Renji Aizen ?

Kana menatap Kyo masih dengan tatapan merasa bersalah. Sedangkan Kyo malah menatapnya dengan hangat dan santai seperti biasanya, namun senyumannya masih terlihat sangat kaku.

"Maafkan aku, Kiro. Tapi aku akan pulang bersama dengan suamiku." akhirnya Kana mulai memutuskannya dan segera menghampiri Kyo dan meninggalkan teman-temannya begitu saja

Mereka saling melempar sebuah senyuman dengan tatapan yang masih kaku dan tak biasa. Memang benar mereka berdua adalah suami istri yang sudah sah secara hukum dan agama. Namun tetap saja hingga sampai saat ini mereka hanyalah seperti 2 anak manusia yang hanya berbagi tempat tinggal bersama, dan sama sekali belum pernah melakukan hal layaknya suami istri.

Bukan mereka berdua tidak saling menyukai, justru mereka berdua sudah saling menyukai ... bahkan saat pertama kali mereka bertemu. Namun hingga sampai saat ini, Kyo masih belum memiliki kepercayaan diri untuk menyentuh istrinya.

Dia merasa sangat rendah di hadapan Kana. Bahkan dia masih saja merasa tak layak untuk Kana. Lalu bagaimana mungkin dia memiliki kepercayaan diri untuk menyentuh istrinya?

"Kak, ayo kita pulang!" seru Kana mendongak menatap Kyo dengan senyum manisnya.

Namun bukannya Kyo yang menjawabnya, tapi Kiro dan teman-teman Kana malah mencibirnya kembali.

"Kak? Ckkk ... rupanya seperti dugaanku ya. Jika Kana memang tidak pernah serius untuk menikah dengan pria miskin itu." cibir salah satu gadia itu tersenyum meremehkan Kyo.

"Tentu saja! Pria seperti itu tak layak untuk Kana! Kita lihat saja! Sebentar lagi mereka akan segera berpisah dan Kana akan menikah dengan orang yang tepat!" timpal Kiro sangat percaya diri.

Tidak mau berdebat dan menanggapinya, akhirnya Kana segera berbalik dan mulai memasuki mobil itu begitu saja. Kyo juga segera memasukinya dan mulai mengemudikan Lexus hitam metalik itu.

.

.

.

"Kak, aku minta maaf atas semua ucapan dari teman-temanku. Kakak jadi mendengar semua ucapan yang sangat tidak mengenakkan itu. Maaf ..." ucap Kana memecah keheningan saat mereka berada di dalam mobil.

"Tidak perlu terlalu dipikirkan. Aku baik-baik saja kok." jawab Kyo dengan hangat tanpa ada rasa kesal ataupun ketidaksukaan. Bahkan dia selalu saja ramah dan tersenyum di setiap saat.

"Dan ... aku juga akan merubah panggilanku untuk kakak ..." ucap Kana lirih.

"Eh?" Kyo sedikit melirik Kana, namun tak sedikitpun dia mengurangi konsentrasi menyetirnya.

"Biar bagaimanapun kita sudah menikah. Dan aku tidak ingin mereka mengira kita tidak baik-baik saja. Uhm ... bagaimana dengan sa-yang? Apa panggilan itu terlalu aneh?"

Mendengar Kana mengucapkannya secara tiba-tiba, membuat Kyo sangat terkejut hingga melakukan pengereman mendadak saat di lampu merah.

"Sa-yang ... apa kakak keberatan jika aku memanggil kakak seperti itu?" tanya Kama yang sebenarnya wajah putihnya sudah bersemu merah saat ini.

"Sebenarnya panggilan apapun tidak masalah untukku kok, asalkan kamu nyaman saja ..." ucap Kyo yang sebenarnya juga merasa sedikit kikuk.

"Uhm baikah. Aku akan mulai belajar menggunakan panggilan baru itu." ucap Kana lirih dan menunduk.

Kedua jemarinya saling bertaut di atas pangkuannya. Dia sedang gugup dan malu saat ini.

"Ba-baiklah, Kana. Aku juga akan belajar untuk memanggilmu seperti itu." balas Kyo yang tak kalah kikuk dan canggung, dia mengusap tengkuknya dan wajah putih dengan struktur rahang tegas itu mulai merona.

Karena di dalam seumur hidupnya, Kyo sama sekali tak pernah dekat dengan gadis manapun. Apalagi memiliki sebuah ikatan lebih dengan mereka. Tidak pernah!

"Uhm ... kak ... bagaimana jika kita makan bersama dulu sebelum pulang?" ucap Kana berusaha untuk mengalihkan pembicaraan agar kecanggungan diantara mereka mulai mereda.

"Begitu juga boleh. Aku akan menemanimu ..."

Keduanya tak sengaja saling bertatapan dan melakukan kontak mata selama beberapa saat. Bahkan mereka berdua seketika juga terhanyut dalam suasana saat ini. Menatap dengan hangat dan saling mengagumi. Seakan mata mereka saling mengatakannya.

TIN ...

TIINN ...

Bunyi dari klakson mobil itu seketika membuyarkan angan mereka bedua. Mereka berdua mulai tersadar dari angan masing-masing dan segera mengalihkan pandangan masing-masing.

Sementara Kyo segera mengemudikan mobilnya kembali untuk membelah jalanan kota Tokyo di kala senja yang masih sedikit bersalju ini.

...🍁🍁🍁...

Malam itu disaat Kana sudah terlelap, Kyo yang terduduk di sofa kamarnya kembali melakukan pencariannya kembali tentang keluarga besar Aizen. Hingga pada akhinya setelah berselancar di dunia digital, dia mulai menemukan sesuatu.

Dua puluh lima tahun yang lalu memang telah terjadi sebuah kecelakaan yang menewaskan sebuah keluarga Aizen yang berada di dalam mobil itu.

Dituliskan jika Afito Aizen dan istrinya dinyatakan meninggal. Karena setelah mobil itu mengalami kecelakaan dan terjatuh ke sebuah jurang, mobil itu meledak dan membakar mereka berdua.

Namun anehnya sosok bayi mereka yang bernama Renji Aizen yang saat itu masih berusia 1 bulan, menghilang begitu saja. Penyelidik dan kepolisian bahkan tak bisa menemukan sosok bayi itu ataupun jasad dari bayi itu. Bayi itu dinyatakan menghilang sejak saat itu.

"Renji Aizen? Dua puluh lima tahun yang lalu?" gumam Kyo lirih setelah membaca sebuah artikel itu.

Usiaku adalah 25 tahun tiga bulan yang lalu. Dan kejadian ini memang sama persis dengan yang pernah dikatakan oleh kakek. Dan waktu serta usiaku sangat bertepatan dengan semua kejadian saat itu. Apakah aku benar-benar adalah cucu dari nyonya Mamo Aizen? Dan apakah yang meninggal saat kecelakaan saat itu terjadi adalah kedua orang tuaku?

Batin Kyo kembali menimang-nimang kalung dengan liontin kristal berwarna biru itu dan menatapnya lekat.

Aku harus mencari tau lebih banyak lagi tentang semua ini!

Batinnya kembali lalu memutuskan untuk memakai kalung itu dan memasukkannya ke dalam pakaian tidurnya.

"Kak, mengapa kakak belum tidur? Apakah sedang memikirkan sesuatu?" sebuah suara lembut tiba-tiba saja mulai terdengar dan membuyarkan angan dari Kyo.

Yeap, tiba-tiba saja Kana terbangun.

"Uhm ... tidak kok. Aku juga akan segera tidur kok. Kamu juga tidurlah lagi ..." balas Kyo mulai merubah posisinya untuk berbaring di sofa.

Karena selama ini mereka tak pernah tidur di dalam satu ranjang yang sama. Kana memang tidur di atas pembaringannya yang empuk itu, namun Kyo tidur di sofa.

Namun belum sempat menjawabnya kembali, tiba-tiba saja lampu kamar mulai padam dan suasana menjadi gelap gulita. Spontan saja, Kana memekik karena ketakutan.

Gadis cantik nan anggun yang selalu terlihat sempurna ini sebenarnya memiliki ketakutan disaat gelap serta disaat hujan turun. Dan mungkin saja ada sesuatu di masa lalunya yang membuatnya seperti itu.

"Aahhhh!!!" pekik Kana segera meringkuk di atas pembaringannya.

Kyo yang merasa khawatir, akhirnya segera mendatangi Kana untuk menenangkannya.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

semoga kau segera d pertemukan dengan keluargamu...tapi ttp lah waspada dn hati²...takutnya kecelakaan kedua orang tuamu adalah sebuah konspirasi...dn mungkin musuh itu masih berusaha mencarimu...semoga tak kan terjadi apa²

2024-01-18

1

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

salah satu pembuka pintu rezeki itu adalah membahagiakan pasangan lho.. termasuk....... 🤭🙈

2023-06-04

0

⍣⃝𝑴𝒓 αη∂ι ✩⍣⃝కꫝ 🎸👻ᴸᴷ

⍣⃝𝑴𝒓 αη∂ι ✩⍣⃝కꫝ 🎸👻ᴸᴷ

wah udih nikah tapi istrinya dianggurin , apa kagak sayang tuh . enakan juga di apellin bener ngak kak 🤣🤣🤣

2023-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!