Entahlah! Hatiku...Rasanya sakit sekali, seperti...Kelihalangan sesuatu...Sesuatu yang sangat berharga." Ucap ye yan dengan sedih dan air mata yang terus mengalir
"Kenapa aku malah teringat dengan ibuku? Apa terjadi sesuatu dengan ibuku?" Ucap ye yan yang tiba tiba teringat dengan sang Ibu
"Jangan khawatir, ibumu pasti baik baik saja." Ucap pangeran ke tujuh sambari membujuk ye yan agar berhenti menangis
"Semoga saja seperti itu, aku juga telah membuatkan kue kesukaan ibuku, entah bagaimana perasaannya nanti saat mengetahui aku membuatkan kue kesukaannya." Ucap ye yan sambil membuka barang bawaannya dan mengambil kotak yang berisi kue
"Kau sendiri yang membuatnya?" Tanya pangeran ketiga
"Tentu saja aku yang membuatnya, aku sudah belajar membuat kue ini selama sebulan penuh sebelum aku pulang." Ucap ye yan yang kembali semangat untuk bertemu ibunya
"Kau sungguh sayang pada ibumu ya." Ucap pangeran ketujuh sambil mengelus kepala ye yan
"Tentu saja sayang, ibuku adalah orang yang telah melahirkanku, menjagaku, dan merawatku hingga sekarang." Ucap ye yan lalu berdiri
"Ibuku itu orang yang tangguh, dia selalu melindungiku saat aku ditindas walaupun dia sakit-sakitan waktu itu." Ucap ye yan yang terus menerus memuji ibunya
"Iya iya, ibumu tangguh, sekarang susuklah." Ucap ketujuh yang menyuruh ye yan duduk
Ye yan duduk kembali ke tempatnya dan tak berselang lama mereka tiba di kediaman jenderal xiao
Dan saat ye yan dan turun dari kereta sambil membawa kotak kuenya, hal pertama yang ia lihat adalah kediaman jenderal xiao yang dipasangi bendera Putih
"Eh!? Kenapa kediaman jenderal xiao ada bendera putih?" Bingung ye yan sambil mencari pelayan sekitar
Ye yan melihat seorang pelayan perempuan yang keluar dari kediaman Jenderal Xiao
"Hei! Kesini Sebentar!" Panggil ye yan pada pelayan perempuan tersebut
"Eh!? Itu...Si sampah ye yan? Kenapa dia kurus? Bukankah dia itu gemuk? Ah, sudahlah, lebih baik aku ke sana sekalian memberi tahu padanya kalau ibunya telah mati." Ucap pelayan perempuan itu lalu mendekati ye yan
"Ada apa kau memanggilku?" Tanya sang pelayan dengan sombongnya
"Aku baru tahu kalau kediaman jenderal xiao memiliki pelayan yang berani pada majikannya." Ucap pangeran ketujuh sambil mengeluarkan aura Membunuhnya
Pelayan perempuan itu sadar kalau ada pangeran ke tujuh, ketiga, dan putra mahkota di belakang ye yan dan bersujud memberi hormat pada ketiga pangeran
Bruk!!!
"Hamba memberi hormat pada putra mahkota, pangeran ketiga, dan pangeran ketujuh." Ucap sang pelayan dengan gemetar
"Berdiri! Katakan apa yang terjadi di kediaman
jenderal xiao." Ucap pangeran ketujuh sambil menekan pelayan tersebut
"Ba-baik." Ucap sang pelayan lalu berdiri
"permaisuri zhou baru saja meninggal dan akan dimakamkan hari ini." Ucap sang pelayan
"Apa!?" Ucap ye yan yang terkejut dengan apa yang sang pelayan katakan dan menjatuhkan kotak kuenya
"I-ini tidak mungkin! Ibuku tidak mungkin mati! Kau pasti berbohong kan!? Kau pasti membohongiku! Ibuku tidak mungkin mati begitu saja!" Ucap ye yan sambil menggenggam lengan sang pelayan dengan sangat kuat
"Percaya atau tidak, kenyataannya dia sudah mati! Mengerti! Sana pergi dan temui ibumu untuk yang terakhir kalinya." Ucap sang pelayan lalu pergi meninggalkan ye yan yang sudah menangis tak berdaya
Ye yan berlari meninggalkan ketiga pangeran lalu menuju aula utama
"Ibu!!!! Hiks...Hiks..." Teriak ye yan sambil berlari menuju aula utama
"Ye yan pasti sangat terpukul saat ini." Ucap pangeran ketiga
"Aku harus mengejarnya, jangan sampai dia kenapa napa." Ucap pangeran ketujuh lalu pergi menyusul ye yan
Saat ini ye yan telah sampai di aula utama dan di sana juga terdapat jenderal xiao dan selir pertama serta putrinya
Ye yan masuk tanpa melihat Jenderal Xiao dan yang lainnya dan langsung menghampiri peti sang Ibu
"Ibu!!!" Teriak ye yan yang terus menangis
"Kenapa?…Kenapa ibu meninggalkanku sendirian…Hiks…." Tangis ye yan yang memeluk peti sang ibu
Jenderal xiao yang melihat kedatangan ye yan yang tiba tiba membuatnya marah dan menghampiri ye yan lalu menendangnya
"Dasar anak kurang ajar! Beraninya kau masuk tanpa memberi tahu kami dulu! Apa kau menganggap kami angin lalu hah!" Bentak sang jendral lalu menendang ye yan sampai ye yan terbentur di meja dan mengakibatkan luka di punggungnya terbuka lagi
Ye yan memuntahkan seteguk darah dari dalam mulutnya, tapi dia tidak menyerah dan berdiri kembali
"Kenapa jenderal menendangku hanya karena aku masuk tanpa izin?" Tanya ye yan sambil berjalan linglung
"Kau! Sudahlah, aku akan mengumumkannya! Mulai sekarang selir pertama akan menjadi permaisuri pengganti permaisuri zhou yang telah meninggal dan mulai sekarang panggil dia ibu!" Ucap jenderal xiao
Ye yan yang mendengar perkataan sang jenderal menjadi murka dan menentang perintah jenderal xiao
See you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Wanda Wanda i
dsar bpa lucknut
2023-05-27
0
siti fatimah
crazy up...jendral xiao kelakuanmu dirmh tdk sm dg diperlihatkan diluar dan sdh dilihat para pangeran dan balas perlakuan bpk gila ye yan
2023-04-16
0