BAB 12 Meninggalkan kediaman jenderal xiao

Atas dasar apa aku harus memanggil wanita tidak tahu malu ini ibu?" Ucap ye yan sambil menunjuk ke arah selir pertama

Jenderal xiao mendekati ye yan dan menarik rambut ye yan dan membuatnya bersujud di hadapan selir pertamanya

"Anak durhaka! Cepat minta maaf pada ibumu!" Ucap jenderal xiao lalu memaksa ye yan bersujud di hadapan selir pertama

Ye yan terus bertahan dan berusaha menahan dorongan sang Jenderal yang memkasanya bersujud

"Sampai kapanpun aku tidak akan bersujud pada wanita rendahan ini." Ucap ye yan yang membuat jenderal xiao marah besar dan menampar ye yan dengan sangat keras

Plak!

Diwaktu yang tepat kakek dan nenek ye yan datang dan menyaksikan kejadian tersebut

Kakek ye yan adalah perdana menteri zhou dan permaisuri perdana menteri zhou

"Jenderal xiao! Beraninya kau menyakiti ye yanku!Apa kau sudah bosan hidup hah!" Teriak seseorang dari belakang yang tidak lain adalah kakek ye yan

"Perdana menteri zhou, ada hal apa anda datang ke sini?" Tanya Jenderal Xiao

"Oh, jadi pria tua seperti ini yang disukai si sampah itu, sangat menjijikkan. Cepat pergi dari sini! Kau membuat mataku ternodai." Sindir putri selir pertama yang bernama xiao mei

"Beraninya anak selir rendahan sepertimu menghina cucuku!" Bentak perdana menteri zhou

"Mei'er! Apa yang kau katakan? Cepat minta maaf pada kakekmu!" Ucap selir pertama yang pura pura memarahi xiao mei

"Ah!? Jadi dia adalah kakek?" Ucap xiao mei yang terkejut lalu bersujud meminta maaf pada perdana menteri zhou

"Kakek! Aku minta maaf atas apa yang aku katakan tadi! Aku tidak tahu kalau itu kakek." Ucap xiao mei yang pura pura menangis kasihan

"Kau tidak diperbolehkan memanggilnya kakek, dasar murahan." Ucap nenek ye yan sambil menarik tangan xiao mei

"Ah! Tua bangka apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! Kau tidak berhak memerintahku." Ucap ciao mei sambil mendorong nenek ye yan hingga jatuh ke lantai

"Istriku! Apa kau baik baik saja?" Ucap perdana menteri zhou sambil membantu istrinya berdiri

Perdana menteri Zhou lalu menatap tajam xiao mei dan selir pertama

"Beraninya kau menyakiti istriku, kau bukanlah siapa siapaku dan kau tidak berhak memanggikku kakek, aku bukalah kakekmu! mengerti!" Ucap perdana menteri zhou

"A-aku minta maaf, aku tidak sengaja." Ucap xiao mei yang pura pura kasihan agar di kasihani oleh perdana menteri zhou

"Kakek! Nenek! Kalian baik baik saja kan? Qpa ada yang terluka?" Ucap ye yan sambil berusaha berdiri

"Sampah! Jangan dekati kakekku!" Ucap xiao mei lalu menendang ye yan sampai terjatuh lagi

"Ugh!"

Ye yan yang ditendang oleh xiao mei merasakan kesakitan di bagian punggung dan tangannya yang terluka

"Dasar ja**ng! Beraninya kau menendang cucuku!" Marah perdana menteri zhou lalu menampar xiao mei dengan keras

Plak!

"Nak, kau baik baik saja kan?" Tanya nenek ye yan

"Iya nek, aku baik naik saja." Ucap ye yan dengan lemas

Kini ketiga Pangeran juga telah sampai di aula utama

Jenderal xiao yang melihat kedatangan ketiga P

Pangeran berjalan menuju para Pangeran dan menyambutnya

"Hamba memberi hormat pada putra mahkota, pangeran ke tiga, dan pangeran ke tujuh" Ucap jenderal xiao yang diikuti yang lainnya kecuali ye yan

Xiao mei yang melihat ketiga pangeran tiba tiba muncul rencana jahat dan mulai mendekati ketig pangeran dan menggoda ketiganya

"Yang mulia, perkenalkan nama saya xiao mei, kalau boleh tahu ada hal apa yang mulia sekalian datang kesini?" Ucap xiao mei sambil tebar pesona

Pangeran ketujuh dan yang lainnya melihat ye yan berbaring di pangkuan sang nenek dengan lemas pergi menuju ye yan dan mengabaikan miao mei

Pangeran ketujuh tanpa basa basi berlari ke arah ye yan dan merangkulnya ke dalam pelukannya

"Ye yan! Apa yang terjadi padamu." Ucap pangeran ketujuh yang khawatir dengan keadaan ye yan

Sang nenek yang melihat tangannya yang berlumuran rasah menajdi kaget dan menatap ye yan dengan khawatir

"Da-darah…Kenapa ada banyak darah ditanganku? Ye yan! Nak, apa kau baik Baik saja?" Tanya sang nenek dengan khawatir

"Ye yan terluka?" Ucap sang kakek dengan ikut khawatir

"Jenderal xiao, jika cucuku kenapa napa, aku berjanji, aku tidak akan melepaskan keluargamu" Ucap sang kakek lalu pergi menuju ye yan

Saat ini amarah pangeran ketujuh sudah meluap luap dan memberikan ye yan pada sang nenek

"ajenderal xiao! Apa yang telah kau lakukan pada ye yan!" Bentak pangeran ketujuh dengan amarah yang mumuncak dan aura membunuh yang sangat pekat

Xiao mei yang melihat perhatian para pangeran tertuju pada ye yan menjadi marah dan mendekati pangeran ke tujuh

"Kenapa yang mulia peduli pada sampah itu? Apa kurangnya aku dengan sampah itu?" Tanya xiao mei yang mulai menggoda pangeran ke tujuh lagi

"Dasar ja**ng! Menyingkir dari hadapanku!" Ucap pangeran ketujuh lalu menampar xiao mei

"Jangan pedulikan aku, aku masih baik baik saja, masih belum mati." Ucap ye yan yang mulai berdiri dengan linglung

"Nek, ayo kita pulang ke kediaman kakek, aku tidak mau tinggal di sini lagi." Ucap ye yan yang menarik sang nenek untuk pergi dari kediaman jenderal xiao

Sang nenek hanya mengikuti ye yan dari belakang dan melihat darah yang tidak bisa berhenti mengalir dari punggung ye yan

"Ye yan! Punggungmu terluka dan banyak darah yang mengalir! Apa kau sungguh baik baik saja?" Khawatir sang nenek

Sang kakek yang melihatnya juga merasa khawatir dan bertanya pada ye yan apakah dia baik baik sana

"Mungkin lukanya terbuka lagi." Ucap pangeran ketuj

"Jangan khawatir, kita bawa ye yan pergi ke kediaman perdana menteri dan mengobati lukanya yang terbuka itu." Ucap Pangeran ketujuh

"Baik" Ucap sang kakek lalu membantu ye yan berjalan menuju kereta mereka

"Tunggu!" Ucap ye yan sambil berbalik ke arah jenderal xiao

"Mulai sekarang aku bukan lagi anakmu, mulai sekarang namaku bukan lagi xiao ye yan, tapi zhou ye yan." Ucap ye yan sambil melepaskan semua perhiasan dan aksesoris nya

"Ambil gelang , giok, dan semua aksesoris ini, aku tidak membutuhkannya." Ucap ye yan lalu berbalik lagi

Saat dia mau melangkah pergi tapi terhenti dan berbalik lagi dan menatap peti sang Ibu

"Ibu, jika ada kehidupan selanjutnya, aku ingin kita menjadi ibu anak lagi." Ucap ye yanaku pergi dan naik ke kereta lalu pergi menuju kediaman perdana menteri zhou

See you

Terpopuler

Comments

siti fatimah

siti fatimah

crazy up

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kematian Silvyana kartadinata
2 BAB 2 Kehidupan kedua
3 BAB 3 Ruang dimensi dan ming
4 BAB 4 Jalan jalan didesa untuk terakhir kalinya
5 BAB 5 Perjalanan pulang
6 BAB 6 Pertemuan dengan pangeran
7 BAB 7 Pembunuh bayaran
8 BAB 8 Ye yan terluka parah
9 BAB 9 Mengobati luka ye yan
10 BAB 10 Mampir untuk mandi
11 BAB 11 Kematian sang ibu tercinta
12 BAB 12 Meninggalkan kediaman jenderal xiao
13 BAB 13 Pulang ke kediaman perdana menteri zhou
14 BAB 14 Kembali ke rumah masing-masing
15 BAB 15 Cerita pendek ibu ye yan
16 BAB 16 Ke istana
17 BAB 17 Jalan jalan di istana
18 BAB 18 Memaksa ikut berperang
19 BAB 19 Menunggu ye yan tiba
20 BAB 20 Bersiap ke medan perang
21 BAB 21 Judulnya apa
22 BAB 22 Tiba di medan perang
23 BAB 23 Bagian kedua gk tau judul babnya
24 BAB 24 Cinta ditolak mentah-mentah
25 BAB 25 Masak masak sendiri
26 BAB 26 Bikin deg degan ajah lu ye yan
27 BAB 27 Mabuk setelah pulang
28 BAB 28 Panggilan meresahkan
29 BAB 29 Menghadiri acara penyambutan
30 BAB 30 Pesta penyambutan
31 BAB 31 Suara hati ye yan (agak lebay wkwk)
32 BAB 32 Apaan dah nih dua anak ini
33 BAB 33 Kembali
34 BAB 34 Penjaga ruang dimensi
35 BAB 35 Ternyata ibunya ahli sihir
36 BAB 36 Namanya senjata makan tuan wkwk
37 BAB 37 Menghadiri jebakan
38 BAB 38 Pembalasan yang memuaskan
39 BAB 39 Rumornya akhirnya tersebar juga^ ^
40 BAB 40 Acara minum teh, dan rumor yang beredar
41 BAB 41 kedatangan paman Jing si mata keranjang
42 BAB 42 Bajingan lain mulai muncul wkwkwk, afaantuh
43 BAB 43 Sibuk memikirkan nasib Ye Yan
44 BAB 44 Memulai penyelidikan paman Jing
45 BAB 45 Memulai penyelidikan
46 BAB 46 Rumah bordil bunga kupu kupu malam mama Mi Ta
47 BAB 47 Wkwkwk rasain tuh wkwkwkwk.
48 BAB 48 Terungkap sudah sihirnya
49 BAB 49 Walikota Lang dan putrinya.
50 BAB 50 Apakah...........
51 BAB 51 Apakah akan mengeksekusi Ye Yan?
52 BAB 52 Bukti pertama diamankan
53 BAB 53 Akhirnya tempat uang disembunyikan ditemukan.
54 BAB 53 Gk taulah
55 BAB 54 Akhinya selesai masalahnya disini.
56 BAB 55 Aduduh....
57 BAB 56 Apa judul babnya ya.
58 BAB 57 hufff, apakah judulnya
59 BAB 58 Pelakunya orang yang sama?
60 BAB 59 Ye Yan mau ulang tahun!!!
61 BAB 60 Jalan-jalan.
62 BAB 61 Acara ulang tahun Ye Yan.
63 BAB 62. KEHABISAN IDE DAN INSPIRASI.
64 BAB 63 Mimpi buruk.
65 BAB 64 Gelang giok itu.
66 BAB 65 Mengungkapkan kebenarannya.
67 BAB 66 Kebenaran II
68 BAB 67 Gagal di hari pertama
69 BAB 68 Akhirnya menemukannya
70 BAB 69 Wanita penghibur ingin menikahi pangeran ketujuh.
71 BAB 70 Jalan lain untuk sembuh.
72 BAB 71
Episodes

Updated 72 Episodes

1
BAB 1 Kematian Silvyana kartadinata
2
BAB 2 Kehidupan kedua
3
BAB 3 Ruang dimensi dan ming
4
BAB 4 Jalan jalan didesa untuk terakhir kalinya
5
BAB 5 Perjalanan pulang
6
BAB 6 Pertemuan dengan pangeran
7
BAB 7 Pembunuh bayaran
8
BAB 8 Ye yan terluka parah
9
BAB 9 Mengobati luka ye yan
10
BAB 10 Mampir untuk mandi
11
BAB 11 Kematian sang ibu tercinta
12
BAB 12 Meninggalkan kediaman jenderal xiao
13
BAB 13 Pulang ke kediaman perdana menteri zhou
14
BAB 14 Kembali ke rumah masing-masing
15
BAB 15 Cerita pendek ibu ye yan
16
BAB 16 Ke istana
17
BAB 17 Jalan jalan di istana
18
BAB 18 Memaksa ikut berperang
19
BAB 19 Menunggu ye yan tiba
20
BAB 20 Bersiap ke medan perang
21
BAB 21 Judulnya apa
22
BAB 22 Tiba di medan perang
23
BAB 23 Bagian kedua gk tau judul babnya
24
BAB 24 Cinta ditolak mentah-mentah
25
BAB 25 Masak masak sendiri
26
BAB 26 Bikin deg degan ajah lu ye yan
27
BAB 27 Mabuk setelah pulang
28
BAB 28 Panggilan meresahkan
29
BAB 29 Menghadiri acara penyambutan
30
BAB 30 Pesta penyambutan
31
BAB 31 Suara hati ye yan (agak lebay wkwk)
32
BAB 32 Apaan dah nih dua anak ini
33
BAB 33 Kembali
34
BAB 34 Penjaga ruang dimensi
35
BAB 35 Ternyata ibunya ahli sihir
36
BAB 36 Namanya senjata makan tuan wkwk
37
BAB 37 Menghadiri jebakan
38
BAB 38 Pembalasan yang memuaskan
39
BAB 39 Rumornya akhirnya tersebar juga^ ^
40
BAB 40 Acara minum teh, dan rumor yang beredar
41
BAB 41 kedatangan paman Jing si mata keranjang
42
BAB 42 Bajingan lain mulai muncul wkwkwk, afaantuh
43
BAB 43 Sibuk memikirkan nasib Ye Yan
44
BAB 44 Memulai penyelidikan paman Jing
45
BAB 45 Memulai penyelidikan
46
BAB 46 Rumah bordil bunga kupu kupu malam mama Mi Ta
47
BAB 47 Wkwkwk rasain tuh wkwkwkwk.
48
BAB 48 Terungkap sudah sihirnya
49
BAB 49 Walikota Lang dan putrinya.
50
BAB 50 Apakah...........
51
BAB 51 Apakah akan mengeksekusi Ye Yan?
52
BAB 52 Bukti pertama diamankan
53
BAB 53 Akhirnya tempat uang disembunyikan ditemukan.
54
BAB 53 Gk taulah
55
BAB 54 Akhinya selesai masalahnya disini.
56
BAB 55 Aduduh....
57
BAB 56 Apa judul babnya ya.
58
BAB 57 hufff, apakah judulnya
59
BAB 58 Pelakunya orang yang sama?
60
BAB 59 Ye Yan mau ulang tahun!!!
61
BAB 60 Jalan-jalan.
62
BAB 61 Acara ulang tahun Ye Yan.
63
BAB 62. KEHABISAN IDE DAN INSPIRASI.
64
BAB 63 Mimpi buruk.
65
BAB 64 Gelang giok itu.
66
BAB 65 Mengungkapkan kebenarannya.
67
BAB 66 Kebenaran II
68
BAB 67 Gagal di hari pertama
69
BAB 68 Akhirnya menemukannya
70
BAB 69 Wanita penghibur ingin menikahi pangeran ketujuh.
71
BAB 70 Jalan lain untuk sembuh.
72
BAB 71

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!