Dua Minggu kemudian.
Akhirnya drama penyeleksian menjadi pacar satu bulan Fla pun selesai. Dari sekian banyak laki-laki yang mendaftar dan setelah proses penyaringan beberapa kali, akhirnya terpilih lah satu pria yang beruntung.
Pria yang beruntung itu adalah Barron.
Ya, Barron, si mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang katanya tidak tertarik ikut mendaftar menjadi pacar satu bulannya Fla.
Nama si pria beruntung itu pun Fla umumkan digrup. Begitu melihat nama Barron La Costa, jelas saja teman-teman sekampus Barron yang ada di grup itu kaget bukan main. Bagaimana tidak kaget, karena setau mereka Barron tidak tertarik ikut mendaftar.
Mengetahui namanya keluar sebagai pemenang, Barron terlihat biasa saja, padahal para lelaki di kampus Barron sudah seperti cacing kepanasan melihat Barron.
Universitas Kedokteran.
Barron berjalan dengan langkah santai dan wajah datarnya keluar dari ruang dosen. Ia baru saja konsul dengan dosen pembimbingnya.
Saat Barron sedang berjalan, semua mata para mahasiswa tak henti-hentinya menatap Barron sambil berbisik-bisik membicarakan Barron.
Ini beneran Barron La Costa yang itu bukan sih? Atau jangan-jangan ada nama Barron La Costa yang lain?
Mungkin aja. Soalnya gak mungkin banget kan kalau Barron yang itu yang menang, dari muka-nya aja santai begitu, masa iya jadi pemenang dari puluhan pesaing, muka-nya datar-datar aja gak ada seneng-senengnya sama sekali.
Itulah sebagian bisik-bisik para mahasiswa yang Yudha dengar. Ada yang tidak yakin kalau Barron teman sekampus mereka yang menang tapi ada juga mahasiswa yang yakin kalau Barron La Costa yang di umumkan Fla adalah Barron, si Beruang Kutub, si kulkas dua belas pintu di kampus mereka. Secara, wajah Barron yang blesteran Indo-Australia-Thailand sangat memungkinkan Fla menyukai Barron, belum lagi tubuh Barron yang tinggi dan atletis.
Yudha yang penasaran dan tidak ingin hanya sekedar bergunjing di belakang Barron langsung menghampiri Barron. Dari sekian banyak mahasiswa seangkatan Barron, hanya Yudha saja lah yang berani mendekati Barron karena Barron terkenal sangat dingin dan savage.
"Woooi..." Yudha langsung merangkul pundak Barron.
Barron yang kaget karena tiba-tiba di pegang pundak-nya oleh Yudha, langsung menghentikan langkahnya kemudian menatap tangan Yudha yang masih memegang pundaknya dengan tatapan dingin.
Baru tangannya yang di tatap saja, Yudha sudah ketir apalagi kalau Barron menatap wajah-nya, auto pindah alam.
Perlahan Yudha pun mengangkat tangannya dari pundak Barron. Setelah Yudha mengangkat tangannya, Barron pun kembali melanjutkan langkah kaki-nya dan diikuti oleh Yudha yang berjalan di samping Barron.
"Ron... Ada yang mau gue tanyain sama loe."
"Apaan?"
"Loe ikut daftar jadi pacar sebulan-nya Fla gak?"
"Iya." jawab Barron dengan nada datarnya.
Mata Yudha membulat.
"Jadi beneran loe yang menang itu?" tanya Yudha masih tidak percaya.
"Iya." jawab Barron tanpa rasa bersalah.
"Bukannya waktu itu loe bilang gak mau ikutan?" protes Yudha.
"Iya." lagi dan lagi Barron hanya menjawab dengan singkat, jelas dan padat.
Kesal dengan jawaban Barron dan ditambah tidak terima kalau Barron yang ada di hadapannya yang menang, Yudha pun menarik tangan Barron. Sontak langkah mereka pun terhenti dan mereka pun menjadi pusat perhatian semua mahasiswa yang ada di koridor itu termasuk mahasiswa yang sedang menperhatikan Barron sejak tadi.
"Gue serius Barron! Kalau loe gak mau ikutan terus kenapa loe daftar!!" protes Yudha.
"Gue gak mau ikutan bukan berarti gue gak boleh ikutan kan? Lagian gue daftar juga gak sengaja, kepencet aja. Eh... gak tau-nya masuk jadi nominasi dan keluar sebagai pemenang. Kalau loe mau marah, nih, marahin aja jari-jari gue yang suka kepleset." jawab Barron dengan entengnya.
"Aaaaargh...!!!! Loe tau gak gara-gara loe, loe udah mutusin rejeki puluhan laki-laki!" balas Yudha.
"Jadi maksud loe kalau gue gak ikutan, si Fla itu bakal nerima puluhan laki-laki yang ada di grup itu sebagai pacar satu bulannya? Gak kan?" balas Barron.
"Dari pada kalian para sekte Fla, Be My Girlfriend ribut, mending kalian semua benahi diri. Ini kan cuma satu bulan, siapa tau aja Fla buka cloter kedua." kata Barron lagi lalu menepuk pundak Yudha dan pergi meninggalkan Yudha yang masih terlihat kesal.
💋💋💋
Bersambung...
Setuju gak Barron ini nge-gemesin? Sangking gemesnya pengen nyubit ginjal-nya.
Jangan lupa tinggalin jejak yah. 💋💋💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂👍🌹
2024-04-15
0
mang tri
wkwkwwk baron emang keren
2023-09-14
0
Ibelmizzel
yaela Barron diam2 rupe ny🤣🤣🤣
2023-08-02
1