Kompleks perumahan Akiya, 8 PM.
Kyo terlihat sedang menyibukkan dirinya memasak di dapur mungil nan sederhana itu setelah sebelumnya mereka membeli beberapa bahan sayuran sebelum menuju ke rumah lama milik Kyo.
Sementara Kana masih sibuk melihat-lihat rumah ini. Dan ini adalah pertama kalinya Kana mengunjungi rumah yang sangat sederhana dan kecil seperti ini. Namun dia sama sekali tak terlihat risih ataupun enggan untuk menyisiri rumah ini. Justru Kana malah terlihat begitu antusias untuk mencari tau tentang Kyo.
Gadis cantik itu mulai memasuki sebuah kamar dan melihat-lihat beberapa foto figura yang dipajang di atas meja. Ada beberapa foto Kyo disaat dia masih mengenakan seragam SMU dengan sebuah jas almamater salah satu SMU di Tokyo.
Foto lainnya terlihat Kyo sedang bersama dengan seorang pria paruh baya yang sedang membawa sebuah ikan besar dengan senyum merekah. Mereka sedang berada di atas kapal dan mungkin sedang memancing saat itu.
Jemari Kana mengusap lembut figura-figura itu dan sudut-sudut bibirnya mulai menyembulkan sebuah senyuman tipis. Tanpa disadari dia tersenyum saat melihat sosok Kyo ketika remaja.
"Bahkan disaat remaja, dia sudah terlihat begitu tampan dan sederhana. Disetiap melihatnya, entah kenapa hatiku merasa tenang. Padahal aku dan kak Kyo baru saja bertemu malam itu dan baru saling mengenal. Tapi ... rasanya seperti sudah lama mengenalnya. Aneh sekali ..." gumam Kana masih mengusap lembut bingkai figura itu.
Hingga akhirnya setelah beberapa saat sebuah aroma wangi dan menggiurkan saliva mulai tercium oleh indera penciuman dari gadis cantik itu. Secara naluri dia segera mengembalikan figura itu di atas meja dan mulai mendatangi aroma wangi itu karena saat ini perutnya juga sudah mulai keroncongan.
Dia mendapati sebuah ruangan kecil yang mungkin digunakan sebagai ruangan makan sebelumnya. Dan kini di dalam ruangan itu sudah tersajikan beberapa makanan yang cukup menggiurkan saliva. Karena selain aromanya yang begitu menggoda, penyajiannya pun juga begitu menarik dan berseni.
Terlihat juga Kyo yang baru saja selesai menyajikan semua hidangan itu. Dia tersenyum hangat saat menyadari kehadiran Kana.
"Kana, kamu sudah kembali. Ayo kita makan dulu selagi masih hangat!" ajak Kyo menarik salah satu kursi kayu itu untuk Kana duduk.
Kana segera duduk dan menerima perlakuan manis itu dengan senyum penuh binar menghiasi wajah ayunya
"Kakak hebat sekali bisa memasak! Aku bahkan sama sekali tidak bisa memasak apapun ..." ucap Kana merasa malu karena kalah dari Kyo.
"Tidak juga kok. Sepertinya saja terlihat sangat enak, tapi rasanya aku tak bisa menjamin bisa seenak masakan para koki di rumah besar Zaraki. Maaf ya ... karena selama ini aku hanya belajar memasak secara otodidak saja." ucap Kyo merendah.
"Tidak-tidak! Pasti semua makanan ini rasanya sangat enak! Boleh aku memakannya sekarang, Kak?" ucap Kana bersemangat.
"Hhm. Tentu saja. Makanlah, Kana ..."
"Saa! Itadakimasu! ( Mari makan!)" ucap Kana bersemangat.
Kana segera meraih sepasang sumpit yang sudah disiapkan oleh Kyo dan mulai menikmati salah satu menu makan malam itu. Sedangkan Kyo masih terdiam dan menatap Kana.
Entah mengapa dia merasa gugup disaat Kana akan mencicipi masakannya. Karena selama ini dia hanya memasak untuk dirinya sendiri dan mendiang kakek angkatnya.
Suapan pertama itu membuat Kana terdiam selama beberapa saat dan hanya fokus untuk menikmati masakan Kyo. Sepasang matanya yang sipit kini mulai membulat memberikan respon akan masakan itu.
"Bagaimana? Apa itu ... enak?" tanya Kyo sangat penasaran akan pendapat dari Kana. Bahkan dia juga berdebar saat ini.
"Ini ..."
"Bagaimana?" tanya Kyo semakin berdebar dan tak sabaran.
"Ini sangat enak, Kak! Aku sangat suka!" ucap Kana dengan jujur dan kembali menyantap hidangan lainnya lagi penuh antusias.
Ucapan tulus dan jujur itu sukses membuat Kyo merasa berbunga-bunga untuk selama beberapa saat. Kana adalah gadis pertama yang mencicipi masakannya, dan kini dia mengatakan jika dia sangat menyukainya.
Usai melakukan makan malam bersama, mereka kembali berkutat dengan sebuah laptop milik Kyo di dalam kamar lama Kyo. Seperti sebuah kebiasaan yang akhir-akhir ini selalu mereka laukan bersama, di setiap malam sebelum tidur, Kana akan sedikit mengajari Kyo tentang beberapa bahasa pemrograman dan juga beberapa management.
Kana bagaikan seorang mentor yang muda cantik yang sangat berpengalaman di bidang science.. Dan dia juga sangat sabar untuk mengajari Kyo. Selain mendapat ilmu soal bisnis dari Kana, Kyo juga mendapatkan dukungan dan aura positif untuk terus mengembangkan dirinya. Bahkan kebersamaan ini semakin membuat mereka berdua semakin dekat secara alami.
Namun sebenarnya selain itu, Kyo juga sering melakukannya seorang diri di sela-sela waktu luangnya dengan kursus online. Yeap, pria itu mencoba untuk belajar manajemen bisnis secara mandiri dengan mengikuti kursus online agar tidak terlalu merepotkan Kana.
Dengan kursus online Kyo memilih topik tertentu untuk dipelajari secara mendalam. Mulai dari dasar bisnis sampai cara menjalankan bisnis yang benar. Dia juga berharap dapat meningkatkan keterampilan dalam beragam bidang lainnya seperti etika bisnis, komunikasi, manajemen tim, bisnis global, serta akuntansi.
"Kak. Bagaimana jika pekan depan kita menghadiri seminar dan workshop di Hilton Tokyo Odaiba? Sepertinya akan seru deh!" usul Kana tiba-tiba sambil mendongak memandang wajah suaminya yang hanya berada beberapa inchi waja darinya.
"Seminar? Boleh." jawab Kyo yang juga sangat menginginkan untuk datang pada seminar itu.
Karena tekadnya untuk merubah dirinya juga sangat kuat. Dia harus menjadi lelaki yang lebih baik, cerdas dan berguna untuk keluarga kecilnya. Setidaknya dia harus bisa membahagiakan Kana.
"Baiklah! alau begitu kita akan datang bersama saat itu!" sahut Kana penuh binar.
Kyo mengangguk dan tersenyum tipis menatap Kana.
"Hhm. Kana, tidur dan istirahatlah dulu. Bukankah besok kamu masih harus pergi ke kampus? Ini sudah semakin larut ..."
Kana reflek melirik jam tangannya yang masih melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. Dan waktu sudah menunjukkan pukul 11 Pm.
"Hhm. Iya, Kak. Ayo!" Kana menarik tangan Kyo dan sudah bangkit dari duduknya.
"Kamu tidurlah dulu. Aku akan menyusul." sahut Kyo yang masih terduduk.
Dan sebenarnya ini hanyalah sebuah alasan untuk Kyo. Karena dia akan merasa canggung untuk tidur bersama satu pembaringam bersama Kana. Dia akan selalu mengguankan alasan lama ini dan mengatakan akan menyusul, padahal pada akhirnya dia akan tidur di sofa.
"Kak, mulai sekarang ... kakak tidak perlu lagi tidur di sofa. Aku ... mau berbagi tempat tidur dengan kakak." ucap Kana memberanikan diri.
"Ehh? Ta-tapi ..."
"Jika kakak masih saja bersikeras, maka sebaiknya aku saja yang tidur di sofa. Karena ini adalah rumah kakak."
"Tidak, Kana. Baiklah. Kita tidur bersama saja ..."
Meskipun masih merasa canggung, namun pada akhirnya mereka tidur bersama di atas pembaringan dan disekat dengan sebuah guling di tengah-tengah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fenty Dhani
good melakukan pendekatan lebih dulu...biar hilang rasa canggungnya👍😁
2024-01-18
2
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
sekarang masih malu2 ya... besok2 takutnya malu-maluin.. 🙈🙈🙈🙈🙈
2023-06-04
0
⍣⃝𝑴𝒓 αη∂ι ✩⍣⃝కꫝ 🎸👻ᴸᴷ
dih istrinya di angurin Mulu🤣🤣 kapan jadi baby twins nya coba
2023-06-04
1