Flask back on ...
Malam itu Kyo sampai di kediaman rumah besar Zaraki saat pukul 9 PM, namun entah mengapa rumah besar ini begitu sepi dan tidak seperti biasanya. Dan sepertinya paman dan bibi Kana memang sedang tak ada di rumah besar Zaraki.
Kyo berjalan sempoyongan dan menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2. Benar-benar tak terlihat keberadaan dari sang bibi, paman, Kana, maupun semua asisten rumah tangga. Atau mungkin mereka sudah beristirahat? Entahlah ...
CEKLEKK ...
Kyo membuka pintu kamarnya dan segera memasuki kamarnya. Semakin lama pandangannya semakin berbayang. Dan wajahnya yang putih juga sudah mulai memerah karena menahan hasrat yang beberapa saat yang lalu sudah sangat menggebu-gebu.
Tak terlihat sosok Kana di dalam kamar. Kyo segera melepaskan sepatu, pakaian hangatnya dan beberapa kancing atas pakaiannya karena sudah merasa kegerahan. Sesekali dia memejamkan sepasang matanya dan segera menghempaskan tubuhnya di atas pembaringan.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan tubuhku? Mengapa rasanya sangat panas dan ingin mandi? Namun aku juga merasakan jika diriku tidak seperti biasanya.
Batinnya frustasi. Bahkan untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri saja, Kyo merasa tak kuasa untuk melakukannya. Jadi dia hanya membaringkan tubuhnya di atas pembaringan bernuansa putih itu dan memutuskan untuk beristirahat saja.
Namun apa yang sedang dialami olehnya saat ini sungguh sangat menyiksa dirinya. Karena dia tidak bisa tidur. Dia terlihat seperti orang yang sedang kecanduan dan sedikit mabuk.
Setelah beberapa saat, indra pendengarannya mulai mendengar suara gemericik air dengan ritme yang teratur dan berasal dari kamar mandinya. Namun Kyo tak menghiraukannya dan masih memeluk guling dengan mata terpejam dan wajah yang sangat merah.
Derap langkah juga mulai terdengar semakin mendekatinya. Dan tiba-tiba saja sebuah tangan yang lembut dan halus mulai menyentuh kening Kyo dan berpindah pada pipi lalu lehernya. Kyo yang menyadari hal itu segera membuka matanya dan meraih jemari lentik itu. Dia melihat Kana yang sudah ada di hadapannya dan hanya mengenakan jubah mandi putihnya.
"Kak, apa kakak sedang sakit? Mengapa kakak seperti ini? Dan wajah terlihat kakak sangat merah. Sebenarnya apa yang sedang terjadi, Kak?" tanya gadis yang yang tak lain adalah Kana terlihat sangat khawatir dan segera duduk di atas pembaringan , di dekat tubuh Kyo.
"Kana ... aku juga tidak tau apa yang sedang terjadi dengan diriku sendiri. Tapi aku merasa tubuhku sangat aneh dan tidak seperti biasanya." ucap Kyo segera duduk dan kini berhadapan dengan Kana.
Tangannya masih menggenggam jemari Kana dengan hangat, dan pandangannya hanya menatap lekat sang istri. Tatapannya begitu dalam dan penuh makna. Untuk beberapa saat mereka hanya saling terdiam dan hanya berpandangan saja.
"Ka-Kana ..." ucap Kyo lirih dengan tatapannya bak anak kucing yang ingin disayang sang majikan.
"Ya, Kak? Aku akan menghubungi dokter keluarga Zaraki saja. Kakak tunggulah sebentar ..." ucap Kana berniat untuk meraih ponsel miliknya yang masih tergeletak di atas nakas.
Namun Kyo malah menahan tangan Kana dan membuat pandangan mereka bertemu kembali dengan lebih dekat.
"Kana ... aku ... bolehkah aku ..." ucap Kyo ragu-ragu dan tak memiliki kepercayaan diri untuk melanjutkan ucapannya kembali.
"Ya, Kak? Katakan saja padaku dan jangan segan." sahut Kana lembut seperti biasanya.
Tidak! Ini tidak benar! Ini bukanlah diriku sendiri! Aku sedang begitu menginginkan sentuhan dan belaian. Namun ini sangat aneh. Dan sepertinya gadis itu memang sengaja melakukan semua ini dan ingin menjebakku. Kemungkinan dia telah memasukkan sesuatu di dalam minumanku saat itu. Jika malam ini aku melampiaskannya kepada Kana, maka aku akan sangat merasa bersalah kepadanya. Karena itu artinya aku melalukan semua itu karena pengaruh obat. Tapi rasa ini sungguh sangat menyiksaku saat ini. Ughh ... bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?
Batin Kyo semakin tak berdaya hingga akhirnya dia mulai bersandar para salah satu bahu Kana dan memenamkan matanya.
Ini sungguh sangat menyiksaku. Tapi aku sungguh tidak ingin mengecewakan Kana.
Batin Kyo berusaha untuk melawan keinginan dan hasratnya.
"Kak ... kakak kenapa? Jangan membuatku khawatir, Kak. Katakan sesuatu padaku, apa yang sedang kakak rasakan saat ini?" ucap Kana mengusap punggung Kyo dengan perasaan khawatir.
"Kana. Apa kamu mencintaiku?" tanya Kyo tiba-tiba masih saja memejamkan matanya dan masih berada di dalam pelukan Kana.
"Tentu saja, Kak! Sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi ..."
"Jika memang seperti itu, bisakah malam ini kamu tidur di kamar lainnya, Kana?" ucap Kyo dengan lirih dan hati-hati.
Ucapan dari Kyo sungguh membuat Kana terkejut bukan main. Dia masih saja tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Namun Kana tak bisa segera menjawabnya, dia malah terdiam dan membeku saking kebingungannya.
"Aku berjanji padamu, Kana. Aku akan memperlakukanmu dengan baik jika memang waktu itu sudah tiba. Dimana kamu dan aku saling menginginkan satu sama lain ..." ucap Kyo yang masih saja berusaha untuk melawan dirinya saat ini.
"Apa kakak tidak pernah menginginkannya? Apa kakak sama sekali tidak pernah mencintai dan menginginkanku?"
Sebuah pertanyaan mulai dilontarkan oleh Kana, dan dia mengucapkanya dengan nada penuh kesedihan.
"Tidak, Kana. Justru aku merasa sangat beruntung karena memiliki istri seperti kamu. Dan tentu saja sebagai pria yang normal, aku juga menginginkannya. Hanya saja ..."
"Baiklah. Aku akan pergi jika kakak menginginkan aku pergi ..." ucap Kana lirih dan masih merasa sangat bersedih.
Kyo mulai mundur, dan melepaskan genggaman tangannya. Namun pada saat ini dia sudah semakin terlihat gelisah dan tak berdaya karena dia yang masih berusaha keras untuk melawan dirinya sendiri saat ini.
Melihat Kyo yang seperti ini tentu saja membuat Kana merasa tak tega. Dia kembali meraih sisi samping wajah Kyo dengan lembut. Dan hal ini membuat Kyo kembali menengadahkan wajahnya menatap wajah ayu Kana.
Aku tidak bisa menahannya lagi ...
Batin Kyo yang kali ini pandangannya mulai menuruni bibir setipis cerry itu.
Bahkan kini Kyo mulai memiringkan wajahnya dan semakin mendekati wajah ayu Kana hingga akhirnya dia mulai mengecup bibir tipis kemerahan itu.
Kana yang mendapatkan serangan ini, dengan reflek membulatkan sepasang matanya karena terkejut bukan main. Namun akhirnya Kana mulai memejamkan sepasang matanya dan tak berusaha untuk menghentikan atau melawan semua ini.
Pagutan intens itu terjadi cukup lama dan Kyo melakukannya dengan hangat, meskipun sedikit agresif. Padahal ini adalah pertama kalinya dia melakukan hal semacam ini.
Seakan sudah saling terhasut oleh hasrat dan gelora yang begitu menggelora, mereka berdua akhirnya bercampur menjadi satu di malam yang begitu hangat ini, seperti layaknya pasangan suami istri pada umumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fenty Dhani
yes💃💃♥️♥️♥️
2024-01-18
0
🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️
wah kana mulai menikmati inget kyo pelan pelan saja🤣🤣
2023-06-05
1
🍁ʀͬαͥɪᷤʂᷜαͥ❣️
duh baik ya suami macam kyo gini dia gamau nyentuh kana pas posisi kena obat perangsang
2023-06-05
1