EPS-11

"Disini lumayan nyaman tempatnya."

Makanya kalau kamu bosan main kesini, nanti aku kenalkan pada teman temanku, nah itu mereka"

"Siapa?"

"Anak baru, kenalkan ini Cindy"

"Cindy," Cindy mengulurkan tangannya dan di sambut oleh mereka semua dengan bahagia.

"Dila"

"Elvin"

"Aku yang paling tampan, Asep," dan aseppun mendapat geplakan dari para teman temannya.

"Ganteng di lihat dari gunung bromo" ujar mereka bersamaan, Cindy hanya terkekeh menyaksikan keseruan mereka semua.

"Aku kembali ke ruanganku dulu ya," pamit Cindy akhirnya.

"Eh tunggu dulu, memang ruanganmu dimana, siapa tahu aku juga ingin main ke tempatmu," Tanya Tesha.

"Lantai 6, ruanganku paling pojok."

"What! Jadi kamu sekertaris CEO," kaget Elvin dan Dila, Cindy hanya cengengesan tanda iya.

"wah ketiban apa aku dapat wanita cantik, sekertaris CEO pula," kelakar Asep, sedangkan Tesha hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Asep yang super PD itu.

"Tenang, aku tidak pilih pilih teman, kita akan tetap menjadi teman baik" ujar Cindy cepat ketika melihat raut wajah Tesha yang masam.

"Benarkah?"

"Tentu," akhirnya mereka semua berpelukan, kini Cindy sudah memiliki teman teman yang menurutnya baik, tidak lama Cindypun berjalan keluar untuk menuju lantai 6, dia bersenandung ria karena sedang bahagia, ting

"Jam satu lebih 10 menit, apa kamu pikir kantor akan menggaji karyawan yang lalai dengan waktunya!!"

"Maaf kak" ujar Cindy sambil menunduk, Cindy yang baru selangkah keluar dari lift, dikejutkan dengan suara Ziko yang hendak masuk kedalam Lift, Tanpa kata Ziko langsung masuk kedalam lift setelah Cindy keluar dari lift itu, Cindy menoleh kebelakang sambil berjalan menuju ruangannya, "dia justru pergi dijam kerja, dasar contoh yang buruk," gumam Cindy

Sedangkan di tempat lain terlihat Ziko memasuki kuda besi yang anti peluru, dia akan menuju markas mafianya untuk menemui Jay, kepercayaannya di dunia mafianya, "berapa banyak barangnya?"

"2go tuan, baru sampai tadi pagi, dan tuan Reno juga sudah mengganti semuanya yang telah dia hancurkan"

"Bagus, memang seharusnya seperti itu," Zikopun bersandar di sandaran mobilnya, "dimana kamu sekarang, bahkan meski kamu sudah buruk padaku, aku masih memikirkanmu," Zikopun memejamkan matanya tiba tiba terlintas wajah Cindy yang tertawa lepas tadi pagi, "ah sial!! Kenapa aku jadi memikirkannya," kesal Ziko, "kita ke kantor Darmawan grup sekarang, ke markasnya nanti setelah dari sana"

"Baik tuan muda" supirpun memutar arah untuk menuju kantor Darmawan grup.

1jam berlalu, kini Ziko sudah sampai dikantor darmawan grup, "tunggu di parkiran saja, saya tidak lama"

"Baik," Zikopun berjalan keluar dari mobilnya untuk menuju lantai 8.

"Apa tuan Reno ada?"

"Dengan tuan siapa?" Ujar resepsionis

"Ziko Anderson."

"Oh tuan Anderson, silahkan kelantai 8 langsung pak, tuan Reno sudah menunggu anda," tanpa kata Zikopun langsung kr lantai 8, dimana disana hanya ada ruangan CEO, sekertaris, dan asisten pribadi Reno.

"Ada angin apa kamu kemari?" Tanya Reno, ketika melihat pintu ruangannya terbuka Reno sudah tahu siapa yang datang.

"Tidak perlu melotot begitu, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih."

"Untuk?"

"Apa lagi kalau bukan yang kamu ganti 2hari yang lalu"

"Oh, tidak masalah, itu juga karena kesalahanku juga, aku dengar kamu sudah menikah, apa itu benar?"

"Tidak perlu membahasnya, tidak penting!"

"Siapa wanita yang tidak beruntung itu?"

"Diamlah Ren! apa mulutmu belum pernah di sumpel pakai tisu?" Reno yang mendengar itu hanya terkekeh, "siapa yang memberitahumu?"

"Adalah, tidak perlu membahasnya, dari keluarga mana istrimu, karena yang aku dengar kamu menikah di kotaB."

"Dia dari keluarga Mahe-"

"Hohoho sepertinya ada tamu bekas musuh" ejek Jonathan, ya Jonathan mendengar dari sekertaris Reno jika ada tamu, setelah tahu siapa tamunya Jonathanpun segera masuk untuk bergabung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***