Aku sekarang berada dikamarku, meski cukup mahal pelayanannya sepadan. Kamar yang cukup luas yang memiliki 3 ruangan, dapur sederhana, rang tamu dan kamar tidur
Selain itu dari jendela aku bisa melihat pemandangan kota. Yang hebatnya lagi adanya pendingin ruangan disini
Bentuknya seperti kotak dari besi, saat dipegang sedingin es. Ada celah di kotak itu yang mengeluarkan udara dingin
Ini menakjubkan, sayangnya aku tidak punya waktu lebih disini. Aku harus mulai mencari Blaksmith untuk belajar lagi
Aku keluar dari penginapan dan mencari bengkel pandai besi.
Author POV
Dengan alat sihir Sila mengawasi semua gerakan Almo "Kenapa dia menolak tinggal di asrama? Meski tidak sebagus rumah bangsawan tapi kualitasnya lebih baik daripada penginapan itu"(Sila)
Alat sihir itu menampilkan Almo yang berjalan ke distrik produksi "Apa yang dia lakukan?"(Sila)
Sila melirik kearah jam yang menunjukkan pukul 2 siang
"Kalau dipikir-pikir luar biasa juga melampaui target hanya dengan waktu 3 jam yang mana kebanyakan job rare perlu waktu 4 jam. Bahkan aku sendiri perlu 3 setengah jam untuk mengisi mana sebanyak alat sihir yang dia gunakan. Yang lebih mengejutkannya lagi, dia masih memiliki energi untuk berputar-putar ditempat mengerikan seperti distrik produksi itu"(Sila)
Almo tertabrak orang dan jatuh, belum sempat berdiri tubuhnya sudah diinjak oleh orang lewat
Keadaanya sangat mengenaskan
"Aku kasihan melihatnya"(Sila) Almo pergi ke bengkel besi hanya dalam beberapa menit diusir keluar
"Untuk apa dia ke pandai besi? Apalagi spesialis membuat senjata"(Sila) Almo pergi ke berbagai pandai besi yang lain dan terus di usir
Sampai akhirnya Almo keluar dari distrik produksi dan berjalan terus kearah pinggir kota
"Sekarang dia mau kemana?"(Sila)
Almo pergi ke bengkel besi disana yang terlihat kumuh dan murahan "Ada urusan apa sebenarnya dia ini?"(Sila)
Setelah Almo masuk, dia tidak keluar lagi selama beberapa jam. Sila mulai resah tapi tidak bisa melakukan apapun
Akhirnya malam pun tiba, dan Almo keluar saat benar-benar sudah malam. Jam menunjukkan pukul 10 malam
Keadaanya jauh dari kata baik-baik saja "Dia dihajar atau apa disana? Melly kesini sebentar!"(Sila)
Gadis dengan jubah biru datang "Apa sih? Aku lagi sibuk tau"(Melly) "Maaf. Tolong aku periksa bengkel besi di pinggir kota itu. Sepertinya milik pria tua dengan nama Theo"(Sila)
"Sepertinya tidak ada masalah disana"(Melly)
"Bukan. Maksudku cek saja orang yang datang hari ini kesana dengan tujuan apa"(Sila)
"Baiklah besok aku akan mengeceknya"(Melly)
"Terima kasih bantuannya. Melly"(Sila) "Ya"(Melly)
Almo sudah tiba di penginapannya dan masuk kedalam
"Semakin diperhatikan, semakin menarik saja dirimu. Almo"(Sila)
Author POV END
Akhirnya aku bisa berbaring di ranjang juga. Dasar pria tua sialan mentang-mentang dapat karyawan paruh waktu, aku harus membersihkan seluruh bengkel sendirian
Terutama tungku yang masih panas itu. Kalau bukan itu satu-satunya bengkel pandai besi yang mau menerimaku, aku sudah menjauh darisana.
Tapi bersyukur juga aku dapat disana, distrik produksi mengerikan. Apa karena yang lewat disana kebanyakan pedagang?
Sekali tabrak aku terpental ditambah diinjak pula. Para pedagang itu cuma memikirkan uang saja tidak perduli sama orang lain. Memang menyebalkan
Aku memutuskan untuk tidur tanpa makan malam dulu. Keesokan paginya aku sarapan di lantai 2 sebelum pergi ke pabrik untuk mulai bekerja
Crystal ball sudah, masalahnya Magic Wand. Itu sudah bukan alat sihir lagi melainkan senjata sihir meski divisi alat sihir membuatnya tidak mungkin akan diperlihatkan kepada orang luar
Magic tome juga sama hanya saja magic tome memiliki banyak tingkat aku yakin meski aku tidak akan terlibat dalam hal itu
Aku pasti diizinkan membaca beberapa darinya
Aku disambut Sila yang seperti kebetulan bertemu denganku didepan pintu
"Ahh kamu sudah datang. Ayo kuantarkan ketempatmu bekerja"(Sila) Aku menatap Sila dengan aneh
Daripada kebetulan dia terlihat seperti menungguku. Aneh
Sila mengajakku kelantai 2 dimana aku mendapat ruangan tersendiri yang terisi 30 bola kristal
"Setelah selesai kamu bisa langsung pulang. Maaf aku tidak bisa menemani, soalnya aku juga memiliki kesibukan"(Sila) "Aku mengerti tidak perlu khawatir"
Sila pergi dan aku mulai bekerja hanya dalam waktu 2 jam aku sudah selesai mengerjakan ini semua membuatku memiliki banyak waktu tersisa
Aku akan mulai kerja di bengkel pandai besi jam 12 siang tepat tengah hari nanti. Jujur saja aku ingin berkeliling atau membaca buku-buku sihir
Tapi itu cuma membuatku semakin dicurigai saja. Aku memutuskan untuk kembali ke penginapan dan makan siang disana.
Setelah hari cukup terik aku pergi menuju bengkel besi itu melewati jalan yang cukup aman untuk manusia bukan distrik produksi yang mengerikan itu
Seperti biasa tempat ini sepi "Kamu datang terlalu cepat Almo"(Theo) "Aku cukup sibuk. Kakek jadi ayo dimulai saja"
"Membuat pedang ya. Apa tidak terlalu berat untuk pemula sepertimu?"(Theo) "Sudah mulai saja"
"Baiklah. Pertama ada 2 teknik membuat senjata cetak dan tempa. Untuk cetak kamu cuma perlu membuat cairan besi panas kemudian taruh dicetakan sebelum mulai memukulnya. Tapi karena kamu ingim esensi sejati dari pandai besi tempa adalah yang terbaik jadi ayo kita mulai"(Theo)
(Untuk tambahan ilmu disini aku cuma dapat dari berbagai referensi jadi jangan sekali-sekali ditiru salah-salah bisa menyebabkan kecelakaan yang serius)
Aku akan membuat pedang dari besi batangan. Sejujurnya ini bakal sangat sulit. Pertama melelehkan besi dengan tungku yang memiliki panas 1600° Celsius
Setelah itu tuang keatas Anvil sebelum mulai memukul dan membentuk pedangnya, begitu mulai keras kembali dibakar lagi dengan suhu yang mulai menurun sekitar 1000°
Proses ini ku ulangi berkali-kali, kalau tidak hati-hati bilah pedang akan patah. Aku terus melakukannya dan suara patahan terdengar dengan keras
Ya pedangku patah. Terpaksa mengulangi lagi dari awal. Sampai sore hari aku terus menempa dan selalu gagal
Bagaimanapun membuat sesuatu itu sangat sulit apalagi jika bahannya dari besi. Akhirnya Theo menganjurkan menurunkan tingkat kesulitannya menjadi membuat belati.
Dan tentu saja itu juga gagal dengan cepat. Tapi aku tidak menyerah dan terus menempa. Jam 10 malam aku kembali ke penginapan dengan tangan yang babak belur dipenuhi kapalan, luka bakar dan darah
Lenganku sangat sulit digerakkan dan pandanganku mulai kabur. Bahkan ingatanku terganggu sampai aku tidak ingat proses bagaimana aku bisa terbaring di ranjangku
Keesokan harinya aku berangkat seadanya dan pulang lebih cepat, aku kembali ke penginapan dan tertidur sampai jam 6 pagi
Aku melewatkan kerja di bengkel pandai besi karena kelelahan. Payah sekali
***TO BE COUNTINUE....***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments