Besoknya di hari libur , dia pergi ke warnet karena dia juga bosan dan merasa rumahnya tidak terlalu nyaman jika ada ayahnya dia mencari ketenangan.
Dia bertemu dengan pria seusianya yang bernama Han masato. Dia duduk di sampinh Asuna, awalnya Asuna hanya fokus pada permainannya, Namun karna Asuna seperti tidak Cukup pandai bermain Game online Han yang dari tadi memperhatikan dia, dia seolah-olah Mentor game bagi Asuna dan mengajari dia bermain dengan baik, dia cukup baik bagi Asuna karna dia membantu Asuna saat bermain game.
Setelah bermain game bersama Han Masato, Asuna merasa nyaman dan terhibur. Dia mulai membuka diri pada Han dan bercerita tentang situasi rumahnya dengan ayahnya yang semakin memburuk.
"Itu sangat sulit, Asuna. Tapi kau harus tetap kuat dan menghadapinya. Jangan biarkan situasi itu mengendalikan dirimu."ucapnya dengan penuh dukungan.
"Aku tahu, tapi terkadang rasanya sangat berat. aku merasa seperti tidak ada yang bisa saya lakukan untuk mengubah keadaan."jawab Asuna.
"Tapi kau tahu, kadang-kadang hanya dengan mendengarkan seseorang berbicara atau memberi dukungan, itu bisa membuat perbedaan yang besar. Dan kau juga tidak sendirian, aku selalu di sini untukmu."ujar Han.
Asuna tersenyum dan merasa terharu. Dia merasa beruntung memiliki teman seperti Han yang bisa mendukungnya dalam situasi sulit.
"Ngomong-ngomong kamu tinggal dimana Han ?."tanya Asuna.
"Sebenernya Aku tinggal di panti Asuhan namun Aku jarang pulang Aku selalu mencari tempat yang membuatku nyaman dan membuatku kuat".jawab Han.
"Dimana orang tuamu apa kamu anak yatim ?."kata Asuna
"Yah begitulah, menurutku selama aku tinggal di kota ini kita harus menjadi orang yang kuat, dan selalu mencoba melawan kejahatan walaupun itu sulit"jawab Han.
Tiba tiba Asuna teringat adiknya, dia memiliki motivasi yang sama seperti adiknya yang ingin menjadi seorang superhero, lalu dia berpikir apakah Han memiliki keinginan untuk pergi dari kota ini.
"Hei kau tidak lanjut sekolah ? Han."tanya Asuna.
"Apa pentingnya sekolah, aku sudah berhenti sekolah sejak Smp, dan itu tidak membuatku kuat dan pintar, dengan aku sering ke warnet selain aku bisa memiliki uang dari Joki game aku bisa belajar lewat internet."jawab Han dengan percaya diri.
Asuna merasa baru kali ini mendapatkan teman seperti Han dia berbeda dari yang lain, dia merasa terhibur atas kehadirannya dan baru kali ini dia bisa berteman dengan pria seumuran,
Malam itu Asuna berniat menghabiskan waktu di Warnet sampai pagi hari dengan memesan Paket malam, awalnya Han tidak setuju jika perempuan seperti Asuna terlalu lama di Warnet namun Asuna memberitahu Bahwa jika ia pulang sekarang ia akan di perkosa oleh ganster jalanan, akan lebih baik jika ia pulang pagi.
Han merasa prihatin mendengar alasan Asuna yang harus tetap berada di warnet sampai pagi. Dia merasa tidak enak hati meninggalkan Asuna sendirian, tetapi dia juga tidak tega meninggalkan Asuna sendirian di situasi yang tidak aman. Akhirnya, Han memutuskan untuk tinggal bersama Asuna di warnet sampai pagi untuk memastikan keamanannya.
Mereka berdua menghabiskan malam di warnet dengan bermain game, menonton film, dan bercerita tentang masa lalu dan mimpi mereka. Han bercerita tentang cita-citanya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, sementara Asuna bercerita tentang cita-citanya untuk menjadi seorang penulis terkenal.
Setelah menghabiskan waktu bersama selama semalam penuh, Asuna dan Han menjadi semakin dekat dan saling mengenal satu sama lain dengan lebih baik. Mereka merasa nyaman dan bahagia satu sama lain, dan saling mendukung dalam situasi sulit.
"Asuna kau seharusnya bersyukur, kamu masih bisa sekolah, kau masih memiliki Ayah, adik dan Rumah, Jujur aku sangat iri denganmu."kata Han yang menatap Asuna.
"Yah sebenarnya aku hanya ingin keluar dari lingkaran penderitaan ini, aku selalu mencoba bertahan karna adikku aku bertekad setelah aku lulus sekolah dan bekerja aku akan meninggalkan pria tua itu dan pergi dari kota ini."kata Asuna.
"Besok gak ada acara atau kesibukan hari ini?"tanya Han.
"Sepertinya setelah aku mencuci baju, aku punya waktu luang, memangnya kenapa Han ?."kata Asuna.
"Aku akan mengajakmu ke tempat fantasi, Mungkin kau akan suka."jawab Han dengan tersenyum.
Ketika pagi tiba, Han dan Asuna berpisah setelah menukarkan nomor telepon mereka. Mereka berjanji untuk tetap berhubungan dan bertemu lagi di lain waktu.
Asuna kembali ke rumahnya dengan perasaan yang berbeda dari biasanya, dia merasa lebih kuat dan terinspirasi setelah bertemu dengan Han. Dia menyadari bahwa meskipun situasi di rumahnya sulit, dia tidak sendirian. Dia memiliki teman yang selalu siap mendukungnya dan mendorongnya untuk menjadi yang lebih baik.
Asuna memasuki rumahnya dan mendapati ayahnya masih dalam keadaan yang sama, tetapi kali ini dia merasa lebih siap untuk menghadapi situasi tersebut. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian dan memiliki kekuatan untuk menghadapi setiap masalah yang datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments