Bab 13 Bertemu Pak Kades

Putri menatap penampilannya di depan cermin. Seragam yang selama ini menjadi kebanggaannya. Yah meskipun hanya pelayan tapi seragamnya tak kalah seperti seragam orang kantoran.

"Perfect, let's go."

Setelah itu Putri keluar dari rumah yang selama setahun ini menjadi saksi hidupnya di kota. Dan seperti biasa, diluar sudah banyak pasukan yang akan menyerangnya, dari yang manis hingga yang pahit.

"Mau kerja, Neng?"

"Udah cantik aja, Neng. Abang jadi ingin ikut."

Begitulah sapaan tetangga yang manis, memuji dan menggodanya. Putri hanya mengiyakan dan tersenyum untuk membalas sapaan mereka.

Kalau yang pahit, aduh bikin mules.

"Udah mau bernagkat jual diri tuh."

"Pantas saja tambah kinclong, dapatnya banyak dari om-om."

"Cantik sih cantik, tapi murahan."

Entah apa lagi yang mereka ucapkan. Putri mengabaikannya, tersenyum adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan. Meskipun rasanya ingin dia melakban mulut julid tersebut.

Putri bersama teman-temannya mulai bekerja. Lelah, sudah pasti tapi mereka bahagia bisa dapat pekerjaan. Di kota besar sangat sulit untuk mencari pekerjaan. Kadang S1 saja kerjanya sama seperti mereka sebagia pelayan, apalagi dirinya yang hanya lulusan SMA.

"Putri..." panggil seorang laki-laki yang terkejut sekaligus senang melihat wanita itu. Senyum lebar pria itu suguhkan.

Putri yang merasa namanya dipanggil segera menoleh ke asal suara.

"Ya... " jawabnya tanpa melihat terlebih dahulu pada laki-laki yang memanggilnya.

Deg

Tiba-tiba wajahnya berubah pucat, keringat dingin membanjiri keningnya. Tubuhnya gemetar, ingin lari, tapi kakinya seakan lengket ditempatnya berdiri.

Laki-laki itu yang tak lain adalah pak kades, laki-laki yang pernah melecehkannya dan juga memfitnahnya.

Tuhan tolonglah aku. Siapapun datanglah, ku mohon! Doanya dalam hati.

"Akhirnya aku menemukan tempat persembunyianmu, kau tahu aku menunggumu," ucap pak kades sambil berjalan mendekat.

Ada kalanya kita akan lemah, jika saja yang melakukan itu pria lain, pasti dengan mudah Putri membalikkan keadaan. Tapi pria dihadapannya membuatnya bungkam. Rasa trauma itu muncul dengan sendirinya. Meskipun bisa dibilang traumanya hampir sembuh dibanding dulu. Buktinya dia bisa menghadapi para pria hidung belang.

Putri mundur selangkah demi selangkah hingga membentur tembok. Dadanya terasa sesak, ingin berteriak tapi suaranya mendadak hilang.

Tentu saja pak kades melihat raut ketakutan wanita itu, membuat pak kades tersenyum menang.

"Manis, ayo kita lanjutkan kisah kita disini."

Pak kades berusaha untuk menyentuh pundak Putri, membuat wanita itu semakin menunduk ketakutan. Cairan kristal itupun keluar dari kedua ekor matanya.

Tolong. Jeritnya dalam hati.

"Sekali murahan tetap murahan," hina Hardian dalam hati ketika melewati lorong dan melihat kedua orang itu.

Dari jauh Hardian sudah melihat Putri bersama seorang pria. Hardian memalingkan wajahnya melewati keduanya. Setelah beberapa langkah melewati keduanya, Hardian sedikit menangkap sesuatu yang tak beres. Ia berbalik lalu melihat ke arah dua orang yang berbeda jenis kelamin sekaligus perbedasn usia yang sangat jelas terlihat.

Hardian mengernyitkan keningnya saat melihat keadaan wanita itu yang berbeda. Entah dorongan darimana langkah kaki pria itu berjalan menuju ke arah mereka.

"Selamat malam," Sapa Hardian. "Saya pemilik hotel, apa pelayan disini mengganggu kenyamanan Anda," tanya Hardian ramah namun dengan tatapan menghunus tepat ke jantung pak kades.

Pak kades yang merasa aura bahaya keluar dari tubuh pria di hadapannya segera undur diri.

"Malam, tidak... tidak ada yang mengganggu. Permisi." Pak kades terburu-buru meninggalkan tempat itu.

Kini tinggallah mereka berdua. Putri masih menunduk ketakutan dengan tubuh yang bergetar. Sementara Hardian masih menatapnya dengan pikiran yang tak terbaca.

Ada apa dengan gadis ini?"

Hardian tanpa sengaja selalu memanggilnya dengan sebutan gadis. Wajah Putri imut jadi terlihat seperti masih berumur belasan tahun.

Melihat kedaan Putri yang tak baik-baik saja, Hardian mengulurkan tangannya menyentuh pundak wanita itu. Putri semakin ketakutan mendapat sentuhan dari seorang pria.

"Kenapa?" tanyanya dengan suara berat.

Mendengar suara itu seketika Putri mendongak dan langsung menangis melihat siapa yang berdiri dihadapannya. Meskipun pria itu selalu menghinanya, tapi pria itu tidak pernah melecehkannya.

Putri berhambur memeluk Hardian. Hardian yang terkejut, diam tidak melakukan apapun. Dia tidak menolak ataupun menerima saat Putri memeluknya. Keadaan masih sepi, hanya terdengar deru napas keduanya bersama isakan tangis wanita itu.

"Tolong bawa aku," pinta Putri lirih.

Hardian hanya diam, membawa wanita itu bukanlah gayanya. Apalagi wanita itu terkenal buruk. Tapi melihat keadaan wanita itu kembali, hati nuraninya tersentuh.

Hardian membawanya keluar dari hotel, lalu masuk ke dalam mobil. Mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing. Hardian merasa bingung harus membawa Putri kemana? Kerumahnya, apa yang harus dikatannya pada ayah Malik dengan keadaan Putri yang memprihatinkan.

Membawa ke tempat tinggal wanita itu, nanti malah mereka yang digrebek warga disana. Akhirnya mau tidak mau, Hardian membawanya ke apartemen. Ini pertama kalinya Hardian membawa wanita lain selain kekasihnya ke tempat pribadinya.

Mobil berhenti di gedung apartemen. Hardian membawa Putri ke atas, ke unit apartemennya. Mendudukkan tubuh wanita itu di atas sofa, lalu menutup pintu kembali.

Ya dari keluar mobil Hardian memapah wanita itu. Bukan karena waita itu tidak bisa berjalan hanya saja wanita itu seperti linglung.

Hardian masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian. Tak lama ia keluar kembali. Hardian mengambil dua minuman hangat untuk mereka. Wanita itu masih termenung ditempatnya.

"Minumlah!" Hardian memberikan minumannya.

Putri menatap pria itu lalu tersenyum. Putri mengambil minuman itu lalu menyesapnya sedikit demi sedikit.

"Terima kasih, aku akan pulang," ucap Putri menatap pria itu sambil tersenyum.

Hardian hanya menatapnya. Dia bukan type pria yang bisa menghibur wanita yang lagi bersedih dengan banyak kata yang menghibur.

"Aku akan mengantarmu." Hanya itu ucapan menghibur yang keluar dari mulut pria tanpa ekspresi itu.

Setelah itu mereka sampai di dekat rumah kontrakan Putri. Ketika Putri ingin turun dari mobil, spontan ia menutup pintu mobil itu kembali. Dia kembali merasa ketakutan. Wajahnya terlihat cemas, tubuhnya bergetar kembali. Tangannya memegang bajunya dengan erat.

Hardian melihat kearah wanita yang mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil. Ia melihat reaksi wanita itu seperti sebelumnya.

"Bawa aku pergi," ucapnya terbata dengan suara yang bergetar. Hardian langsung melajukan kembali kendaraannya. Sebelumnya ia melihat ke arah tatapan wanita itu, terlihat dua orang pria yang sedang berbincang.

Apa yang membuat gadis nakal ini ketakutan sampai seperti itu. Dimana gadis yang biasanya berani dan suka menggoda.

Hardian terpaksa membawa wanita itu kembali ke apartemen daripada kerumah ayah Malik. Dia malas untuk menjawab pertanyaan curiga dari pria yang selalu menyuruhnya menikah.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Putri takut dg pak kades yg pernah melecehkannya dan Putri trauma Hardian🤔🤔

2024-02-18

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kadesnya harus di kebiri nih Kek-nya.. 🤔🤔🤔

2023-12-14

1

Bzaa

Bzaa

wah wah pa kades kykny paman yg Mao memperkosa putri

2023-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal di Kota
2 Bab 2 Menerima tawaran kakek
3 Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4 Bab 4 Penyakit depresi
5 Bab 5 Mau sarapan
6 Bab 6 Mulut yang berbisa
7 Bab 7 Bonus sepuluh juta
8 Bab 8 Kejadian lalu
9 Bab 9 Sahabat rasa saudara
10 Bab 10 Cerita pilu Putri
11 Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12 Bab 12 Kisah gadis itu
13 Bab 13 Bertemu Pak Kades
14 Bab 14 Senyuman mahal
15 Bab 15 Dasar gadis bodoh
16 Bab 16 Waktunya balas budi
17 Bab 17 Ulat Bulu
18 Bab 18 Janda oh no, oh yes
19 Bab 19 Pacarku menungguku
20 Bab 20 Nonton Bioskop
21 Bab 21 Menghianati sugesti
22 Bab 22 Ayo kita coba!
23 Bab 23 Hari pernikahan
24 Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25 Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26 Bab 26 Obat penenang
27 Bab 27 Kita jalani saja
28 Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29 Bab 29 Nonton
30 Bab 30 Tas 600 juta
31 Bab 31 Couple kelinci dan singa
32 Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33 Bab 33 Alergi
34 Bab 34 Aku malu
35 Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36 Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37 Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38 Bab 38 Aku akan melindungimu
39 Bab 39 Asisten baru
40 Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41 Bab 41 Emang enak dicuekin
42 Bab 42 Ternyata suka janda segar
43 Bab 43 Benarkah?
44 Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45 Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46 Bab 46 Kue anti stress
47 Bab 47 Dasar tidak romantis
48 Bab 48 Aku rindu
49 Bab 49 Aku belum siap
50 Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51 Bab 51 Wanita baik
52 Bab 52 Tidak ada pelakor
53 Bab 53 Alasan sebenarnya
54 Bab 54 Di ruangan rapat
55 Bab 55 Hubungan kita
56 Bab 56 Siapa wanita itu?
57 Bab 57 Memanggil ayah mertua
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Aku yang salah paham
60 Bab 60 Jangan menghina ibuku
61 Bab 61 Kembali ke kampung
62 Bab 62 Biarkan dia bahagia
63 Bab 63 Rumahku di sini
64 Bab 64 Aku butuh bukti
65 Bab 65 Berangkat kerja
66 Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67 Bab 67 Aku mencintaimu
68 Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69 My Love
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Awal di Kota
2
Bab 2 Menerima tawaran kakek
3
Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4
Bab 4 Penyakit depresi
5
Bab 5 Mau sarapan
6
Bab 6 Mulut yang berbisa
7
Bab 7 Bonus sepuluh juta
8
Bab 8 Kejadian lalu
9
Bab 9 Sahabat rasa saudara
10
Bab 10 Cerita pilu Putri
11
Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12
Bab 12 Kisah gadis itu
13
Bab 13 Bertemu Pak Kades
14
Bab 14 Senyuman mahal
15
Bab 15 Dasar gadis bodoh
16
Bab 16 Waktunya balas budi
17
Bab 17 Ulat Bulu
18
Bab 18 Janda oh no, oh yes
19
Bab 19 Pacarku menungguku
20
Bab 20 Nonton Bioskop
21
Bab 21 Menghianati sugesti
22
Bab 22 Ayo kita coba!
23
Bab 23 Hari pernikahan
24
Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25
Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26
Bab 26 Obat penenang
27
Bab 27 Kita jalani saja
28
Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29
Bab 29 Nonton
30
Bab 30 Tas 600 juta
31
Bab 31 Couple kelinci dan singa
32
Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33
Bab 33 Alergi
34
Bab 34 Aku malu
35
Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36
Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37
Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38
Bab 38 Aku akan melindungimu
39
Bab 39 Asisten baru
40
Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41
Bab 41 Emang enak dicuekin
42
Bab 42 Ternyata suka janda segar
43
Bab 43 Benarkah?
44
Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45
Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46
Bab 46 Kue anti stress
47
Bab 47 Dasar tidak romantis
48
Bab 48 Aku rindu
49
Bab 49 Aku belum siap
50
Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51
Bab 51 Wanita baik
52
Bab 52 Tidak ada pelakor
53
Bab 53 Alasan sebenarnya
54
Bab 54 Di ruangan rapat
55
Bab 55 Hubungan kita
56
Bab 56 Siapa wanita itu?
57
Bab 57 Memanggil ayah mertua
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Aku yang salah paham
60
Bab 60 Jangan menghina ibuku
61
Bab 61 Kembali ke kampung
62
Bab 62 Biarkan dia bahagia
63
Bab 63 Rumahku di sini
64
Bab 64 Aku butuh bukti
65
Bab 65 Berangkat kerja
66
Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67
Bab 67 Aku mencintaimu
68
Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69
My Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!