Lengkung indah ini masih membingkai memberi seri apa memang merasakan sebuah kebahagiaan sesederhana ini?. Pertanyaan yang selalu tersimpan rapat ketika bersama mereka bahkan pemikiran tentang hidup ini sangatlah rumit hilang begitu saja seperti tiada celah untuk mengingatnya.
Mereka teman yang selalu membuat hatiku membaik,mengisi hari-hariku,penghilang kejenuhan serta merubahku menjadi pribadi yang menyenangkan bahkan bersama mereka aku tidak pernah merasakan kesepian.
Tiba-tiba aku tersadar mengingat sesuatu yang hampir terlupakan. Pesan pak Juno di pagi hari tadi dengan segera aku menghubunginya.
"Hallo pak."
"Iya nona, apakah nona sudah pulang? saya sudah menunggu lama di depan gedung sekolah nona."
"Sudah pak. maaf ya pak karena baru memberi kabar. Oh iya saat ini saya sedang bersama teman sekolah dan mommy sudah menghubungi tadi."
"Baik nona bisa dipahami."
"Tolong jangan katakan pada daddy aku terlambat memberi kabar ya."
*Kalau kau sampai memberi taunya lihat saja nanti*!
"Baik nona, Tapi saya harap nona tidak mengulangi kesalahan ini karena tidak baik untuk kedepannya."
Hei! aku hanya lupa aku juga mengerti apa kesalahanku jika dia seperti ini akan sangat menyebalkan bagiku.
"Tentu saja. Baiklah Aku sudah minta maaf tolong di ingat."
"Baik nona saya akan mengingatnya."
"Baiklah terima kasih. Aku Akhiri."
Hampir saja aku mendapatkan masalah.
Ada alasan dibalik mengapa aku harus selalu ingat pesan pak Juno dan tidak lupa menghubunginya. Pak Juno merupakan orang kepercayaan daddy yang ditugaskan mengantar jemputku ke sekolah. Pada awalnya aku sempat percaya bahwa dia hanya seorang supir pribadi namun semakin lama dia bersamaku dari penampilannya saja dia sangat keren bahkan tidak cocok untuk menjadi supir. Bahkan aku pernah menanyakan usianya dan sangat terkejut atas jawabannya. Tentu saja dia tidak setua yang kalian bayangkan dia berusia Dua puluh dua tahun sangat tidak cocok sekali bukan bila aku memanggilnya dengan sebutan 'Pak'. Tapi jangan salahkan aku bahkan aku pernah membicarakan hal itu namun tetap saja dia berucap dengan alasan yang tidak aku pahami di akhir kalimatnya dengan berkata 'Maaf nona sepertinya sebutan Pak Juno tidak perlu anda permasalahkan. Saya nyaman dan akan membuat aman.' Begitulah dia menjawabnya.
Entah apa maksud daddy mengirimkannya dan apa tugasnya yang terpenting aku tidak terlambat datang ke sekolah.
Tak terasa mobil telah sampai di depan lobby mall dengan cepat kami bergegas untuk turun. Disamping itu yang kurasakan selain rasa bahagia karena ini waktunya memanjakan diri rasa lapar datang membuatku merasa sedikit tidak bersemangat.
"Aliciaaaaa ayoo turunnn jangan lemas begitu." Maura berkata seraya membuka pintu dengan semangat terlihat mulai tidak sabar.
"Eh iya.... maaf aku akan bersemangat," ucapku refflek.
"Iya tak apa ayo turun" Bella menanggapi.
"Aku merasa sangat lapar bisakah kita langsung memesan makanan."
"Oke baiklah aku ada ide. Bagaimana jika Alicia dan Maura kalian berdua mencari meja dan pesan makanan sedangkan aku dan Bella akan memesan tiketnya." Usul Karin ketika ketiga temannya sudah berada di pintu masuk mall.
"Oke setuju. Kalian berdua jangan lupa list pesanan kalian share padaku. Sepertinya aku akan memulai duluan, memakan menu pembukaan misalnya hehehei."
"Al Sepertinya kamu memang kelaparan ya ckckck." Bella berdecak sambil bersikap dada.
"Bagaimana tidak kelaparan aku lupa membawa camilanku. Sudahlah ayo kita berpencar sekarang." Ajak Alicia kepada mereka.
"Baik laksanakan. Bubar jalan." Ucap serentak kemudian berjalan ke arah tujuan mereka masing-masing.
Aku dan Maura berjalan menuju resto cepat saji yang tersedia di dalam mall. kami pun mengantri kemudian memesan makanan sesuai keinginan.
"Ayo Al,kita bawa pesanan ini." Ajak maura karena pesanan kami telah siap.
"Ayo!."
"kamu mau dipojok sana apa di ujung sini.?" Tanya maura.
"Ujung sini saja kesana jauh,hehe." Respon ku padanya. "Huh dasar manusia kelaparan." dengusnya padaku.
Sesampainya di meja yang letaknya tidak jauh dari posisi kami Maura dan Aku duduk dan menata pesanan kami serta dua pesanan lainnya. Seperti yang aku bilang tadi aku akan memulai duluan dengan menyantap makanan pembuka yaitu kentang goreng ini beserta saousnya tidak lama kemudian Karin dan Bella tiba. "Hey cantik boleh kita gabung.?" Celoteh Karin dan langsung menarik kursi itu lalu duduk sedangkan Bella dia tidak banyak bicara langsung duduk saja. Entahlah memang agak pendiam sejak tadi kami berpisah.
"Bagaimana tiketnya.?" Tanya Maura.
"15 menit lagi kita mulai." Jawab karin seadanya.
"Kita akan menonton apa?" Tanyaku pada Karin.
"Hehe liat saja nanti." ucap Bella tiba-tiba.
"Huh kalian, tidak tanya terlebih dahulu." Saut Maura sedikit kesal.
"Sepertinya kalian akan suka,Karena nanti kita akan menonton film romens. Karena kalian suka baca novel percintaan sepertinya film itu cocok." Terang Karin panjang lebar sedangkan aku dan
Maura hanya menganggukkan kepala saja.
"Bagaimana suka?." Tanya bella.
"It's oke darling." jawabku asal.
"Hih darling. Darling apanya kau ini." Celoteh Bella menanggapi.
"Hahahaha,,, just kidding oke." Ucapku.
"Hihhh" Dengus Bella kemudian melanjutkan makannya.
"Oh iya bagaimana kabarnya romeomu itu?" Tanya Karin setelah keheningan tadi.
"Uhuk..Uhuk. air.. air..air" Sautku minta tolong.
"Ini minumlah. Alicia kamu harus hati-hati." Celoteh Bella melihatku terbatuk batuk.
"Ya ampun kau!. Bisakan untuk tidak menanyakan romeo aneh itu. Well aku sudah tidak bersamanya lagi jadi jangan tanyakan dia padaku." Jawabku kesal setelah meneguk tandas air penolongku.
Walaupun kenyataannya aku memang belum menceritakan pria itu cinta yang baru kurasakan dan cinta yang memberiku pelajaran.
"Maafkan aku seharusnya aku tidak bertanya seperti itu." Sesal Karin terlihat jelas.
"Tak apa aku memang belum menceritakannya pada siapapun di sini lagi pula itu hanya kisah cinta remaja labil."
Tapi aku belum ingin menceritakannya,Semoga kalian dapat mengerti.
"Ada baiknya kita membahas ini nanti sepertinya filmnya akan dimulai 10 menit lagi." Ucap maura mengingatkan.
aaaaaa ternyata ada yang memahami ini. Terimakasih.
"Eh iya ayo cepat selesaikan." Ucapku mengakhiri pembahasan barusan.
Setelah menghabiskan makanan tadi kami semua bergegas ke ruang studio yang tertera pada tiket.
"Alicia aku duduknya samping kamu ya." Ucap bella padaku pada saat kita semua masuk kedalam studio.
"Hey.....Aku saja yang disampingmu." Sela Maura sebelum aku menjawab pertanyaan Bella mendengar itu aku hanya bisa menggelengkan kepala.
"Ih ada apa sih dengan kalian, Bisakan Alicia duduk diantara kalian berdua? tidak perlu berdebat." Ucap karin menengahi. "hehe, Baiklah." Saut maura. "Wleee" Bella menjulurkan lidahnya jahil. "ih apasih." Sungut Maura sambil bersidekap dada.
Setelah drama kecil yang telah terjadi tadi, kami semua telah menempati kursi masing-masing dengan ditemani camilan popcron dan minuman dingin menunggu film yang ingin kami saksikan dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Riski Pratiwi
suka
2020-07-19
1
ig@taurusdi_author
girls timeee sippp...
Mampir juga ya kakak di karyaku.
mohon dukungan kritik dan saran disetiap chapter .
thankyouu
2020-07-15
1