EPS-06

"kemana dia, kenapa rumah ini sepertinya kosong." Ziko berjalan masuk ke arah kamarnya, samar samar dia mendengar suara orang yang sedang mandi, "sepertinya dia mandi" Ziko pun melanjutkan langkahnya setelah berhenti sejenak tadi.

"siapa kamu!! Kenapa ada di rumahku?" ART yang sedang berada di dapurpun menoleh setelah mendengar bentakan dari belakang punggugnnya.

"maaf tuan, saya ART di sini tuan."

"saya tidak pernah mencari ART, siapa yang menyuruhmu di sini!"

ART itu pun langsung menunduk ketika mendapat tatapan tajam sang  tuan rumah, "tuan Anderson yang menyuruh saya bekerja di sini tuan."

Ziko yang mendengar jawaban ART itupun kecewa pada papahnya, "kenapa papah selalu ikut campur urusanku" Ziko langsung berlalu dari sana tanpa menjawab ART barunya itu "bagaimana caraku menjadikannya pembantuku."

Ziko berjalan cepat menuju kamar Cindy, "siapa yang menyuruhmu membawa ART ke-" Ziko terdiam di ambang pintu ketika melihat kamar istrinya sepi, "kemana dia, kenapa tidak ada di rumah." Orang yang Ziko cari padahal belum pulang, sejak tadi dia sudah mengira sang bibik itu istrinya.

Tidak lama terlihat Cindy berjalan ke arah kamarnya setelah memberikan makan malam pada Sang ART. "apa yang kakak lakukan di kamarku?" Tanya Cindy ketika melihat Ziko berdiri di depan kamarnya dan sedang memegang gagang pintu, sedangkan Ziko yang mendengar suara Cindy dari balik punggungnya  langsung menoleh.

"untuk apa membawa ART kesini, apa kamu tidak sanggup membereskan rumah sekecil ini sendiri," cemooh Ziko, melihat rumah yang berantakan sudah bisa di pastikan kalau 2hari ini Cindy tidak membersihkan rumah.

"bukan Aku kak yang membawa ART, tapi papah," bela Cindy.

"kan kamu bisa menolkannya."

"aku tidak berani kak,"

"alasan, kamu saja yang tidak berguna! dan tidak mampu menjadi istri yang baik" Cindy yang mendengarnya pun hanya diam saja, dia tidak mau memperpanjang masalah, lagian yang di katakan Suaminya benar adanya,  dia memang tidak bisa apa apa, dan Cindy akan berubah pelan pelan, tapi kalau instan mana bisa diaz mengingat dia juga tidak pernah melakukan pekerjaan rumah.

Ziko langsung berlalu kekamarnya dan melewati Cindy begitu saja tanpa bertanya istrinya dari mana, Cindypun begitu dia langsung masuk kedalam kamar setelah melihat Ziko yang berlalu dari hadapannya.

"ah sebaiknya aku tidur karena besok aku mulai bekerja dan menyiapkan kebutuhan kak Ziko besok."

Pagi pun tiba, Cindy yang mendengar alarmnya berbunyi pun langsung terbangun, disana jam sudah menunjukkan jam 5pagi, Cindy bersiap ke dapur untuk membantu sang ART, karen terdengar jelas ada suara dari dapur, sudah bisa di pastikan kalau itu bibi yang bekerja di rumahnya.

"Pagi bi."

"Pagi Non." Art itu pun tersenyum ramah dan mambalas sapaan sang nyonya rumah.

"Bibik masa apa." Cindy melihat disana ada daging iris tipis, ada udang dan ada cumi juga. Sang ART pun menyebutkan apa yang dia masak.

"Biar aku bantu bik, sekalian aku ingin belajar," Cindy pun menggelung rambutnya tinggi tinggi, dan dia terlihat sangat seksi. Sedangkan ARTnya merasa kagum melihat Nyonya yang masih sangat muda mau belajar memasak.

Tidak lama masakan itupun sudah jadi dan sudah tertata rapi di sana, "bik aku bangunkan kak Ziko dulu ya, bibi bisa mengerjakan yang lainnya." Cindy pun berlalu untuk kekamar sang suami.

Tok tok tok "kak..." Cindy terus mencoba mengetok pintu kamar sehingga tidak lama pintu kamarpun terbuka, dan terlihat di sana Ziko yang baru bangun.

"Ada apa, mengganggu saja!" Bentak Ziko.

"Sarapan sudah siap kak, dan sudah waktunya bekerja." Ujar Cindy sambil menunduk.

"Tidak perlu memberitahuku karena aku lebih tahu apa yang harus aku lakukan." Zikopun berlalu ke kamar mandi, sedangkan Cindy yang melihat itu langsung membersihkan kamar sang suami dan mengambilkan baju kerjanya.

"Setelan ini sepertinya cocok untuk kak Ziko," Cindy pun segera mempersiapkannya dan segera keluar dari sana takut suaminya keburu keluar.

"Ada apa nyonya." ARTnya merasa aneh melihat nyonya rumahnya ngos ngosan, prasaan tadi pamit ke kamar tuannya, tiba tiba dateng kayak di kejar hantu saja. Pikir ART itu.

"Tidak bi, aku ke kamar dulu mau bersiap untuk kerja." Cindy pun berlalu dari sana dan masuk ke dalam kamarnya, "aku membayangkan wajahnya akan seperti apa ya, dia kan suka marah marah" gumam Cindy sambil membayangkan wajah Ziko yang akan marah karena sudah menyiapkan baju gantinya.

Tok tok tok... terdengar suara pintu di ketuk dari arah luar, ARTnya pun segera membukannya. "Pagi pagi begini ada tamu, siapa ya" gumam sang ART, ceklek

"Iya den cari siapa?"

"Apa benar ini rumah Ziko," tanya sang tamu

"Betul den, ada keperluan apa ya den biar bibik sampaikan." Tamunya pun tidak menjawab tapi langsung menggeser bibik nur yang ada di hadapannya dan masuk begitu saja, "tuan tunggu," ART itu mengejar sang tamu yang tiba tiba masuk dan duduk di ruang makan, karena rumah yang tidak terlalu besar, tamunya bisa dengan mudah mencari letak tempat makan di rumah itu.

"Aku mau menumpang makan, apa Ziko belum bangun."

"Sebentar lagi den, aden siapa biar saya beri tahu tuan muda jika ada tamu yang mencarinya," ARTnya takut kena marah sang tuan rumah yang membiarkan orang asing tiba tiba masuk.

"Tidak perlu, jika dia melihatku dia akan tahu sendiri" 

"tapi den, nanti jika tuan marah bagaimana.?

"tidak akan, tenang lah."

Tidak lama terlihat Ziko keluar kamar dengan baju yang sudah di siapkan oleh Cindy, "ada apa pagi pagi kesini, pulang sana" ya Ziko bisa mendengar suara ART dan sahabatnya yang berdebat sedari tadi ketika dia keluar kamat mandi, itu sebabnya Ziko segera keluar sebelum Jay membuat onar.

"tidak ada, aku hanya ingin melihat rumah barumu dan juga menumpang sarapan disini." jawab Jay, ya orang yang bertamu di kediam Ziko adalah Jay sahabatnya sekaligus tangan kanannya, yang iya percaya di kerajaan mafianya

"enak saja, memang kamu sudah semiskin itu hingga menumpang sarapan disini, pergi sana,"

"astagaa tidak perlu sepelit itu Ko, ingat aku orang yang akan selalu membantumu jika ada masalah"

"bodo amat, sana pulang." Ziko terus menarik tangan Jay agar berdiri dari duduknya.

"ada apa ini?" terlihat Cindy keluar dari kamar dengan stile baju kerjanya yang melekat indah dan terlihat sangat cantik

"ah kebetulan sekali, perkenalkan nama saya Jay" Jay langsung melepaskan tangan Ziko dan berjalan cepat menuju Cindy.

"iya kak, aku Cindy," Cindy menerima uluran tangan Jay sambil tersenyum ramah.

"ehemm!!"

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

bisa2 Ziko cemburu sama Jay

2024-03-10

0

Ney maniez

Ney maniez

💪💪💪💪Jay bikin c Zico cemburu

2023-12-20

2

abdan syakura

abdan syakura

ups!
Komporin terus Jay...
Biar Ziko kelimpungan...🤔🤣

2023-05-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!