Sementara Almo sibuk menilai benda. Sila berjalan ke lantai 3, lantai tertinggi dari tempat itu.
Sila meletakkan tangannya di dinding, formula sihir muncul dari tangan sila menutupi dinding dan terbuka sebuah pintu.
Sila masuk kedalam pintu itu dan menekan tombol di samping pintu. Pintu langsung menutup kemudian formula sihir memenuhi seluruh tempat itu.
Ruangan itu bergoyang, Sila menjauhi pintu dan duduk di satu-satunya sofa disana. Sila melihat kertas ditangannya
Salah satu dari kertas itu merupakan laporan tertulis dari Malvin. Appraiser yang menilai Almo sebelumnya
-Almo 15 tahun
job: None (Appraiser tingkat Unique)
Nama Ayah: Garlin 35 tahun
Job: Gardener
Nama Ibu: Lisandra 33 tahun
Job: Gardener
Tinggal di desa Laundervil dibawah otoritas baron Laundervil
Tidak memiliki catatan kriminal
Catatan berpegian
Desa Scoth 3 hari lalu
Desa Barvile 9 hari lalu
Desa Laundervil 2 minggu lalu
Kota Randel 3 minggu lalu
"Apa ini benar? Dia dinilai sebagai Appraiser tapi tidak memiliki data diserikat pekerja. Tapi darimana job itu? Orang tuanya jelas-jelas Gardener kenapa dia mewarisi Appraiser? Jelas-jelas disana tidak ada Appraiser tingkat Unique. Benar-benar aneh"(Sila)
Pintu terbuka. Sila berdiri dan berjalan kearah pintu itu dan keluar dari ruangan kecil tersebut.
Ada beberapa jendela dengan pemandangan lautan awan disekitar Sila
Tidak ada yang tahu letak pasti tempat Sila berada sekarang. Jika dilihat dari luar bangunan ini tidak memiliki pondasi yang terhubung ketanah
Bangunan ini hanya terbang diatas awan saja dengan bantuan sihir. Sila berjalan sampai ke ujung lorong melewati belasan ruangan dengan pintu yang memiliki tulisan
Sila berhenti di bagian manajer alat sihir. Sila mengetuk pintu itu sampai terdengar jawaban dari dalam
"Masuk"(Pria) Sila membuka pintu "Maaf tuan Larie, Almo meminta revisi lagi pada kontrak"(Sila)
"Begitu ya. Point apa yang dia minta revisi? Apa waktu?"(Larie) "Bagaimana tuan bisa tahu? Ada beberapa poin lagi, sudah saya catat disini"(Sila)
Sila memberikan kertas yang berisi catatan kepada manajer itu "Kenapa tuan tertarik dengan anak itu? Kita tidak kekurangan Appraiser tingkat Unique"(Sila)
Manajer itu membaca catatan dari Sila "Bisa dibilang rasa penasaran, juga bisa dibilang investasi. Apa kamu sendiri tidak bingung melihat Appraiser tingkat Unique bekerja sebagai pengisi mana paruh waktu?"(Larie)
Sila terdiam sebentar "Apa untuk mencari biaya membayar serikat pekerja?"(Sila) "Tidak sesederhana itu. Aku yakin dia terikat sesuatu yang membuatnya terpaksa menjalani semua ini. Tidak perduli apa yang terjadi padanya, selama kita bisa menjalin hubungan dengannya pasti akan menguntungkan"(Larie)
Larie memperhatikan kontrak itu "Turuti semuanya kalau bisa buat dia menetap disini"(Larie)
"Untuk yang satu itu sepertinya sulit"(Sila) Sila mengambil kontrak itu "Ah ya, perhatikan gerak-geriknya juga"(Larie)
"Ahhh... Soal itu... Sepertinya dia menilai formula sihir apport di mejanya"(Sila) "Tidak masalah, kalau bukan hal serius jangan terlalu dibatasi saja"(Larie) "Baiklah. Saya undur diri"(Sila)
Sila pergi sambil membawa kontraknya dan turun menemui Almo yang sedang mengukir di meja
"Apa yang sedang kamu lakukan?"(Sila)
Author POV END
Aku terkejut melihat Sila menatapku, apalagi aku sedang mengukir formula sihir di meja dengan pecahan kristal yang kupungut
"Ahh... Soal itu, aku tertarik sedikit dengan formula ini. Begitulah. Hehe" Sila menepuk jidatnya
"Terserahlah. Ini kontrak yang sudah di revisi"(Sila) Sila memberikan kontrak itu, aku membacanya sekilas. Setelah memastikan tidak ada masalah aku tanda tangan disana
"Apa kamu sudah memiliki tempat untuk bermalam? Kalau belum kamu bisa menempati kamar kosong di asrama"(Sila)
"Tidak sudah ada ko. Tapi apa tidak masalah jika aku meminta bayaranku untuk hari ini?" "Itu tidak masalah, biasanya memang banyak yang meminta bayaran untuk hari pertama meski hasil mereka tidak memuaskan"(Sila)
Sila memberikan sekantung kecil uang Silver isinya lumayan banyak "Terima kasih" "Aku tunggu partisipasimu besok"(Sila)
Aku pergi dari bangunan itu, aku melihat isi kantung itu 70 Silver. Setara dengan pekerjaan ayah 7 bulan
Begitulah nasib dari orang yang hanya memiliki job common. Ayah termasuk beruntung meski memiliki gaji 1 silver 50 copper
1 silver itu merupakan pendapatan terendah bagi pemilik job Common. 1 silver setara dengan 100 copper tapi sebenarnya untuk biaya hidup perlu minimal 1 silver hanya untuk biaya bahan makan saja
Makanya copper itu selalu disebut sebagai uang kecil dan tidak berharga. Biasanya copper itu dipakai untuk pajak keluar dan masuk kota
Atau untuk biaya sederhana yang merupakan belas kasihan. Aku berhenti didepan penginapan yang menyatu dengan restoran seperti biasanya
Penginapan ini memiliki 3 lantai, aku ragu untuk kesana sebenarnya. Kalau bukan dekorasinya yang tidak terkesan mahal
Atau pintunya yang terlihat lusuh dan murahan, aku tidak akan melirik penginapan ini sama sekali.
Aku masuk kesana dan langsung menutup hidungku. Bau Akholol, keringat, muntahan dan darah menyatu dan berputar-putar disini
Aku langsung keluar dan muntah diluar. Menjijikan, sudah kuduga ini.... Penginapan murahan cocok untukku
Aku tidak punya banyak uang soalnya. Aku kembali kesana dan kali ini banyak orang yang memperhatikanku
,"Anak kecil?"(Pria 1) "Untuk apa anak kecil kesini?"(Pria 2) Aku mengabaikan itu semua dan maju ke seseorang dibelakang meja
Aku yakin dia Bartender disini. Aku duduk di kursi didepannya "Apa yang bisa saya bantu? Pria kecil?"(Bartender) "Aku ingin menginap. Disini ada penginapan kan?"
"Tentu saja. Untuk menginap, cukup ke lantai 3. Tetapi.... Biaya untuk menginap belum tentu sebanyak uang jajanmu"(Bartender)
"Benarkah? Aku sedikit haus. Ada jus disini?"
"Tentu saja. Disini banyak sekali jus, terutama jus anggur ya meski agak basi"(Pria 1) Bersama dengan perkataan itu hampir semua tamu disini tertawa
"Ada beberapa minuman soda, atau mungkin kamu ingin susu saja? Pria kecil"(Bartender)
"Baiklah berikan soda saja segelas"
"Tentu. Harganya 1 silver"(Bartender) Bartender meletakkan gelas berisi es batu dan satu botol kaca yang berisi cairan hitam yang dipenuhi gelembung
Aku melempar 2 silver kearahnya "Sisanya tip" "Wow sepertinya kamu bukan anak biasa"(Bartender)
Aku mengabaikan Bartender itu dan pergi ke lantai 3 setelah menghabiskan soda itu. Terlalu manis sampai rasanya pahit
Lantai 2 merupakan restoran, ada beberapa orang sedang makan disini. Udara disini lebih baik daripada dibawah.
Aku naik lagi ke lantai 3 dimana ada pria besar yang duduk dibelakang meja menatap kearahku
"Apa yang dilakukan anak kecil disini?"(Pria)
"Ayolah aku sudah 15 tahun. Berhenti memanggilku anak kecil" "Baik, jadi apa yang kamu lakukan disini?"(Pria) "Berapa biaya sewa semalam?"
"Dimana orang tuamu? Sepertinya kamu terlalu muda untuk memikirkan hal ini"(Pria) "Bisa katakan saja" "Baiklah, 5 silver semalam. Apa kamu sanggup membayarnya?"(Pria)
"Mahalnya" Astaga Ayah akan lebih memilih tidur dihutan daripada disini jika kesini "Sudah dibilang kan. Lebih baik kamu-"(Pria)
Aku meletakkan banyak uang perak di atas meja
"Untuk seminggu. 35 silver kan?" Pria itu melihat uangnya "Baik dengan tuan siapa?"(Pria) "Almo. Itu namaku"
**TO BE COUNTINUE....***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
John walter
tersedia untuk yang mesen aja 🤣🤣🤣
2023-10-11
0
Nino Ndut
jgn2 bukan hotel tp tempat prostitusi yak..wkwkwkwk
2023-10-11
0