Menghadiri Seminar

Keesokan harinya Kyo dan Kana mendatangi sebuah seminar dan workshop di Hilton Tokyo Odaiba. Kyo terlihat sangat antusias, bahkan dia terlihat sangat serius menyimak saat berada di dalam aula utama ketika seminar itu sedang berlangsung.

Namun tak sengaja seorang pria berpenampilan necis yang sedang lewat menyenggol seorang pelayan yang sedang membawakan beberapa minuman dan makanan. Percikan dari segelas jus jeruk yang sedang dibawa oleh sang pelayan itu sedikit mengenai jas mahal pria itu. Namun cukup banyak yang mengenai jas Kyo.

"Pelayan! Dimana matamu! Kamu telah membuat jas mahalku menjadi kotor seperti ini, lalu apakah kamu bisa menggantinya?! Hah?!" pria yang jasnya hanya terkena percikan sedikit saja seketika marah sambil menatap tajam ke arah sang pelayan wanita itu.

Sedangkan Kyo yang malah tersiram cukup banyak hanya menggunakan sapu tangannya untuk membersihkan dan mengelap jasnya yang kotor. Kyo bahkan masih tetap terlihat biasa saja dan tidak sampai melempar kemarahannya kpada sang pelaya.

"Ma-maaf, Tuan. Aku tidak sengaja. Tolong ijinkan aku untuk mencuci dan membersihkannya. Tuan bisa melepaskan jas milik tuan itu." ucap pelayan wanita itu lagi dengan nada rendah.

"Cihh!! Bisa-bisa kau malah akan merusak jas mahalku ini!" tandas pria tanpa eyelid mata itu lalu melenggang pergi begitu saja.

Dia yang menabrak, namun dia yang marah, memaki dan menyalahkan pelayan itu. Sungguh, begitulah jika orang yang merasa di atas langit. Dia pasti akan selalu merasa paling benar dan tak bisa disalahkan.

"Kak, pakaian kakak kotor. Bagaimana ini?" ucap Kana panik karena melihat jas Kyo sedikit kotor pada bagian bahu kirinya. "Apakah aku meminta pengawal saja untuk mengamtarkan baju baru? Atau ... kita kembali ke rumah?"

"Tidak-tidak, Kana. Jangan khawatir. Ini bukan masalah besar kok." ucap Kyo masih saja bersikap ramah dan tersenyum.

"Tuan. Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja. Aku akan mencucikannya untuk tuan. Tuan bisa melepaskan jas itu." ucap pelayan itu menawarkan diri dengan sopan.

"Tidak perlu. Aku akan membersihkannya sendiri." tolak Kyo dengan ramah. "Kana, aku akan ke kamar mandi sebentar. Kamu tunggulah disini." imbuh Kyo beralih menatap Kana.

"Hhm? Bagaimama jika aku membantu kakak membersihkannya di kamar mandi?" tanya Kana menawarkan diri.

"Tidak perlu. Aku hanya sebentar saja kok." ucap Kyo lalu segera bangkit dari tempat duduknya dan bergegas untuk pergi ke kamar mandi.

Di dalam kamar mandi itu, Kyo melepaskan jasnya dan berusaha untuk membersihkannya. Namun karena noda yang mengenai jasnya cukup banyak, maka Kyo memutuskan untuk tidak memakainya.

Dia membersihkan kemeja dalam yang dia pakai yang hanya ada beberapa percikan saja terkena dengan jus itu. Beberapa kancing atas dari kemeja berwarna merah maroon itu, mulai dibuka oleh Kyo. Karena Kyo ingin membersihkan bagian leher dan bahunya yang mungkin saja juga terkena percikan jus jeruk itu.

Namun salah satu pintu bagian dalam dari kamar mandi itu, tiba-tiba saja terbuka dan seorang pria keluar dari dalamnya. Ternyata dia adalah pria yang tadi menabrak pelayan wanita itu hingga membuat jas Kyo menjadi kotor.

Namun bukannya merasa bersalah dan segera meminta maaf kepada Kyo, pria itu malah menatap pantulan diri Kyo dari cermin besar kamar mandi. Sepasang matanya memicing dan terfokuskan menata kalung yang sedang dipakai oleh Kyo.

Kalung itu ... mengapa sepertinya aku sangat tidak asing ya dengan kalung itu? Sepertinya aku pernah melihat kalung yang seperti itu sebelumnya. Hhmm ... tapi kapan dan dimana ya? Arghh ... mengapa ingatanku sangat buruk!

Batin pria itu masih menatap lekat kalung berliontin kebiruan itu dan berusaha keras untuk mengingat-ingatnya.

Namun setelah beberapa saat berusaha untuk mengingatnya, pria itu tak juga berhasil mengingatnya. Disaat tatapam mereka tak sengaja bertemu melalui pantulan cermin besar itu, Kyo hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja. Sementara pria itu masih saja menatap rumit Kyo.

Bahkan hingga sampai Kyo meninggalkan kamar mandi ini, pria yang tak lain adalah Ryuma itu masih saja menatap kepergian Kyo. Dia merasa jika kalung berliontin kristal biru yang dipakai oleh Kyo, bukanlah sembarang kalung. Namun dia sendiri masih saja tak mengingat semuanya dengan baik.

Kyo kembali menemui Kana, dan kali ini dia mententeng jas hitamnya pada tangan kirinya.

"Sayang, kau sudah kembali?" sapa Kana dengan seulas senyum manisnya ketika Kyo sudah datang kembali.

Kening Kyo mengernyit karena kebingungan, karena tiba-tiba saja Kana memanggilnya dengan panggilan sayang. Namun setelah melihat sekelilingnya, dia baru saja menyadari jika di kursi lainnya sudah ada Kiro. Karena menyadari hal ini, maka Kyo juga segera menjawab Kana.

"Hhm. Iya. Karena seminar sudah selesai, bagaimana jika kita segera pulang, Sayang?" jawab Kyo mengajak Kana untuk segera pulang.

Dan tentu saja hal ini cukup memprovokasi Kiro. Panggilan sayang ini tidak seperti biasanya, dan kini Kiro merasa jika Kyo sedang berusaha untuk menjauhkan dirinya dari Kana. Hal ini sungguh membuatnya merasa kesal hingga tanpa sadar dia malah meraih tangan Kana dan menahannya ketika Kana hendak pergi bersama dengan Kyo.

"Kiro, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Kana setengah berbisik dan berusaha untuk menarik tangannya kembali.

Kiro tak menjawabnya. Pandangannya masih saja menatap Kyo dengan tajam dan sangat menusuk.

"Aku yang akan mengantar Kana pulang!" ucap Kiro tiba-tiba. "Paman Kana sedang menunggumu untuk berbicara denganmu di gedung restoran ini lantai 10! Sebaiknya kamu segera menemuinya!" imbuh Kiro masih menatap tajam Kyo.

"Kalau begitu aku akan menemani atau menunggunya saja!" jawab Kana masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari Kiro.

"Pamanmu hanya ingin berbicara sengan Kyo. Dan ini sangat penting. Sebaiknya biarkan mereka berdua dan sebaiknya kita pulang lebih awal saja."

"Pulanglah bersama Kiro, Kana. Aku akan menemui pamanmu dulu. Sangat berbahaya jika kamu sendirian menungguku disini." ucap Kyo akhirnya.

"Tapi ..." sela Kana terlihat sangat kurang menyetujui hal ini.

"Aku akan segera pulang menyusulmu kok. Pulanglah bersama Kiro ..." bujuk Kyo lagi

Akhirnya mau tak mau Kana mengangguk patuh dan akan mematuhi perintah suaminya. Dan kini dia harus pulang bersama Kiro. Meskipun sebenarnya hatinya sangat berat untuk meninggalkan Kyo, karena dia khawatir jika pamannya akan melakukan hal buruk atau memaksa Kyo untuk melakukan seauatu.

Kiro tersenyum miring menatap Kyo saat dia mulai melenggang meninggalkan aula utama ini bersama dengan Kana. Sementara Kyo menatap kepergian mereka hingga mereka mulai menghilang meninggalkan aula.

Dia segera beranjak untuk menemui paman Kana yang saat ini sudah menunggunya di restoran gedung ini lantai 10.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

sepertinya musuhmu semakin banya Kyo...waspada dn berhati²lah

2024-01-18

1

Jennie

Jennie

Kyo dan Kana sengaja manggil sayang karena mau memanasi Kiro tapi dia malah mau ngajak Kana pulang dan menyuruh Kyo untuk menghadap paman Kana

2023-06-15

1

🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ

🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ

berarti otak kamu lemot ryuma dan bodoh makanya gak ingat dengan kalung itu🤭

2023-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!