BAB 3

Jenaka bangun sebelum matahari menyingsing agar ia dapat joging seperti biasa di pantai. Jenaka bukan maniak lari, yang menghitung jarak tempuhnya dan ingin mencapai jarak yang semakin jauh. Ia berlari demi kesenangan, hingga ia lelah, setelah itu ia melanjutkan dengan berjalan santai, membiarkan buih ombak selembut sutra membasuh kakinya yang telanjang.

Matahari menyengat dengan cahaya yang menyilaukan ketika ia pulang ke villanya, lalu ia mandi dan mulai berkemas. Jenaka sudah mengambil keputusan, jadi ia merasa tak ada gunanya membuang waktu, ia sudah siap ketika Dante datang lagi.

Saat Dante datang, pria itu sama sekali tidak terkejut melihat koper-koper Jenaka yang sudah tersusun rapih di depan villa. “Saya tahu anda akan menerima tawaran saya,” ucap Dante dengan nada datar.

Jenaka menyerngitkan dahinya. “Apakah Anda selalu seyakin ini, Pak Dante?”

“Aku tidak pernah seyakin ini, tapi Dr. Jizzy menceritakan banyak hal tentangmu kepadaku. Menurutnya, kau akan menerima tawaran ini karena merupakan tantangan buatmu, dan ketika aku melihatmu, aku tahu kata-katanya benar.”

“Aku harus bicara dengan Dr. Jizzy karena dia membocorkan rahasiaku,” ucap Jenaka bercanda.

Dante tertawa “Tenanglah masih banyak rahasia anda yang belum bocor.”

Jenaka mengangkat bahunya. " Entahlah," ia membantu Dante membawa semua koper-kopernya ke mobil pria itu. Mobil Jenaka sendiri mobil sewaan, jadi setelah mengunci villa dan mengembalikan mobil ke kantor penyewaan, ia siap berangkat.

Mereka berangkat naik jet pribadi yang terbang ke barat menuju kota kembang Bandung. Dalam perjalanan Jenaka mulai mengajukan beberapa pertanyaan tentang pasiennya kepada Dante. Apa yang tuan Lingga sukai? Apa yang tidak dia suka? Apa saja hobinya? Jenaka ingin tahu latar belakang pendidikannya, pandangan politiknya, warna kesukaannya, tipe wanita yang pria itu kencani, atau tentang istrinya jika dia sudah menikah.

Jenaka menyadari para istri biasanya akan cemburu melihat kedekatan yang terbentuk antara terapis dan pasiennya, dan Jenaka ingin tahu sebanyak mungkin situasi yang akan ia hadapi sebelum menceburkan diri ke dalamnya.

Sebagai salah satu orang terdekat Lingga, tentu Dante tahu banyak tentang kehidupan pribadi Sakalingga Ibra, Dante dapat menjawab pertanyaan Jenaka dengan sejelas-jelasnya.

"Lalu apa hubungan anda dengan tuan Lingga?" tanya Jenaka.

Bibir tegas Dante berkedut. “Aku direktur utama perusahaannya, itu salah satu hubungan kami. Selain itu, aku juga adik iparnya. Satu-satunya wanita dalam hidup Lingga yang harus kau hadapi adalah istriku, Mentari, adik Lingga.”

Jenaka bertanya, “Mengapa kau berkata seperti itu? Apakah kalian tinggal serumah dengan tuan Lingga?”

“Tidak, kami tidak satu rumah. Tapi sejak kecelakaan yang menimpa Lingga, Tari tidak pernah mau jauh dari kakaknya, dan aku yakin dia takkan senang ketika kau datang lalu menyita semua perhatian Lingga. Tari selalu mengagumi kakaknya sampai-sampai bisa dikatakan terobsesi. Dia hampir gila saat kami pikir Lingga akan meninggal.”

“Aku takkan mengizinkan program terapiku mendapatkan gangguan apa pun,” Jenaka memperingatkan Dante dengan pelan. “Aku akan terus memantaunya dari waktu ke waktu, siapa tamu yang menjenguknya, makanan apa yang dia santap, bahkan panggilan telepon untuknya. Kuharap istrimu memahami itu.”

“Aku akan mencoba meyakinkan istriku, tapi Tari mirip Lingga. Dia keras kepala dan berkeinginan keras, selain itu dia memiliki kunci rumah Lingga, sehingga Tari bisa kapan pun masuk ke rumah Lingga.”

“Kalau begitu, aku minta kunci rumahnya diganti,” Jenaka mengungkapkan rencananya, dan amat serius dengan niatnya. Entah Mentarai adik yang sangat menyayangi kakaknya atau bukan, wanita itu tidak boleh mengambil alih atau mencampuri program terapi Jenaka.

“Bagus,” sambut Dante menyetujui, kernyitan muncul di dahi polosnya. “Aku ingin istriku kembali lagi ke rumah sepenuhnya.”

Sekarang mulai jelas Dante memiliki motif lain di balik keinginan melihat kakak iparnya bisa berjalan lagi. Rupanya selama dua tahun sejak kecelakaan Lingga, Mentari menelantarkan suaminya demi mengurus kakaknya, dan hal itu mengikis keutuhan rumah tangga mereka.

Jenaka tak ingin ikut campur, tapi ia sudah berjanji menerima tawaran ini, dan ia tidak pernah mengkhianati kepercayaan orang kepadanya.

Butuh waktu sekitar dua jam sepuluh menit untuk mereka tiba di kota kembang, jam menunjukan pukul 13.00 siang ketika Dante menyetir mobil yang membawa mereka menuju hunian eksklusif di pusat kota tempat Lingga tinggal.

Kali ini Dante mengendarai Mercedes-Benz hitam, mewah dan keren. Saat Dante menyetir di jalan masuk komplek ke rumah bergaya American klasik, Jenaka melihat rumah itu juga mewah dan megah.

Rumah itu seperti mansion. Warnanya putih dan misterius, menyimpan semua rahasia di balik dindingnya, dan hanya memperlihatkan sisi depan yang megah dari balik jeruji bagi berpasang-pasang mata yang penasaran.

Lanskap tempat itu menakjubkan, campuran tanaman asli gurun dan tanaman lebat hasil irigasi yang cermat dan selektif. Jalan masuk berlanjut hingga memutar ke belakang. Dante mengatakan di sana area garasi, tapi dia sendiri berhenti sebelum gerbang masuk di depan.

Ketika memasuki serambi rumah yang luas, Jenaka mengira ia masuk ke taman surga. Tempat itu memancarkan kedamaian, kesederhanaan penuh karisma yang ditempa oleh perpaduan ubin lantai kecokelatan menyejukkan, dinding putih polos, dan langit-langit tinggi. 

Jenaka masih terdiam diselimuti kekaguman saat bunyi sepatu hak tinggi berketok cepat di lantai menyita perhatiannya, dan saat memutar kepala ia melihat wanita muda dan tinggi. Itu pasti Mentari, kemiripannya dengan foto Lingga terlalu kuat untuk menduga wanita itu orang lain. Rambutnya hitam lembut seperti Lingga, mata coklat yang sama, bahkan roman tegas yang sama. Tetapi, dia tidak tertawa seperti pria di foto itu, tatapannya justru tampak gusar dan marah.

“Dante!” panggil wanita itu dengan suara rendah tapi murka. “Ke mana kau selama dua hari ini? Berani-beraninya kau pergi tanpa pesan, lalu muncul lagi dengan membawa... Wanita lain."

Jenaka nyaris terkekeh, karena Tari secara terang-terangan menuduhnya selingkuhan Dante. Jenak membuka mulut untuk memberitahu yang sebenarnya, tapi Dante sudah terlebih dahulu menanggapi dengan halus.

“Namanya Jenaka Tatjana,” ucap Dante sambil menatap istrinya lekat-lekat. "Aku menggunakan jasanya sebagai terapis baru Lingga. Dua hari ini aku pergi ke Lombok untuk menjemputnya, kemudian terbang kembali ke sini. Aku tidak menceritakan kepergianku pada siapa pun karena tidak ingin rencanaku diperdebatkan. Aku sudah resmi menggunakan jasanya, itu saja. Kurasa itu menjawab semua pertanyaanmu,” ujar Dante dengan tegas.

Mentari Ibra bukan tipe wanita yang mudah digertak, meski semburat merah menjalari pipinya. Dia menoleh pada Jenaka dan berkata terus terang, “Aku minta maaf, ternyata dugaanku salah seratus persen."

“Aku mengerti.” Jenaka tersenyum. “Kalau berada dalam posisimu, aku juga akan mengira seperti itu."

Mentari balas tersenyum, lalu maju dan memberikan kecupan terlambat di pipi suaminya. “Baiklah, kau aku maafkan.” Mentari mengembuskan napas. “Meski aku khawatir kau hanya membuang-buang waktu. Kau tahu kakakku takkan menanggapi jerih payahmu. Dia tak tahan ada orang lain di dekatnya, dan selama ini sudah banyak terapis yang mengundurkan diri karena sikapnya."

“Tidak untuk kali ini,” sahut Jenaka dengan percaya diri.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ

wahh adik posesif sama kakaknya, biasanya pasangan yg posesif itu tapi ini saudara 😁

2023-04-15

2

¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜

¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜

Semoga Jenaka bisa bertahan dan berhasil,dan sukses menghadapi Lingga yg pasti nya akan susah di taklukan.

2023-04-11

0

🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:

🥀⃟ʙʀ🇹ᴿᴵᴱ 𝓓𝓮𝔀𝓲ˢⁿ᭄🌀🖌:

rupanya jenaka seorang terapis, baru ke paham, isss maklum baca sambil puasa

2023-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!