Bab 3 Kehamilan Luna

Hari demi hari Kai lalui dengan perasaan bersalah, sudah hampir dua Minggu ini Kai sering memimpikan peristiwa menjijikan itu. Saat ini Kai sedang berada di rumah sakit menemani istri yang sangat dia cintai itu.

Kedua orangtua Kai dan Medina sampai di rumah sakit secara bersamaan.

"Kai, apa kamu tidak ada niat untuk membawa Medina berobat ke luar negeri?" seru Mama Marisa.

"Kalau kamu tidak mau, biar Papa yang bawa Medina ke luar negeri,” sambung Papa Kris.

“Maaf Ma, Pa, bukannya Kai tidak mau membawa Medina berobat ke luar negeri, tapi kalau Medina dibawa ke luar negeri, Kai tidak akan bisa menjaga Medina setiap hari karena Kai harus mengurus perusahaan juga,” sahut Kai.

“Kamu memang seperti itu, lebih mementingkan pekerjaan dibandingkan istri kamu sendiri!” bentak Mama Marisa.

“Jeng Marisa, kenapa Jeng Marisa selalu saja menyalahkan anak saya? Kai bekerja juga untuk kepentingan Medina, kalau Kai tidak bekerja, mana bisa dia membelikan barang-barang mewah yang diinginkan Medina,” kesal Mama Arini.

“Oh, jadi Jeng Arini menyalahkan Medina!” bentak Mama Marisa.

Kai merangkul Mamanya. “Sudah Ma, jangan bertengkar ini rumah sakit,” seru Kai menenangkan.

“Begini saja, kalau kalian ingin membawa Medina ke luar negeri, silakan bawa ke negara yang kalian mau biar semua biayanya kami yang urus, tapi maaf Kai tidak bisa mendampingi dan ikut bersama kalian karena Kai harus mengurus perusahaan,” seru Papa Mahaprana.

“Baiklah, kalau begitu kami akan mengurus keberangkatan Medina,” sahut Papa Kris.

Kai hanya bisa pasrah dengan keputusan mertuanya itu.

 

***

Keesokan harinya...

Mama Marisa dan Papa Kris pun memutuskan untuk membawa Medina ke Amerika, Kai tidak bisa ikut mengantarkan sang istri ke Amerika dan lagi-lagi Mark yang ikut ke Amerika.

“Kamu tenang saja Kai, aku akan jaga Medina untukmu dan aku akan selalu memberi kabar kepadamu tentang kondisi Medina,” seru Mark.

“Aku percayakan semuanya padamu, Mark.”

Kai pun menghampiri Medina dan menciumi seluruh wajah Medina.

“Semoga kamu cepat sadar sayang, maaf aku tidak bisa mengantarkanmu tapi aku akan sering-sering jenguk kamu ke sana,” seru Kai.

Medina akhirnya dibawa masuk ke dalam jet pribadi milik keluarga Mahaprana, Kai hanya bisa memperhatikan kepergian istrinya dengan perasaan yang sangat sedih.

“Sudah, Mama yakin Medina akan baik-baik saja dan mudah-mudahan Medina akan segera sadar,” seru Mama Arini.

“Amin.”

Setelah jet pribadi milik keluarga Mahaprana lepas landas, Kai dan kedua orangtuanya memutuskan untuk pulang.

Sementara itu di kediaman Mahaprana, Luna tampak muntah-muntah Bi Sum sampai khawatir dengan keadaan anaknya itu karena pasalnya, Luna sudah muntah-muntah dari tadi malam.

Bi Sum memberikan teh manis hangat kepada anaknya itu. “Sebenarnya kamu kenapa sih Nak? Padahal kamu tidak makan yang aneh-aneh kan?” tanya Bi Sum.

“Luna juga tidak tahu Bu, perut Luna sangat mual dan Luna tidak tahan mencium bau masakan Ibu dan bawaannya pengen muntah,” sahut Luna lemas.

“Apa?”

Bi Sum sangat kaget mendengar jawaban Luna, tapi Bi Sum berusaha menghilangkan prasangka-prasangka buruk tentang anaknya.

“Kita periksa ke klinik tapi nanti setelah Tuan dan Nyonya kembali,” seru Bi Sum.

Aluna hanya menganggukkan kepalanya lemah, sungguh Aluna sangat tidak berdaya, tenaganya terkuras akibat muntah-muntah yang dia alami.

Beberapa saat kemudian, mobil Kai pun sampai dan Bi Sum memapah Aluna ke teras rumah.

“Loh, Luna kamu kenapa? Wajah kamu pucat seperti itu?” tanya Mama Arini cemas.

“Luna muntah-muntah Nyonya, dan Bibi mau minta izin untuk membawa Luna ke klinik,” sahut Bi Sum.

“Tapi Luna kasihan kalau harus dibawa ke klinik, biar aku telepon dokter keluarga,” seru Mama Arini.

“Tidak usah Nyonya, itu terlalu berlebihan biar Bibi bawa ke klinik saja.”

“Sudah kasihan Luna, ayo Bibi bawa masuk Luna,” seru Mama Arini dengan mengusap kepala Luna.

Luna dibawa ke kamarnya, dan tidak membutuhkan waktu lama Dr.Yoga yang merupakan dokter pribadi keluarga Mahaprana pun datang dan langsung memeriksa Luna.

Bi Sum dan Arini menunggu Luna diperiksa.

“Bagaimana dokter dengan keadaan anak saya?” tanya Bi Sum.

“Anak Ibu sedang mengandung dan saat ini usia kandungannya baru saja dua minggu.”

“Apa?”

Bi Sum dan Arini membelalakkan matanya, mereka merasa sangat terkejut dengan pernyataan Dr.Yoga karena pasalnya Luna belum menikah dan tidak terlihat bepergian dengan pria mana pun.

Begitu pun dengan Luna yang langsung meneteskan airmata, dia tidak menyangka kalau kejadian waktu itu akan membuat dia hamil.

“Saya berikan resep untuk anda, dan untuk lebih meyakinkan lagi, anda bisa periksakan kandungan anda ke dokter kandungan. Nyonya, kalau begitu saya pamit.”

“Ah, iya terima kasih dokter.”

Dr.Yoga pun pamit pergi, Bi Sum duduk di samping Luna dan menangis begitu pun Mama Arini yang ikut duduk di samping Luna.

“Nak, jawab yang jujur siapa Ayah dari anak yang kamu kandung?” tanya Bi Sum.

Luna tidak bisa menjawab, dia hanya menundukkan kepalanya sembari menangis sesenggukan.

“Luna, coba bilang sama saya siapa Ayah dari anak itu? Saya tidak akan marah,” seru Mama Arini lembut dengan membelai rambut Luna.

“Jawab Luna!” bentak Bi Sum.

“Tu-tuan, Kaisar.”

“Apa?”

Mama Arini dan Bi Sum sangat terkejut dengan jawaban Luna, bahkan Bi Sum sangat marah dengan pengakuan anaknya itu.

Plaaakkkk....

Bi Sum menampar Luna membuat Mama Arini kaget.

“Dasar anak tidak tahu di untung, berani sekali kamu menggoda Tuan Kaisar. Kamu tahu kalau Tuan Kaisar sudah mempunyai istri, bahkan sekarang istrinya sedang dirawat, kamu mau menjadi seorang pelakor, Luna?” bentak Bi Sum.

Luna menggelengkan kepalanya. “Tidak Bu, Luna buka seorang pelakor,” sahut Luna dengan deraian airmata.

“Terus, ini apa namanya? Menggoda suami orang kalau bukan pelakor. Maafkan saya Nyonya, karena saya tidak bisa mendidik anak saya dengan benar,” seru Bi Sum.

Luna bangkit dari tempat tidurnya dan bersujud di kaki Ibunya itu.

“Bu, sumpah demi Allah, Luna tidak menggoda Tuan Kaisar.”

Mama Arini hanya bisa diam, dia tidak tahu harus berkata apa. Hingga akhirnya Kaisar dan Papa Mahaprana pun datang dan terkejut dengan apa yang mereka lihat.

“Ini ada apa?” tanya Papa Mahaprana.

“Tuan, maafkan saya, saya sudah gagal mendidik anak saya,” seru Bi Sum dengan deraian airmata.

“Bi, ada apa ini sebenarnya? Dan Luna sakit apa?”

“Luna hamil, Pa,” sahut Mama Arini.

“Apa? Hamil?”

Papa Mahaprana terkejut, bahkan Kaisar jauh lebih terkejut dengan apa yang dia dengar.

“Siapa yang sudah menghamili Luna?” tanya Papa Mahaprana.

“Kata Luna, Luna hamil anak Kai.”

“Apa?”

“Maafkan Luna Tuan, karena sudah lancang menggoda Tuan Kaisar.”

“Tidak Bu, Luna tidak menggoda Tuan Kaisar,” seru Luna dengan deraian airmata.

“Diam kamu Luna, kamu sudah mencoreng nama baik Ibu dan mempermalukan Ibu!” bentak Bi Sum.

“Kai, apa yang sebenarnya terjadi? Apa benar anak yang di kandung Luna adalah anak kamu?” geram Papa Mahaprana.

Kai tampak terdiam dan menundukkan kepalanya, hingga akhirnya Kai pun mengangkat kepalanya dan menatap Papa dan Mamanya secara bergantian.

“Maafkan Kai, Ma, Pa.”

“Jadi benar anak yang dikandung Luna adalah anak kamu?” tanya Mama Arini kaget.

“Kai tidak sadar Ma, waktu itu Kai sedang mabuk.”

Plaaakkkk...

Papa Mahaprana menampar Kai membuat semuanya terkejut.

“Kurang ajar, memalukan, pokoknya Papa tidak mau tahu kamu harus tanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan!” bentak Papa Mahaprana.

“Kai akan tanggung jawab atas anak itu, Kai akan membiayai semuanya sampai anak itu dewasa.”

“Dasar pria bodoh, apa kamu tidak memikirkan nasib Luna? Bagaimana Luna menanggung malu atas apa yang sudah kamu lakukan.”

“Jadi apa yang harus Kai lakukan?” tanya Kai.

“Nikahi Luna.”

Semua orang tampak membelalakkan matanya, apalagi Kai yang tidak habis pikir dengan ucapan Papanya itu.

Terpopuler

Comments

🌸so0bin🌸

🌸so0bin🌸

kasian luna terlalu lugu tapi harus terikat pernikahan yg mungkin tidak membahagiakan baginya

2023-09-27

1

Vina Eka Wahyuni

Vina Eka Wahyuni

Mark itu siapa nya medina

2023-09-05

1

Arsyad Al Ghifari🥰

Arsyad Al Ghifari🥰

Thor setatus Mark di keluarga mahaprana itu apa ya ..ko selalu ada dia di setiap hari

2023-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kecelakaan
2 Bab 2 Melakukan Kesalahan
3 Bab 3 Kehamilan Luna
4 Bab 4 Secret Marriege ( Pernikahan Rahasia )
5 Bab 5 Hati Yang Hancur
6 Bab 6 Pria Kejam
7 Bab 7 Kepulangan Medina
8 Bab 8 Derita Istri Siri
9 Bab 9 Medina Dan Mark
10 Bab 10 Rumah Baru
11 Bab 11 Pindah Rumah
12 Bab 12 Mencintai Dalam Diam
13 Bab 13 Hanya Sebatas Istri Siri
14 Bab 14 Sandiwara Medina
15 Bab 15 Kecurigaan Luna
16 Bab 16 Kepergian Kai
17 Bab 17 Liburan Medina Dan Mark
18 Bab 18 Semakin Curiga
19 Bab 19 Ancaman Mark
20 Bab 20 Kepergian Luna
21 Bab 21 Kenyataan Pahit
22 Bab 22 Amukan Kai
23 Bab 23 Merasa Bersalah
24 Bab 24 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
25 Bab 25 Merasakan Rindu
26 Bab 26 Sakit Tak Berdarah
27 Bab 27 Pertemuan Pertama
28 Bab 28 Penyesalan Kai
29 Bab 29 Kembali Ke Jakarta
30 Bab 30 Canggung
31 Bab 31 Jantung Kai Mulai Tidak Aman
32 Bab 32 Terpesona
33 Bab 33 Belajar Mencintai
34 Bab 34 Berlibur Bersama
35 Bab 35 Mulai Cemburu
36 Bab 36 Fahmi Minta Adik
37 Bab 37 Hasrat Yang Terpendam
38 Bab 38 Tertangkap Basah
39 Bab 39 Gadis Kecil Yang Ceria
40 Bab 40 Bertemu Kembali
41 Bab 41 Kedekatan Fahmi Dan Aura
42 Bab 42 Kehamilan Luna
43 Bab 43 Menjadi ART
44 Bab 44 Semakin Dekat
45 Bab 45 Aura Masuk Sekolah
46 Bab 46 Kemarahan Papa Kai
47 Bab 47 Diusir
48 Bab 48 Kesedihan Aura
49 Bab 49 Hidup Sendiri
50 Bab 50 Rencana Kepindahan
51 Bab 51 Jati Diri Aura
52 Bab 52 Kepergian Fahmi
53 Bab 53 Aura Kembali Bersedih
54 Bab 54 S2 Kembali Ke Indonesia
55 Bab 55 Saling Merindukan
56 Bab 56 Pertemuan Pertama
57 Bab 57 Saling Canggung
58 Bab 58 Pernyataan Cinta Fahmi
59 Bab 59 Kebahagiaan Fahmi Dan Aura
60 Bab 60 Pernikahan ( END )
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Kecelakaan
2
Bab 2 Melakukan Kesalahan
3
Bab 3 Kehamilan Luna
4
Bab 4 Secret Marriege ( Pernikahan Rahasia )
5
Bab 5 Hati Yang Hancur
6
Bab 6 Pria Kejam
7
Bab 7 Kepulangan Medina
8
Bab 8 Derita Istri Siri
9
Bab 9 Medina Dan Mark
10
Bab 10 Rumah Baru
11
Bab 11 Pindah Rumah
12
Bab 12 Mencintai Dalam Diam
13
Bab 13 Hanya Sebatas Istri Siri
14
Bab 14 Sandiwara Medina
15
Bab 15 Kecurigaan Luna
16
Bab 16 Kepergian Kai
17
Bab 17 Liburan Medina Dan Mark
18
Bab 18 Semakin Curiga
19
Bab 19 Ancaman Mark
20
Bab 20 Kepergian Luna
21
Bab 21 Kenyataan Pahit
22
Bab 22 Amukan Kai
23
Bab 23 Merasa Bersalah
24
Bab 24 Sudah Jatuh, Tertimpa Tangga
25
Bab 25 Merasakan Rindu
26
Bab 26 Sakit Tak Berdarah
27
Bab 27 Pertemuan Pertama
28
Bab 28 Penyesalan Kai
29
Bab 29 Kembali Ke Jakarta
30
Bab 30 Canggung
31
Bab 31 Jantung Kai Mulai Tidak Aman
32
Bab 32 Terpesona
33
Bab 33 Belajar Mencintai
34
Bab 34 Berlibur Bersama
35
Bab 35 Mulai Cemburu
36
Bab 36 Fahmi Minta Adik
37
Bab 37 Hasrat Yang Terpendam
38
Bab 38 Tertangkap Basah
39
Bab 39 Gadis Kecil Yang Ceria
40
Bab 40 Bertemu Kembali
41
Bab 41 Kedekatan Fahmi Dan Aura
42
Bab 42 Kehamilan Luna
43
Bab 43 Menjadi ART
44
Bab 44 Semakin Dekat
45
Bab 45 Aura Masuk Sekolah
46
Bab 46 Kemarahan Papa Kai
47
Bab 47 Diusir
48
Bab 48 Kesedihan Aura
49
Bab 49 Hidup Sendiri
50
Bab 50 Rencana Kepindahan
51
Bab 51 Jati Diri Aura
52
Bab 52 Kepergian Fahmi
53
Bab 53 Aura Kembali Bersedih
54
Bab 54 S2 Kembali Ke Indonesia
55
Bab 55 Saling Merindukan
56
Bab 56 Pertemuan Pertama
57
Bab 57 Saling Canggung
58
Bab 58 Pernyataan Cinta Fahmi
59
Bab 59 Kebahagiaan Fahmi Dan Aura
60
Bab 60 Pernikahan ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!