Satu bulan pun berlalu dan Medina sampai sekarang belum juga sadarkan diri membuat Kai frustasi.
Malam ini Kai pulang larut malam, Kai membawa satu botol minuman beralkohol dan membawanya ke kamarnya. Kai duduk di balkon kamarnya dan mulai meneguk minuman beralkohol itu.
Akhir-akhir ini Kai sangat frustasi dengan pekerjaan yang menumpuk serta kondisi istrinya yang sama sekali belum ada perubahan.
Sementara itu di kamar Luna...
“Ya ampun gerah banget malam ini, jadi haus,” gumam Luna.
Luna bangun dan keluar dari kamarnya, Luna membawa gelas karena Luna merasa haus.
Praaaannnggg....
Luna terkejut dengan suara benda terjauh dari dalam kamar Kai, awalnya Luna tidak berani masuk ke kamar Kai, tapi Luna juga takut terjadi kenapa-napa kepada majikannya itu.
Tok..tok..tok..
“Tuan, apa Tuan baik-baik saja?” seru Luna dari balik pintu.
Luna menempelkan daun telinganya ke pintu dan tidak terdengar apa-apa, Luna pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya tapi baru saja Luna membalikan tubuhnya, pintu kamar Kai pun terbuka.
Luna kembali membalikan tubuhnya dan terlihat penampilan Kai yang sangat berantakan, Luna juga mencium bau alkohol yang menyengat dari mulut Kai.
“Tu—tuan, apa ada yang bisa saya bantu?” seru Luna gugup.
Kai bukanya menjawab, dia justru memperhatikan Luna dengan tatapan tajamnya. Kai yang sudah mabuk berat, berhalusinasi kalau Luna itu adalah Karin.
Kai mendekati Luna dan Luna mulai ketakutan.
“Sayang, kamu sudah pulang aku sangat merindukanmu,” seru Kai.
Kai langsung memeluk Luna membuat Luna berontak.
“Tuan, saya bukan istri anda sadar Tuan, saya Luna,” seru Luna dengan terus berusaha melepaskan pelukan Kai.
“Tidak, kamu Medina istriku. Sayang maafkan aku, aku sudah sangat merindukanmu.”
Kai melepaskan pelukannya dan menarik tangan Luna masuk ke dalam kamarnya, tentu saja Luna berontak dan berusaha kabur tapi tenaga Kai sangat kuat walaupun dia sedang mabuk.
Kai dengan cepat mengunci kamarnya dan mendorong Luna ke tempat tidurnya.
“Tuan sadar Tuan, saya Luna bukan istri Tuan,” seru Luna dengan deraian airmata.
Kai mulai membuka kancing kemejanya satu persatu membuat Luna semakin ketakutan, Luna berusaha lari tapi lagi-lagi Kai bisa menangkap Luna.
Kai langsung memerangkap tubuh Luna di atas tempat tidur.
“Lepaskan saya Tuan, saya mohon,” seru Luna dengan deraian airmata.
“Kenapa kamu tidak mau melayaniku Medina? Apa kamu sudah tidak cinta lagi kepadaku?” kesal Kai.
“Tuan saya Luna, bukan istri Tuan.”
Kai yang memang sudah terpengaruh minuman beralkohol, sudah tidak mendengarkan lagi rintihan Luna dengan sekali tarikan, Kai merobek baju tidur yang Luna pakai membuat Luna membelalakkan matanya.
“Jangan Tuan, saya mohon saya bukan istri anda.”
Melihat baju Luna terlepas membuat Kai semakin berhasrat, Kai pun mulai menc*mbu Luna. Luna terus saja berontak dengan menangis histeris, tapi sayang Kai tidak melepaskan Luna.
Akhirnya Kai pun berhasil mengambil kesucian Luna dengan paksa, setelah puas Kai pun menjatuhkan tubuhnya di samping Luna dan langsung tertidur. Sedangkan Luna, terlihat sangat hancur. Perlahan Luna bangkit dari tempat tidur Kai dan memungut bajunya yang berserakan di lantai itu.
Dengan deraian airmata, Luna pun memakai kembali bajunya dan mulai keluar dari kamar Kai. Disaat Luna hendak membuka pintu, Luna menoleh ke arah Kai yang saat ini sudah tertidur lelap.
Luna memang mengagumi sosok Kai, tapi Luna berusaha untuk tidak mencintai Kai karena Luna sadar kalau Kai sudah mempunyai istri dan Luna harus membuang jauh-jauh perasaan itu tapi sekarang apa yang dilakukan Kai membuat Luna merasa sangat hancur.
Luna masuk ke dalam kamarnya dan menangis sejadi-jadinya di dalam kamarnya.
“Kenapa semua ini terjadi kepadaku, bagaimana kalau Nyonya dan Tuan besar tahu,” batin Luna.
***
Keesokan harinya....
Kai pun menggerakan tubuhnya, Kai memegang kepalanya yang masih terasa sangat pusing.
“Astaga, aku minum terlalu banyak,” gumam Kai.
Kai tersentak kala mengingat kejadian tadi malam, Kai langsung bangun dan memperhatikan kamarnya yang terlihat berantakan bahkan Kai sangat terkejut kala melihat dirinya yang tidak memakai sehelai benang pun.
“A-apa yang sudah aku lakukan?”
Kai kembali mengingat-ngingat kejadian itu, kemudian Kai melihat sepreinya yang terdapat bercak darah disana.
Kai menjambak rambutnya frustasi, dia ingat betul apa yang sudah dia lakukan tadi malam kepada wanita yang berstatus anak pembantunya itu. Kai segera bangkit dari tempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi.
Kai benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia sudah melakukan kesalahan yang sangat besar.
“Bagaimana mungkin aku melakukan hal yang menjijikan di saat istriku terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit, aaarrrggghhhh....”
Kai berteriak dan memukul dinding kamar mandinya dengan sangat kencang membuat tangannya berdarah. Sungguh Kai sangat menyesal sudah mabuk-mabukan yang berakhir dengan melakukan hal yang sangat menjijikan.
Setelah cukup lama berpikir di kamarnya, dan membalut tangannya dengan perban, Kai pun keluar dari kamar dan mulai menuruni anak tangga. Dilihatnya kedua orangtuanya sudah berada di meja makan dan tatapannya tertuju kepada gadis cantik yang tadi malam sudah dia renggut kesuciannya.
“Kai, kenapa kamu lama sekali bangunnya? Apa kamu tidak ke kantor hari ini?” tanya Mahaprana.
“Maaf Pa, sebelum Medina sadar Kai tidak mungkin masuk kantor karena Kai harus jaga Medina,” sahut Kai.
Luna yang tahu Kai sudah turun langsung menundukkan kepalanya, sungguh Luna sangat sakit jika mengingat kejadian tadi malam.
Kai mulai duduk, dan Luna pun mulai mengambilkan roti buat majikannya itu. Kai memperhatikan Luna, dan setelah satu bulan Luna bekerja di sini, Kai baru tahu kalau anak pembantunya itu begitu sangat cantik.
Selama ini Kai memang selalu cuek dan tidak pernah memperhatikan Luna.
“Tuan, Nyonya, kalau begitu saya permisi pamit ke belakang,” seru Luna.
“Iya, terima kasih Luna,” seru Arini.
“Sama-sama Nyonya.”
Luna pun segera meninggalkan meja makan dan masuk ke dalam kamarnya, Luna sudah tidak kuat lagi menahan airmatanya dan akhirnya Luna kembali menangis.
Sedangkan Kai merasa sangat bersalah, apalagi melihat mata Luna yang terlihat sembab.
Setelah selesai sarapan, Kai pun langsung menuju rumah sakit. Kai duduk di samping Medina dan menggenggam tangan Medina dengan sangat erat.
“Maafkan aku sayang, aku sudah melakukan kesalahan besar, aku sudah mengkhianatimu, tapi aku berani bersumpah aku tidak berniat melakukan itu karena semuanya karena aku mabuk dan mengira wanita itu adalah kamu, maaf-maafkan aku,” batin Kai.
Tidak terasa airmata Kai menetes, Kai merasa sudah menjadi pria paling brengsek di dunia ini karena sudah melukai dua wanita sekaligus.
Author akan bagi-bagi buku bagi anda yang beruntung, tapi ada syaratnya. Orang itu harus pembaca setia dan selalu mengikuti karyaku dari dulu sampai sekarang, dan rajin memberikan gift dan votenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🌸so0bin🌸
mungkin saja luna itu jodoh terbaik buat kamu kai
2023-09-27
1
🌸so0bin🌸
Kak poppy medina nya banyak typo jadi karin apa gimana gitu ....
2023-09-27
1
𝘼𝙍𝙄𝙎𝙔𝘼
astaghfirullah, karena mabuk Kai jadi melakukan hal itu dengan Luna
2023-05-11
2