EPS-20

Cindy segera menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan dirinya yang berfikir aneh aneh, "hati hati Cin, atau kamu akan habis jika dia seorang cenayang" batin Cindy.

"Apa kamu tidak mendengar saya bicara!"

"Ah maaf Nona, aku hanya lagi berfikir, pak Ziko ada di ruangannya, anda siapa Nona, biar saya sampaikan pada tuan Ziko."

"Saya Jesica, kekasih Ziko."

Deg, baru satu langkah, Cindy langsung menghentikan langkahnya, setalah hampir 2bulan menikah, akhirnya Cindy bertemu juga dengan kekasih sang suami, Cindy kembali melihat penampilan kekasih sang suami, yang memang sangat cantik, bahkan dirinya bukan apa apa, pantas saja suaminya tidak menyukainya, jika di bandingkan dengan kekasihnya dia bahkan jauh sekali, "ah kalau begitu anda bisa langsung masuk Nona, tuan Ziko ada di ruangannya."

Jesicapun langsung pergi keruangan Ziko tanpa menggubris Cindy, namun tiba tiba Jesica berheti dan melihat Cindy, "kamu sekertarisnya?"

"Iya Nona, ada yang anda butuhkan."

"Buatkan aku orange juice, kopi juga buat Ziko, dan segera antar keruangan Ziko."

"Baik Nona," Cindy berjalan sambil melamun, dia merasa sedih melihat kekasih suaminya, "hufff kenapa aku selalu dalam percintaan diantara orang lain," gumam Cindy, Cindy menelfon OB dan menyampaikan pesanan Kekasih CEOnya.

"Apa kabar sayang,,," Ziko langsung menghentikan pekerjaannya dan melihat suara yang tidak asing di ruangannya.

"Untuk apa kemari, apa kekasihmu sudah tidak punya uang lagi sehingga kau mencariku lagi!" Ziko melihat Cindy yang melamun di ruangannya dari balik kaca yang terlihat dari ruangannya, Ziko langsung tersadar setelah mendengar Jesica berbicara.

"Aku merindukanmu sayang, dan siapa bilang aku memiliki kekasih diluar," kilah Jesica, Jesica mengira Ziko tidak tahu apa apa, atau mungkin bisa di bodohi, tapi sayang, Jesica tidak tahu jika Ziko yang sekarang bukanlah Ziko yang dulu lagi, Jesica berjalan menghampiri Ziko dan hendak duduk di pangkuan sang kekasih, sayangnya Ziko langsung mendorong Jesi hingga terjerambak.

"Jangan pernah mendekatiku dengan tubuh kotormu itu!! kamu pikir aku tidak tahu siapa saja pria yang sudah mencicipi tubuh murahanmu itu! Dan ingat! Menjauhlah dariku, atau kamu akan tahu akibatnya.

"Sayang kumohon maafkan semua kesalahanku, aku berjanji setelah ini aku akan selalu setia padamu, apapun yang terjadi, dan aku akan memperbaiki diriku sayang" melas Jesica, Jesica pura pura menangis agar Ziko luluh padanya, karena Jesica tahu kalau Ziko paling tidak bisa melihat wanita menangis.

"Bahkan sampai kamu menangis darahpun aku tidak pedulu!"

Sedangkan di ruangan Cindy, Cindy terus berfikir tentang rumah tangganya, "apa ini akan segera berakhir" gumam Cindy, "andai dia mencintaiku maka akan ku labrak wanita tadi, tapi apa daya, istri seperti selingkuhan ya gini," Cindy beranjak dari duduknya dan berjalan keluar untuk menemui teman temannya.

"Mau kemana dia, ini masih jam kerja," batin Ziko yang tanpa sengaja melihat Cindy keluar dari ruangannya, Ziko beralih menatap Jesica yang masih kekeh tetap di ruangannya.

"Bapak memanggil saya."

"Iya, seret wanita ini keluar dari kantorku, dan ingat!! jika dia datang jangan biarkan dia masuk, mengerti!"

"Baik tuan," securiti itupun membawa Jesica pergi dari sana dengan mencejal kedua tangannya.

"Zik! Kamu tidak boleh berbuat seperti ini padaku, ingat disaat kamu tidak ada yang peduli, hanya aku yang peduli, Zik! Teriak Jesica, Jesica terus berontak minta di lepaskan, sedangkan Ziko sama sekali tidak peduli.