S2 Episode 4

Setelah selesai membersihkan diri, Su Li Xia menutupi tubuhnya dengan handuk kimono yang berwarna putih. Dia keluar dari kamar mandi lalu duduk di sofa yang berada di dalam kamar.

"Hari yang menyebalkan!" keluh Su Li Xia, dia memejamkan mata beberapa saat sambil memikirkan kembali masa lalunya yang sangat kacau dan tak masuk di akal.

Tok Tok!

Karena mendengar suara ketukan pintu, Su Li Xia membuka matanya yang terpejam.

"Masuk!" serunya dari dalam.

Pintu kamar di buka, ternyata Xiao Xi yang mengetuk pintu kamar. Dia membawakan semangkuk bubur dan segelas susu hangat.

"Nona, saya mengantarkan bubur untuk Nona." ucapnya sambil melangkah masuk.

"Letakkan saja di meja." perintah Su Li Xia yang sudah kembali memejamkan mata.

"Baik, Nona. Makanlah selagi hangat." jawab Xiao Xi.

Setelah meletakkan makanan dan minuman di atas meja, Xiao Xi melangkah perlahan untuk keluar dari kamar. Dia tidak ingin mengganggu Nona Mudanya yang terlihat sedang memiliki banyak kecemasan.

Ceklek!

Pintu kamar kembali di tutup.

Su Li Xia membuka mata, dia lalu duduk dengan tegap untuk menyantap bubur yang di hidangkan oleh Xiao Xi. Melihat di samping mangkuknya ada segelas susu, Su Li Xia terlebih dulu meneguk susu hangat itu sebelum memasukkan bubur ke dalam mulutnya.

"Xiao Xi selalu melakukan tugasnya dengan sangat baik." puji Su Li Xia dalam hati.

Kamar An An

"Tuan muda kecil, kami sudah menyiapkan air hangat untuk Tuan." lapor seorang pelayan kepada An An.

"Keluarlah, aku akan mandi sendiri." perintah An An kepada pelayannya.

"Tapi memandikan Tuan itu adalah tugas kami." bantah salah satu wanita di dalam ruangan.

"Aku sudah dewasa, kalian inimau mengintip tubuhku ya?" tuduh An An dengan wajah kesal.

An An tidak suka dilayani oleh para pelayan, dia lebih suka mengerjakan sendiri semuanya. Sementara Su Li Xia selalu memerintahkan kepada pelayan untuk melayani semua keperluan An An hingga mandi dan juga tidur di malam hari.

Walaupun sebenarnya dia memang masih seorang bocah, tetapi An An merasa kesal karena terus diperlakukan seperti anak-anak.

"Bukan begitu Tuan, tetapi Nona sudah berpesan untuk tidak membiarkan Tuan sendirian di dalam air karena akan berbahaya apabila Tuan tenggelam saat tidak ada siapapun di samping anda." sahut pelayan yang bernama Jenny.

"Kau pikir aku ini orang bodoh ya? Sudah keluar sana, aku tidak membutuhkan kalian di sini." bentak An An dengan wajah kesal.

Para pelayan masih berdiri diam, mereka saling melirik ke kanan dan ke kiri sebab tidak tahu harus berbuat apa untuk menenangkan amarah Tuan Muda kecil mereka.

Karena tidak ada pelayan yang mendengarkan perintahnya, An An mendorong mereka semua hingga keluar dari pintu kamar. Dia lalu menutup dan mengunci pintu agar pelayan-pelayan itu tidak dapat masuk ke dalam.

"Huff... Akhirnya mereka semua keluar juga. Aku bebas melakukan misiku." ucap An An dengan senyuman licik.

An An melepaskan semua pakaiannya, dia lalu masuk ke kamar mandi. Melihat bath tub yang di isi penuh dengan air hangat, lengkap dengan mainan bebek berwarna warni serta busa-busa yang memenuhi seluruh permukaan air membuat An An kembali berdecak kesal.

"Mereka pikir aku ini masih bayi ya?" gerutu An An sambil mengeluarkan semua bebek dari dalam air. Dia lalu membuka saluran pembuangan air untuk mengosongkan bath tub.

An An berdiri di bawah shower, dia membuka keran lalu mandi di bawah guyuran air dari shower yang berada di atasnya.

"Mengisi bath tub benar-benar membuang air saja. Dasar pelayan yang tidak tahu cara berhemat." gumam An An sembari menggosok tubuhnya dengan sabun cair yang beraroma buah.

PS: Hei nak, kamu buang-buang air lebih boros lho😂😂

^^^BERSAMBUNG...^^^

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***