Kebingungan Arman

Karena memang hari libur. Nita berusaha mengistirahatkan badannya setelah dirasa pekerjaannya sudah selesai. Seminggu sekali dia bisa bersantai, itu sudah terasa kado terindah untuknya, meski hanya menikmati tidur siang atau bermain bersama anak-anaknya. Sehari saja, aku ingin diperlakukan bak ratu, hmm… itu hanya akan menjadi sebatas khayalanku saja, batin Nita tersenyum miris.

"Mah…," panggil Nabila.

"Iya sayang, ada apa?" Tanya Nita kemudian bangkit dari tempat tidurnya.

"Kita bakar sosis yu Mah, dibelakang rumah..!" Ajak Nabila.

Tentu Nita menyetujuinya, dia tidak boleh egois saat merasa matanya yang amat berat ingin tidur. Dia juga harus meluangkan waktunya agar bisa dekat dengan anak-anaknya.

Siang itu mereka menikmati waktu bersama begitupun dengan Arman sang suami. Saat itu Nita bisa melupakan perseteruannya dengan suaminya, dia hanya ingin memanfaatkan waktu dengan baik, memperlihatkan keharmonisan mereka di depan Riki dan Nabila.

Sosis, jagung dan ayam. Semuanya mereka bakar sampai tercium wanginya. Perut Riki bahkan sudah berontak, dia mencicipi satu sosis itu, menyuapkan makanan yang terlihat lezat kemulutnya.

"Kakak, jangan dimakan terus, nanti malah abis sama Kakak!" protes Nabila sambil cemberut. Dia tidak rela jika dia lelah membakar makanan sementara sang kakak yang menghabiskannya.

"Ini masih banyak dek, kamu ini lebay banget deh. Satu lagi ya?" Ucap Riki kemudian memasukan satu sosis lagi ke mulutnya. Dia berlari sekencang-kencangnya karena tahu kalau adiknya pasti akan mengejarnya.

Benar saja Nabila yang tidak rela, dia mengejar sang kakak, rasanya ingin sekali dia mengeluarkan sosis yang sudah masuk ke dalam perut kakaknya itu.

"Kakak…!" Teriak Nabila sambil terus mengejar Riki.

Nita dan Arman hanya tertawa melihat mereka berlarian. Sejenak Nita bisa melupakan beban pikirannya saat ini. Saat semuanya selesai, Nita mengajak ibu mertua untuk ikut bergabung makan sore di halaman belakang. Disana sudah disediakan meja makan dan juga kursi, tadinya Nita ingin memberi alas tikar direrumputan seperti sedang piknik, tapi mengingat ibunya yang sulit menekukkan kakinya. Dia lebih memilih memindahkan meja makan kayu ke halaman belakang.

 "Mah, kenapa nenek diajak kesini juga?" Tanya Nabila berbisik di telinga ibunya.

"Sayang, jangan gitu ah. Nenek juga mau makan sama kita. Nabila harus baik sama semua orang, karena apa yang kita tanam itu yang kita tuai..!" Bisik ibunya lagi.

"Kalian ngapain sih bisik-bisik begitu?" Tanya Arman.

"Gapapa Mas, ini Nabila pengen ayam bakar, geser sini dong Mas..! Hehe…," jawab Nita.

Nita tidak mau membahas ibu mertuanya pada suaminya, karena itu hanya akan membuat mereka bertengkar lagi dan lagi. Jelas saja Arman akan membela ibu kandungnya, itu terjadi sudah sejak dulu meski yang salah adalah ibunya.

Arman tidak curiga, dia menggeser ayam bakar yang berada didekatnya agar lebih dekat dengan Nabila. Anak perempuan itu pun berakting mengikuti apa yang diinginkan sang ibu. Nabila sudah berumur 9 tahun sekarang, dia sudah mengerti posisi ibunya di rumah ini. Terkadang anak perempuan itu juga merasa sedih dengan keadaan sang ibu, sesekali saat Nabila tidak sibuk belajar, dia akan membantu ibunya membereskan rumah.

Maryati, ibu mertua Nita memang sakit dan sudah berusia lanjut usia. Tapi tingkahnya semakin kekanak-kanakkan, makanan yang dimakan pun terkadang pilih-pilih. Jika suatu hari makanan yang ingin dimakan tidak dibeli, maka bisa mogok makan seharian.

Tapi sore itu Maryati seperti bahagia, dia makan sambil tersenyum bahkan senyum pada Nabila dan Riki. Anak-anak Nita merasa aneh tapi Nita berhasil membuat anak-anaknya itu memperlakukan neneknya selayaknya nenek mereka.

***

Malam pun tiba, terdengar suara teriakan Maryati yang lumayan keras. Bahkan kini terdengar suara menangis, Arman langsung memeriksa ke semua bagian rumah karena ibunya tidak ada di kamar. Ternyata Maryati tak sengaja jatuh didapur.

Arman menggendong ibunya ke kamar lagi, Nita juga mengikuti sang suami. "Ibu kok bisa jatuh?" Tanya Nita.

"Ibu mau sosis bakar lagi, ibu mau ngambil lagi karena lapar, sosisnya enak," ucap Maryati sambil menunduk. Seperti anak kecil yang ketahuan mencuri makanan di dapur.

"Oh, tapi habis Bu. Biar Nita panggangin lagi ya? Tapi kaki ibu sakit gak?" Tanya Nita.

"Sepertinya bengkak Dek," jawab Arman.

"Sakit… kaki ibu sakit Man, tapi ibu mau sosis aja. Besok baru ibu mau dipijat..!" Jawab Maryati.

Nita menggelengkan kepalanya, dia pun menuruti apa yang diinginkan mertuanya karena dia tidak bisa mengatur Bu Maryati sesuai keinginannya. Sikap keras kepala dan kekanak-kanakkan itu membuat Nita selalu mengalah.

***

Saat pagi datang ibu Maryati berubah pikiran. Dia tidak mau dipijat dan mau pergi ke dokter, membuat Arman mengambil cuti hari ini sementara Nita berangkat bekerja seperti biasanya.

Saat istirahat, Nita mendapatkan telepon dari suaminya. "Assalamu'alaikum … ada apa Mas?" Tanya Nita.

"Waalaikumsalam … ini Dek, ibu gak mau pulang dari rumah sakit. Katanya mau nginep sampai kakinya sembuh. Susah dibujuk dek, gimana dong?" Tanya Arman.

Nita tiba-tiba kehilangan nafsu makannya, padahal didepan matanya sudah ada bakso pedas kesukaannya. Menginap di rumah sakit itu memerlukan uang yang banyak, itu membuat kepala Nita tiba-tiba berdenyut nyeri.

"Memangnya kata dokter gimana Mas, apa perlu menginap?" Tanya Nita.

"Gak sih dek, dokter ngasih obat sama salep. Tapi ibu gak mau pulang," jawab Arman.

"Yaudah bujuk aja Mas sampai mau pulang..! Maaf mas aku mau ngajar dulu, Assalamualaikum…," ucap Nita.

Nita kembali mengajar dan melupakan makan siangnya, sementara Arman masih kebingungan di Rumah Sakit mengatasi masalah ibunya.

Bersambung…

(Disini Arman memang memanggil Nita kadang dengan sebutan Mah saat ada anak-anak mereka, dan memanggil Adek saat berbicara berdua atau serius. Jadilah Arman memanggil sesuka hatinya sekarang. 😁 Kalian jangan bingung ya..!)

Terpopuler

Comments

Cen Li

Cen Li

gk tau diri..

2023-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!