bersama dengannya, sewaktu ia ke indonesia.

Wanita itu masih perawan. Pikir Braylee tanpa sadar melengkung tipis satu sudut bibirnya mengingat wajah cantik Riana.

Dari wajahnya, sepertinya dia bukan asli indonesia. Tambahnya dalam hati.

,,,

Indonesia.

Rumah kontrakan Albert.

"RIANA!" Panggil Albert pada putrinya.

"Ada apa Ayah, kenapa Ayah suka sekali teriak-teriak" melangkah keluar kamar saat mendengar teriakan Albert.

"Kau pakai baju ini" melempar sebuah pakaian minim pada putrinya.

Menangkap baju tersebut. "Apa lagi yang Ayah rencana kan?" Tanya Riana penuh selidik melihat sekilas pada baju tipis yang berada di tangannya.

"Sudah ku katakan, jangan terlalu banyak bertanya!"

"Apa Ayah berniat untuk menjual ku?" Tak peduli dengan bentakan sang Ayah.

"Pakai saja Riana! Apa kau bisa diam, dan menurut saja!"

"Bagaimana aku bisa diam, dan menurut saja jika Ayah berniat untuk menjual ku!" Marah Riana pada Ayahnya, tak tahan lagi melihat tingkah Albert yang terlalu mementingkan dirinya sendiri.

Sebelum Albert menjawab putrinya, ia mendengar deru mobil dari luar kontrakan. Mendekati putrinya dan menarik Riana masuk ke dalam kamar.

"Ada apa Ayah! kenapa Ayah mengurung ku di SINI!" Teriak Riana saat Ayahnya bersiap ingin menutup pintu.

"Kau diam di dalam, jangan membantahku!" Melangkah keluar kamar setelah mengancam putrinya, ia juga tidak lupa mengunci pintu kamar dari luar.

"Siapa yang datang, apa lagi yang di rencanakan Ayah, sepertinya Ayah berniat untuk menjual ku" gumam Riana mencari celah agar bisa lolos dari kurungan Ayah bejatnya.

Di luar kontrakan.

"Mana anak mu?" Tanya pria bertubuh gemuk bertatto di lengan.

"Dia berada di dalam, aku sudah mengurungnya, kau tenang saja" jawab Albert tanpa rasa bersalah telah menjual putrinya.

"Sial, Ayah benar-benar berniat untuk menjual ku," gumam Riana. Samar-samar ia mendengar pembicaraan sang Ayah entah dengan siapa, tapi ia bisa mendengar dengan jelas jika Ayahnya berniat menjualnya.

Beberapa menit berlalu, pintu kamar di buka dari luar, muncul pria gemuk di ambang pintu menatap buas ke arah tubuh Riana.

"Siapa kau? Apa yang kau ingin-kan? kenapa kau masuk ke dalam kamar ku, tanpa izinku?" Tanya Riana tanpa rasa takut sedikit pun pada pria yang berada di hadapannya.

Tersenyum penuh nafsu menutup pintu, mengunci dengan rapat dan menghampiri Riana.

Mengangkat satu alis saat pria gemuk bertatto itu mendekatinya.

Ingin menyentuhnya, tapi Riana secepat kilat menghindar. "Aku sudah membayar tubuh mu dengan sangat mahal! jangan coba-coba untuk menghindari ku!"

Riana tidak menghiraukan pria tersebut, melangkah ingin membuka pintu kamar untuk keluar.

"BERHENTI!! JANGAN COBA-COBA UNTUK KABUR!!" Bertambah marah ingin meraih lengan Riana.

TAK!

Menepis tangan pria gemuk itu, kemudian menendang perutnya dengan keras dan berlari keluar kamar mengambil motornya membawa ke rumah kontrakan kakak angkatnya Lois.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***