S2 Episode 12

An An menghubungi layanan taxi online untuk menjemputnya di apartemen milik Dokter Hanz. Setelah menutup telepon, bocah itu sibuk memikirkan bagaimana cara membawa Dokter Hanz bersamanya.

An An mencoba menarik tubuh besar Dokter Hanz, dia mengerahkan semua tenaga untuk menggerakkan tubuh yang seberat 70kg itu. Setelah berkali-kali menarik, mendorong dan mengguling-gulingkan tubuh Dokter Hanz, akhirnya dia berhasil memasukkan pria itu ke dalam lift.

Pertengahan malam memudahkan An An dalam beraksi, sebab gedung apartemen sudah sepi tanpa seorang pun berlalu lalang. Setelah lift mencapai lantai dasar, bocah itu menarik tubuh Dokter Hanz keluar dari lift.

An An memanggil supir taxi untuk membantu mengangkat tubuh pria tersebut, dia membukakan pintu akses ke dalam apartemen lalu meminta supir taxi untuk membawa Dokter Hanz ke dalam mobil.

"Fiuhhh... Lelah sekali." keluh An An setelah berada di dalam mobil.

"Ke rumah sakit mana?" tanya supir tersebut yang salah paham jika Dokter Hanz sedang sakit.

"Uhm... Ke rumah sakit yang terdekat saja." sahut An An sebab dia tidak tau nama rumah sakit di dekat sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Dasar tak berguna!" ucap Lu Xuan Cheng ketika mendapat laporan dari salah satu anak buahnya yang mengatakan jika mereka kehilangan jejak An An.

George berdiri di samping Lu Xuan Cheng, pria itu tengah menikmati beberapa botol minuman keras yang bersusun rapi di atas meja kaca.

Dia mengisi gelasnya yang sudah kosong, lalu meneguk isi di dalamnya sampai habis. Mengisi lagi dengan botol yang lain, lalu menghabiskannya lagi dengan satu tegukan.

"Tuan Muda, sudah cukup!" ucap George seraya menahan botol wisky dari tangan Lu Xuan Cheng.

Sejak menghilangnya Su Li Xia, pria itu sudah menjadi pecandu alkohol. Kian hari, kian bertambah parah. Dari satu botol hingga 10 botol, sampai pernah dilarikan ke rumah sakit karena kadar alkohol di tubuhnya terlampau tinggi.

"Jika kau terlalu senggang, cari dia sampai ketemu! Jangan di sini menggangguku!"

Lu Xuan Cheng kembali menuang alkoholnya ke dalam gelas.

"Pranggg!"

George memukul gelas yang berada di meja, gelas itu terjatuh dan terbelah menjadi beberapa pecahan.

"Tuan Muda, tolong sadarkan diri anda!" ucap George mengeluarkan emosinya.

Lu Xuan Cheng berdiri, dia melayangkan tangan kanannya ke wajah George.

"Brughhh!"

Darah keluar dari sudut bibir pria itu, dia menatap wajah Lu Xuan Cheng dengan mata yang menantang tetapi tidak melakukan pembalasan atas kekasaran yang dilakukan oleh Tuan Mudanya.

"Maaf..." ucap Lu Xuan Cheng setelah menyadari kesalahannya.

Laki-laki itu berjalan masuk ke kamar mandi, dia membuka keran air di wastafel lalu mencuci wajahnya dengan air dingin yang keluar dari keran.

Setelah menutup keran air, Lu Xuan Cheng menatap ke cermin yang berada di depannya.

"Wanita itu benar-benar menyiksaku selama 5 tahun ini. Aku akan membalasnya karena sudah membawa lari anakku!" ucapnya sambil menatap cermin.

Sementara itu, George membersihkan pecahan gelas kaca yang berserakan di lantai. Dia memastikan tidak ada pecahan yang tersisa agar tidak melukai Tuan Mudanya.

"Nona Su Li Xia, kuharap anda segera ditemukan sebelum keadaan Tuan Muda semakin parah." ucap George dalam pikiran.

Kamar Rumah Sakit

Hari menjelang pagi, Dokter Hanz membuka matanya yang masih terasa berat. Dia mengerjap beberapa kali lalu menatap langit-langit kamar.

"Di mana aku? Di akhirat?"

^^^BERSAMBUNG...^^^

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***