IBU KESELO...KARMA??

BAB 5.

POV AZZAHRA

"Sayang, buatkan kopi dulu buat mas," ucap suamiku.

"Iya mas" aku berjalan melewati suamiku dan melewati mertuaku juga. Tiba-tiba Ibu mendorongku.

"Semuanya karena kamu Zahra!! kamu mantu nggak berguna, mantu NGGAK TAU DIRIi!!" sahut Ibu membentakku.

"IBU!!" Suamiku mendekat dan memegang bahuku.

"Kamu nggak papa, sayang?"

"Ya mas, aku nggak papa kok" jawabku sambil membetulkan pakaianku yang tertarik oleh tangan ibu.

"Ibu jangan gitu dong sama mantu ibu sendiri, ibu kan tau kalau Zahra tak bersalah sama sekali, kenapa ibu mendorong Zahra!" ucap mas Farhan dengan nada anggak tinggi.

"Kamu sudah berani MELAWAN ibu ya, Farhan!!"

"Aku bukan melawan ibu, tapi ibu juga jangan kasar sama istriku. Aku sudah mengambilnya dari orangtuanya untuk aku jadikan istri dan HARUS memperlakukannya dengan baik! Tapi kenapa sih?? Dia kan nggak salah apa-apa, dan nggak tau apa-apa mengenai surat tanah itu!!" jawab suami menjelaskan yang benar.

"Awas kalian berdua, sampai kalian nggak menyerahkan surat tanah itu cepet! Kalian pergi dari rumah ini! Ini rumah ibu...Tinggal kamu pilih saja, mau disini atau kalian pergi dari rumah ini!!"

"Ibu mengusir kami?" tanya mas Farhan.

"Kalian sama saja, tidak pernah mau mengerti ibu!!" Ibu lantas berjalan ke kamarnya dengan marah, aku menghindar ke belakang supaya tidak mendapatkan dorongan lagi dari ibu.

Dia masuk kamar dan membanting pintunya dengan keras.

BRAAAAKKK

Aku dan mas Farhan masuk ke dalam kamar. Aku duduk diatas ranjang.

"Bagaimana mas?"

"Hmm aku nggak tau lagi sayang. Ibu sepertinya ada masalah yang tidak aku tau..Makanya dia ngotot mau meminta surat tanah itu untuk dijualnya"

"Hmmm...apakah ada hubungannya dengan Mbak Santi, mas?"

"Aku nggak tau sayang. Bikinkan kopi mas ya,"

"Iya mas" aku kembali keluar kamar dan berjalan ke dapur. Kamar ibu terlihat terkunci dan aku mendengar suara tangisnya. Aku diam saja dan membuatkan kopi di dapur. Dan setelah jadi, aku bawa ke teras. Mas Farhan sudah ada di kursi teras sambil merokok linting yang dia buat.

"Mas mau kemana?"

"Mas mau antar surat tanah ke rumah pak Anggoro, kamu disini aja ya. takut nanti pak Anggoro sudah pergi jadi harus pagi-pagi" dan dia menepuk perutnya karena surat tanahnya itu dia masukkan ke balik kaosnya.

"Iya mas. Minumlah kopinya sedikit dulu" ujarku.

Kemudian dia meminum sedikit kopi buatanku.

"Ya sudah, mas pergi dulu, takut ibu keluar lagi"

"iya mas" kemudian aku mencium tangannya dan dia berdiri dan berjalan keluar rumah.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Dia berjalan cepat di jalan depan rumahku menuju ke rumah Pak Anggoro.

Aku kembali ke kamar dan menunggu nya kembali ke rumah. Setengah jam kemudian mas Farhan sudah kembali ke rumah. Aku langsung membuka kunci kamarku dan membuka kamar. Mas Farhan masuk ke dalam kamar.

"Mas, gimana sudah?"

"Alhamdulillah sudah, dan pak Anggoro janji tidak akan memberitahukan kepada siapapun"

"Alhamdulillah, mas mau makan dulu?"

"Iya sayang"

"Ya sudah, aku masak telur ceplok aja, ya"

"Iya sayang"

Kemudian aku keluar dan menuju ke dalam dapur. Aku masak telur matasapi dua buah dan menggoreng tempe serta membuat sambel kecap. Aku kembali ke dalam kama, ternyata mas Farhan ada di teras dan aku susul dia ke teras.

"Mas sudah mateng, mau makan sekarang?"

"Ya nanti saja, aku masih mau menghabiskan kopiku dulu"

Sesudah dia selesai dengan rokoknya batang kedua, kami masuk ke dalam dan aku melayaninya di meja makan. Aku tak makan hanya menemaninya makan saja. Karena aku sudah berasa kenyang setelah pertengkaran pagi tadi.

Setelah mas Farhan selesai makan, dia ke kamar mandi, dan aku ke dapur untuk membersihkan piring dan gelas kotor. Ibu keluar dari kamarnya dan aku sekaligus menyapu dapur sebentar dan membawa sapuku keluar karena aku ingin mneyapu teras. Begitu aku melewati kamarku, aku mendengar suara dari dalam kamar. .

Aku masuk ke dalam kamar dan kulihat beberapa baju di lemariku sudah keluar dan ada di lantai, seperti ada yang mengacak-acak. Ku buka pintunya yang terbuka. Kulihat ibu sudah berdiri di kursi kayu yang dia ambil dari teras.

"Ibu, ngapain disini? keluar bu, apa yang ibu cari?" aku menarik tangannya menyuruh ibu turun.

"Diam kamu, aku mau ambil kopermu ini!!"

"Untuk apa bu, turun bu!! Kasanya udah rusak ini bu, nanti ibu jatuh. Aku menarik lengan kirinya ke bawah dan kursipun goyang, untung saja tangannya memegang pinggiran lemari dan kaki kirinya bisa menginjak tanah lebih dulu. Tapi koperku sudah tertarik dari tenpatnya. Koper besar itu terjatuh dan menimpa kepalanya dan diapun terjatuh duduk karena tak kuat menahan kopernya

.Karena tak bisa menahan badannya, badan ibu kebelakang dan kepalanya jatuh ke bawah dan menimpa telapak kaki atasku aebelah kanan.

"Aaahhhh...adduhhh...awwww" teriaknya.

"Ibuuuu..."Teriakku.

"Ayoo bu berdiri buu...aduhhh ibu kenapa sih naik-naik gini? Apa yang ibu cari sih?" tanyaku sambil aku membantunya untuk berdiri.

"Adduhhh...Zahra...Ibu keseleo kakinya...Sebentar Ibu luruskan dulu...." kata ibu sambil meringis.

"Eh Sayang...Ada apa?? Ya Allah bu, kenapa bisa jatuh???" tanya Mas Farhan dan dia panik. Dia langsung mengangkat Ibu dan menggendong Ibu ke dalam kamar ibu dengan tergopoh-gopoh.

Ibu diletakkin diatas tempat tidurnya dan masih meringis menahan sakit. Aku menyusul mas Farhan ke kamar Ibu setelah membereskan koper yang terjatuh.

"Ibu kenapa bisa jatuh, sih?" tanya mas Farhan setelah mengatur nafasnya.

Ibu masih diam saja dan menangis karena menahan sakit keseleo.

"Mas, Ibu keseleo, carikan dulu tukang urut....Mas" kataku di depan mas Farhan.

"Hm...siapa ya? Oh iya ada, Mak Hasnah, aku jemput deh sekarang." Mas Farhan langsung saja keluar kamar.

"Ibu tiduran saja ya, nanti aku ambilkan ibu minum dulu..." ucapku.

"Adduhhh...sakittt" keluh ibu terus.

Aku keluar dan mengambilkan Ibu minum air putih hangat dan kembali lagi ke kamar ibu.

"Bu, minum dulu ya.." kemudian aku serahkan ke ibu gelasnya dan dia minum airnya.

"Ini Zahra.." selesai minum dia memberikan gelasnya ke aku lagi. Tak berapa lama Mas Farhan masuk ke kamar ibu.

"Bu, Ini ada Mak hasnah, biar ibu diurut keseleonya..." ucap mas Farhan.

"Kenapa sih bu? Kok bisa jatuh..?" Setelah Mak hasnah masuk. Dia langsung duduk di pinggir ranjang ibu dan menyuruh Ibu berbaring telentang dan membasuh dengan minyak, pergelangan kakinya yang keseleo.

"Addduhhh...saaakiit buuu" Mak hasnah padahal baru mengoleskan minyaknya.

"Jangan ditegangin bu kakinya, nanti malah sakit sekali dan saya juga nggak bisa kena ke yang keseleonya"

"Iy ya Mak..." Dia meringis.

Ibu memegang sprey dan guling menahan sakit.

"Awwww saakitttt..." Mak hasnah terus saja mengurutnya dan mengurutnya terus.

"Sakiitt buu....aaaaahhhh...Sakiitt" aku yang mendengar teriakan ibu membuat aku memalingkan mukaku ke arah mas Farhan.

"Bu, minum dulu, biar enak...ini alhamdulillah sudah enakan pastinya. Tapi sedikit lagi selesai." Ucap Mak Hasnah.

"Ini bu minumnya, habiskan saja" setelah aku tuangkan ke gelas ibu, dia meminumnya.

"Sudah ya bu, saya urut lagi pasti sakit nya berkurang kok" Kemudian Mak Hasnah melanjutkan lagi urutnya. Benar saja, Ibu tak teriak-teriak seperti tadi hanya meringis saja walaupun dia sering memejamkan mata waktu menahan sakitnya.

"Nah selesai...Ibu jangan digerakin dulu ya, nanti baru bisa napak setelah dua jam, sakit sih pasti masih sakit dikit tapi harus digerakin dan ditapakin, ya bu"

"Iya Mak Terima kasih..." jawab ibu.

"Ya sudah terima kasih mak, Sayang buatkan Mak Hasnah minum dulu"

"Iya mas" aku langsung berjalan ke dapur, dan membuatkan Mak Hasnah minum teh manis hangat dan mak Hasnah minta diletakkan di teras saja. Mak Hasnah dan Mas Farhan sampai di teras dan mereka duduk di kursi. Mak Hasnah memasukkan minyaknya ke dalam tas.

"Udah selesai ya Mas Farhan, nanti ibu ke sini lagi kalau masih sakit"

"Mak diminum dulu" ucapku.

"Iya terima kasih ya, nak Zahra" kemudian dia meminumnya sampai habis.

"Mau nambah lagi mak?"

"Nggak usah nak, sudah cukup kok"

"Iya Mak, berapa semuanya?"

"Sudahlah, cuma begitu  saja, untung cuma keseleo sedikit, nggak usahlah mas!"

"Loh bu, jangan begitu dong, nanti Mak nggak mau dateng lagi kalau saya panggil?" balas Mas Farhan.

"Sudahlah Nak Farhan, simpan saja"

"Hm, ya kalau begitu terima kasih mak, sekali lagi terima kasih atas pertolongan Mak"

"Iya, nggak papa, Semoga Ibumu cepat sembuh"

"Iya mak, terima kasih mak"

"Iya, saya pamit dulu ya Nak Farhan, Nak Zahra. Ayo main dong nak Zahra ke rumah saya, kali aja bisa Mak bantu supaya Nak Zahra bisa langsung Hamil"

"Hm Iya mak, nanti saya main ke rumah Emak" aku menengok ke mas Farhan.

"Ya deh, saya pamit dulu ya, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Mak" jawab kami. Kemudian Mas Hasnah pulang.

"Emak kenapa ya nggak mau dikasih uang?" tanya Mas Farhan kepadaku.

"Nggak tau, mas, yuk kita masuk. Ibu biar saja tidur dulu!"

"Iya, aku ke sawah nanti saja deh, aku nunggu Ibu sampai bisa menapak, lihat perkembangan Ibu"

"Iya mas."

...

....

BERSAMBUNG

Episodes
1 MASALAH AWAL...!!
2 MENYAKITKAN HATIKU...!
3 TAMPARAN PERTAMA DARI IBU
4 PEMAKSAAN IBU...SOAL SURAT TANAH!
5 IBU KESELO...KARMA??
6 SANTI IKUT-IKUTAN...!
7 TERAPI KEHAMILAN
8 KE PASAR MALAM
9 PELAKOR DARI MERTUA
10 PENOLAKAN SUAMIKU!!
11 KEBOHONGAN DONA
12 PENEGASAN DARI SUAMIKU...!
13 THERAPI KEDUA
14 PECAHKAN GELAS!!
15 PURA-PURA KENA AIR PANAS
16 MENGUSIR DONA
17 HINAAN MERTUAKU LAGI!
18 TERAPI SEBELUM TEST
19 PERSIAPAN SELAMETAN
20 MUSIBAH SUAMIKU
21 PULANG DARI KLINIK...
22 SILATURAHMI KE RUMAH PAK SURBEKTI
23 PANEN BERLIMPAH
24 HP BARU
25 ANEH...!
26 TERSIRAM AIR PANAS
27 MENGUNJUNGI RUMAH PAKLEK
28 KEANEHAN PADA SUAMIKU
29 PELET DI SATE
30 DIPELET LAGI.....!!
31 KE RUMAH PAKLEK MENENANGKAN DIRI
32 ZAHRA DICARIIN
33 TERBUKTI ADA PELET!!
34 JEBAKAN BATMAN
35 KEGALAUAN FARHAN
36 MENCARI PEMBUKTIAN
37 MENEMUI ZAHRA
38 AKHIRNYA ZAHRA....
39 KE DUKUN ASAL...
40 KECELAKAAN FARHAN
41 INTIMIDASI
42 ADA APA DENGAN BASUKI??
43 BASUKI SELINGKUH!!
44 MENGGEREBEK!!
45 PENGANIAYAAN DONA
46 DONA HAMIL
47 KE RUMAH PAKLEK
48 SUDAH JELAS SEMUANYA!!
49 ZAHRA NGIDAM
50 4 BULANAN ZAHRA
51 SANDRA MASUK PENJARA LAGI!!
52 ZAHRA MELAHIRKAN
53 RENCANA PENCULIKAN
54 RENCANA BALIK..!!
55 GAGALKAN PENCULIKAN
56 JAMINAN DITOLAK
57 MENOLAK SOGOKAN
58 BANGUN RUMAH SANTI
59 BANDUNG
60 MANTANNYA ZAHRA
61 KECEMBURUAN FARHAN
62 KE LEMBANG
63 REVONASI MAKAM
64 DONA SUDAH INSAF
65 KEMUNCULAN BASUKI...!!
66 KERIBUTAN DI WARUNG
67 TEROR DARI BASUKI
68 ZAHRA BELI MOTOR BARU
69 PERJODOHAN SANTI
70 PEDEKATE SANTI
71 PEDEKATE RAMDANI
72 KESERIUSAN RAMDANI
73 ULAH BASUKI LAGI
74 RENCANA BUSUK BASUKI
75 KEKHAWATIRAN SANTI
76 BASUKI dan NINU
77 PERTEMUAN FARELL & BASUKI
78 KUNJUNGAN PAKLEK
79 RENCANA PERAMPOKAN
80 NOTARIS JUAL BELI RUMAH
81 PERAMPOKAN
82 KENA PENYAKIT KELAMIN
83 BASUKI MULAI DILACAK
84 BASUKI TERTANGKAP
85 DONA BEBAS DARI PENJARA
86 NINU MENJALANKAN AKSINYA
87 KECURIGAAN YANTI
88 KECURIGAAN FARHAN TERBUKTI!!
89 PENGAKUAN NINU!!
90 NINU KENA HIV
91 KEDATANGAN YAHYA DARI BANDUNG
92 YAHYA KEPINCUT DONA
93 BASUKI TEWAS!!
94 PAK TUGINO MENINGGAL DUNIA
95 PERTENGKARAN SANTI Dan IBU MERTUA
96 KARMA BUAT SANTI
97 PENAWARAN BISNIS
98 CEMBURU IBU
99 PELUKAN FARELL KE SANG NENEK
100 IBU TUGINO PINGSAN
101 ANTARA KEHIDUPAN & KEMATIAN
102 CICAK MATI DI DALAM MANGKOK SOTO
103 TAMAT
Episodes

Updated 103 Episodes

1
MASALAH AWAL...!!
2
MENYAKITKAN HATIKU...!
3
TAMPARAN PERTAMA DARI IBU
4
PEMAKSAAN IBU...SOAL SURAT TANAH!
5
IBU KESELO...KARMA??
6
SANTI IKUT-IKUTAN...!
7
TERAPI KEHAMILAN
8
KE PASAR MALAM
9
PELAKOR DARI MERTUA
10
PENOLAKAN SUAMIKU!!
11
KEBOHONGAN DONA
12
PENEGASAN DARI SUAMIKU...!
13
THERAPI KEDUA
14
PECAHKAN GELAS!!
15
PURA-PURA KENA AIR PANAS
16
MENGUSIR DONA
17
HINAAN MERTUAKU LAGI!
18
TERAPI SEBELUM TEST
19
PERSIAPAN SELAMETAN
20
MUSIBAH SUAMIKU
21
PULANG DARI KLINIK...
22
SILATURAHMI KE RUMAH PAK SURBEKTI
23
PANEN BERLIMPAH
24
HP BARU
25
ANEH...!
26
TERSIRAM AIR PANAS
27
MENGUNJUNGI RUMAH PAKLEK
28
KEANEHAN PADA SUAMIKU
29
PELET DI SATE
30
DIPELET LAGI.....!!
31
KE RUMAH PAKLEK MENENANGKAN DIRI
32
ZAHRA DICARIIN
33
TERBUKTI ADA PELET!!
34
JEBAKAN BATMAN
35
KEGALAUAN FARHAN
36
MENCARI PEMBUKTIAN
37
MENEMUI ZAHRA
38
AKHIRNYA ZAHRA....
39
KE DUKUN ASAL...
40
KECELAKAAN FARHAN
41
INTIMIDASI
42
ADA APA DENGAN BASUKI??
43
BASUKI SELINGKUH!!
44
MENGGEREBEK!!
45
PENGANIAYAAN DONA
46
DONA HAMIL
47
KE RUMAH PAKLEK
48
SUDAH JELAS SEMUANYA!!
49
ZAHRA NGIDAM
50
4 BULANAN ZAHRA
51
SANDRA MASUK PENJARA LAGI!!
52
ZAHRA MELAHIRKAN
53
RENCANA PENCULIKAN
54
RENCANA BALIK..!!
55
GAGALKAN PENCULIKAN
56
JAMINAN DITOLAK
57
MENOLAK SOGOKAN
58
BANGUN RUMAH SANTI
59
BANDUNG
60
MANTANNYA ZAHRA
61
KECEMBURUAN FARHAN
62
KE LEMBANG
63
REVONASI MAKAM
64
DONA SUDAH INSAF
65
KEMUNCULAN BASUKI...!!
66
KERIBUTAN DI WARUNG
67
TEROR DARI BASUKI
68
ZAHRA BELI MOTOR BARU
69
PERJODOHAN SANTI
70
PEDEKATE SANTI
71
PEDEKATE RAMDANI
72
KESERIUSAN RAMDANI
73
ULAH BASUKI LAGI
74
RENCANA BUSUK BASUKI
75
KEKHAWATIRAN SANTI
76
BASUKI dan NINU
77
PERTEMUAN FARELL & BASUKI
78
KUNJUNGAN PAKLEK
79
RENCANA PERAMPOKAN
80
NOTARIS JUAL BELI RUMAH
81
PERAMPOKAN
82
KENA PENYAKIT KELAMIN
83
BASUKI MULAI DILACAK
84
BASUKI TERTANGKAP
85
DONA BEBAS DARI PENJARA
86
NINU MENJALANKAN AKSINYA
87
KECURIGAAN YANTI
88
KECURIGAAN FARHAN TERBUKTI!!
89
PENGAKUAN NINU!!
90
NINU KENA HIV
91
KEDATANGAN YAHYA DARI BANDUNG
92
YAHYA KEPINCUT DONA
93
BASUKI TEWAS!!
94
PAK TUGINO MENINGGAL DUNIA
95
PERTENGKARAN SANTI Dan IBU MERTUA
96
KARMA BUAT SANTI
97
PENAWARAN BISNIS
98
CEMBURU IBU
99
PELUKAN FARELL KE SANG NENEK
100
IBU TUGINO PINGSAN
101
ANTARA KEHIDUPAN & KEMATIAN
102
CICAK MATI DI DALAM MANGKOK SOTO
103
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!