Bab 18 Janda oh no, oh yes

Sebulan berlalu.

Suasana pagi masih sepi, hanya para pelayan yang mulai mengerjakan pekerjaannya.Putri membantu bibi memasak di dapur. Bibi sudah melarangnya, tapi Putri tetap melakukannya. Pagi ini ia ingin memasak. Setelah selesai memasak, Putri juga membantu menata semua makanan di atas meja.

"Benar, mas Radit mau bekerja?" tanya Putri terkejut melihat Raditya sudah rapi dengan pakaian kantornya. Raditya sudah benar-benar sehat.

"Hemmm... " Raditya hanya berdehem, sambil menikmati sarapannya. Tentunya setelah Putri menyiapkan piring yang sudah berisi makanan. Raditya sudah terbiasa dengan keberadaan Putri yang selalu menyiapkan kebutuhannnya, sudah seprti seorang istri saja.

"Terima kasih, selalu memberiku semangat," ucap Raditya setelah selesai sarapan. Ia merasa hidup kembali setelah ada wanita itu. Ada saja hal konyol yang wanita itu lakukan untuk menarik perhatiannya, kadang membuat Raditya sampai geleng-geleng kepala.

Raditya sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Orang tuanya sangat berterimakasih pada Putri bahkan mereka menganggap Putri seperti anak kandunganya sendiri. Hanya saja pertemuan mereka hanya sebentar, karena alasan pekerjaan mereka tidak bisa terlalu lama di Jakarta, mungkin setelah nanti Raditya siap kembali ke perusahan yang di luar kota mereka akan lebih santai.

"Mas Radit pantas untuk bahagia dan juga itu adalah pekerjaanku. Sepertinya aku harus mencari pekerjaan lain," ucap Putri berpura-pura sedih di akhir kalimat.

"Kau akan pergi?"

"Tentu saja, tidak mungkin aku menjadi perawat mas Radit selamanya, mas Radit harus melanjutkan hidup, menikah dan punya anak. Putri pun sama, masak iya Putri jadi pengangguran, meskipun punya banyak uang," ucap Putri sembari terkekeh kecil.

"Kau akan pindah ke apartemen?" tanya Raditya yang sudah tahu kalau sang kakek akan memberikan apartemen pada Putri jika dirinya sembuh, tentunya selain uang 1 M.

"Ya, bersama sahabatku, kami akan tinggal bersama sampai salah satu diantara kami menikah." Raditya merespon dengan anggukan kepala.

"Bersiaplah ikut denganku ke kantor."

"Ikut ke kantor?"

"Ya." Membuat Putri lemas seketika, apa yang bisa dilakukannya di kantor, tidak mungkin kan dia membantu OB disana.

"Aku dirumah saja," jawab Putri tak semangat.

Raditya tetap memaksanya, akhirnya Putri setuju. Mereka berangkat ke kantor bersama. Putri mengekor dibelakang Raditya setelah mereka masuk ke dalam gedung yang menjulang tinggi itu. Untuk sementara dia akan bekerja di perusahaan yang di pimpin pamannya sebelum kembali ke perusahaan yang sebelumnya ia pimpin, yang saat ini masih dipegang ayahnya.

"Mas, Putri malu, banyak yang lihatin, " ucap Putri setelah mereka masuk ke dalam ruangan.

"Biasanya malu-maluin," sindir Raditya sembari tersenyum.

"Ck... "

"Aku akan menemui paman, tunggulah disini." Putri mengangguk. Paman yang dimaksud Raditya pastilah Hardian. Dia sudah lama tidak bertemu Hardian, terakhir waktu sarapan.

Waktu berlalu, sudah satu jam Raditya tak kunjung kembali. Hingga Putri lelah menunggu. Tak lama pintu terbuka, Putri bangkit dari duduknya.

"Mas, lama sekali, aku... " Putri menghentiian ucapannya ketika yang masuk bukan Raditya melainkan Hardian. Putri menampakkan senyum pepsodentnya. Senyum yang paling manis, tapi senyumnya jadi kering ketika tidak mendapat balasan dari laki-laki yang berdiri menatapnya.

Tatapan yang lama-lama seperti mengintimidasi. Membuat Putri merinding.

"Hi... paman," sapa Putri kemudian. Hardian masih diam menatapnya tanpa membalas sapaan Putri.

Merasa aneh, akhirnya Putri kembal duduk.

Ada apa dengannya, tatapannya seperti pertama kali kita bertemu. Bukankah hubungan kami sudah semakin membaik. Dia juga tidak pernah menghinaku lagi.

Putri sedikit melirik ke arah pria itu yang masih menatapnya.

Lama-lama paman ini membuatku kesal. Tapi aku harus bagaimana? Mencolok kedua matanya?

"Kapan kau akan pergi?" tanya Hardian setelah puas menatap Putri.

Putri menghembuskan napasnya lalu menatap Hardian. Sepertinya dia salah menilai hubungan mereka.

"Segera," jawab Putri singkat. Dia tahu kemana arah pembicaraan laki-laki itu. Benar-benar minta dicolok nih paman tampan batin Putri.

"Kau akan kembali bekerja menjadi wanita penggoda?" tanya Hardian tanpa di filter lebih dahulu. Putri tak menjawab, terlalu malas untuk berdebat.

"Kenapa? Bukankah itu keahlianmu? Kau sungguh hebat membuat mereka semua percaya kalau kita punya hubungan. Apa kau sudah terbiasa? Ups.. aku sampai lupa kau bekerja dimana, tentu saja itu sudah menjadi kebiasaan," ucap Hardian panjang untuk pertama kalinya.

Tumben bicaranya panjang sekali.

"Sepertinya paman mulai hobby menghinaku. Apa aku membuat kesalahan? Aku pikir hubungan kita sudah lebih baik. Dan perlu diingatkan, wanita penggoda ini sudah membantu Paman agar tidak kehilangan muka di depan teman paman."

Putri tersenyum remeh. "Tampan tapi jomblo, aku heran apa yang membuat Paman tidak punya kekasih, tidak mungkin kan paman tidak laku."

"Atau mungkin mereka kabur karena takut dengan wajah dingin paman ini." Putri melangkah mendekati pria itu.

Cup

Tanpa aba-aba Hardian mencium bibir wanita itu sekilas. Putri terdiam ditempatnya, masih belum sadar dengan apa yang terjadi. Serangan mendadak itu membuatnya terpaku. Sedetik kemudian kesadarannya kembali, Hardian telah menciumnya.

"Paman, kenapa menciumku?" Putri malah bertanya. Karena terkejut Putri sampai lupa menampar laki-laki itu.

"Kau terlalu lancang." Hardian pergi setelah mengucapkan itu.

"Rasanya aku ingin menamparnya, tapi kenapa aku hanya diam saja? Ini ciuman pertamaku dan paman yang menciumku. Akhhh.... " teriak Putri.

Putri keluar dari ruangan Raditya, tanpa berpamitan pada laki-laki itu. Entah kemana perginya laki-laki itu.

*

*

Pov Hardian.

"Paman, aku akan kembali bekerja."

Raditya menemuiku satu jam yang lalu. Aku tahu dia bersama Putri. Tiba-tiba muncul ide gila yang tak pernah aku lakukan sebelumnya. Aku membuat keponakanku sendiri sibuk di luar, setelah itu aku pergi menemui wanita itu. Wanita yang hampir sebulan ini mengganggu pikiranku.

Aku membencinya tapi ada rasa yang kuat untuk menemuinya, tidak mungkin aku merindukannya. Dia bukan typeku, gadis nakal dan suka menggoda pria. Entah aku pria ke berapa untuknya.

Saat aku membuka pintu, dia kira aku Raditya, entah kenapa itu membuatku tak suka. Dia tersenyum padaku, membuat jantungku berdebar. Tapi entah kenapa yang keluar dari mulutku bukan kata-kata manis, malah kata-kata hinaan yang pasti membuatnya tersinggung. Aku membuatnya kesal sampai akhirnya aku mencium bibir itu. Bibir yang ingin ku cicipi lagi.

Pov end.

"Janda, oh no." Hardian mengusap wajahnya kasar. "Oh yes."

"Apa aku menyukai seorang janda, wanita yang sudah disentuh pria lain, entah berapa pria yang sudah menyentuhnya." Hardian jadi frustasi membayangkan banyak pria yang menyentuh wanita itu.

Dia ingin menolak wanita itu, tapi hatinya berkata lain. Hardian memejamkan kedua matanya sejenak lalu membukanya kembali.

Deg

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

putri kutukanmu sdh berhasil ke Paman sdh tergila gila pada janda dan itu jatuh padamu janda oh no oh yes lg berusaha kejar km kan putri jg janda sdh berhadil cium bibirmu Paman🤣🤣🤣🤣ciuman pertama mu di ambil Paman

2024-02-18

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

toh.. kutukan Putri jadi kenyataan kan.. paman akan tegila² pd janda..
"janda oh no.. oh yes "
kejar tuh janda... 🙄🙄

2023-12-14

2

ɴᴏʟ

ɴᴏʟ

makanya jgn jutek²
gk nyadar kn udh jatuh cinta

2023-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal di Kota
2 Bab 2 Menerima tawaran kakek
3 Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4 Bab 4 Penyakit depresi
5 Bab 5 Mau sarapan
6 Bab 6 Mulut yang berbisa
7 Bab 7 Bonus sepuluh juta
8 Bab 8 Kejadian lalu
9 Bab 9 Sahabat rasa saudara
10 Bab 10 Cerita pilu Putri
11 Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12 Bab 12 Kisah gadis itu
13 Bab 13 Bertemu Pak Kades
14 Bab 14 Senyuman mahal
15 Bab 15 Dasar gadis bodoh
16 Bab 16 Waktunya balas budi
17 Bab 17 Ulat Bulu
18 Bab 18 Janda oh no, oh yes
19 Bab 19 Pacarku menungguku
20 Bab 20 Nonton Bioskop
21 Bab 21 Menghianati sugesti
22 Bab 22 Ayo kita coba!
23 Bab 23 Hari pernikahan
24 Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25 Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26 Bab 26 Obat penenang
27 Bab 27 Kita jalani saja
28 Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29 Bab 29 Nonton
30 Bab 30 Tas 600 juta
31 Bab 31 Couple kelinci dan singa
32 Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33 Bab 33 Alergi
34 Bab 34 Aku malu
35 Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36 Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37 Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38 Bab 38 Aku akan melindungimu
39 Bab 39 Asisten baru
40 Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41 Bab 41 Emang enak dicuekin
42 Bab 42 Ternyata suka janda segar
43 Bab 43 Benarkah?
44 Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45 Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46 Bab 46 Kue anti stress
47 Bab 47 Dasar tidak romantis
48 Bab 48 Aku rindu
49 Bab 49 Aku belum siap
50 Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51 Bab 51 Wanita baik
52 Bab 52 Tidak ada pelakor
53 Bab 53 Alasan sebenarnya
54 Bab 54 Di ruangan rapat
55 Bab 55 Hubungan kita
56 Bab 56 Siapa wanita itu?
57 Bab 57 Memanggil ayah mertua
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Aku yang salah paham
60 Bab 60 Jangan menghina ibuku
61 Bab 61 Kembali ke kampung
62 Bab 62 Biarkan dia bahagia
63 Bab 63 Rumahku di sini
64 Bab 64 Aku butuh bukti
65 Bab 65 Berangkat kerja
66 Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67 Bab 67 Aku mencintaimu
68 Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69 My Love
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Awal di Kota
2
Bab 2 Menerima tawaran kakek
3
Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4
Bab 4 Penyakit depresi
5
Bab 5 Mau sarapan
6
Bab 6 Mulut yang berbisa
7
Bab 7 Bonus sepuluh juta
8
Bab 8 Kejadian lalu
9
Bab 9 Sahabat rasa saudara
10
Bab 10 Cerita pilu Putri
11
Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12
Bab 12 Kisah gadis itu
13
Bab 13 Bertemu Pak Kades
14
Bab 14 Senyuman mahal
15
Bab 15 Dasar gadis bodoh
16
Bab 16 Waktunya balas budi
17
Bab 17 Ulat Bulu
18
Bab 18 Janda oh no, oh yes
19
Bab 19 Pacarku menungguku
20
Bab 20 Nonton Bioskop
21
Bab 21 Menghianati sugesti
22
Bab 22 Ayo kita coba!
23
Bab 23 Hari pernikahan
24
Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25
Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26
Bab 26 Obat penenang
27
Bab 27 Kita jalani saja
28
Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29
Bab 29 Nonton
30
Bab 30 Tas 600 juta
31
Bab 31 Couple kelinci dan singa
32
Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33
Bab 33 Alergi
34
Bab 34 Aku malu
35
Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36
Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37
Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38
Bab 38 Aku akan melindungimu
39
Bab 39 Asisten baru
40
Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41
Bab 41 Emang enak dicuekin
42
Bab 42 Ternyata suka janda segar
43
Bab 43 Benarkah?
44
Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45
Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46
Bab 46 Kue anti stress
47
Bab 47 Dasar tidak romantis
48
Bab 48 Aku rindu
49
Bab 49 Aku belum siap
50
Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51
Bab 51 Wanita baik
52
Bab 52 Tidak ada pelakor
53
Bab 53 Alasan sebenarnya
54
Bab 54 Di ruangan rapat
55
Bab 55 Hubungan kita
56
Bab 56 Siapa wanita itu?
57
Bab 57 Memanggil ayah mertua
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Aku yang salah paham
60
Bab 60 Jangan menghina ibuku
61
Bab 61 Kembali ke kampung
62
Bab 62 Biarkan dia bahagia
63
Bab 63 Rumahku di sini
64
Bab 64 Aku butuh bukti
65
Bab 65 Berangkat kerja
66
Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67
Bab 67 Aku mencintaimu
68
Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69
My Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!