Pernikahan

Pagi harinya...

Alan terlihat bermalas malasan, bahkan untuk keluar kamar sama Alan merasa enggan. Padahal dari semalam Alan belum mengisi perut nya dengan makanan apa pun. Ia tidak peduli walaupun sedari tadi perut nya terus saja berbunyi.

Pikiran Alan sekarang sedang tertuju pada pernikahan nya yang akan di laksanakan siang ini. Ingin rasa nya alan kabur dari mansion nya. Tapi perkataan mom nya membuat alan mengurungkan niat nya. Alan bisa hidup tanpa dad nya.Tapi alan tidak akan bisa hidup tanpa mommy nya. Karena mommy nya lah yang selalu membela nya dalam hal apa pun. Makanya alan lebih sayang pada mommy nya dari pada dad nya.

Tok.. tok...

"Alan, nak ayo bangun ".Ucap aisya sambil mengetuk pintu kamar Alan. Alan tak bergeming sedikit pun. Ia hanya diam membiarkan mom nya yang masih mengetuk pintu kamar nya.

" Alan, mom tau kau pasti sudah bangun kan??. Ayo buka pintu nya mom mau bicara ".Ucap ais dengan suara lembut nya.Ya itu lah ais, dia bahkan tidak pernah bicara kasar pada anak nya. Ais mendidik anak nya dengan lembut.

Cek.. lek.

Pintu kamar itu pun terbuka, Alan muncul di balik pintu kamar nya. " Masuk mom ".Ucap Alan yang masih berdiri di ambang pintu kamar nya. Ais pun berjalan masuk ke kamar Alan. Setelah mom nya masuk Alan pun mengunci pintu kamar nya. Alan membawa mom nya duduk di sofa yang terdapat di pojok kamar nya.

" Ada apa mom?? ".Tanya Alan sambil menatap mommy nya. Ais tersenyum menatap anak nya. " Mommy cuma mau nyuruh kamu makan. Pasti dari semalam kau belum makan kan??. Mommy udah masak makanan kesukaan Alan ".Ucap ais dengan wajah yang terlihat tenang.

" Tapi mom, aku tidak lapar ".Ucap Alan.

" Jangan bohong, pasti dari tadi perut mu berbunyi kan. Kasian cacing nya nggak di kasih makan ".Ucap ais.

" Serius mommy sayang, Alan tidak lapar ".Ucap alan yang masih menolak aja kan mommy nya. Sebenar nya alan sangat lapar. Bahkan sangat sangat lapar. Tapi Alan yakin seratus persen kalau sekarang di ruang makan ada dad nya. Dan Alan sangat enggan untuk bertemu dengan dad nya.

" Ya sudah, kalau Alan nggak mau mom tidak akan memasak seumur hidup. Biar kalian semua beli makan di luar aja ".Ucap ais sambil berdiri dari duduk nya.

Ancaman mom nya, lebih seram dari pada tatapan tajam dad nya. Dan mau tidak mau Alan pun ikut bersama mommy nya. " Iya mom aku mau".Ucap Alan. Ais kembali tersenyum mendengar perkataan Alan. Mudah sekali mengembalikan mood mommy nya.

Mereka menuruni tangga menuju lantai satu, dimana ruang makan berada."Mom kenapa kita tidak menggunakan lift saja?? ".Tanya alan pada mommy nya. Bagaimana bisa mereka menuruni dua lantai menggunakan tangga." Pake tangga lebih sehat. Kan sambil olahraga ".Ucap ais.

Sampai di lantai dasar, alan terlihat ngos ngosan. Sedangkan ais terlihat biasa saja. Karena memang ais sudah biasa naik turun menggunakan tangga.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang makan. Namun langkah Alan terhenti saat melewati ruang tengah. Seketika kedua kaki alan terasa lemas saat melihat ruang tengah yang sudah di dekorasi sebagus mungkin. Bahkan ada sebuah meja yang sudah di hias.

Tempat itu pasti akan di jadikan tempat Alan menikah siang ini. " Alan!! ".Panggil ais saat melihat Alan yang terdiam dengan tatapan yang mengarah pada ruang tengah. " Iya

mom ".Jawab Alan dengan suara lirih.

Alan berjalan dengan langkah gontai menuju ruang makan. Baru saja ingin melangkah masuk ke ruang makan, Alan sudah di sambut oleh tatapan tajam dari dad nya.

Alan hanya bisa menundukkan kepala nya karena tidak sanggup menerima tatapan tajam dari dad nya.

Ais yang mengerti dengan perasaan anak nya, Ais mendekati alan lalu duduk di samping nya. " Biar mommy ambilkan ".Ais segera menyendok kan nasi ke dalam piring. Lalu ais mengambil kan rendang kesukaan Alan.

" Makan yang banyak ".Ais mengusap lembut kepala anak nya setelah itu ais kembali ke tempat nya. Hening terasa, hanya ada suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

Rasa nya Alan ingin menghilang dari dunia ini.

*

*

11:45 WIB..

Terlihat sebuah mobil Mercedes-Benz 680 S berhenti di depan mansion Wijaya. Seorang wanita cantik bersama pria paru baya berjalan masuk ke dalam mansion Wijaya. Kedatangan mereka langsung di sambut oleh sang pemilik mansion. Ais benar benar tertegun melihat evelyn. Gadis blasteran belanda itu benar benar cantik dengan gaun berwarna putih yang ia kenakan.

" Eve ayo ikut dengan mom ".Ais menggandeng tangan evelyn dan membawa nya menuju ruang tengah, dimana ijab kabul nya akan di langsungkan.

Setelah mengantar Eve, kini ais beranjak menuju kamar Alan. Satu jam yang lalu ais sudah menyuruh putra nya itu untuk bersiap. Karena sebentar lagi acara ijab kabul nya akan di laksanakan.

" Alan!! ".Panggil ais sambil membuka pintu kamar alan. Ais melihat Alan yang sedang duduk sambil termenung menatap pantulan diri nya dari kaca. " Alan sudah selesai?? ".Tanya ais sambil tersenyum menatap anak nya. " Sudah mom ".Lirih Alan sambil menatap sendu pada mom nya. Apa tidak ada harapan lagi untuk Alan bisa bebas dari pernikahan ini.

"Ayo kita turun sebentar lagi acara nya akan di mulai ".Ais merangkul lengan Alan, dan membawa nya turun ke lantai satu di mana para tamu dan mempelai wanita sudah berada di sana.

Alan terdiam menatap gadis cantik dengan gaun putih. Alan tau kalau itu Eve. Tapi penampilan Eve kali ini sangat lah berbeda dari semalam. Eve terlihat sangat cantik dengan gaun itu. Ais membawa Alan duduk di sebelah Eve. Namun Alan menggeser tempat duduk nya sedikit memberi jarak.

Semua nya sudah berkumpul, sekarang acara ijab kabul nya akan dilaksanakan. " Mom nama dia siapa?? ".Tanya Alan sedikit berbisik pada mommy nya. Tidak lucu kan jika alan salah menyebut nama.

" Kau itu nama calon istri saja tidak tau ".Ais menghela nafas kasar. " Nama nya Evelyn Nicoline ".Bisik ais. " Ingat evelyn Nicoline ".Ucap ais sekali lagi agar putra nya itu hapal nama calon istri nya.

Acara ijab kabul pun di mulai. Alan benar benar gugup di buat nya. Sudah dua kali Alan salah menyebut nama belakang evelyn.

Yang pertama Alan menyebut Evelyn nicolas. Yang kedua Alan menyebut nya evelyn nacoline.

Dan sekarang Alan sedang berusaha menyebut nama evelyn dengan benar. Dan setelah berusaha dengan keras, akhirnya alan bise menyebut nama evelyn dengan benar.

SAH....

Alan dan evelyn sudah sah menjadi suami istri..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!