"Seorang gadis?"
Pria yang tinggal di dalam kereta tampak bingung dengan keberadaan seorang wanita di dalam hutan malam malam begini
"Hentikan kereta ini dan tunggu dia."
Karena sedikit kasihan, ia memberhentikan keretanya dan menunggu ye yan
Kemudian kurir kereta menghentikan keretanya dan menunggu ye yan sampai
"Berhenti! Keretanya berhenti! Aku harus lebih cepat lagi agar sampai dengan cepat di sana!"Ucap ye yan lalu berlari ke arah kereta tersebut
Setelah berlari dengan kencang ye yan sampai di kereta rombongan orang tersebut
"Hah... Hah... Hah... Akhirnya... Berhenti juga" Ucap ye yan sambil bersandar di ujung kereta
"Ada apa nona menyuruh kami berhenti?" Tanya lelaki paruh baya itu
"Huh! Aku kembali ke rumah hari ini dan kurir yang menjemputku kembali ke rumah malah bersikap sombong padaku dan membiarkanku tidur di luar kereta sedangkan dirinya tidur di dalam kereta dengan nyaman dan hangat sedangkan aku diluar sangat dingin." Ucap ye yan lalu terhenti sebentar dan merebut air seseorang yang dipanggil yang mulia dari jendela kereta
Ye yan meminum habis teh dari seseorang itu tanpa mempedulikan tatapan orang orang yang ada disana dan kembali melanjutkan penjelasannya
"Jadi aku berjalan pergi meninggalkan dia, aku kira ibukota sudah dekat, tapi ternyata masih jauh." Ucap ye yan
Seseorang itu tidak mempedulikan perkataan ye yan tapi marah karena tehnya direbut oleh ye yan dari dalam kereta
"Kau merebut teh ku dariku." Ucap seseorang itu dari dalam kereta sambil menahan amarahnya
"Hah!? Apa yang ada di dalam laki laki? Aku kira perempuan." Ucap ye yan yang mengabaikan seseorang itu
"No-nona... Mohon jangan singgung tuan kami, atau kau akan bernasib sial." Ucap lelaki paruh baya itu yang kini merasakan aura membunuh yang sangat pekat
"Eh!? Paman, kau kenapa? Kelihatan sangat pucat, apa kau sakit?" Tanya ye yan dengan polosnya tanpa menyadari aura membunuh dari orang dalam kareta
"Tujuh, sepertinya dia orang pertama yang merebut tehmu dari mu dan mengabaikanmu, bahkan auramu saja tidak mempan padanya." Ucap seseorang yang satunya lagi
"Heh! Itu belum seberapa, lihat ini baik baik, akan ku perlihatkan bagaiamana dia berlari pulang dengan ketakutan." Ucap seseorang itu
"Eh!? Ada lebih dari satu orang dalam kereta rupanya." Ucap ye yan lalu membuka jendela kereta
"Permisi tuan, apa saya boleh ikut dengan kalian ke ibukota?" Tanya ye yan dengan sopan dan polosnya
"Kau boleh ikut dengan rombongan kami ke ibukota" Ucap seseorang itu dengan senyuman jahat nan menakutkan
"Ah!? Benarkah? Aku boleh ikut, terima kasih tuan." Ucap ye yan lalu menutup kembali penutup jendela dan berniat naik ke kereta
"Tapi, apa kau tahu siapa aku ini?" Tanya seseorang itu dengan aura membunuh yang lebih sangat sangat pekat dari sebelumnya
"Aku tidak tahu, apa tuan bisa memberi tahuku?" tanya ye yan pada seseorang itu
Sekarang atmosfer dalam kereta menjadi sangat dingin dan menekan
"Aku adalah pangeran ke tujuh kerajaan qing, juga sering dipanggil dewa perang oleh semua orang." ucap seseorang itu yang ternyata seorang pangeran
"Oh! Ternyata seorang Pangeran ya, dipanggil dewa perang? Berarti kau selalu pergi medan perang?" Ucap ye yan dengan polos sambil naik ke kereta dan memakan apelnya
"Hahaha! Tujuh, ini pertama kalinya ada orang yang berani padamu dan itu seorang gadis kecil."Ucap seseorang yang lainnya
"Lebih baik kau diam saja tiga, kau tidak mau ken pukul lagi kan?" Ucap seseorang yang lainnya
"Apa kau akan tidak takut padaku hah gadis kecil." Ucap pangeran ke tujuh sudah tidak bisa menahan amarahnya
"Takut? Untuk apa aku takut? Kau bukanlah orang jahat yang perlu ditakuti." Ucap ye yan yang terus makan apel
Pangeran ke tujuh merasa sangat kesal dan muak akhinya dia berhenti berbicara dengan ye yan
"Oh iya! Perkenalkan namaku xiao ye yan, panggil saja aku ye yan." Ucap ye yan
Pangeran ketujuh dan yang lainnya terkejut mendengar marga ye yan
"Kau bermarga xiao? Kau dari klan Xiao? Apa kau putri dari jenderal xiao?" Tanya lelaki paruh baya itu
"Iya, dari mana paman tahu?" Tanya ye yan pada lelaki paruh baya itu
"Ekhem! Panggil saja aku gang, dan mengenai kenapa aku mengenalmu karena jenderal xiao adalah salah satu dari klan xiao yang ada di Ibukota dan sudah menjadi jenderal utama kerajaan qing" Ucap gang
Para pangeran lainnya hanya mendengar permbincangan keduanya
"Oh begitu rupanya, tak disangka tua bangka itu ternyata cukup terkenal juga." Ucap ye yan
Gang yang mendengar jenderal xiao dilanggil tua bangka oleh keluarga nya sendiri seperti ingin muntah darah
Sedangkan saat ini jenderal xiao merasakan dingin di pundaknya dan bersin
"Eh!? Apa yang nona bilang? Tua bangka? Memangnya nona bukan putri dari jenderal xiao atau keluarga dari jenderal xiao?" Tanya gang pada ye yan
"Hah? Dia itu ayahku, tapi... Dia tidak pernah menganggapku ada, tidak pernah menyayangiku, dia juga melihat ibuku sakit parah tapi tidak mempedulikannya, apa dia pantas disebut seorang ayah dan suami?" Ucap ye yan sambil melipat kedua tangannya di atas dadanya
Pangeran ke tujuh mulai tertarik dengan pembicaraan ye yan dan keluar bersama para pangeran lainnya lalu mulai bertanya
"Oh? Apakah jenderal xiao pernah bersikap pilih kasih padamu?" Tanya pangeran ke tujuh yang sepertinya ingin membuat ye yan marah
"Pernah? Aku rasa kata itu kurang tepat, harusnya selalu." Ucap ye yan lalu memakan apelnya lagi
"Dia selalu menghukumku karena anak selir kesayangannya, waktu itu aku hanya tidak sengaja memecahkan vas bunga selir kesayangannya dan dia menghukumku dan mengirim ku ke desa terpencil itu dan menturuhku merenungkan kesalahanku selama setahun. Selirnya juga selalu menindas ku." Ucap ye yan degan jujur adanya
"Kau sungguh kasihan nona, kau harusnya membalas mereka dengan berkali kali lipat." Ucap pangeran ke tujuh yang menyulut api kemarahan ye yan
"Hng! Aku pasti akan membalasnya ratusan kali lipat dan membuat mereka berlutut memohon ampun di hadapanku." Ucap ye yan dengan aura membunuhnya yang pekat
Pangeran ketujuh dan pangeran lainnya serta orang orang yang ada di sana merasa merinding
See you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ayu Dani
wkwkwkwk kocak loh
2025-03-07
0