Kyo berusaha untuk melamar beberapa pekerjaan yang lebih baik agar bisa sedikit membantu keuangan keluarganya. Setidaknya agar dia bisa memberikan sejumlah uang yang layak untuk sang istri.
Meskipun sebenarnya sang istri tak pernah mengharapkan semua itu, namun Kyo sebagai seorang suami merasa tak berguna jika dia tak bisa sedikit saja melakukan sesuatu yang berguna untuk keluarganya.
Hingga pada akhirnya Kyo diterima sebagai seorang keamanan di salah satu perusahaan yang cukup besar di kota Tokyo. Dan tentunya gajinya akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan gajinya saat menjadi seorang kurir sebuah restoran kecil saat itu.
...🍁🍁🍁...
Suatu ketika Kyo mendapatkan kabar dari temannya, jika sang kakek saat ini sedang sakit hingga tak bisa bangun dari tempat tidurnya. Bahkan dia tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa berbaring di atas tempt tidur.
Kyo memutuskan untuk segera menjenguknya dan berniat untuk membawanya ke rumah sakit berobat. Namun sang kakek menolak semua itu. Dia menolak untuk diajak ke rumah sakit dan malah memberikan sesuatu serta mengatakan sesuatu yang cukup membuat Kyo terkejut bukan main.
Tangan kiri sang kakek meraih tangan Kyo. Dan menggenggamnya dengan hangat. Lalu sang kakek mengulurkan tangan kanannya yang terlihat masih menggenggam sesuatu. Lalu memberikannya pada jemari Kyo.
Terlihat sebuah kalung indah dengan liontin hati berwarna okavango blue diamond dengan tepian kristal-kristal kecil yang indah.
Kyo menatap kalung indah yang sudah berada pada jemarinya dengan tatapan rumit.
"Kakek, kalung apa ini?" tanya Kyo akhirnya.
"It-tu ad-dalah kalung yang kakek tem-kukan saatt menyelamatkanmu, Kyo. Dua pu-luh lima tahun yang lal-luu ... sa-at itu ... kakek men-nemukan kalian yang sed-dang mengalami seb-buah kecelakaan. Kamulah yang kakek selamatkan pertama kali saat it-tu. Namun ... disaat kakek mau menye-lamatkan ked-dua orang tuamu, mob-bil itu ... tiba-tiba mel-ledak begitu saja. Hing-ga menyebabkan sem-muanya terbakar tak tersisa."
Ucap sang kakek terengah-engah dan terlihat sangat kesulitan untuk mengatakan semua itu.
Tubuh Kyo seketika menjadi lemas tak bertenaga setelah mendengarkan semua kebenaran itu. Dia sungguh tidak menyangka, rupanya dia bukanlah cucu kandung dari kakek yang selama ini sudah merawatnya selama 25 tahun ini.
Karena selama ini sang kakek selalu menyayanginya dan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Dia begitu tulus dan selalu memperlakukan Kyo seperti cucunya sendiri.
"Pergi dan carilah keluargamu, Kyo. Maafkan kakek karena baru memberitahukan semua ini kepadamu. Kakek takut ... selama ini kakek khawatir jika kamu akan meninggalkan kakek setelah mengetahui siapa keluargamu yang sebenarnya. Hingga kakek malah menyimpan rapat semua ini dan dengan egois malah menjadikanmu sebagai cucuku. Karena kehadiranmu saat itu sungguh membuat kehidupan kakek lebih hangat, kakek merasa sangat bahagia, hingga kakek tak ingin kehilangan kamu ... maafkan kakek, Kyo. Kini saatnya kamu mengetahui kebenaran ... saatnya kamu mengetahui semuanya ... kembalilah pada keluargamu yang selama ini selalu mencarinu ..."
Rau wajah sang kakek terlihat begitu meneduhkan, dan selesai mengatakan semua itu dia mulai memejamkan sepasang matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya.
"Ti-tidak ... kakek!! KAKEKKKKK!!!" Kyo memekik penuh sesak dan segera memeluk tubuh sang kakek yang sudah berbaring tak bernyawa lagi.
Selama ini hanya sang kakeklah yang dia miliki, namun kini sang kakek telah pergi untuk selama-lamanya. Dia sungguh merasa terpuruk dan kehilangan. Satu-satunya orang yang selalu menemaninya selama 25 tahun, kini telah pergi dan meninggalkan sebuah teka-teki untuknya.
Upacara pemakaman segera dilakukan, nanum hanya didatangi oleh Kana sang istri dari pihak sang istri. Karena ayah mertuanya saat ini sedang bertugas dan berada di luan kota. Sementara paman dan bibi Kana sudah bisa dipastikan jika mereka tak akan pernah sudi untuk datang di kompleks perumahan yang kecil dan kumuh itu.
Kyo masih terlihat sedang duduk bersimpuh di hadapan sebuah meja yang dimana di atas meja itu ada foto sang kakek, makanan, minuman, uang akhirat dan abu milik sang kakek. Raut wajahnya masih kentara dan dipenuhi dengan kesedihan.
Dia menautkan kedua tangannya menghadap ke atas dengan sepasang mata yang terpejam untuk mendoakan sang kakek. Sementara Kana juga melakukan hal yang sama dan duduk di sebelahnya.
...🍁🍁🍁...
Kana selalu menamani Kyo selama beberapa hari ini, karena dia tau suaminya pasti sedang merasakan keterpurukan saat ini. Bahkan Kana juga rela untuk mengambil cuti kuliah hanya untuk menemani sang suami.
"Kakak Kyo, aku membawakan sup untukmu. Makanlah selagi masih hangat ..." Kana sengaja membawakan sup yang masih hangat itu untuk Kyo yang masih duduk berdiam diri di balkon kamarnya.
"Aku juga membawakan teh ocha hangat untukmu." imbuhnya dengan ramah sambil meletakkan sebuah nampan yang berisi dengan sebuah mangkok yang berisi sup hangat dan secangkir teh ocha hangat itu.
Kyo beralih menatap Kana dan tersenyum tipis.
"Terima kasih, Kana. Lain kali tolong jangan seperti ini. Aku tidak mau merepotkan kamu." ucap Kyo karena dia tak ingin merepotkan Kana.
Tentu saja Kyo merasa sangat sungkan, karena selama ini dia belum sepenuhnya bisa menjadi suami yang baik dan berguna. Ditambah lagi selama ini mereka masih tinggal di rumah besar Zaraki. Bahkan hampir kebutuhan hidupnya ditanggung di rumah besar ini.
"Maaf ... jika aku masih belum mengetahui makanan dan minuman kesukaanmu, Kak " ucap Kana malah terlihat murung karena mengira Kyo tidak menyukai apa yang telah dia bawakan untuknya.
"Bukan seperti itu, Kana. Uhm ... sebenarnya aku bukan pemilih soal makanan kok. Aku hanya tidak ingin merepotkanmu."
"Aku tidak pernah merasa direpotkan kok. Aku malah senang jika bisa melayanimu dengan baik. Bukankah sebagai istrimu, aku harus melakukan semua itu?" ucap Kana dengan sangat hati-hati, namun wajah ayu putihnya kini sudah terlihat merona.
Apa yang diucapkan Kana adalah benar, namun tetap saja Kyo masih merasa menjadi suami yang tidak baik untuk Kana. Ingin rasanya Kyo mengajak Kana untuk tinggal di luar berdua saja dan meninggalkan rumah besar Zaraki.
Namun Kyo juga masih merasa ragu, jika saat mereka tinggal di luar nanti, Kyo tak akan bisa memberikan kemewahan dan tak bisa membahagiakan sang istri seperti saat Kana sedang berada di dalam lingkungan keluarga besarnya yang selalu saja dipenuhi dengan kemewahan.
"Kana, apakah tidak sebaiknya kita tinggal di luar bersama saja?" ucap Kyo pada akhinya memberanikan diri mengatakannya.
"Hmm? Sebenarnya mau tinggal dimanapun tidak masalah. Mau kakak Kyo membawaku kemana aku juga tidak akan keberatan. Namun pastinya papa tidak akan mengijinkan kita, Kak. Lagipula rumah ini akan sangat sepi jika kita meninggalkannya." ucap Kana seadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Fenty Dhani
sedih😭😭😭
2024-01-18
1
Ymmers
kenapa ga kerja di perusahaan mertua yaa?
2023-06-24
0
Rindi ZieVanya ⍣⃝కꫝ 🎸
okavango blue diamond kadang mata suka siwer yg di inget nya avocado padahal udah sering nih keluar di novel novelnya ka ricky tp ingetnya avocado mulu 🙈🙈🙈
2023-06-04
1