Menantu Palsu
Source : id.pinterest.com
Cerita ini dibuat dengan niat menghibur pembaca, bukan untuk mencari penghasilan! Jika tidak mau dihibur, bisa skip novel ini! Jika penasaran? Yuk, simak Menantu Palsu!
Jangan lupa untuk bergabung di grupchatku ya!
Selamat Membaca
Sebuah motor milik seorang pengantar barang terlihat di dekat sebuah bukit, ketika pandangannya lebih difokuskan lagi. Pria itu saat ini tengah memegang senapan dan langsung menjatuhkan dirinya ke tanah sembari menatap fokus ke arah jalanan yang ada di depannya.
Terlihatlah sebuah mobil hitam yang melewatinya, dia menarik pelatuk senapan itu hingga sebuah peluru baru saja masuk ke dalam klip senjata.
Pria itu mulai membidik seseorang yang ternyata merupakan targetnya dengan senapan yang saat ini sedang dia gunakan.
Sebuah proyektil yang ada di bagian dalam senjata itu baru saja mulai terbakar karena pukulan yang dihasilkan atas sistem pelatuk senjata yang membuat bubuk mesiu yang ada di dalam peluru itu mulai meledak.
Ledakannya tidak terdengar oleh orang lain karena senapan ini memiliki peredam suara yang sangat baik.
Ketika bubuk mesiu itu meledak di dalam laras senjata api itu, peluru melesat mengikuti alur laras itu dan menuju ke arah seorang pria yang akan dinyatakan meninggal dunia karena bidikan dari pria ini yang sukses besar.
Pria yang saat ini duduk di belakang mobil hitam langsung tewas, kepalanya meledak dan membuat sang supir yang ada disana terkejut karena ada sebuah noda merah yang tiba-tiba saja membasahi kaca mobilnya.
Selain membasahi kaca mobilnya, dia juga merasakan darah yang bersibaran mengenai kulitnya sehingga supir itu menambahkan kecepatan mobilnya karena reaksi alaminya yang saat ini dalam mode panik.
Dia benar-benar panik, sedangkan di sisi lainnya. Pria yang baru saja menembak seseorang itu dengan senapannya, dia berniat untuk pergi dari sana. Namun, ketika dia kembali menatap ke arah jalanan, dirinya menjadi tegang. Sebuah mobil besar saat ini terlihat akan menabrak sebuah mobil putih di kejauhan, mobil hitam dengan kaca mobil yang pecah dan melesat cepat seakan-akan kecelakaan akan terjadi untuk beberapa saat lagi.
Pria itu kembali membidik ke arah ban mobil hitam dengan cepat, ketika dia akan menekan pelatuknya, mobil hitam telah bersentuhan dengan ban mobil besar itu sehingga kedua mobil itu melesat dengan cepat dengan hasil yang terpental.
Mobil hitam menyeret dengan cepat, mobil putih yang ada di depan panik karena melihat sebuah kecelakaan baru saja terjadi di belakangnya.
Baru saja mobil putih akan menginjak gas mobil dengan kuat, dia terlambat karena mobil hitam di belakangnya itu kini sudah bersentuhan dengan mobilnya sendiri.
Mobil putih terseret ke luar jalanan dan menabrak sebuah pohon yang sangat besar dengan kuat.
Ketika tambrakan itu berlangsung, seorang pria yang ada di dalam mobil putih sudah melepas sabuk pengamannya, dia memeluk seorang wanita yang mengenakan sebuah gaun putih dengan riasan wajahnya yang mulai pudar karena saat ini air matanya terjatuh dengan deras yang keluar dari matanya.
Pria yang membawa senjata itu berlari menuruni bukit dengan tergesa-gesa, dia melompat dengan cepat untuk menuruni bukit itu. Ketika sebuah motor ada di depan matanya, dia mengaitkan jaket berwarna oranye itu ke pundaknya.
Motornya melaju dengan cepat menuju ke arah tiga mobil yang saat ini mengalami kecelakaan.
Dia tidak peduli dengan mobil hitam dan mobil besar yang ada disana, pria itu langsung melihat mobil putih karena suara tangisan terdengar dari sana.
"Sialan! Bisa-bisanya rencanaku diganggu oleh orang lain! Aku akan menyelidikinya nanti! Lihat saja pembalasanku!" gumam pria itu dan langsung menarik sebuah pintu mobil.
Terlihatlah sepasang mempelai yang baru saja menikah di dalam mobil tersebut, seorang pria yang mengenakan setelan jas dan saat ini dia tengah memeluk seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna putih.
Mempelai pria itu mendapatkan sebuah tusukan di belakang punggungnya, pohon yang ditabraknya memiliki bagian tajam sehingga darah terus mengalir dan membasahi mobil tersebut.
Wanita itu tidak bisa berkata-kata, hari pernikahan yang seharusnya bahagia itu kini hilang seketika.
Hari bahagianya hancur karena kecelakaan yang tidak terduga, mempelai pria itu menatap kosong ke arah seorang pria yang menenteng jaket pengantar barang dengan seksama.
Terlihatlah raut wajah dari pria itu dalam pandangan mempelai pria yang saat ini berusaha memanggil pria pengantar paket.
"Ka–kamu!" panggilnya yang menyadarkan pria pengantar paket itu dengan seketika.
Raut wajah penyesalan tergambarkan disana, "Apakah dia yang menghancurkan hari bahagiaku? Tapi, raut wajahnya itu tidak menandakan bahwa dia adalah orang yang salah? Sebenarnya, ini situasi macam apa?" batin dari pengantin pria itu yang menilai pria pengantar paket dengan mudahnya.
"Sheila istriku, apakah Kamu mau menyanggupi satu permintaanku?" tanya lemah dari mempelai pria itu.
"Apapun untukmu, aku akan—Hiks... " jawab mempelai wanita itu yang bernama Sheila.
"Lalu, siapa namamu?" lanjut mempelai pria itu bertanya dengan menatap pria pengantar barang dengan lemah.
"Na–namaku Steve!" jawab gugup pengantar barang yang ternyata bernama Steve.
"Steve? Tuan Laurent? Kenapa nama dan suara yang aku dengar sebelumnya benar-benar mirip? Tapi, di depanku hanyalah seorang kurir! Tapi, perasaanku menandakan bahwa aku bisa mempercayai kurir ini? Ini benar-benar berbahaya! Cepat atau lambat bisnisku akan diambil alih sedangkan Sheila akan dalam masalah yang besar!" batin seorang pria yang sekarat itu bermonolog.
"Apa pendapatmu tentang hukum di negara ini?" lanjutnya yang bertanya kepada Steve.
"Sistem yang mudah dimanipulasi?" jawab Steve sekenanya.
"Tidak ada jawaban seperti ini sebelumnya yang pernah aku dapatkan! Sebenarnya siapa dia? Kenapa jawabannya membuat hatiku percaya dengan dirinya?" batin pria yang sekarat itu terkejut.
"Aku memiliki sebuah permintaan, meskipun aku egois tapi aku harap kalian bisa menyanggupi permintaan terakhirku!" ujarnya yang membuat suasana di sana menjadi mencekam.
"Te–tenang saja! Aku sudah menghubungi ambulans!" teriak Steve mantap.
"Bertahanlah Sayang! Ambulans sedang dalam perjalanan! Hiks... Hiks.. " kata Sheila yang terus sembari menangis.
"Aku tidak berpikir mereka akan sempat, jadi aku ingin memberikan sebuah permohonan kepada kalian! Aku ingin Kamu, Steve menggantikan peranku dalam waktu lima tahun saja! Aku mau Kamu melindungi Sheila! Aku benar-benar mengkhawatirkannya!" ujar mempelai pria itu dengan perlahan tapi pasti.
"A–pakah kamu bersedia?" lanjutnya bertanya tentang ketersediaan Steve untuk permohonannya tersebut.
Steve merasa seperti disambar petir untuk saat ini, tiba-tiba saja sebuah permohonan yang sangat aneh itu terdengar jelas di telinganya.
Steve tidak menjawabnya sama sekali, dia hanya terpaku menatap kosong ke arah seorang pria yang saat ini kesulitan untuk menarik nafasnya.
"Bertahanlah Sayang! Aku mohon! Hiks..." teriak Sheila yang ditanggapi dengan senyuman kecil dari pria yang merupakan suaminya yang baru saja menikah dengannya.
"Dan aku juga memohon padamu! Kumohon anggap aku tidak ada dalam waktu lima tahun ke depan agar kalian tidak dicurigai sama sekali!" ucapnya yang membuat Sheila kembali histeris.
"Tidak–tidak! Kamu harus bertahan Sayang!" teriaknya tetap menangis, Sheila benar-benar tidak mampu untuk kehilangan sosok seorang suami yang baru saja dinikahi olehnya itu.
"Kumohon! Ini adalah permintaan terakhirku! Dan maafkan aku, Istriku—" lanjut mempelai pria itu dan perkataannya pun berhenti, nafasnya berhenti dan detak jantungnya pun tidak bisa dirasakan kembali.
Teriakan dari seorang wanita itu pun terdengar keras dan membuat Steve mematung di tempat itu.
Seorang pria yang malang, kehidupannya berakhir ketika baru saja menikah, kalimat itu membuat sesosok pria yang kini duduk di sebuah kursi tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Kamu telah mati, sekarang bisnismu akan aku ambil alih!" gumamnya dengan menjatuhkan sebuah perdana menteri berwarna putih karena saat ini dia tengah memainkan sebuah catur di atas mejanya.
"Aku menang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nur Adam
cb NYimak
2023-10-07
0
Momy fadilhafiz
mulai baca....semoga cerita happy ending karena aku gak suka cerita yang sadending
2023-08-20
0
😺 Aning 😾
saya akan menyimak hehe
2023-06-07
0