Putus

Selesai nonton Adit dan Marsa memutuskan pulang,tadi saat nonton Marsa lebih banyak diam,Adit tau kalau Marsa pasti sedang marah padanya.

Memang dari dulu Marsa kalau marah lebih banyak diam,sebenarnya itu membuat Adit merasa ngga enak dan bingung,Adit lebih suka kalau Marsa marah tuh ngomong,tapi Marsa dari dulu seperti itu.

Adit dan Marsa sudah duduk di atas motor,Adit menarik tangan Marsa lagi agar memeluknya,Marsa tetap menurut dan memeluk Adit.

Di tengah perjalanan Adit membelokan motornya di sebuah taman,karena sudah sore sekitar jam setengah 4 jadi taman terasa adem.

Adit mengajak Marsa turun,keduanya duduk di bangku yang kosong,di taman itu juga banyak orang yang sekedar jalan jalan dan nongkrong .

"Jangan diam saja,Aku tau kamu pasti sedang marah dan kesal padaku,bicara lah jangan di simpan dalam hati,kalau kamu mau marah marah Aku terima,,"kata Adit sang terlihat frustasi,Marsa hanya tersenyum tipis.

"Kenapa malah tersenyum,, Aku serius,,Aku ngga nyaman dan ngga enak kalau kamu diamkan,,"

"Aku harus gimana lagi,buat apa Aku cape capek ngomongin Kaka,,kalau nyatanya Kaka masih sama,Aku sudah tau Kaka itu memang orangnya suka bikin cewe cewe baper dan suka deketin mereka,jadi lakukan saja apa yang Kaka suka,Aku mau marah marah juga percumah kan,"Adit langsung merasa malu,kekasihnya ternyata itu benar benar sabar menghadapinya.

"Yang penting bagi Aku,Aku ngga lihat Kaka berduaan dengan cewe dan pergi berdua di depanku,kalau dengar dari anak anak sih sudah biasa itu,tapi karena mata kepalaku belum pernah melihatnya,Aku jadi ngga dengarkan omongan mereka,"

"Kenapa kamu mau pacaran denganku,kenapa kamu mau bertahan sampai satu tahun denganku yang blayboy gini,Padahal kamu tau dan pastinya banyak dengar tentang kelakuanku ,"

"Ya karena Aku cinta Kaka,,rupanya apa yang di katakan orang orang itu benar,cinta itu buta,sudah tau kelakuan kekasihnya ,tapi masih saja mau bertahan,,"Adit menggenggam tangan Marsa.

"Maaf,,,"

"Ngga perlu minta maaf kak,ini memang karena perasaan ku ke Kaka tulus,jadi Aku menerima semua sifat Kaka yang suka baperin cewe,"

Adit merasa malu,dan Adit terus menatap Marsa,Marsa yang terus di tatap merasa malu dan menunduk.

"Aku besok kalau sudah lulus sekolah mau lanjut kuliah di kota Jakarta,"Marsa yang dengar langsung mendongak.

"Aku mau tinggal bersama kaka ku,,apa kamu masih mau berpacaran denganku yang pastinya kita akan LDR an,,"

"Kenapa kuliah di sana,apa di sini ngga ada tempat kuliah yang bagus,,"

"Di sini banyak juga,tapi orang tua dan kaka ku menginginkan Aku kuliah di Jakarta,"Marsa diam dan langsung sedih.

Dekat saja Adit sering bikin cewe cewe baper,apalagi di kota nanti yang pastinya banyak cewe cantik ,pikir Marsa.

"Kak,,sepertinya kita akhiri saja hubungan kita ini,,"Adit langsung kaget.

"Kenapa,,kamu mau putus,,?"

"Ya karena kita akan LDR an,Aku ngga bisa kak menjalani hubungan jarak jauh gitu,yang dekat aja Kaka kaya gini,apalagi nanti kalau kita jauh,,"

"Katanya cinta kamu tulus,katanya cinta kamu buta,tapi kenapa kaya gini,,"

"Aku juga ngga mau kita putus,Aku ingin kita seperti ini,bahkan kalau Kaka ngajak menikah sekarang pun Aku mau,tapi kalau kita LDR An,pasti tidak akan bisa kak,,lebih baik kita akhiri saja,kalau kita nanti ada jodoh pasti kita ketemu,,"

"Jadi kamu serius ingin putus dengan ku,,"

"Iya,,Aku serius,,lebih baik sekarang kita berteman saja,dan siapa tau nanti setelah kita sama sama sukses kita bertemu lagi,dan kalau kita jodoh pasti kita akan menikah,"

"Kenapa jadi gini,,tadi harusnya Aku ngga bilang dulu tentang kuliah ku di kota,bodoh banget sih Aku,,"

Jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***