Aku memukul batu dengan palu dan pahat, retakan terlihat dan "Astaga Almo. Itu sudah yang ketiga kalinya"(George)
Yap. Batu itu hancur berserakan ditanah "Apa memang benar ya, kalau orang yang sudah memiliki job akan susah melakukan hal lain diluar jobnya?"
George menghela nafas berat "Kebanyakan ya begitu. Tapi kalau syarat yang diberikan seperti itu paling tidak kamu harus bisa memahatnya sedikit kan?"(George)
"Aku tidak percaya aku harus melakukan ini"
George memanggil kuli lain untuk membawakan batu lagi
"Paling tidak kamu berhasil membuat persegi. Meski terbelah 2 sih"(George) "Lupakan soal itu. Kamu juga ngajarin yang bener napa"
"Kamu yang terlalu membabi buta. Belajar memahat itu perlu dari hati ke hati. Bukanya mengayunkan palunya sekuat tenaga dan berharap cepat selesai. Kalau begitu jadi miner saja sana"(George)
"Habisnya tanganku pegal tahu, sudah 3 kali kena pukul palu dan 2 kali kena bagian tajamnya batu"
Aku terus memahat tidak perduli berapa banyak batu yang hancur
Setelah seperempat hari akhirnya selesai. Aku menatap serigala yang kubuat yang bentuknya tidak jelas
Bagian moncongnya tidak memiliki tekstur, matanya terlalu besar, kakinya menyatu.
"Ya paling tidak batunya jadi lebih kecil"(George)
"Ini serigala. George" "Entahlah, aku tidak yakin. Coba sekarang mungkin kamu bisa menilainya"(George)
"Baiklah" Aku mendekati patungku dan mengalirkan mana kesana. Aku bisa merasakan jejak memahatku, dengan perlahan aku mengikuti setiap jejak sampai seluruh patung terlapisi manaku
"Appraisal" Cahaya muncul dimataku dan data masuk kekepalaku. Aku berhasil
-Batu aneh
Tingkat: Common
Blessing: Confuse, Abstrak
Aku terdiam melihat patungku. Patungku punya Blessing, hanya item yang dipakai untuk pekerjaan yang memiliki skill
Biasanya karya seni itu memberikan Blessing pada yang melihatnya. Ada yang memberikan rasa hormat, rasa takut, semangat juang, bahkan sampai keyakinan
Tapi berkat confuse ini apa? Setelah mencerna datanya aku kembali terdiam. Ini bukan berkat, ini hinaan dasar menyebalkan
-Confuse: Orang yang melihat karya ini akan terjebak dalam pikirannya dan melupakan semua masalahnya karena bingung sebenarnya ini benda apa
-Abstrak: Tidak ada orang di dunia ini yang mengetahui benda apa yang dipahat. Bahkan pemahatnya sendiri meragukannya
"Almo tidak perduli seberapa keras aku memperhatikannya itu jelas bukan serigala"(George)
"Diamlah George aku tidak mau membahas benda itu lagi. Aku akan menilai karyamu George"
-Blue Winter Wolf
tingkat: common
Blessing: Honor, Amazed
-Dragon Roar
Tingkat : common
Blessing: Amazed, Dread
-Siren solo
Tingkat: common
Blessing: Amazed, Halucination
-Eagle Through the sky
Tingkat: common
Blessing: Freedom
-Snake Lairs
Tingkat: common
Blessing: Confuse, Dread
Aku takjub melihat pahatan buatan George. Apalagi saat aku menilainya mengikuti alur memahat George
Aku bisa merasakan selain imajinasinya, ketekunan dan ketelitiannya membuat benda ini sangat luar biasa
Sampai ke detail terkecil berhasil dia buat. Terutama Snake Lairs, karya ini beruba sarang dimana ada ibu ular dan puluhan ular kecil lainnya yang saling terikat dan menjalin
Melihatnya sekilas saja kepalaku sudah pusing
Kertas ungu kembali muncul didepan mataku
Job naik tingkat Uncommon
Skill terbuka Experience Appraisal: Jika pernah belajar cara membuat benda itu, anda akan melihat pembuatan benda dan teknik yang dipakai saat membuat benda
Kunci segel 3
Nilai 10 benda Uncommon (0/10)
Batas waktu: 30 hari (29.24.59.50)
Kegagalan: ☠️
"Bagaimana Almo? Apa berhasil?"(George) "Ya aku berhasil sekarang job ku sudah ditingkat Uncommon"
"Baguslah kalau begitu"(George) Sekarang cari kemana benda dengan tingkat Uncommon? Jujur saja mencari benda dengan tingkat ini jauh lebih susah daripada yang memiliki tingkat Rare
Karena syarat membuatnya yang aneh. Hal ini bisa terjadi jika seorang yang memiliki job tingkat rare membuat benda itu dengan bahan tingkat common dan alat tingkat common
Atau bisa juga seseorang dengan job tingkat common menggunakan alat tingkat rare dan bahan tingkat rare
Yang pertama lebih mudah dari yang kedua. Karena yang kedua resiko gagalnya jauh lebih tinggi dari yang pertama
Aku memandang kearah George yang entah kenapa membuatnya gak nyaman "Ngapain sih ngeliatin mulu?"(George)
"Ahh... Maaf aku kepikiran sesuatu aja" "Apaan?"(George) "Kamu... Bisa buat karya tingkat Uncommon?" "Uncommon? Kalau pake bahan digudang sama alat pahat milik ayah sih bisa saja"(George)
"Bagus bisa bantu-" "Eitsss nanti dulu. Meski aku anak ayah aku tidak bisa sembarangan make bahan ayah. Gimana kalau kita temui dan tanya aja?"(George) "Serius tuh gak papa? Bukanya kalo seniman lagi buat karya tuh gak suka diganggu?"
Aku ingat saat hampir mati karena menggangu George memahat dan hampir dipukuk pake pahat olehnya
"Kita tunggu aja di ruang tunggunya. Sambil istirahat baru bicarakan dengan ayahku"(George)
"Benar juga. Daripada mengharapkan kamu yang gak ada apa-apanya Ayahmu lebih baik kan?"
"Wah kok anda makin kurang ajar ya?"(George)
Aku dan George pindah ke ruang istirahat ayah George dekat dengan bengkel karya milik ayahnya
Kami disana mengobrol sambil minum minuman yang disediakan pelayan kami membicarakan banyak hal sampai kejadian di dungeon waktu itu
Tidak terasa matahari mulai terbenam "Apa ayahmu tidak istirahat sama sekali?" "Entahlah"(George)
Berbeda dengan job lainnya. Job yang berhubungan dengan seni selalu seperti ini. Mereka selalu lupa waktu kalau membuat karya
Sampai ada karya seni yang paling terkenal dan dijual dengan harga mahal dan mengerikan padahal merupakan karya yang belum selesai
Itu disebut Artistic last breath. Sesuai namanya pembuat karya itu mati saat membuat karyanya sehingga tidak selesai
Kebanyakan orang menggangap itu adalah masa depan para seniman. Jujur saja mengangap itu adalah hal pasti cukup membuat tertekan juga
Pintu bengkel karya ayah George terbuka dan ayah George keluar darisana "ohh Kalian ada disini? Kenapa tidak ketaman saja?"(Ayah George)
"ehmm... Ayah... Almo ingin bicara dengan ayah"(George) "Hah?! Kamu serius?" "Kan kamu yang butuh"(George) "Baiklah. Jadi begini tuan, aku butuh bantuan tuan-"
Aku menceritakan tentang job ku dan kutukanku
"Hmmm... Uncommon ya? Tidak masalah sih, aku memiliki beberapa karya seperti itu. Tapi sebelum itu bukanya kamu harus belajar seni dulu?"(Ayah George)
Aku terdiam dan mematung. Ayah George benar apa sekarang aku harus mulai belajar seni lagi?
Ini menyebalkan
"Nah kalau begitu aku permisi dulu"(George) "Hei.. George kok jadi temen gak adil kaya gitu. Ini juga kan ayahmu" George tersenyum dan pergi meninggalkan kami berdua
"Baiklah nak Almo enaknya kita belajar darimana?"(Ayah George) Sialan.... Aku cuma mau menghilangkan kutukan ini saja.. Arghhh....
**TO BE COUNTINUE....***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nino Ndut
hmm..ada sikap mc yg emg nyebelin yak..kayak kebanyakan bacot, protes mulu, ngeluh mulu..yah walaupun jg ada yg bagus jg kayak niatnya yg mau maju n berubah lebih baik..tp klo boleh dibilang awal kutukan kan karena cocotnya sendiri yg seenaknya hina job orang..wkwkkwkwkw
2023-10-11
1