Leo menatap ke arah Larie "jangan bilang kamu bercanda soal ini mengajari seseorang yang Bahkan bukan pejuang untuk menguasai empat senjata, itu kan tidak mungkin Jika dia tidak memiliki job God of war"(Leo)
"Kukira kamu itu gila Leo ternyata ada lagi yang lebih gila daripada kamu"(Darren) "Itu semua tidak akan berlangsung lama kok aku berjanji paling hanya memakan beberapa minggu saja hanya sampai aku bisa memakai saja tidak sampai ahli"
"nak, kamu sadarkan kau yang kamu minta itu lebih gila lagi"(Leo) "Aku punya alasan, akan ku jelaskan-"
Akhirnya aku menceritakan semuanya termasuk job ku dan aku yang seorang Appraiser
"sepertinya berita apa pun tidak akan mengejutkan aku lagi"(Silva)
Aku cuman bisa tertawa saja mendengar perkataan Silva. Setelah diputuskan keesokan harinya aku akan mulai berlatih dengan Leo
Setelah itu baru Silva dan Darren. Karena Darren meminta untuk latihan pada waktu malam. Jujur saja memakai busur pada malam hari adalah hal burukkan.
Dan aku meremehkan latihan ini. Latihan dimulai dengan berlari mengitari kota ini dari pinggir sebanyak 10 kali bahkan setelah 3 jam Aku berlari aku tidak bisa menyelesaikannya meski hanya satu putaran
"Apa kamu tidak salah aku harus berlari mengitari kota ini setelah itu mulai push up sebanyak 100 kali hanya untuk menguasai kapak?"
"kamu perlu stamina untuk Mengayunkan kapak Jangan berpikir kamu akan bisa mengayunkan kapak dengan tangan sekecil ranting itu"(Leo)
Setelah berhasil bernegoisasi dengan Leo aku hanya diajari kuda-kuda saja untuk Mengayunkan kapak dan menggunakannya
Jujur Saja aku berhasil setelah 1 hari penuh Mengayunkan kapak hanya saja Leo tidak puas dengan itu dia merasa aku hanya mengayunkan kapak seperti mengayunkan tongkat
"Kakimu! Kuda-kuda mu bagaimana? Badanmu tidak tegak Hanya seperti ini saja kok bisa jatuh"(Leo)
Bagaimana tidak jatuh kakiku ditendang dan dia berpikir bisa bertahan dari tendangan kakinya yang sebesar itu yang Bahkan kakinya saja hampir sebesar badanku
Setelah malam hari aku istirahat dengan badan yang sakit di seluruh tubuh karena latihan itu.
dengan badan sakit aku menemui Silva untuk berlatih dengannya
Lagi lagi aku disuruh lari hanya saja tidak sepanjang dan sejauh yang disuruh Leo.
setelah itu Silva mengajari kuda-kuda sederhana
untuk menggunakan pedang hanya saja untuk menggunakan tombak selain butuh kuda-kuda dan teknik aku juga butuh perhitungan tepat dalam menggunakannya
karena tombak adalah senjata panjang yang perlu perhitungan tepat agar mengenai musuh.
Malam harinya aku berlatih dengan Darren untuk memanah di hutan yang gelap
Jujur saja itu mustahil kan untuk menembak sesuatu yang Bahkan aku sendiri tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi Darren memaksa aku untuk melakukannya
Sesuai kuduga aku meleset semua tidak ada panahku yang mengenai target. Seolah menunggu hal itu Darren mengatakan Aku tidak cocok memanah
Aku berlatih selama dua Minggu penuh untuk bisa menggunakan semua senjata itu aku juga mendapat informasi kecil tentang energi yang digunakan mereka
Leo menggunakan energi yang berasal dari kebrutalan dan kekuatannya. Bernama Brute force
Sedangkan Silva menggunakan energi yang berasal dari stamina dan Daya tahannya bernama
Aurora
Sedangkan Daren menggunakan energi yang berasal dari wujudnya yang membuat semua serangannya tidak terlihat sama sekali
Dia tidak memberitahu nama dari energi itu tapi berkat hal itu aku bisa menebak pekerjaan sesungguhnya dari Darren
Ya Hari ini adalah hari terakhir aku berlatih dengan mereka, Aku memoles semua senjataku sambil menunggu kedatangan mereka bertiga
Tidak menunggu lama Leo dan Silva terlihat aku tidak bisa melihat Darren tapi aku yakin dia sudah ada di sini.
"Apakah hal ini benar-benar perlu? Latih tanding dengan Kalian bertiga dan aku sendirian hanya membuatku mati kan"
"ya sebagai gurumu perlu untuk melihat kekuatanmu sepenuhnya. Jadi hal ini perlu"(Leo)
"ya tenang aja tidak ada yang serius kok lawan kamu aku sendiri hanya memakai 40% kekuatanku karena aku tidak menggunakan kuda ya sedangkan Leo harus menahan diri agar tidak menghancurkan tempat ini sedangkan Darren tempat ini tidak cocok untuk gaya bertarung ya"(Silva)
"Apa aku boleh pakai sihir?" "tidak tidak, tanpa sihir. Hanya dengan satu sihir kamu bisa menyapu kami semua "(Leo)
"Bagaimana dengan sihir ruang untuk menyimpan semua senjataku?" "Sepertinya itu tidak masalah"(Silva)
Baiklah aku mengerti. Aku menggunakan mana untuk membuat array yang memiliki warna abu-abu
Dari arah itu keluarlah lingkaran hitam tempat aku memasukkan semua senjataku, ya sihir ini adalah sihir ruang sederhana yang aku kuasai
Bernama Dimensional pocket. Sihir ini berguna untuk meletakkan semua benda yang memiliki ukuran terbatas pada celah di ruang dimensi
"Baiklah aku siap. Maju kapan saja" Leo cuman tersenyum dan langsung melesat ke arahku sambil Mengayunkan kapaknya yang luar biasa besar.
Aku menghindari serangan Leo sambil mengeluarkan kapakku untuk menyerangnya dari samping.
Leo menahan seranganku dengan gagang dari kapak itu memanfaatkan hal itu Silva menusukku dengan tombak.
Aku memutar kapakku ke arah Silva, sambil mengubah kuda-kuda untuk bersiap menghindari serangan dari Darren.
Benar saja panah melesat dari dalam hutan ke arahku bukan cuman satu satu demi satu alasan bergantian mengincarku.
Silva dan Leo mengabaikan panah itu karena tidak ada satupun yang bisa mengenainya entah karena Darren tidak membidiknya atau karena mereka terlalu hebat saja
Ayunan kapak Leo datang bersamaan dengan tusukan tombak dari Silva karena kapak yang ku pegang jauh lebih kecil daripada kapak milik Leo aku tidak menyerang kapak Leo melainkan tangannya setelah berhasil menghindari serangannya.
Kapakku gagal mengenai tangan Leo tapi aku memanfaatkan hal itu untuk menggunakan kapak Leo sebagai pijakan untuk menghindari serangan dari Silva
Kapakku langsung mengayun ke arah Leo persamaan dengan tanganku mengeluarkan pedang.
Leo mundur menghindari kapakku dan melepaskan kapaknya aku langsung mengayunkan pedangku ke arah Silva
Silva juga Mengayunkan tombaknya ke arahku sehingga pedang dan tombak saling beradu.
aku menendang tombak Silva dan mengeluarkan tombak yang langsung menusuk ke arah leher Silva.
Silva mengangkat tangannya menandakan dia menyerah tapi masih ada Darren yang dengan lebih brutal menembaki ku dengan panah
Aku menangkis setiap panah yang datang dan ku gunakan sebagai anak panah yang akan ku tembakan ke arahnya
Setiap panah yang ku tembakan bertabrakan dengan panah yang dia tembakan dan itu terus menerus terjadi.
Aku menggunakan sihir angin untuk mengambil panah-panah yang berserakan sementara dia tidak memiliki tambahan anak panah
Setelah 10 menit lebih kita saling memanah akhirnya dia tidak menembakkan panah lagi dan keluar dari hutan sambil mengangkat tangannya ini mengakhiri sesi latihan ku bersama mereka bertiga
**TO BE COUNTINUE...***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments