Tok! tok! tok!
suara ketukan pintu!
"Tuan, ada Surat dari pangeran ketujuh untuk nona muda!" Ucap penjaga
Perdana menteri zhou membiarkan penjaga tersebut masuk dan memberikan ye yan Surat dari pangeran ketujuh lalu penjaga tersebut pergi
Ye yan yang penasaran dengan isi surat tersebut membukanya dan membaca isi dari Surat tersebut
Ye yan membaca semua isi surat tersebut dengan ceria seperti biasa hingga salah satu tulisan dari surat tersebut membuatnya kaget
"Oh ya ampun! Pangeran ketujuh mengajakku jalan jalan ke istana!" Ucap ye yan dengan gembira bercampur dengan rasa terkejutnya
Perdana menteri zhou dan istrinya juga ikut kaget dan mengambil surat tersebut dari tangan ye yan dan membacanya
"Pangeran ketujuh benar benar mengajakmu ke istana jalan jalan?. Tapi istana adalah tempat yang berbahaya, mungkin kau akan terluka jika berada disana." Ucap nenek ye yan sambil meneliti isi keseluruhan surat tersebut
"Kakek nenek, aku mau pergi ke istana, aku tidak pernah melihat bagian dalam istana, biarkanlah aku pergi ya! boleh ya." Ucap ye yan sambil memohon persetujuan dari sang nenek
"Sebaiknya kau tidak menyetujui ajakan dari pangeran ketujuh nak, kau bisa dalam bahaya nanti." Ucap perdana menteri zhou yang khawatir dengan ye yan
Ye yan hanya menghela napasnya dan mendekati sang kakek dan juga neneknya lalu menyakinkan mereka berdua kalau dia akan baik baik saja di istana nanti
"Kakek dan nenek jangan khawatir, aku pasti akan baik baik saja di istana, kan ada pangeran ketujuh yang akan melindungiku jika aku dalam bahaya." Ucap ye yan dengan penuh kepercayaan
Kakek dan neneknya menghela napas dan pasrah dengan sikap keras kepala ye yan dan akhirnya menyetujui permintaan dari ye yan
"Baiklah kau boleh pergi, tapi ingat jangan membuat masalah di istana nanti." Ucap perdana menteri zhou yang memperingati ye yan
"Iya kakekku sayang, baiklah aku pergi bersiap siap dulu ya." Ucap ye yan lalu pergi dari ruang makan menuju paviliun nya
Perdana menteri zhou dengan istrinya hanya melihat dari jauh pundak ye yan dengan rasa sedih yang terukir diwajah mereka
"Haih...Apa takdir cucuku akan lebih buruk dari ibunya? Kenapa dewa begitu tidak adil pada cucuku?" Ucap perdana menteri zhou dengan rasah sesal
"Jin yong tenanglah, belum tentu takdirnya sama seperti ibunya, kau harusnya memberinya kesempatan untuk mencoba." Ucap nenek ye yan
"Semoga begitu." Ucap perdana menteri zhou lalu melanjutkan makannya bersama dengan sang istri
Ye yan kini telah selesai bersiap dan akan berangkat ke istana menggunakan kereta yang dikirimkan pangeran ketujuh untuknya
"Kakek aku pergi dulu ya." Ucap ye yan yang sudah mulai menjauh dari kediaman perdana menteri zhou
"Nak, hati hati hati dijalan! Ingat jangan membuat masalah di istana nanti!" Uxap perdana menteri zhou yang berulang kali memperingati ye yan
Ye yan melihat sang kakek dan juga neneknya dari jendela kereta dan melambaikan tangannya
Dalam perjalanan menuju istana semuanya baik baik saja tanpa ada kendala
Ye yan yang mengantuk tertidur dalam kereta sendirian hingga roda kereta mengenai sebuah batu dan membuat ye yan terbangun dari tidurnya
Brak!!!
"Akgh!" Pekik ye yan yang kaget karena kereta tiba tiba berguncang dan membuat kepalanya terbentur
"Aduh! Sakit sekali." Rengek ye yan sambil memegang bagian kepalanya yang terbentur tadi
"Permisi, kapan kita sampai paman?" Tanya ye yan pada kurir kereta
"Sebentar lagi nona, didepan sana adalah gerbang masuk istana." Ucap kurir kereta
Eh lupa, kurir itu pengantar paket kan ya, wkwk, itu yang mengemudikan kereta apa namanya? Pengemudi kereta?
Ye yan keluar dari dalam kereta dan melihat pemandangan indah di lingkungan dekat istana dan terpesona dengan pemandangan yang ia lihat untuk pertama kalinya
"Wah! Pemandangannya sangat indah! Burung burung berkicau dan terbang kesana kesini Pohon pohon bergoyang terkena angin! rumput rumput yang meliuk-liuk! Diambah angin sepoi sepoi dan dipadu dengan udara yang menyegarkan! Pemandangan yang sangat sangat sempurna!" Ucap ye yan dengan riang
Pengemudi kereta hanya menyimak perkataan ye yan sambil melihat pemandangan hutan di sekeliling mereka
'Nona ini sangat polos.' Batin pengemudi kereta sambil tersenyum kecil
Beberapa menit kemudian ye yan sampai di depan gerbang masuk istana dengan selamat
"Nona, kita sudah sampaidi gerbang masuk." Ucap pengemudi kereta
"Sudah sampai, kalau begitu aku turun disini saja, kau pulanglah ke istana dan melapornpada pangeran, aku akan jalan sendiri." Ucap ye yan dengan sopan
Pengemudi kereta itu menolak permintaan ye yan tapi ye yan terus memaksa jadi mau tidak mau dia harus menuruti kemauan ye yan
Pengemudi kereta itu masuk duluan dan pergi melapor ke pangeran ketujuh sedangkan ye yan masih diluar gerbang
"Paman penjaga, apa aku boleh masuk?" Tanya ye yan dengan memancarkan wajah imutnya
Kedua penjaga gerbang yang tidak tahan dengan keimutan ye yan membiarkan ye yan masuk
'Hehe...Trik ini selalu berhasil.' Batin ye yan dengan senyuman kecil
Ye yan kini ada didalam istana dan melihat sebuah banguAnan kuno yang mengah dan mewah juga terlihat banyak banyak pejabat
"Apa itu tempat untuk rapat?" Tanya ye yan pada dirinya sendiri
Saat ye yan masih memandang bangunan tersebut kurir kereta yang mengantarnya tadi berlari menghampiri ye yan
"Nona, pangeran ketujuh menyuruh nona menpunggu disini sebentar, akan ada pelayan yang akan menemani nona jalan jalan sebentar karena pangeran ketujuh dan yang lainnya sedang rapat." Ucap pengemudi kereta
See you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
haruka
kusir kak
2023-05-06
0
siti fatimah
crazy up thor
2023-04-21
0