"Aahhhh!!!" pekik Kana segera meringkuk di atas pembaringannya.
Suasana masih sangat gelap gulita. Dan bersamaan dengan hal itu tiba-tiba saja hujan mulai turun diiringi dengan gemuruh petir yang saling bersahutan. Hal itu tentu saja membuat Kana semakin meringkuk dan ketakutan. Dia menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya untuk menyamarkan suara hujan dan petir itu
Kyo yang merasa khawatir, akhirnya segera mendatangi Kana untuk berusaha menenangkannya.
"Kana, apa kamu baik-baik saja?" tanya Kyo yang sudah berdiri di samping pembaringan.
Kana tak menjawabnya, melainkan gadis itu semakin menutup telinganya dan menunduk meringkuk dengan tubuh gemetaran. Tak ada tanda-tanda akan hujan malam ini. Bahkan ramalan cuaca juga mengatakan jika malam ini tidak akan hujan.
Karena biasanya Kana akan selalu ditemani oleh salah satu pelayan wanita di rumah besar Zaraki disaat-saat seperti ini.
CTARR ...
BLAARR ...
Kilat kembali saling bersahutan. Cahayanya sesekali membuat sebuah siluet gelap beberapa objek di dalam kamar ini. Kana tak berani membuka matanya maupun melepaskan kedua tanganya dari telinganya.
Hingga sampai Kana berusia 20 tahun, namun gadis ini masih belum bisa mengatasi rasa traumanya ini.
CTAR ...
BLARR ...
Halilintar itu kembali terdengar saling bersahutan di tengah turunnya hujan di malam hari ini yang sudah semakin deras.
Kyo berinisiatif dan memberanikan diri untuk meraih bahu Kana dan menenggelamkan kepala gadis itu di dalam dada bidangnya berharap bisa menenangkannya. Dia memeluknya.
"Kana. Tenanglah ... jangan takut. Aku akan menemanimu ..." ucap pemuda itu lirih dan mengusap lembut rambut Kana
"Kak ... jangan pergi ... aku takut ..." ucap Kana lirih dan terdengar begitu ketakutan.
"Ya, aku tidak akan pergi. Aku akan menemanimu." balas Kyo lirih. "Sekarang tidurlah, aku akan menemanimu hingga kamu tertidur."
Kana perlahan membuka matanya dan mengangguk pelan. Dia mulai melepas pelukannya lalu berbaring dang menarik selimut hangatnya.
Sedangkan Kyo duduk di sebelahnya di atas pembaringan untuk menemani Kana. Beberapa saat berlalu, dan Kyo berniat untuk kembali ke sofa disaat Kana sudah tertidur cukup pulas. Namun baru saja Kyo akan beranjak meninggalkan pembaringan itu, jemari Kana meraih dan menahannya.
"Jangan pergi, Kak ... jangan tinggalkan aku ... aku takut ..." ucap Kana lirih seakan dia sedang mengigau, karena sepasang matanya masih tertutup rapat.
Kyo mengurungkan niatnya dan kembali duduk di sebelah Kana. Dia memutuskan untuk kembali menunggu agar Kana sudah menjadi lebih tenang. Namun rupanya Kyo malah tertidur dengan posisi terduduk dan bersandar pada sandaran pembaringan itu.
Jemari mereka bahkan masih saling bertaut satu sama lain. Seakan Kana tak ingin melepasnya di sepanjang malam ini.
...🍁🍁🍁...
Hari pertama bekerja hanya untuk masa pengenalan dengan lingkungan kerjanya saja. Dan rupanya Kyo baru saja menyadari jika ternyata perusahaan ini adalah perusahaan cabang milik dari keluarga besar Aizen yang beroperasi di prefektur Yokohama.
Namun meskipun hanya perusahaan cabangnya saja, perusahaan tempat dimana Kyo bekerja ini cukuplah besar dan megah.
Dia memiliki seorang atasan dan rekan kerja yang cukup ramah, meskipun ada beberapa dari mereka ada yang dingin dan seakan tidak menyukai keberadaan Kyo di sekitar mereka.
"Baiklah. Untuk hari ini cukup sampai disini dulu. Besok kamu sudah mulai bertugas, jadi datanglah lebih awal dan jangan sampai terlambat sedikitpun! Apa kamu paham, Junior?" ucap senior devisi keamanan yang seharian ini selalu mengajari dan membantu Kyo dengan sabar.
"Baik, Senior. Kalau begitu permisi." ucap Kyo dengan ramah dan segera bersiap untuk mengemasi barang-barangnya.
Di sepanjang koridor saat Kyo akan meninggalkan gedung tempat kerjanya ini, dia juga mengamati sekitarnya dengan takjub. Dia sangat tidak menyangka bisa diterima di perusahaan besar ini hanya dengan bermodalkan kemampuan bela dirinya saja yang menonjol.
Bahkan perusahaan ini rupanya adalah milik keluarga Aizen. Kyo sungguh merasa sangat beruntung akan sebuah ketidaksengajaan ini. Dia tak perlu lagi jauh-jauh untuk mencari dan mendekati segala hal yang berbau dengan Aizen.
Selain harus menyelidikinya lagi untuk memastikannya, aku juga harus mempersiapkan diriku dengan baik. Setidaknya agar aku juga menjadi lebih layak, untuk diriku sendiri, istri dan juga keluargaku. Karena selama ini aku hanya tekun dalam bela diri. Hhm benar! Aku akan menggunakan tabunganku untuk membeli laptop dan belajar management dan beberapa hal.
Batin Kyo masih mengamati sekitarnya sebelum dia meninggalkan gedung megah ini.
Dia melirik jam tangan yang masih melingkar dengan manis di pergelangan tangan kirinya lalu menarik sudut-sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman tipis.
"Masih ada waktu untuk menjemput Kana. Sebaiknya aku membelikan hadiah untuknya untuk sedikit menghiburnya. Tidak aku sangka Kana begitu ketakutan malam itu." gumamnya lalu memasuki Lexus hitam metalik yang memang dibelikan olah Tetsuya Zaraki untuk dirinya.
Kyo memutuskan untuk mampir ke sebuah toko kue untuk membelikan kue dan coklat manis untuk Kana. Namun rupanya ketika Kyo sudah sampai di depan Universitas Tokyo dan sudah menunggu hampir 1 jam, Kyo tak juga melihat sosok Kana keluar dari kampusnya.
Dia hanya melihat kedua gadis yang tak lain adalah teman-teman Kana. Karena merasa cemas, akhirnya Kyo memutuskan untuk menghampiri mereka untuk menayakan keberadaan Kana saat ini.
"Kana sudah pulang lebih cepat hari ini karena mengatakan jika ada sebuah urusan. Sebaiknya kamu pulang saja deh!" ucap salah satu dari gadis itu kepada Kyo, setelah Kyo menanyakan Kana kepada mereka.
"Begitu ya. Baiklah terima kasih, Nona." ucap Kyo dengan ramah dan tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
Kyo kembali pamit dan segera meninggalkan tempat ini dengan Lexus hitam metalik itu.
Namun tepat saat mobil itu sudah melaju beberapa puluh meter, Kana terlihat mulai keluar melalui gerbang kampusnya dan segera menghampiri kedua temannya yang terlihat masih berdiri di dekat gerbang utama yang cukup tinggi itu untuk menungggu sopir mereka masing-masing..
"Kana, pulang bareng yuk. Aku antar deh." Kiro yang baru saja tiba menghampiri mereka, tiba-tiba dengan begitu percaya diri menawarkan dirinya untuk mengantarkan Kana pulang.
"Tidak, Kiro. Aku akan menunggu suamiku." jawab Kana dengan penolakan halusnya.
"Dia tidak akan datang lagi deh. Karena sebenarnya dia baru saja datang tadi. Tapi tiba-tiba saja seorang gadis menelponnya, dan suamimu tiba-tiba saja terburu-buru untuk pergi." sahut salah satu teman wanitanya.
"Apa? Itu tidak mungkin, Beibei." sahut Kana seolah tak mempercayai ucapan dari Beibei.
"Nih lihat! Aku merek dia tadi!" Beibei menyodorkan ponselnya yang memperlihatkan sebuah video dimana sebuah Lexus hitam metalik dengan plat nomor yang sangat familiar untuknya meninggalkan tempat ini beberapa saat yang lalu.
"Ya sudah. Sebaiknya pulang bersamaku saja deh! Yuk!" ajak Kiro lagi semakin bersemangat.
Bahkan Kiro juga langsung menarik tangan Kana, karena Kana tak memberikan respon untuknya dan malah termenung.
Hingga pada akhirnya Kana tak memiliki pilihan lain selain menerima ajakan dari Kiro untuk pulang bersama.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fenty Dhani
dasar 2 rubah betina😏semoga Kana g percaya ucapan dua rubah betina itu
2024-01-18
1
Adi top Adi
bener2 ng percaya.. hpnya ng dipake..
2023-10-30
1
Ymmers
punya hp kan… percaya aja ama temen istri yg suka menghina mu.. cetek deh pikiran mu..
pa gunanya punya hp ..😠
2023-06-24
0