Bab 7 Bonus sepuluh juta

"Put, nanti pulang bareng ya! Ratna sudah pulang kan?" bujuk pria yang berseragam sama dengannya. Biasanya Ratna yang menjadi alasan Putri menolaknya.

"Maaf Bim, aku ada urusan, mungkin lain kali," tolak Putri halus.

"Kau menolak ku lagi," ucap Bima dengsn mimik wajah sedih, karena untuk kesekian kalinya ia ditolak.

Bima punya perasaan lebih pada wanita itu. Ia ingin sekali menyatakan perasaannya, tapi bagiamana? Mengantar pulang saja sudah ditolak, apalagi menyatakan cinta.

Tentu saja iya. Mana mau aku pulang bersama pria yang suka celap-celup, yang ada ntar aku dicelupin juga. Kalau teh celup mah enak.

"Tentu saja tidak, aku hanya ada urusan." Jika sekali kalau sering menolak baru benar lanjutnya dalam hati.

"Aku pergi dulu ya, pekerjaanku masih banyak." Putri langsung meninggalkan pria itu setelah berpamitan tanpa menunggu jawaban pria itu.

"Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menjerit dibawahku." Seringai tipis muncul di bibir Bima. Pria itu sepertinya punya rencana buruk pada Putri.

*

*

Waktunya pulang kerja, Putri shift sore jadi jam 10 malam ia sudah pulang. Bima yang satu shift dengannya sudah bersiap menunggu Putri.

"Put aku antar ya, ini sudah malam, tidak baik gadis pulang sendirian." Bima masih berusaha untuk mengantar pulang Putri, pantang menyerah adalah mottonya.

"Aku sudah janda, kalau kau lupa."

"Ya, janda menggoda, bagiku kau tetap gadis."

Tin Tin

Terdengar suara klakson mobil dari kejauhan.

Keduanya spontan menatap ke arah mobil yang mengeluarkan bunyi itu.

"Kakek ... terima kasih sudah datang diwaktu yang tepat," ucapnya dalam hati.

"Aku duluan ya." Putri berlari menuju mobil mewah yang ditumpangi kakek.

Bima menatapnya dengan wajah memerah menahan amarah. Dia berpikir Putri menolaknya karena dia hanya pria miskin.

Sementara di tempat yang lain, seorang pria juga memperhatikan Putri masuk ke dalam mobil mewah itu. Padahal ia sangat kenal dengan pemilik mobil itu karena pemiliknya adalah ayah kandungnya sendiri. Orang kaya mah banyak mobil sampai lupa. Kalau dicuri mereka ingat gak ya?

Hardian menatapnya dengan mimik wajah tidak suka. Ia seperti alergi pada wanita yang terlihat nakal.

"Ada apa, Tuan?" Asisten yang berada disampingnya bertanya karena bosnya itu berhenti mendadak.

Hardian tak menjawab, ia langsung menuju  mobilnya. Ia akan sering ke hotel karena sepupu laknatnya itu.

"Kenapa kakek menjemputku?" tanya Putri setelah mobil yang mereka tumpangi melaju dengan kecepatan sedang.

"Hanya ingin saja, kakek hanya merasa bosan dirumah."

"Kakek ada masalah? Butuh teman bicara? Tenang kek Putri siap menjadi pendengar yang baik dan bisa menjaga rahasia." Putri bertanya dan dijawab sendiri.

"Sok tahu, bosan bukan berarti punya masalah."

"Tapi dilihat dari wajah Kakek, sepertinya iya."

"Kakek hanya merindukan istri kakek." Kakek mengalihkan tatapannya kedepan.

"Istri kakek wanita yang beruntung, mendapat cinta tulus Kakek."

Tidak semua wanita beruntung mendapat suami yang tulus mencintainya. Apalagi janda sepertinya, sulit dapat jodoh yang sholeh.

"Begitukah?"

Berpikir sejenak. Kakek lebih sering menyakitinya . Lanjut kakek dalam hati.

"Kakek ingin menyusulnya?" tanya Putri dengan senyum  ditahan.

"Kau menjebak kakek, menyusul kemana? Ke alam lain?" Kakek tersenyum mendengar candaan Putri.

Putri tertawa. "Ternyata kakek pintar. Putri juga tidak akan membiarkan kakek pergi sebelum membayar Putri."

"Kau jangan khawatir, kalau kakek meninggal sebelum membayarmu, asisten kakek yang akan melakukannya."

"Bulan ini kakek sudah mentransfer 10 juta ke rekeningmu," lanjut kakek.

"Kakek sudah membayarku? Tapi ini kan belum satu bulan Kek?" Putri merasa dilema antara senang dan tak enak, karena pekerjaannya belum beres.

"Anggap saja itu bonus."

"Kakek sudah mencobanya dulu, membawanya keluar kamar, tapi dia malah mengamuk. Terima kasih," lanjut kakek sendu diakhir kalimat. Dia tulus berterimakasih pada Putri.

"Kakek, itu sudah jadi tugas Putri. Kakek sudah membayar Putri mahal."

"Ya, kakek akan mengingatnya. Kau sudah makan?"

"Sudah Kek."

"Kalau begitu, bawa ini. Tadi kakek membelinya dijalan. Kue ini sangat enak."

"Terima kasih, Kek. Sering-sering ya Kek," ucap Putri tak tahu malu, sudah dikasih eh minta lagi.

"Bercanda Kek, dianggap serius juga tidak apa-apa," lanjut Putri cengengesan.

Kakek hanya menggelengkan kepalanya. Sopir yang mengemudikan mobil itupun tersenyum mendengar candaan Putri.

Sopir itu merasa kasihan pada Tuannya itu. Ayah dan Ibu Raditya tidak bisa mendampingi putranya itu setiap hari karena harus mengurus perusahaan yang ditinggalkan Raditya.

Semoga gadis ini akan membawa cahaya terang dalam keluarga Tuan. Do'a sopir itu dalam hati.

*

*

Tak terasa mobil sudah berhenti di gang rumah kontrakan Putri. Setelah mengucapkan terima kasih Putri keluar dari dalam mobil lalu melambaikam tangannya ketika mobil iyu mulai melaju.

"Dasar wanita malam, malam begini diantar mobil mewah," ucap Ibu julid yang lewat di depannya.

Putri hanya tersenyum, sudah habis tenaganya untuk melawan kekuatan ibu julid.

"Cantik kok jual diri!" sambung ibu yang satunya lagi.

"Bukannya kerja yang benar. Pantas saja sudah janda, kelakuannya minus. Pasti dicerai sama suaminya"

"Bagaimana perasaan orang tua mereka dikampung, melihat putrinya menjula diri."

Sudah panas telinga Putri, semakin diam kok semakin jadi.

"Terima kasih pujiannya ya Bu. Dan jangan lupa jaga baik- baik suami dirumah, takutnya saya khilaf masuk kerumah ibu."

"Kau... Dasar wanita murahan!"

Putri meninggalkan ibu tadi, entah umpatan apa saja yang wanita itu keluarkan. Putri terlalu lelah untuk mengurusnya.

Putri masuk ke dalam rumah.

"Kenapa lesu begitu?" tanya Ratna yang emlihat Putri lemes banget.

"Lelah, lelah badan dan pikiran." Lalu mendudukkan tubuhnya di atas sofa.

"Apa itu?"

"Ini, dikasih Kakek kaya. Katanya enak."

Ratna langsung membuka bungkusan yang dibawa Putri. Lalu mengambil satu potong kue kering.

"Enak banget," ucap Ratna setelah menggigit kue kering yang dipegangnya. "Cobalah!"

Ratna pun menyuapi Putri. Spontan Putri membuka mulutnya lalu mengunyahnya.

"Emm... ya, enak banget. Kue orang kaya mah beda, ini harganya berapa ya?" tanya Putri sambil menatap kotak kue, dia tidak bisa membacanya karena tulisannya bahasa mandarin. Tubuhnya langsung bertenaga karena kue itu.

"Seringlah bawa kue seperti ini."

"Malu kak." jawab Putri singkat.

"Malu? Memang masih punya?" goda Ratna sambil mengunyah kue yang ada dimulutnya.

Spontan Putri melempar bantal sofa ke arah Ratna.

"Ajaran sesat!"

Ratna menangkap bantal yang dilempar Putri. "Yang penting perut kenyang, malunya ungsikan dulu dah."

Tak terasa mereka menghabiskan satu kotak kue. Putri membawa lima kotak kue. Stok masih aman untuk beberapa hari kedepan.

"10 juta buat bonus. Apa aku berhenti saja ya, kerja di hotel?" tanya Putri pada Ratna, lebih tepatnya meminta pendapat.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

berhenti aja kerja di hotel kan mdnding jd perawat untuk cucu Kakek blm 1 bln sfh dpt bonus 10 juta

2024-02-17

0

Rupink Chiabella

Rupink Chiabella

mending keluar krj aja dihotel put terlalu beresiko

2024-02-04

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

penasaran gimana reaksi si bungsu pas lihat Putri ada di rumahnya..? 🤔🤔🤔 jangan² Putri di kira sugar baby ayahnya lagi.. 🤭🤭

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal di Kota
2 Bab 2 Menerima tawaran kakek
3 Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4 Bab 4 Penyakit depresi
5 Bab 5 Mau sarapan
6 Bab 6 Mulut yang berbisa
7 Bab 7 Bonus sepuluh juta
8 Bab 8 Kejadian lalu
9 Bab 9 Sahabat rasa saudara
10 Bab 10 Cerita pilu Putri
11 Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12 Bab 12 Kisah gadis itu
13 Bab 13 Bertemu Pak Kades
14 Bab 14 Senyuman mahal
15 Bab 15 Dasar gadis bodoh
16 Bab 16 Waktunya balas budi
17 Bab 17 Ulat Bulu
18 Bab 18 Janda oh no, oh yes
19 Bab 19 Pacarku menungguku
20 Bab 20 Nonton Bioskop
21 Bab 21 Menghianati sugesti
22 Bab 22 Ayo kita coba!
23 Bab 23 Hari pernikahan
24 Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25 Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26 Bab 26 Obat penenang
27 Bab 27 Kita jalani saja
28 Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29 Bab 29 Nonton
30 Bab 30 Tas 600 juta
31 Bab 31 Couple kelinci dan singa
32 Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33 Bab 33 Alergi
34 Bab 34 Aku malu
35 Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36 Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37 Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38 Bab 38 Aku akan melindungimu
39 Bab 39 Asisten baru
40 Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41 Bab 41 Emang enak dicuekin
42 Bab 42 Ternyata suka janda segar
43 Bab 43 Benarkah?
44 Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45 Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46 Bab 46 Kue anti stress
47 Bab 47 Dasar tidak romantis
48 Bab 48 Aku rindu
49 Bab 49 Aku belum siap
50 Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51 Bab 51 Wanita baik
52 Bab 52 Tidak ada pelakor
53 Bab 53 Alasan sebenarnya
54 Bab 54 Di ruangan rapat
55 Bab 55 Hubungan kita
56 Bab 56 Siapa wanita itu?
57 Bab 57 Memanggil ayah mertua
58 Bab 58 Terkejut
59 Bab 59 Aku yang salah paham
60 Bab 60 Jangan menghina ibuku
61 Bab 61 Kembali ke kampung
62 Bab 62 Biarkan dia bahagia
63 Bab 63 Rumahku di sini
64 Bab 64 Aku butuh bukti
65 Bab 65 Berangkat kerja
66 Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67 Bab 67 Aku mencintaimu
68 Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69 My Love
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Awal di Kota
2
Bab 2 Menerima tawaran kakek
3
Bab 3 Hari pertama jadi babysitter
4
Bab 4 Penyakit depresi
5
Bab 5 Mau sarapan
6
Bab 6 Mulut yang berbisa
7
Bab 7 Bonus sepuluh juta
8
Bab 8 Kejadian lalu
9
Bab 9 Sahabat rasa saudara
10
Bab 10 Cerita pilu Putri
11
Bab 11 Berhentilah jadi wanita penggoda
12
Bab 12 Kisah gadis itu
13
Bab 13 Bertemu Pak Kades
14
Bab 14 Senyuman mahal
15
Bab 15 Dasar gadis bodoh
16
Bab 16 Waktunya balas budi
17
Bab 17 Ulat Bulu
18
Bab 18 Janda oh no, oh yes
19
Bab 19 Pacarku menungguku
20
Bab 20 Nonton Bioskop
21
Bab 21 Menghianati sugesti
22
Bab 22 Ayo kita coba!
23
Bab 23 Hari pernikahan
24
Bab 24 Tiba-tiba jadi istri
25
Bab 25 Kau adikku dan bibiku
26
Bab 26 Obat penenang
27
Bab 27 Kita jalani saja
28
Bab 28 Aku butuh bantuan Paman
29
Bab 29 Nonton
30
Bab 30 Tas 600 juta
31
Bab 31 Couple kelinci dan singa
32
Bab 32 Misi menjerat pria dingin
33
Bab 33 Alergi
34
Bab 34 Aku malu
35
Bab 35 Apa paman mencintaiku?
36
Bab 36 Anggap saja ini balas budiku
37
Bab 37 Aku tidak akan berjuang lagi
38
Bab 38 Aku akan melindungimu
39
Bab 39 Asisten baru
40
Bab 40 Kenapa aku jadi menciut?
41
Bab 41 Emang enak dicuekin
42
Bab 42 Ternyata suka janda segar
43
Bab 43 Benarkah?
44
Bab 44 Aku hanya sedikit marah
45
Bab 45 Aku akan menendang bokongmu
46
Bab 46 Kue anti stress
47
Bab 47 Dasar tidak romantis
48
Bab 48 Aku rindu
49
Bab 49 Aku belum siap
50
Bab 50 Aku akan mengabaikan perasaanku
51
Bab 51 Wanita baik
52
Bab 52 Tidak ada pelakor
53
Bab 53 Alasan sebenarnya
54
Bab 54 Di ruangan rapat
55
Bab 55 Hubungan kita
56
Bab 56 Siapa wanita itu?
57
Bab 57 Memanggil ayah mertua
58
Bab 58 Terkejut
59
Bab 59 Aku yang salah paham
60
Bab 60 Jangan menghina ibuku
61
Bab 61 Kembali ke kampung
62
Bab 62 Biarkan dia bahagia
63
Bab 63 Rumahku di sini
64
Bab 64 Aku butuh bukti
65
Bab 65 Berangkat kerja
66
Bab 66 Berhentilah tersenyum!
67
Bab 67 Aku mencintaimu
68
Bab 68 Wanita yang paling bahagia
69
My Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!