Rasa malas masih menyelimutiku dan tiba-tiba saja aku terbangun dan tidak mendapatkan Emeli di kamarku sepertinya dia masih di luar.
"Em... Emeli.?" Panggilku dari dalam kamar.
"Emeli...?" Masih tak ada jawaban.
Baiklah sepertinya aku harus bangkit dan bersiap karena waktu sudah menunjukan pukul dua siang. Tentu saja aku tidak betah terlalu lama di dalam kamar mungkin Cafe akan cocok untuk siang ini.
Setelah selesai mandi aku bersiap dengan balutan casualku dan melenggang pergi meninggalkan kamar.
"Emeli apakah kau masih disini?" Panggilku namun tak ada jawaban.
"Emelii?" Panggilku lagi.
"Iyaaa Al. Aku di balkon." Ucap Emeli yang akhirnya merespon panggilanku. Sedang apa sih dia.
"Ya tuhan Em dari tadi aku memanggilmu tau. Aku kira kau sudah pergi." Ucapku kesal.
"Hehe maaf ya aku tadi habis menghubungi Leo." Ucap Emeli santai.
"Untung saja kamu sudah rapi Em. Ayo kita pergi." Ucapku menghiraukan apa yang Emeli sampaikan. Hey! Apa peduliku dengan Leo.
"Kita akan kemana?" Tanya Emeli ketika aku sudah melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"Sepertinya Cafe cocok untuk siang ini." Jawabku santai.
"Sepertinya Minuman dingin akan menyegarkan." Ucap Emeli.
"Tentu saja dan tidak lupa beberapa menu makanan untuk makan siang yang terlewatkan." Ucapku mengingat kami belum makan siang.
"Hahaha benar sekali bahkan aku melupakan makan siangku." Ucap Emeli mengiyakan.
"Aku kira kau sempat makan Em." Kataku pada Emeli.
"Aku melupakannya karena aku terlalu asik dengan Leo." Ucap Emeli santai.
"Dasar budak cinta." Ucapku sarkas.
"Hey! suatu saat kamu pasti akan merasakannya. Aku sangat yakin." Ucap Emeli serius.
"Sepertinya akan jika memang ada yang membuatku jatuh cinta. Ingat! Jika ada." Ucapku kesal.
"Hahaha dengar ini. Aku sangat yakin seseorang itu akan datang dan membuatmu mencintainya bahkan kamu akan memberikan apapun untuknya. Lihat saja nanti." Ucap Emeli yang terdengar seperti kutukan.
"Terserah kau sajalah ayo turun. Aku lapar." Ucapku padanya kemudian turun dari mobil.
Setelah kami memesan beberapa menu makan siang dan minuman kami menunggu dengan sedikit mengobrol dan mengecek ponsel masing-masing dan tidak terasa pesananpun datang.
"Pesanan siap. Selamat menikmati." Ucap pelayan Cafe dan menyusun pesanan kami diatas meja.
"Wah sepertinya ini lezat." Ucapku tergugah.
"Tentu saja Al. Mari makan." Ucap Emeli riang.
"Terimakasih Tuhan, syukurku hari ini dengan semua hidangan ini. Selamat makan." Ucapku riang kemudian melahan makananku.
Setelah menikmati makan siang aku dan Emeli memutuskan pergi ke mall untuk berbelanja.
Sesampainya di Mall
"Apa yang ingin kau beli Al?" Tanya Emeli ketika kami memasuki mall.
"Sepertinya aku ingin membeli beberapa baju untuk liburan nanti." Ucap santai.
"kemana kau akan pergi ?" Tanya Emeli penasaran.
"Aku ingin bersantai mungkin pantai cocok untuk liburan." Ucapku pada Emeli.
"Wah sepertinya akan menyenangkan." Ucap Emeli.
"Tentu saja kamu mau ikut?" Tanyaku pada Emeli.
"Sepertinya seru tapi ingat tidak dengan ajakan Leo kemarin? dia akan mengajak kita liburan bersama setelah kelulusan bagaimana dengan itu?." Ucap Emeli yang membuatku terkejut karena melupakan ajakan Leo pada saat pertemuan kami di negara ini.
Dasar Leo dia benar-benar gila aku kira itu hanya omong kosong ternyata tidak.Alicia
"Oh ya ampun aku melupakannya. Bagaimana jika kalian saja yang pergi bersama itu baguskan Em untuk kedekatan kalian?. Aku hanya ingin menghabiskan waktu liburan nanti seorang diri." Mencoba memohon agar aku dapat pergi sendiri.
"Apa dia akan menyetujuinya?" Ragu Emeli pada keputusan Alicia barusan.
"Tentu saja aku akan meyakinkannya.
Pergilah bersamanya pasti akan menyenangkan." Ucapku riang.
"Baiklah Al well ini baru rencana saja tapi aku sudah merasa sangat bahagia bahkan membayangkan kegiatan liburanku yang menyenangkan bersamanya." Ucap Emeli yang membuatku ingin tertawa.
"Apakah Leo sudah memberitahumu akan pergi kemana?"
"Aku belum merencanakan akan kemana Al, Tapi aku sudah menanyakannya tadi pada Leo dan dia bilang tempat tujuannya sudah ada dan dia beri nama secret place." Ucap Emeli yang membuatku sangat yakin.
" Aku beri tau padamu Leo itu sangat menyukai Alam. Aku yakin kalian akan pergi mendaki." Ucapku seperti cenayang.
"Mendaki? Aku belum pernah mencobanya. Apakah itu menyenangkan?" Respon Emeli yang membuatku tersenyum.
"Tenanglah Leo akan selalu mendampingimu. Sudah pasti menyenangkan bukan?" Ucapku santai.
"Hahaha benar juga kau. Tentu saja akan menyenangkan." Ucap Emeli yakin.
"Tentu saja. Baiklah! sepertinya aku harus memilih beberapa bikini dan membelinya." Ucapku kemudian mencari model bikini yang akan aku beli.
"Sepertinya jangan yang terlalu terbuka Al." Ucap Emeli padaku.
"Sepertinya begitu. Aku akan berlibur seorang diri. Jadi aku akan memilih yang tidak terlalu terbuka. Baiklah." Ucapku sambil mencari yang cocok.
Setelah lelah mengelilingi mall untuk mencari yang akan dibeli sudah ada empat paper bag yang aku miliki dan tiga paper bag milik Emeli.
"Sepertinya kita harus segera istirahat Al. Kakiku terasa berat." Ucap Emeli.
"Iyah Em sebaiknya begitu. Aku pun merasa lelah." Ucapku dan melangkah menuju Restouran cepat saji didekat sini dan segera menghilangkan letih.
"Al apakah kau yakin akan pergi seorang diri?" Tanya emeli setelah menikmati minuman dingin yang telah kami pesan.
"Tentu saja kenapa tidak. Mungkin dengan bersantai penatku hilang." Ucapku padanya
"Baiklah jika memang itu maumu. Tapi aku tidak keberatan Al jika kau bergabung bersama aku dan Leo." Ucap Emeli yang membuatku hampir tersedak. Jika dia tau aku lebih bahagia tidak bersama mereka mungkin emeli akan kesal padaku.
"Sepertinya lain kali saja Em. Aku ingin sendiri." Jawabku.
"Baiklah hati-hati oke." Ucap Emeli padaku.
"Tentu saja. Aku akan menjaga diriku Em aku pastikan itu. Ayolah Em aku bukan anak kecil lagi." Kataku menghilangkan kecemasannya.
"Baiklah Al." ucap Emeli padaku.
Lima belas menit kami disini dan akhirnya memutuskan untuk pergi.
'drettt...drettt..' dering telepon milik emeli berbunyi setelah kami di dalam mobil. Oh baiklah pastilah Leo yang menelpon.
"Al Leo menelpon." ucap emeli dan hanya aku jawab dengan anggukan kepala saja.
Setelah itu aku menghiraukan obrolan mereka kemudian memikirkan pantai mana yang akan aku kunjungi untuk liburan nanti.
Hingga tak kusadari emeli memanggil namaku.
"Al,,, alicia!." Ucap emeli yang hampir saja aku abaikan.
"hemmm." responku sambil terus fokus dengan kemudi.
"Sepertinya Leo ingin aku bersamanya sekarang Al karena kemarin dia tidak jadi bertemu denganku pukul tiga sore aku akan menemuinya di Maison Rostang hari ini." jelas emeli padaku.
"Waw makan siang untuk kedua kalinya?." responku padanya.
"hahaha sepertinya hanya satu gelas minuman dingin." Ucap emeli yang membuatku ikut tertawa
"hahaha aku rasa begitu kebetulan sekali ya satu arah denganku jadi tidak perlu perjalanan jauh ataupun putar balik arah. Oh iya Em kemungkinan aku tidak ikut denganmu aku akan langsung pulang." ucapku padanya.
"kau sangat pengertian Al. sepertinya aku akan bersama Leo kemungkinan aku tidak menginap hari ini." ucap emeli merespon.
"Baiklah.. Baiklah.. jaga dirimu. Sampai jumpa Em well kita sudah sampai." Ucapku ketika mobil sudah terparkir di depan Maison Rostang.
"Baiklah. jaga dirimu juga Al hati-hati dijalan." ucap emeli kemudian turun dari mobil.
Sepeninggalan emeli aku mengetikan sebuah pesan untuk pria aneh yang akan aku habisi bila terjadi sesuatu nantinya.
'hey! jangan sakiti dia dia mencintaimu dan aku tidak akan membiarkan kau meninggalkannya! jaga dia seperti kau menyayangiku. cintai dia Leo jangan pernah tinggalkan. jika itu terjadi aku membencimu! jangan hilang kendali sadarlah bila didekatnya..' pesanku pada Leo.
Satu menit kemudian ponselnya berbunyi.
'baik tuan puteri aku berjanji.' jawab Leo melalu pesannya. setelah itu aku lajukan mobilku meninggalkan tempat itu.
Senjapun datang kemudian berlalu tak terasa hari mulai gelap. sampailah aku dikediamanku.
"Ya tuhan lelah sekali." ucapku kemudian bergegas membersihkan diri.
setelahnya aku putuskan membuka laptop dan mencari pantai mana yang akan aku kunjungi ditemani dengan satu gelas coklat panas dan kue panggang sangat lengkap bukan.
"Baiklah kemana kita akan pergi?". ucapku pada diri sendiri kemudian melanjutkan pencarian.
"Pink Sands? sepertinya tidak aku akan kesana bila sudah memiliki kekasih." ucapku lagi
"ipanema? sepertinya tidak pasti di sana kurang nyaman." ucapku berkomentar.
"kuta? namanya unik banyak juga yang pergi kesana pantai itu berada di Bali? wah sepertinya ini akan menyenangkan." Ucapku pada diriku sendiri karena aku sudah menemukan tempatku akan berlibur. Aku akan pergi mengunjungi Bali.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments