Siksa

Sepulangnya mereka Haikal kembali sibuk bermain dikamarnya dia menyimpan kartu nama Mahendra dengan sangat baik didalam laci kamarnya. Haikal duduk dilantai sambil memegang Uni boneka kesayangannya.

''bu uangnya jangan dihabiskan sisihkan untuk jaga jaga kalau kala sakit" Niko

''pak uang ini itu untuk bayar biaya kuliah Winda dan beli kebutuhan Winda, lihat dong pak anak kita ini perempuan dia perlu skincare, dia perlu baju bagus, kalau si cacat itu mau mati pun aku tidak perduli!" Dewi

''cukup! tega kamu bicara begitu tentang Kala dia itu juga anak kita" Niko

''Dia anak mu! bukan anakku! aku tidak sudi punya anak cacat dan penyakitan seperti dia!" Dewi.

Haikal mendengar pertengkaran orang tuanya dia hanya bisa menangis dalam diam. Meski dia tidak bisa mengerti semua inti percakapan mereka tapi Haikal tau bahwa dia adalah anak yang tidak diharapkan dan ibunya sangat membenci dia. Haikal perlahan mengintip dari celah pintu kamarnya.

''Udah ya pak pokoknya aku gak mau tau anak itu gak boleh sekolah!" Dewi

''kasihan dia bu dia juga ingin sekolah seperti anak lain" Niko

''Bapak lihat dong dia aja gak seperti anak lain! pokoknya aku gak setuju kalau dia sekolah, apa nanti kata orang pak anak cacat itu gak keluar rumah saja sudah jadi aib apa lagi kalau dia sekolah!" Dewi

''Dewi dia itu anak kita kenapa kamu tidak bisa terima itu?!" Niko

"karena dia cacat!"

*PYAR!

Dewi membanting gelas diatas meja sejetika Haikal ketakutan dan menutup telinga dengan kedua tangannya.

''hiks hiks hiks ibu sama bapak bertengkar lagi karena kala hiks hiks maaf kala minta maaf" Haikal terisak didalam kamar menyadari hal itu Niko langsung menghampiri sang anak.

''kala kenapa sayang? kala gak papa kan nak?" Niko

''bapak maafin kala hiks hiks kala minta maaf gara gara kala ibu marah hiks hiks" Haikal

"Kala sayang... kala anak baik kok nak" Niko membawa sang putra ke dalam pelukannya.

"ini bukan salah kamu nak... ini salah bapak yang gagal menjadi ayah yang baik untuk kala, kala jangan sedih sayang bapak akan berjuang untuk kala" Niko

"Maafin kala pak karena kala cacat hiks hiks maaf kala tidak sempurna seperti kakak hiks hiks maafin kala" Haikal

''suht... ini bukan salah kala, kala gak salah sayang" Niko menangis saat mendengar sang putra meminta maaf atas kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.

"bukan salah kala terlahir begini sayang kala itu anak istimewa, kala anak hebat" Niko

Niko membawa sang anak ke tempat tidurnya dan mengusap lembut wajah putra kecilnya. Haikal masih terisak tapi perlahan dia mulai terlelap.

Mahendra masih terus memikirkan Haikal entah kenapa tapi hatinya seakan terpaku kepada anak yang baru dia temui itu.

''Arif'' Mahendra

"iya tuan" Arif

"cari tau dimana rumah Haikal dan dimana dia sekolah, aku mau bertemu dia lagi" Mahendra

"baik tuan" Arif

Mahendra berjalan ke kamar kosong yang ada disamping kamarnya.

"pelayan... bersihkan kamar ini dan isi dengan perlengkapan tidur baru, taruh juga boneka, mainan baru, dan buku cerita disini" Mahendra

"baik tuan" pelayan.

Pagi ini seperti biasa Haikal membantu sang ayah untuk menyiapkan dagangan mereka didalam gerobak untuk dibawa ke pasar. Haikal tidak terlihat ceria seperti biasanya kejadian tadi malam masih melekat didalam ingatan anak polos itu. Haikal hanya diam pagi ini dia juga hanya makan sedikit dan lebih banyak melamun.

"kal mau ikut bapak ke pasar?" Niko

"enggak pak kala dirumah saja... kala tunggu bapak dirumah" Haikal

"Kala mau bapak bawakan apa nanti?" Niko

"gak usah pak..." Haikal

"kamu kenapa nak? kala sakit?" Niko

"enggak kok pak kala masuk dulu ya... bapak hati hati dijalan" Haikal masuk dan mencuci tangannya setelah membantu sang ayah menyusun ikan tadi.

"Bu aku titip kala" Niko

"Alah pak bentar lagi tu anak juga mati kenapa sih bapak pusingin?! mendingan bapak tu cari duit yang banyak buat kuliah winda" Dewi masuk ke dalam rumah. Niko sebenarnya khawatir pada anaknya tapi dia harus tetap pergi untuk mencari uang karena tuntutan kebutuhan.

"Eh cacat cuci piring! jangan males malesan doang!" Dewi

"iya bu" Haikal

Haikal mulai mencuci piring padahal Dewi juga tau Haikal tidak bisa melakukan pekerjaan tanpa pengawasan. Haikal menangis saat mencuci piring bukan karena dia tidak mau melakukan pekerjaan itu tapi hatinya sakit karena ibunya sendiri tidak pernah menyayangi dirinya.

*PYAR!

Haikal tidak sengaja menjatuhkan piring yang dia pegang hingga pecah. Dewi yang melihat itu sangat marah dia menarik tangan Haikal kasar.

''ibu ampun hiks hiks ampun bu" Haikal

"dasar cacat penyakitan! pembawa sial!" Dewi

*Bugh!

*Bugh

"Ibu ampun sakit hiks hiks sakit" Haikal

Dewi memukuli Haikal dengan kayu bakar berulang kali sampai Haikal terbaring lemas dilantai dapur. Haikal sudah lemas dan penuh luka tapi seakan tidak puas Dewi memaksa Haikal untuk bangun dan membawanya ke belakang rumah.

*Byur!

*Byur!

''ibu ampun hiks hiks sakit bu hiks hiks ampun ibu maaf!" Haikal menangis dan menjerit kesakitan saat dewi mengikat Haikal dibatang pohon belakang rumah dan menyiram Haikal dengan air menggunakan gayung.

Haikal yang sudah banyak terluka karena dipukul dengan kayu sebelumnya hanya bisa menjerit. Sakit dan perih itulah yang dirasakan Haikal saat ini.

"Ampun?! Kamu pikir dengan ampun dan maaf mu itu bisa membeli piring?! dasar sampah!" Dewi

*Dugh!

Dewi memukul kepala Haikal dengan kayu hingga kepala anak itu berdarah. Haikal pun diam dia tidak lagi menjerit ataupun menangis dia hanya diam bahkan tidak bergerak.

"Mati?! baguslah jadi gak ada lagi beban keluarga" Dewi

"HAIKAL!"

Dewi terkejut bukan main dan langsung melihat ke sumber suara ternyata itu adalah Mahendra yang datang bersama anak buahnya. Mahendra datang untuk menepati janjinya kepada Haikal untuk bertemu kembali.

Mahendra langsung melepaskan tali yang mengikat Haikal dan membawa anak itu dalam pelukannya.

"Haikal bangun nak... buka mata mu Haikal" Mahendra panik karena Haikal sangat pucat dan tubuhnya penuh dengan luka dan darah.

perlahan Haikal membuka matanya dan dia melihat Mahendra yang sedang memeluknya.

"om... kala salah" Haikal

"Kala kita ke rumah sakit ya... kala akan baik baik saja nak" Mahendra

"Om kala sakit..." Haikal

tanpa berpikir panjang Mahendra mengangkat tubuh mungil Haikal dengan hati hati dan membawanya ke rumah sakit. anak buah Mahendra mengabari Niko segera Niko menyusul ke rumah sakit disana sudah ada Dewi istrinya.

"Apa yang terjadi pada anak saya pak?" Niko

"istri anda ini sudah tidak waras dia menyiksa Haikal sampai membuat Haikal terluka parah! kalau kalian tidak mampu menjaganya berikan dia pada saya, dengan senang hati saya akan menjaga dan merawatnya tapi jangan sakiti dia seperti ini" Mahendra

Niko terdiam dia sadar jika istrinya ini memang tidak menyayangi anak Mereka. Niko hanya bisa menunduk penuh penyesalan.

*Ceklek

''dokter bagaimana keadaannya?" Mahendra

''luka luka ditubuh pasien sangat parah... saat ini pasien kritis jika malam ini pasien tidak bisa melewati masa kritisnya maaf kami tidak bisa berbuat apa apa lagi" Dokter

setelah Dokter pergi Niko sangat marah dia menampar wajah Dewi dan memaki istrinya itu. sedangkan Mahendra tidak bisa berkata apa apa lagi dia bingung harus berkata apa ini pertama kali dalam hidupnya dia menemui sosok ibu yang bahkan tega ingin membunuh anaknya sendiri.

"Pak Niko bisa kita bicara?" Mahendra

"iya pak" Niko

"apa sejak Kala kecil istri anda selalu memperlakukan dia dengan buruk?" Mahendra

"benar" Niko

Mahendra mengehela nafas berat.

"Saya ingin mengadopsi Haikal... apapun syarat yang bapak dan ibu ajukan saya setuju" tanpa basa basi Mahendra mengutarakan niatnya. Dewi tersenyum licik baginya ini kesempatan bagus untuk mendapatkan uang.

"Kamu boleh mengadopsi Haikal tapi kamu harus bayar lima miliar!" Dewi

"setuju tapi kalian harus menandatangani surat perjanjian yang isinya kalian menyerahkan hak asuh Haikal sepenuhnya kepada saya tanpa paksaan dan kalian tidak boleh menemui Haikal lagi" Mahendra.

"Aku tidak setuju!" Niko

"Kalau kamu gak setuju kita cerai!" Dewi

seketika Niko terdiam dia memang sangat mencintai istrinya itu sampai di takut jika diajak berpisah oleh sang istri.

Terpopuler

Comments

Nana~

Nana~

nyeh😒

2023-08-21

1

🌹♛JunA_Ruto🪐

🌹♛JunA_Ruto🪐

Mak nya minta di mutilasi yak🔪

2023-04-14

2

Sulfia Nuriawati

Sulfia Nuriawati

jd ingat ponakan yg sm autis, anaknya rajin ramah sknya ngopi tp pelit sm dwt😀😀😀dy kalo d ks dwt d simpan smp byk d dompeetnya, pny ibu y gt g trma sikon anaknya tp g brani mukul karna haikal bakal bls

2023-04-12

3

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 80 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!