Azril menatap ke arah istrinya dengan tatapan memujanya," Alhamdulillah hari ini aku akan makan dengan lahap, karena istriku masakin makanan yang paling aku sukai, apalagi setiap hari istriku masak makanan yang selalu lezat, bisa-bisa berat badanku semakin naik dan bertambah karena Istriku sangat pintar memanjakan lidahku," pujinya Azril yang hanya duduk diam menikmati makanannya tersaji ke atas piringnya.
Azkia tersenyum bahagia mendengar perkataan dan pujian dari suaminya itu.
"Alhamdulillah kalau Mas suka dengan masakanku, semoga selamanya seperti ini, walaupun hanya pakai penyedap biasa saja dan bumbu sederhana tapi, Mas selalu menyukai masakanku, jujur saja Mas masakan yang dimasak setiap hari oleh istri itu jika suaminya menyukai apa yang dimasaknya adalah penghargaan dan kebahagiaan terbesar dalam hidup seorang istri," imbuhnya Azkia yang dengan tangannya masih telaten mengisi beberapa lauk pauk ke atas piring suaminya itu.
Azril tersenyum simpul menanggapi perkataan dari perempuan yang paling disayanginya di dunia ini setelah mamanya, "Insya Allah… apapun yang kamu masak akan Mas sukai tanpa bumbu pun jika kamu yang masak pasti Mas jamin akan tetap lahap, asalkan kamu selalu berada di sisiku itu sudah cukup, hidupku tanpamu tidak ada artinya Azkia Arsyana Hilman.
Keharmonisan rumah tangga yang dibangun oleh Azril dan Azkia tanpa kehadiran anak kadang membuat orang cemburu dan memuji keakraban keduanya. Tapi, sebagai suami Azril merasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri.
Malamnya seperti biasanya jam alarm alami yang sudah terpatri di dalam otaknya Azkia membangunkannya dalam tidurnya itu. Azkia mengerjapkan kedua kelopak matanya sambil menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya itu.
Azkia sesekali mengusap perutnya itu, "Alhamdulillah makasih banyak ya Allah.. engkau masih memberikan aku kesempatan untuk hidup sampai detik ini, apa lagi aku bisa setiap hari melihat senyumannya, dan berada di sampingnya mendampingi hidupnya itu sudah anugerah terindah dalam hidupku, tapi aku hanya manusia biasa yah Allah… terkadang aku merasa cemburu melihat mereka yang sudah memiliki anak, dalam lubuk hatiku yang terdalam saya juga pengen punya yah Allah walaupun hanya seorang baby saja yang hidup dalam rahimku ini apalagi banyak itu sudah membuatku bahagia," gumamnya Azkia sambil mengelus puncak surau milik suaminya itu dengan penuh kelembutan sebelum bangkit dari duduknya untuk segera berjalan ke dalam kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Azkia tidak menyadari jika suaminya mendengar semua perkataan dari mulut istrinya itu yang seperti curahan hati yang hanya cukup dia seorang yang mengetahui dan mendengarkannya, padahal diam-diam Azril mendengar semua keluh kesah istrinya.
Azril melihat punggung istrinya sudah tidak nampak lagi di ujung pelupuk matanya itu. Air matanya untuk kali ini akhirnya menetes juga membasahi pipinya itu. Selama mereka menikah, sekalipun Azkia tidak pernah memperlihatkan raut wajah sedihnya di depan suaminya itu, apalagi untuk mengeluh masalah dirinya yang belum hamil juga.
"Azkia maafkan Mas yang tidak mampu melakukannya, maafkan juga Mas jika harus memilih jalan terakhir untuk memenuhi keinginanmu itu," gumam Azril seraya menyeka air matanya itu.
Azril segera berpura-pura kembali tertidur setelah melihat istrinya kembali dari dalam kamar mandi.
Setelah melaksanakan shalat sunah tahajud seperti biasanya, mereka akan menyempatkan diri untuk membaca beberapa ayat suci Al-Quran bersama kadang mereka akan bergantian dan sambung ayat. Tapi, karena Azkia tidak ingin membuat suaminya khawatir jika melihat mata dan hidungnya yang sembab dan memerah pasti akan membuat Azril cemas dan akan bertanya-tanya.
Karena itu lah dia memutuskan untuk tidak membangunkan suaminya terlebih dahulu, setelah ia selesai barulah ia bangunkan suaminya itu. Azkia berjalan ke arah ranjang dengan masih memakai mukenanya dia hendak membangungkan suaminya itu.
Azkia merangkat ke atas ranjangnya karena posisinya Azril yang sudah berpindah tempat sehingga dia kesulitan untuk menjangkau tubuhnya Azril, jadi jalan satu-satunya naik ke atas tempat tidurnya.
"Mas bangun dong sudah hampir waktu shalat subuh nih, apa nggak mau shalat sunnah tahajud dulu?" Ucapnya Azkia yang menggoyangkan tubuhnya Azril dengan sedikit menguatkan tangannya untuk membangunkan Azril yang masih ngorok dalam tidurnya.
Azkia hanya tersenyum melihat tingkah laku suaminya itu yang terlihat lucu menurutnya ketika mendengkur halus.
"Mas Azril Attar Pramudya, sudah hampir subuh nih, kalau enggak mau bangun saya akan ambilkan air dingin untuk menyiram wajahnya Mas!" Ancamnya Azkia yang tidak mungkin dia sanggup melakukan hal itu apalagi itu hanya gertakan semata saja.
Azkia baru akan menginjakkan kakinya di atas lantai, tangannya sudah ketarik oleh tangannya siapa lagi kalau bukan Azril suaminya yang paling disayanginya itu tiada yang lain dihatinya selain Azril seorang.
"Ahh!" Jeritnya Azkia yang tubuhnya sudah terjerembab ke atas tubuh dada bidangnya Azril yang sama sekali tidak memakai baju apa pun untuk menutupi dada sixpack nya itu.
"Kamu yah dikit-dikit teriak, apa kamu ingin Anindya dan Andara mendengar teriakanmu sehingga mereka akan menggedor pintu kamar kita," ucapnya Azril kemudian membekap mulut istrinya dengan ciuman hangatnya pembuka dipagi hari itu.
Azkia tidak akan mampu dan sanggup menolak dan tidak mungkin melarang suaminya itu untuk melakukan apa yang akan dilakukannya di atas tubuhnya Azkia. Ciuman yang penuh kasih sayang dan sedikit ada nafsu disana segera diakhiri oleh Azril mengingat dirinya harus shalat subuh dan shalat sunnah juga.
Azril menyeka sudut bibirnya Azkia dengan jari jemarinya yang lentik itu bagaikan perempuan saja dengan penuh kasih sayang. Nafas keduanya ngos-ngosan seolah mereka saling berlomba untuk mengambil pasokan udara yang semakin menipis dalam rongga hidungnya.
"Sudah, nanti lanjutnya setelah shalat, setelah shalat subuh baru kita lanjut lagi," imbuhnya Azril yang segera mengakhiri kegiatan pembukaannya di pagi buta itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2023-05-11
1